Anda di halaman 1dari 12

TUGAS ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

Oleh:
YUSRIL PRAYOGI
C1D118053

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2020
A. MANUSIA PERILAKU KOMUNIKASI

Pesan adalah inti utama komunikasi titik Tanpa Pesan, baik paradigma 1,2 dan 3 sama sepakat
tidak ada objek kajian yang akan ditelaahnya. sekali lagi, Mari lihat kasus berikut: seorang
teman malam Baiko Ma tapi anda tidak melihat dan tidak memperhatikannya. Bagi paradigma 1,
walau teman Anda menyampaikan pesan secara sengaja, bukan objek kajiannya karena tidak ada
komunikasi sama yakni anda yang menerima pesan sebagaimana yang disyaratkan. Bagi
paradigma 2, ini bukan objek kajiannya karena anda tidak memaknai apa-apa sehingga tidak ada
komunikasi antar keduanya. Bagi paradigma ketiga selamat teman Anda telah melakukan tindak
komunikasi, yakni menyampaikan pesan dengan sengaja, ini adalah objek kajiannya. Teman
Anda adalah komunikator dan anda adalah target komunikan titik hanya saja pesan komunikator
tidak diterima oleh komunikan. Lantas dari manakah datang pesan? jawabnya, tentu dari manusia
yang mengirimkan pesan, yang disebut komunikator. Jika demikian, Mengapa manusia
menyampaikan pesan? Selintas telah dapat dijawab yaitu karena didorong motif komunikasi.
Tapi, dari manakah datangnya motif komunikasi tanda tanya dan, apakah motif Komunikasi itu
sendiri? Untuk menjawab ini, ada baiknya mengkaji terlebih dahulu makhluk yang memproduksi
pesan bernama manusia.

- Peralatan Jasmaniah

Apakah yang membedakan manusia dengan makhluk lain, utamanya dalam berkomunikasi?
Untuk mendapatkan jawaban lebih jauh, Mari bedah makhluk bernama manusia secara mendasar
Yakni dengan melihat peralatan tubuh yang dimilikinya. Peralatan tubuh manusia dapat
dibedakan atas peralatan jasmaniah dan peralatan rohaniah. Peralatan jasmani yang bersifat
konkret atau nyata, dapat dilihat dan dipegang. Dengan mengamati tingkah laku manusia dalam
berkomunikasi dapat dilihat peran peralatan jasmaniah manusia dalam mengirim dan menerima
pesan titik Berdasarkan pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa peralatan jasmani yang
berfungsi tidak sebagaimana adanya pada sisi komunikator dapat bermasalah. Misal
ketidakmampuan dalam mengirim pesan seorang pedagang Cina ketika ditawar barangnya ia
menjawab, lu gila! Maksudnya, rugilah titik namun peralatan jasmaninya mengalami hambatan
dalam mengucapkan R. Pada sisi komunikan peralatan jasmaniah yang berfungsi tidak
sebagaimana adanya juga dapat menimbulkan masalah dalam penerimaan pesan titik karena itu
ketika seorang anak bernama Otong berkata, besok Otong camping didengar oleh bapaknya yang
pendengarannya terganggu, besok potong kambing. Jadi peralatan jasmaniah manusia berfungsi
sebagai alat pengirim pesan dan alat penerima pesan.

- Peralatan Rohani

Selain peralatan jasmaniyah, manusia juga memiliki peralatan rohaniah. Meminjam terminologi
komputer peralatan jasmaniah bisa diibaratkan sebagai hardware, perangkat keras. Sedangkan
peralatan rohaniah adalah software perangkat lunak; yang dalam konteks ini berfungsi sebagai
pengolah pesan. Jika peralatan jasmani yang bersifat konkrit dapat dilihat dan dipegang
karenanya mudah membedakan satu dengan line ini jantung, itu paru-paru komandan bahwa
fungsi jantung dan paru-paru berbeda, yang sangat berfungsi memompa darah lainnya memompa
udara.

- Akal

Terdapat 1 peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan benar
serta menganalisis sesuatu. Peralatan Apakah ini? Disebut sebagai akal, yang kemampuannya
sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan formal maupun informal, dari
manusia pemiliknya. Jadi, akar bisa didefinisikan sebagai salah satu peralatan ruhaniah manusia
yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis, menilai Apakah sesuatu benar
atau salah. Namun karena kemampuan manusia dalam menyerap pengalaman dan pendidikan
tidak sama, maka tidak ada kemampuan akal antar manusia yang betul betul sama. Perbedaan
akal manusia harus mendapat perhatian dalam berkomunikasi titik coba praktekkan hal berikut
ini: cara anda menyampaikan pesan kepada seorang anak berusia 7 tahun berbeda kepada yang
berusia 17 tahun atau bahkan yang 70 tahun, bukan? Ini dikarenakan anda tahu bahwa ketiga
kelompok usia itu memiliki kemampuan akal berbeda dalam menyerap pesan yang anda
sampaikan.

- Budi

Ketika anda meluncurkan suatu iklan di TV, secara logika akal tidak ada yang salah dengan nya.
Iklan Anda sukses dan diterima di seluruh wilayah, kecuali suatu kelompok masyarakat di Jawa
Tengah yang menolak misalnya. Iklan anda di protes habis-habisan dicerca, dinilai tidak sopan
titik tidak ada yang salah dalam logika akal terhadap pesan iklan itu titik tapi, mengapa ia
ditolak? Tentu ada peralatan rohaniah lain yang nilainya. Apakah itu? Peralatan rohaniah apakah
yang menilai bahwa iklan itu tidak sopan.? Mari sebut peralatan itu sebagai Budi. Jadi,
masalahnya adalah ukuran Budi dalam hal ini etiket yang bersifat subjek titik iklan itu, bagi
sebagian masyarakat Jawa Tengah, dianggap melanggar etika kesopanan mereka. Sesuatu yang
diterima masyarakat tertentu belum tentu diterima oleh masyarakat lain yang berbeda budayanya.
Budaya adalah hasil budi dan daya manusia. Karenanya, hasilnya disebut kebudayaan.

- Hati Nurani

Selain akal dan budi, manusia masih memiliki peralatan rohaniah lain, lazim disebut sebagai hati
nurani titik untuk pembahasan, Mari definisikan hati nurani sebagai peralatan ruhaniah manusia
yang berfungsi sebagai pedoman manakala akal dan budi tidak dapat memutuskan dan manusia
berada dalam Kebimbangan titik anda adalah seorang Hakim titik berdasarkan fakta komat Anda
yakin terdakwa tidak bersalah. Sehari sebelum sidang, setumpuk uang di letakkan di hadapan
anda, teriring salam dari terdakwa yang telah anda simpulkan tidak bersalah itu titik di saat yang
sama anak anda sedang sakit keras anda butuh biaya. Akankah Anda terima uang itu? Toh,
kesimpulan Anda, terdakwa tidak bersalah? apapun tindak komunikasi yang anda lakukan, hati
nurani akan memuja apabila yang anda lakukan mendukungnya, sebaliknya akan menghujat
apabila tindakan Anda bertentangan dengannya. Hati nurani hanya berbicara atas nama manusia
pemiliknya, hanya memberi penilaian tentang perbuatan manusia nya sendiri.

- Naluri

Kemampuan hati nurani, akal dan budi manusia membedakannya dengan hewan, menjadikan
manusia sebagai pemimpin segala ciptaan di muka bumi titik 2 khalifah. Selain itu, manusia juga
memiliki naluri titik Apabila naluri negatif yang dituruti, turunlah derajat manusia hanya. Ia
disamakan dengan hewan. Dalam konteks ini naluri diartikan sebagai dorongan yang dibawa
manusia sejak lahir untuk berperilaku tertentu. Naluri sering disebut juga insting. Salah satunya
adalah naluri ketuhanan, mendorong manusia mencari sesuatu yang jauh lebih kuasa atas dirinya.
Ketika Nabi Ibrahim melihat matahari, Ia berpikir, inilah Tuhan Kutitip ketika matahari
terbenam, Tuhan tidak mungkin meninggalkan hamba-nya katanya dalam hati. Kembali ia
mencari dan mencari hingga Wahyu pun di turunkan.
sedemikian beragamnya naluri yang dimiliki manusia, berikut ini adalah uraian atas beberapa
naluri yang terkait langsung dengan kajian ilmu komunikasi:

Naluri ingin tahu: Yaitu dorongan yang dibawa manusia sejak lahir untuk terus berupaya
mengetahui segala sesuatu, termasuk ihwal diri sendiri. dengan naluri ingin tahu, ditunjang akal
budi, kebudayaan manusia tumbuh berkembang. pengetahuan dan ilmu Dilahirkan. berbagai
teknologi dan penemuan baru dihasilkan. tidak ada puas, manusia terus mencari tahu tentang
segala sesuatu yang ada atau yang mungkin ada. Namun, terdapat juga jenis manusia yang tidak
ingin tahu, tidak peduli, dan tidak mau tahu.

Naluri Komunikasi: Yaitu dorongan yang dibawa manusia sejak lahir untuk terus berupaya
menyampaikan pesan kepada manusia lain. Sepanjang hidup manusia terus berkomunikasi.
didorong melalui komunikasi dan naluri ingin tahu, serta ditunjang akal budi teknologi
komunikasi ditemukan dan bertumbuh hingga bentuk terkini internet. Manusia tidak puas
berkomunikasi dengan kentongan dan asap, bahasa tulisan dilahirkan, teknologi suara telepon
dan radio ditemukan. Menyusul televisi, film dan entah apalagi.

- Hasil Kerja Peralatan Rohaniah

Ketika peralatan rohani yang Manusia bekerja Ia menghasilkan sesuatu titik Mari menyebutnya
sebagai hasil kerja peralatan rohaniah. Berdasarkan fungsi dan perannya, hasil kerja peralatan
rohaniah bisa dibedakan atas filsafat hidup, konsepsi kebahagiaan, motif komunikasi, dan pesan,
sebagaimana yang diuraikan berikut ini.

- Filsafat Hidup

Filsafat hidup adalah kesatuan nilai-nilai yang menurut manusia pemiliknya paling Agung dan
jika diwujudkan ia yakin akan memperoleh kebahagiaan titik falsafah hidup sering juga disebut
prinsip hidup, dalam pengertian prinsip yang dijadikan pedoman hidup oleh manusia pemiliknya.
Falsafah hidup tersusun dan merupakan hasil kerja simultan antara hati Nurani, akal budi, dan
naluri Sepanjang Hidup manusia titik karenanya, falsafah hidup terbentuk dan terus berkembang
berdasarkan rangkaian pendidikan dan pengalaman hidup dari manusia pemiliknya. Falsafah
hidup bersifat dinamis, dapat berubah secara alamiah seiring dengan perkembangan pendidikan
dan pengalaman hidup manusia hanya.
- Konsepsi Kebahagiaan

Didorong naluri kebahagiaan, dengan akal budi, berdasarkan falsafah hidup yang dianut manusia
menyusun konsepsi kebahagian titik konsepsi dapat dimaknai sebagai rancangan, cetak biru atau
blue print yang menjadi syarat tindakan manusia titik karenanya, konsepsi kebahagiaan
didefinisikan sebagai rancangan dalam diri seseorang dalam upaya memperoleh kebahagiaan nya
di berbagai bidang kehidupan: keluarga, pasangan hidup, pendidikan, pekerjaan, serta bidang-
bidang kehidupan lainnya. Karenanya dapat dinyatakan, konsepsi Kebahagiaan adalah konsep
diri seseorang menyangkut kriteria kebahagiaan dirinya.

- Motif Komunikasi

Motif komunikasi didefinisikan sebagai sebab-sebab yang mendorong manusia menyampaikan


pesan kepada manusia lain. Sebagaimana diutarakan buku ini berprinsip bahwa dalam
komunikasi yang menjadi kajian ilmu komunikasi pasti mengandung unsur kesengajaan. Namun,
Karena manusia terdiri dari alam sadar dan alam bawah sadar, derajat kesengajaan sulit
ditentukan titik manusia berusaha menyampaikan pesan Karena ia memiliki motif. Hanya saja,
ada motif-motif yang disadari karena datang dari alam sadar dan karenanya bersifat proaktif,
relatif terancam.

- Pesan

Hakikat pesan adalah sifatnya yang abstrak. Anda tidak tahu apa yang ada dibenak seseorang
sampai ia mewujudkan pesan yang abstrak itu menjadi konkret. Untuk mewujudkan pesan yang
abstrak menjadi konkret, manusia dengan akal budi menciptakan sejumlah lambang komunikasi
titik pesan disampaikan manusia kepada manusia lain guna memenuhi dorongan motif
komunikasi titik karenanya Mari kita definisikan pesan sebagai hasil penggunaan akal budi
manusia untuk mewujudkan motif komunikasi titik sedangkan lembaga komunikasi adalah
simbol atau kode sandi yang digunakan manusia untuk mewujudkan pesan yang abstrak menjadi
konkret dalam usaha mewujudkan motif komunikasi. Artinya, lambang komunikasi adalah
wujud konkret dari pesan. Lambang komunikasi dapat dibedakan atas yang umum dan khusus.
Lambang komunikasi umum digunakan untuk tujuan umum, dalam berbagai bidang kehidupan
manusia. Sedangkan lambang komunikasi khusus, hanya digunakan untuk tujuan tujuan khusus
tertentu pada salah satu bidang kehidupan titik sederhananya di luar parabahasa, bahasa tubuh
bahasa lisan dan bahasa tulisan disebut sebagai lambang komunikasi khusus.

B. MOTIF KOMUNIKASI PENENTUAN PESAN DAN PERAN PERILAKU


KOMUNIKASI

Pesan adalah inti utama komunikasi titik Tanpa Pesan, paradigma manapun yang anda anut tidak
akan mengakui adanya komunikasi titik tapi, paradigma 3 yang dijadikan dasar pengembangan
buku ini menuntut adanya motif komunikasi guna mengidentifikasi Apakah Sesuatu dapat
disebut pesan atau bukan.

- Motif Komunikasi: Penentu Pesan

Dari manakah datangnya motif komunikasi? Pembahasan sejauh ini menunjukkan, motif
komunikasi datang ketika manusia berupaya merealisasikan konsepsi kebahagiaan. konsepsi
kebahagiaan, sebagaimana kajian sebelumnya adalah rancangan yang ada dalam diri manusia
tentang kebahagiaan pada berbagai bidang kehidupan. Misalnya dalam bidang calon pasangan
hidup, konsep atau rancangan yang ada dalam diri anda adalah ia harus tinggi, berkulit putih
hidung mancung titik ini dari segi peralatan jasmaniah.

- Motif Komunikasi: Penentu Peran Perilaku

Motif komunikasi juga akan menentukan peran manusia dalam berkomunik. Bukan ini
mendefinisikan komunikator sebagai manusia berakal budi yang menyampaikan pesan untuk
mewujudkan motif komunikasi. Sementara komunikan adalah manusia berakal budi kepada
siapa pesan komunikator ditujukan selain selaku komunikator dan komunikan, dalam
berkomunikasi Manusia juga dapat bertindak selaku medium atau perantara.

C. KOMUNIKASI SEBAGAI ILMU

Membahas sejauh ini, tentu Anda bertanya Benarkah komunikasi merupakan suatu pengetahuan
ilmu komat atau sekedar pengetahuan saja? Dapatkah dibuktikan bahwa komunikasi adalah
pengetahuan ilmu? Untuk pembuktiannya, harus dilihat apakah ilmu komunikasi memenuhi
syarat-syarat ilmu. Apabila persyaratan ilmu dipenuhi kesimpulan kita adalah ia layak disebut
ilmu. Syarat ilmu antara lain menyatakan ia harus memiliki objek kajian, lima objek kajian itu
harus terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikat nya. Ontologis sejak awal bab 2
mencoba mengupas objek Ilmu Komunikasi guna menemukan hakikat komunikasi yang menjadi
kajian nya. Objek material ilmu komunikasi adalah tindakan manusia dalam konteks sosial
sedangkan objek formalnya adalah Komunikasi itu sendiri yakni usaha penyampaian pesan antar
manusia. Berdasarkan objek material Ilmu Komunikasi hanya mengkaji penyampaian pesan
antar manusia. Penyampaian pesan kepada yang bukan manusia berada di luar objek kajiannya.
Pesan adalah segala hasil penggunaan akal budi manusia yang disana Uraikan untuk
mewujudkan motif komunikasi. tanpa motif komunikasi, maka ia bukan pesan, dan berarti di luar
kerjanya kok. Dan karenanya pula penekanan kata usaha pada definisi yang digunakan menjadi
penting titik usaha menunjukkan bahwa pesan disampaikan dengan sengaja, dilatari motif
komunikasi, walau derajat kesengajaan itu sulit ditentukan mengingat manusia terdiri dari alam
sadar dan alam bawah sadar. Terdorong oleh alam sadarnya, manusia menyusun motif-motif
praktik, terencana. Namun manusia dorong oleh alam bawah sadar, melahirkan motif reaktif,
muncul relatif seketika, Tanpa Rencana. Demikianlah objek ilmu komunikasi dan hakikat
komunikasi yang dikembangkan buku ini berdasarkan paradigma 3 bahwa pesan disampaikan
dengan sengaja, namun derajat kesengajaan itu sulit ditentukan titik dalam konteks inilah Ilmu
Komunikasi mencoba mengajar objektivitas. Persesuaian antara tahu dengan An-nas sebagai
syarat ilmu yang pertama.

D. PARADIGMA DASAR KEILMUAN

Dari sejarah pertumbuhan ilmu, secara implisit terlihat bahwa pengetahuan ilmu sangat
tergantung pada cara pandang dalam menumbuhkembangkannya. Cara pandang disebut juga
perspektif. Sebagaimana diutarakan, perspektif dimaknai sebagai paradigma. Istilah Ini pertama
kali diperkenalkan Thomas kuhn, yang sinonim dengan dicipline matriks atau weltanschauung.
Dalam pembahasan definisikan paradigma ilmu sebagai cara pandang seseorang terhadap diri
dan lingkungan keilmuan yang akan mempengaruhi dalam berpikir bersikap dan bertingkah laku
dalam upaya mencari dan menemukan pengetahuan ilmu dan kebenaran. terdapat dua dasar
utama paradigma ilmu yang dibahas buku ini ya itu rasionalisme dan empirisme. Keduanya
dijadikan bahan kajian utama karena berada pada posisi ekstrem bertentangan dan memiliki
pengaruh luas dalam penurunan metode penelitian, khususnya Yang terkait dengan ilmu
komunikasi.
- Rasionalisme

ini merupakan paham yang menekankan rasio atau kerja akal yang disebut logika sebagai
sumber utama pengetahuan manusia. Akal merupakan otoritas terakhir dalam menentukan
kebenaran. Dilihat dari sejarah pertumbuhan ilmu, rasionalisme Sesungguhnya telah membelit
pada zaman Yunani kuno. Di masa itu, Jenis pengetahuan manusia yang ada utamanya adalah
filsafat dan ilmu hitung yang sekarang disebut matematika, termasuk statistika di dalamnya. Pada
masa awal pertumbuhannya, rasionalisme terlahir sebagai cara mendapatkan pengetahuan
sebagai upaya menepis keabsahan mitos dan menggantinya dengan logo SDIT akar pemikiran
rasionalisme ini misalnya dapat dilihat pada Plato. Ia mempercayai ide bawaan dalam diri
manusia yang ada sejak awal, disebutnya sebagai ide Abadi titik menurut Plato, manusia terlahir
sudah membawa ide Abadi dari alam sebelum kelahirannya. Baginya, pengetahuan adalah hasil
ingatan yang melekat pada manusia. Pengetahuan adalah pengenalan kembali akan hal yang
sudah diketahui oleh ide Abadi itu artinya, pengetahuan adalah kumpulan ingatan Terpendam
dalam benak manusia. Karena itu untuk mengetahui dan menyelidiki sesuatu, yakni guna
mencapai pengetahuan sejati manusia harus mengandalkan akal atau rasionya yang sudah
mengenal ide Abadi itu sejak awal.

- Empirisme

Berasal dari kata Yunani: Empiri aku mah berarti pengalaman, dan karenanya empirisme
dapat diartikan sebagai paham yang menekankan pengalaman sebagai sumber utama
pengetahuan titik bertentangan dengan rasionalisme yang memberi kedudukan bagi rasio sebagai
sumber utama pengetahuan, bagi empirisme Pengalaman adalah pemegang otoritas terakhir
dalam mendapatkan pengetahuan dan menentukan kebenaran titik jika rasionalisme menyatakan
bahwa pengetahuan ada di sini di dalam sini maka bagi empirisme pengetahuan itu ada di sana di
luar sana. Pemikiran Bacon tertuang dalam novum organum atau organum baru yang
dimaksudkan nya sebagai pengganti organon Aristoteles berisi tawaran tentang perangkat baru
dalam penyelidikan ilmiah, membuat Bacon disebut Perintis filsafat ilmu. Ba can menyampaikan
pernyataan yang Terkenal. Sejak semula manusia ingin menguasai alam, tapi selalu gagal karena
pengetahuan ilmu tidak berdaya guna dan tidak memberi hasil nyata. Karena itu agar dapat
menguasai alam, manusia harus mengenalnya dengan lebih dekat, yaitu dengan metode induksi
berdasarkan eksperimen dan observasi sebagai cara mengumpulkan data faktual yang empiris
sesuai.

Pengetahuan Berdasarkan Relasi Ide, Misalnya: pada geometri, aljabar, statistika dan
aritmatika titik pengetahuan ini tidak tergantung semesta luar melainkan operasi akal atau rasio
semata. Misalnya, putusan bahwa segitiga memiliki tiga sudut tidak memerlukan pembuktian
empiris Sensual titik karena jika segitiga tidak memiliki tiga sudut, akan dengan sendirinya
menyatakan bahwa kontradiksi antara tahu dan objek nya. Jadi, pengetahuan ini bersifat deduktif
dan titik Ia ada dalam pengetahuan manusia.

Pemgetahuan Faktual, pengetahuan ini mutlak didasari oleh fakta, bukan sekadar relasi ID.
Akan tidak dapat memastikan kebenaran tanpa pengalaman empirik Sensual. Contohnya kemarin
cerah dan hari ini cerah. Maka anda memberi pernyataan atau putusan, besok akan sejarah hari
ini. Namun, kesimpulan ini bersifat sementara dan masih harus dibuktikan kebenarannya pada
keesokan hari. Jadi pengetahuan seperti ini bersifat induktif dan aposteriori, dengan setelah
aposteriori, datang setelah pengalaman.

