NIM : 857 MAKUL : PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN DI SD/PDGK4505 PRODI : PGSD S1 SEMESTER 6 TUTOR : IBU FITRIA MUJI PRATAWATI UPBJJ : 45-YOGYAKARTA POKJAR GEMILANG TEMPURAN
TUGAS FORMATIF 1
1. Kelima teknologi (five technologies) menurut Salisbury (1996) untuk perubahan
pendidikan adalah sebagai berikut: - System thinking / berfikir system yaitu cara melihat masalah pendidikan sebagai suatu system, melalui berfikir system ini kita melihat masalah masalah saling berhubungan dan terkadang menjadi penyebab masalah yang lainnya. Berfikir system ini adalah teknologi untuk melihat keseluruhan system dan mempertimbangkan semua faktor yang berkaitan dengan hasil dengan melihat dari faktor internal (pembelajaran, penilaian, iklim sekolah, kurikulum) dan faktor eksternal (ekonomi, pasar, pengaruh regulasi, birokrasi) - System design / merancang system yaitu aktivitas khusus untuk menghasilkan solusi baru terhadap masalah yang besar yang meliputi penggunaan model sebagai suatu cara untuk mendeskripsikan system baru. - Quality science yaitu teknologi untuk memantau proses proses dalam system untuk meyakinkan bahwa proses proses tersebut memproduksi hasil yang diinginkan, juga meliputi proses proses untuk merencanakan tindakan perbaikan terhadap beberapa kesalahan dalam proses sehingga proses tersebut berjalan tepat waktu. - Change management / mengubah manajemen yaitu teknologi yang menghendaki pemimpin menjadi sukses dalam mensponsori, memberi inisiatif dan menerapkan perubahan dalam organisasi. - Instructional technology / teknologi instruksional yaitu bagian dari revolusi informasi dan komunikasi yang mengantar kan perubahan pada hampir setiap sektor dalam masyarakat kita, teknologi ini diperlukan untuk menghasilkan inovasi dan peningkatan dalam mutu, produksisivitas dan kepuasan pelanggan. Contohnya adalah teknologi multimedia. 2. 3 Paradigma pendidikan Indonesia: - Paradigma pengajaran (teaching) yaitu pengajaran hanya terjadi di sekolah, yangmana guru sebagai satu satunya narasumber dalam mentransfer ilmu. Guru sebagai penyaji materi yang bertugas menjelaskan materi kepada siswa, siswa menyimak dan mengerjakan tugas dari guru, dan alat bantu mengajar yang digunakan oleh guru ditentukan oleh guru dan sifatnya mendukung penjelasan guru. - Paradigma pembelajaran (instruction) yaitu paradigm yang lebih memberikan perhatian kepada siswa. Dalam artian guru tidak hanya menjadi narasumber, namun uga fasilitator yang membantu siswa belajar, tugas guru sebagai pengirim pesan yang berperan merancang, mengelola dan menilai proses pembelajaran. Media yang digunakan guru fungsinya sebagai sumber belajar. - Paradigma proses belajar (learning) yaitu proses pembelajaran tidak terpaku pada lingkungan pendidikan formal, namun juga lembaga non formal seperti masyarakat, dan kehidupan sekitar
3. Beberapa atribut inovasi menurut Zaltman diantaranya sebagai berikut :
a. Pembiayaan : pembiayaan dalam pengadaan maupun pembinaan inovasi, semakin murah pembiayaan maka akan semakin mudah diterima masyarakat luas. b. Balik modal : suatu inovasi akan dapat dilaksanakan kalau hasil yang dicapai sesuai dengan biaya/modal yang telah dikeluarkan. c. Efisiensi : inovasi akan diterima jika pelaksanaannya menghemat waktu dan terhindar dari berbagai macam hambatan. d. Resiko dan ketidakpastian : semakin kecil resiko, maka sebuah inovasi akan semakin mudah diterima masyarakat luas. e. Mudah dikomunikasikan : inovasi juga akan mudah diterima jika mudah dikomunikasikan. f. Kompatibilitas : suatu inovasi akan mudah diterima apabila sesuai dengan kebutuhan, keyakinan, norma, pengalaman, pendidikan dan tingkat ekonomi penerimanya.
