( Civics)
Disusun Oleh:
CAMELLIA NIM 1302515
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang tiada terhingga kekuasaan
dan kekuatan-Nya, sumber segala kebenaran sejati, yang membimbing dan mempermudah
pembuatan atau penyusunan makalah ini.
Makalah ini mencoba mengkaji tentang sejarah singkat perkembangan civics dan pendidikan
kewarganegaraan. Secara khusus makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan yang dibimbing oleh Prof. Dr. A. Azis
Wahab, M.A. Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini, semoga Allah yang Maha
Pemurah membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari berbagai kekurangan dalam penulisan makalah yang mungkin disebabkan
karena adanya rasa subjektifitas dalam menganalisa permasalahan ataupun kesalahan
intepretasi. Oleh karena itu berbagai masukan sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa
yang akan datang.
Akhirnya dengan segala kesederhanaan makalah ini, Penulis berharap mudah-mudahan makalah
ini dapat menjadi tambahan pengetahuan yang dapat memperdalam wawasan mengenai sejarah
singkat perkembangan civics dan pendidikan kewarganegaraan. Aamiin ya Allah.
Bandung, Septenber 2013
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membuat hubungan antara
negara di dunia menjadi lebih mudah dan lebih transparan. Dampaknya adalah mempengaruhi
segala aspek kehidupan, mulai dari pola pikir sampai pada karakter warga negara-bangsa di
dunia. Hal ini membuat setiap negara bersaing untuk pembangunan kualitas negaranya dan
warganya. Tidak ada satupun negara-bangsa di dunia ini yang tidak ingin tetap bertahan dan
maju dalam pembangunan. Pembangunan negara-bangsa dan pembangunan karakter sebuah
negara-bangsa merupakan dua hal yang tidak dapat terpisahkan bagaikan dua sisi mata uang
(Budimansyah, 2010:1). Pembangunan tersebut harus terus dilaksanakan agar sebuah negara
dapat terus memperkuat dan mempertahankan ekisistensinya di dunia dan dapat membentuk
warga negaranya menjadi warga negara yang cerdas dan baik (smart and good citizen) . Kedua
proses pembangunan ini sangat tidak terlepas dari proses pendidikan terutama pendidikan
kewarganegaraan (PKn atau civic education).
Pada awalnya pembelajaran dengan istilah “civic” dikenalkan oleh Legiun Veteran
Amerika yang tujuannya adalah untuk membangsakan bangsa Amerika yang amat bervariasi ras,
budaya dan asal negaranya, (Wahab dan Sapriya, 2011: 3). Menurut Legiun tersebut bahwa
hanya dengan memahami nilai-nilai perjuangan dalam membangun bangsa Amerika agar orang
Amerika dapat menghargai dan membangun bangsanya secara demokratis dan bertanggung
jawab. Melalui bukunya“Educating Citizens for Democrazy”Gross dan Zeleny mendukung
pendidikan kewarganegaraan untuk menciptakan masyarakat demokrasi. Kemudian di Indonesia,
perkembangan pendidikan kewarganegaraan secara formal muncul mata pelajaran civics termuat
dalam kurikulum SMA pada tahun 1962.
Dengan kata lain pendidikan kewarganegaraan kemudian dirumuskan menjadi lebih luas
dan mencakup proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya
sebagai warga negara, ( Winataputra, Budimansyah, 2012:5). Keinginan-keinginan tersebut
menjadi perhatian setiap negara yang terus tumbuh subur dan dan dirasakan sebagai sebuah
kebutuhan bagi setiap negara.
Mencermati beberapa hal tersebut memberikan ketertarikan kepada penulis untuk
menguraikan sejarah singkat perkembangan civics dan pendidikan kewarganegaraan. Mengingat
bahwa hampir setiap negara di dunia memiliki permasalahan terhadap pencapaian tingkat
pemahaman warga negaranya akan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sebagai seorang warga
negara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana civics dan pendidikan kewarganegaraan dalam perkembangannya?
2. Bagaimana perkembangan civics dan civics education (PKn) di Amerika?
3. Bagaimana perkembangan civics dan civics education (PKn) di Indonesia?
4. Bagaimana perkembangan pembelajaran civics yang berorientasi
pada community, economic dan vocational civics?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui civics dan pendidikan kewarganegaraan dalam perkembangannya
2. Untuk mengetahui perkembangan civics dan civics education (PKn) di Amerika
3. Untuk mengetahui perkembangan civics dan civics education (PKn) di Indonesia
4. Untuk mengetahui perkembangan pembelajaran civics yang berorientasi pada community,
economic dan vocational civics
ISI
Kemudian di dalam standar isi di jelaskan ruang lingkup mata pelajaran kewarganegaraan yang
meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Persatuan dan kesatuan bangsa meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan,
kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan NKRI, partisipasi dalam
pembelaan negara, sikap positif tehadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan.
2. Norma, hukum dan peraturan meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di
sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan
internasional
3. Hak asasi manusia meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat,
instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan, perlindungan HAM
4. Kebutuhan warga negara meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai warga
masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai
keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara.
5. Konstitusi negara meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-
konstitusi yang pernah ada di Indonesia dan hubungan dasar negara dengan konstitusi
6. Kekuasaan dan politik meliputi pemerintahan desa, dan kecamatan, pemerintahan daerah dan
otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi
menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses
perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka
Kesimpulan
Perkembangan civics dan pendidikan kewarganegaraan melalui sederet proses yang panjang,
mulai pertama di temukannya istilah civics pertama kali oleh seorang legiun veteran Amerika.
Istilah citizenship education dan civics education. Civics merupakan kajian akademis yang
bersifat impersonal, sedangkan civic education / citizenship education merupakan kajian
personal-pedagogik. Atau dengan kata lain bahwa civics sebagai muatannnya dan civic
educatio / citizenship education sebagai wahana atau kendaraannya. Dengan demikian
mempelajarai keduannya sangat penting bagi warga negara sebagai individu maupun warga
negara sebagai masyarakat.
Di Indonesia sendiri perkembangannya mulai dari ORLA yaitu kewarganegaraan (1957)
yang membahas cara memperoleh dan kehilangan kewarganegaraan, civics (1962) yang
membahas sejarah kebangkitan nasional dan Pendidikan kewargaan negara (1968), ORBA
dengan nama PMP, PPKn sampai pada KTSP (2006) menjadi PKn dan kemudian kurikulum
2013 menjadi PPKn lagi. Namun yang perlu kita garis bawahi bahwa pendidikan
kewarganegaraan (PKn) di Indonesia harus senantiasa di kembangkan, dan kita layak
meningkatkan aspek atau bidang kajian PKn lainnya seperti yang terlebih dahulu dilakukan oleh
negara Singapura, Malaysia dan Korea yaitu ecomomic civics dan vocational civics. Dimana
warga negara di bentuk bukan hanya dari pengetahuannya untuk sadar akan hak dan
kewajibannya sebagai warga negara, tetapi juga mereka diberikan kemampuan untuk mengelola
ekonomi mereka untuk kesejahteraan sebagai individu warga negara dan juga dapat membantu
ekonomi negara, serta mereka diberikan keterampilan utuk dapat menciptakan produk yang
berkualitas dan punya daya saing, selain itu warga negara disiapkan untuk menghadapi pasar
bebas.
Saran
Pemerintah, harus mampu menyeimbangkan pembangunan warga negara Indonesia yang
berkualitas, punya daya saing serta sadar akan hak dan kewajibannya. Salah satu yang dapat
dilakukan dengan perbaikan pada pendidikan yang menyiapakan warga negara melalui
perbanyakan pendidikan kejuaruan dan mengintergrasikan PKn dengan bidang kajian lainnya
seperti ecomomic civics dan vocational civics. Serta tidak lupa di dukukung oleh peran keluarga
dalam mendidik anak-anaknya dan peran sekolah dalam mendidik siswa-siswanya. Selain itu
juga penciptaan lingkungan yang kondusif di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Allen, J. (1960). The Role of Ninth Grade Civics in Citizenship Education, in The High
School Journal, 44.3: p.106-111