E. PARADIGMA PENELITIAN DAN METODOLOGI KEILMUAN

Dari 2 paradigma ilmu yang menjadi dasar utama sebagaimana dikupas ya itu rasionalisme di
satu titik dan empirisme pada titik Extreme yang bertentangan dengannya berkembanglah
perspektif perspektif keilmuan dan turunannya. Terdapat beberapa turunan perspektif, namun
buku ini hanya membahas dua diantara yang sangat berpengaruh dalam mencari dan menemukan
pengetahuan ilmu, utamanya yang terkait dengan ilmu komunikasi, yaitu positivisme dan anti
positifisme.

- Positivisme

Positifisme lahir sebagai evolusi lanjut dari empirisme. Paham ini meyakini, semesta hadir
melalui Data empirik Sensual tertangkap Indra. ajaran positif yg menyatakan Puncak
pengetahuan manusia adalah ilmu yang dibangun berdasarkan fakta empirik Sensual teramati
terukur, 7,8, dan ramalkan titik dan, karenanya ia sangat kuantitatif. Positifisme mendominasi
wacana ilmu pengetahuan dan mencapai puncaknya pada abad ke-20 melembagakan pandangan
dunia hanya menjadi doktrin bagi berbagai bentuk pengetahuan manusia. Sikap dasar
menyatakan masyarakat akan mengalami kemajuan Apabila mengadopsi total pendekatan ini.
doktrin kesatuan pengetahuan positif menetapkan kesatuan pengetahuan hanya bisa dicapai
apabila dikembangkan suatu bahasa ilmiah yang berlaku pada semua jenis pengetahuan ilmu.

- Antipositivisme

Terdapat berbagai aliran filsafat ilmu yang di positivis. Enam, yang akan dibahas berikut ini
hanya beberapa yang utama, yang berada pada posisi berseberangan langsung dengan positifisme
walau hakikatnya nya sama-sama berada dalam rumpun empirisme bahwa pengetahuan ilmu
mutlak berangkat dari fakta empirik Sensual. Tokoh yang sesungguhnya dapat dinyatakan anti
positivis adalah Thomas kuhn(1922-1996) yang menurunkan buku berjudul the structure of
scientific Revolution pada 1962. anti positivis sebagai kritik atas positifisme sebagaimana di
bawah pun berkembang Kemudian pada bidang ilmu-ilmu sosial. Positifisme dianggap lemah
dalam membangun konsep teori etika. ilmu-ilmu sosial yang dikembangkan dengan paradigma
positivistik baru yang mendasar yang muncul adalah penelitian yang berawal dari kerangka teori
kemudian menurunkan sejumlah hipotesis guna teruji benar atau terwujud salam terus berputar,
membuat banyak ilmu sosial mengalami stagnasi.

- Interpretivisme

Interpretivisme merupakan perspektif teori dalam konstruktivisme. Bagi aliran ini, positifisme
keliru dan karenanya harus ditinggalkan dan diganti dengan yang konstruktif. Konstruktivisme
muncul setelah para ilmuwan menolak tiga prinsip dasar positifme: (1) ilmu merupakan upaya
pengungkap realitas yang terukur, (2) hubungan subjek peneliti dengan objek penelitian harus
terpisahkan secara tegas guna mengejar objektivitas, (3) hasil temuan harus merupakan
generalisasi yang universal, berlaku kapanpun dan dimanapun.

- Teori Kritis

Sebagaimana interpretivisme, teori kritis berupaya memberi dasar metodologis pada ilmu-ilmu
sosial. Teori kritis merupakan paham yang dilahirkan para filsuf yang tergabung dalam mazhab
Frankfurt Jerman. Hakekatnya, paham ini lebih tepat disebut sebagai cara pandang terhadap
suatu realitas dengan berorientasi pada ideologi tertentu. Ideologi itu antara lain adalah
Marxisme, materialisme, feminisme dan lain-lain titik karenanya, teori kritis dapat dimaknai
sebagai suatu konsep kritis dengan latar ideologi tertentu dalam mengkaji suatu fenomena sosial.

Anda mungkin juga menyukai