4. Menurut Ibrahim, ada 6 faktor penghambat inovasi pendidikan diantaranya adalah
sebagai berikut : - Estimasi tidak tepat terhadap inovasi : tidak tepatnya perencanaan /estimasi dalam proses difusi inovasi seperti tidak jelas struktur pengambilan keputusan, komunikasi tidak lancer, kurang adanya kerjasama antar pelaksana inovasi, tidak adanya persamaan pendapat tentang tujuan yang akan dicapai, tidak tepat dalam mempertimbangkan implementasi inovasi, komunikasi tidak lancer, adanya tekanan dari Pemerintah untuk mempercepat hasil inovasi. Semua itu menjadi penghambat dalam inovasi. - Konflik dan motivasi : hambatan ini iasanya terjadi karena masalah pribadi seperti pertentangan antar anggota tim, sikap iri antar anggota tim, kurangnya semangat kerja, pimpinan yang kaku dan berpandangan sempit, kurang adanya hadiah terhadp anggota yang melaksanakan tugas dengan baik. - Inovasi tidak berkembang : inovasi dapat terhambat karena tidak berkembang seperti lambatnya material, alokasi dana yang tidak tepat, terjadi inflasi, pergantian pengurus yang terlalu cepat sehingga mengganggu kontinuitas tugas. - Masalah keuangan : hambatan yang sering terjadi adalah karena keuangan yang tidak memadai entah dari pemerintah daerah atau pemerintah pusat, untuk itu agar inovasi tetap berajalan, perlu adanya dana dari sumber sumber lain. - Penolakan investasi dari kelompok tertentu : bisa teradi dari beberpa faktor yaitu adanya pertentangan dalam memandang inovasi dan adanya kecurigaan masyarakat akan masuknya inovasi tersebut. - Kurang adanya hubungan sosial : yaitu hubungan antar anggota kelompok pelaksana inovasi dan hubungan dengan masyarakat dikarenakan adanya ketidakharmonisan antar anggota proyek inovasi.
5. Penguraian Makna dan dinamika globalisasi
Globalisasi pertama kali diperkenalkan oleh Theodore Levitt tahun 1985 yang mengamati perubahan cepat dalam ekonomi, keuangan terutama berkaitan dengan sector produksi, konsumsi dan investasi yang menuju bangunnya liberalism dalam ekonomi dan keuangan diikuti dengan penyesuaian yang dikenal dengan deregulasi. Kemajuan dibidang teknologi produksi dan inovasi yang pesat terutama dalam bidang komunikasi dan transportasi mempengaruhi Negara Negara maju untuk memperkenalkan system ekonomi mereka. Globalisasi merupakan fenomena yang irreversible, yaitu yang tak mungkin dibalik arahnya, globalisasi membawa manfaat namun juga membawa kemudharatan jika kita tidak siap menghadapinya, yang menyingkirkan isolasi, membuka peluang untuk terjadinya pertukaran gagasan, teknologi dan sumberdaya. Pemberdayaan oleh suatu Negara hanya dapat terjadi dengan baik jika system desentralisasi pendidikan dituangkan dalam praktik. Desentralisasi yang sehat jika diberikan muatan makna independensi/kebebsan untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan tanpa dicampuri/memperhatikan kepentingan pihak lain, seolah olah segalanya dapat diselesaikan sendiri.
Penguraian Makna dan dinamika desentralisasi
Desentralisasi dalam konsep globalisasi merupakan suatu konsekuensi. Globalisasi menyebabkan permerintahan sentral beralih bahkan cenderung berkurang. Sebaliknya, peran individu untuk bersaing dan bekerja sama menjadi tinggi baik dalam pergaulan bilateral, regional, dan internasional. Daya tahan suatu bangsa secara politis, ekonomi, keuangan, pendidikan dan kebudayaan tidak lagi sepenuhnya mengandalkan pemerintah, karena pemerintah pusat bukan lagi satu satunya actor yang mampu mengurus seluruh kehidupan rakyat. Globalisasi desentralisasi cocok dalam konteks masyarakat dan Negara yang beragam multicultural, karena memancang keberagaman dan perbedaan sebagai potensi dan kekuasaan yang luar biasa.kekuatan diperlukan selain untuk mencapai tujuan bersama juga untuk mewujudkan tujuan khusus bagi individu dua kelompok. Globalisasi desentralisasi uga membantu dalam merealisasikan tujuan nasional seperti membangun Negara yang damai, stabil dengan ekonomi yang berkembang dan masyarakat yang berkemakmuran, lapangan kera yang mencukupi dan mampu mengangkat rakyatnya dari kemiskinan. Semua warga dan pemerintah menginginkan agar tujuan nasional seperti dicantumkan diatas dapat tercapai.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional