Anda di halaman 1dari 28

Ruang Lingkup Inovasi

Pendidikan
Inovasi Pembelajaran PAUD
Pert. 4
Inovasi pendidikan

adalah suatu idea atau metode yang dirasakan


sebagai hal yang baru dan digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan atau untuk
memecahkan masalah pendidikan.
Tujuan
• Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha
meningkatkan kemampuan, yakni:
kemampuan dari sumber-sumber tenaga,
uang, sarana dan prasarana, termasuk
struktur dan prosedur organisasi. Jadi
keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar
semua tujuan yang telah direncanakan dapat
dicapai dengan sebaik-baiknya (Hasbullah,
2001 : 189).
tujuan inovasi pendidikan Indonesia
tahap demi tahap, yaitu :
1. Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang
dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu
dan teknologi sehingga makin lama
pendidikan di Indonesia makin berjalan
sejajar dengan kemajuan-kemajuan
tersebut.
2. Mengusahakan terselenggaranya
pendidikan sekolah maupun luar sekolah
bagi setiap warga negara.
maksud-maksud diadakannya inovasi pendidikan ini,
ialah sebagai berikut : (Hasbullah, 2001 : 199, 200,
201)

1. Pembaharuan pendidikan sebagai


tanggapan baru terhadap masalah-masalah
pendidikan.
2. Sebagai upaya untuk mengembangkan
pendekatan yang lebih efektif dan
ekonomis.
Komponen-komponen inovasi

1. Inovator yang merupakan komponen yang utama dalam proses inovasi,


dimana inovator memegang peranan penting dalam melaksanakan inovasi.
2. Inovasi, inovasi disini adalah adanya permasalahan yang akan dipecahkan.
3. Adanya komunikaasi dengan saluran tertentu artinya adanya sebuah
pertukaran informasi antara anggota masyarakat yang satu dengan
masyarakat yang lain. Karena komunikasi merupakan alat untuk
menyampaikan informasi mengenai inovasi dari seorang ke orang lain.
4. Waktu, waktu merupakan elemen yang tidak kalah pentingnya dalam proses
inovasi karena waktu merupakan aspek utama dalam proses untuk
mengkomunikasikan sebuah inovasi. Peranan dimensi waktu dalam proses
inovasi terdapat pada tiga hal yaitu, proses keputusan dalam mengambil
kebijakan untuk memutuskan sebuah inovasi, kemudian kepekaan
seseorang terhadap inovasi, dan yang terakhir yaitu kecepatan penerimaan
inovasi.
SASARAN INOVASI PENDIDIKAN
• Guru
• Siswa
• Kurikulum
• Fasilitas
• Lingkup Sosial Masyarakat
MODEL-MODEL INOVASI PENDIDIKAN
1. Top Down
Top Down Inovation adalah salah satu usaha pemerintah
untuk meningkatkan mutu pendidikan atau pemerataan
kesempatan untuk memperoleh pendidikan,
meningkatkan efisiensi waktu dan sebaginya.
Inovasi ini di terapkan kepada bawahan dengan cara
mengajak, menganjurkan bahkan memaksakan apa yang
menurut atasan itu baik untuk kepentingan bawahannya

Ruang Lingkup Top Down:


• pendidikan formal di sekolah
• pola pendidikan di rumah
Kelebihan Top Down
1. kesempatan untuk memperoleh pendidikan merata
merupakan salah satu kelebihan yang melekat pada Top
Down Inovation.
2. dalam Top Down Inovation juga menerapkan sistem yang
terstruktural, sehingga dapat menggunakan waktu
seefisien dan seefektif mungkin.
3. adanya standart pengajaran sebagai tolak ukur ketuntasan
belajar siswa menjadi salah satu kelebihan dari Top Down
Inovation.
4. adalah ujian dilaksanakan serempak. Dengan begitu, akan
mengurangi kecurangan dalam adanya evaluasi hasil
belajar atas ketercapaiannya kurikulum yang telah disusun
oleh Pemerintah.
5. adalah adanya monitoring dari pemerintah/depdikna yang
menjadi kelebihan Top Down Inovation.
Kekurangan Top Down
1. terbatasnya kreativitas guru dalam hal pengembangan pembelajaran
sesuai dengan tingkat berfikir guru.
2. terjadinya kecurangan dalam ujian yang diadakan secara serempak.
3. ketidaksesuaian antara kebijakan pemerintah dengan kompetensi yang
dimiliki oleh sekolah karena sumber daya alam yang dimiliki masing-
masing sekolah berbeda, sesuai dengan lingkungan didirikannya
sekolah tersebut.
4. peran guru yang hanya sebagai penerima keputusan atau hasil dari
suatu program tanpa mengetahui jalannya proses pembentukan
program tersebut dari awal hingga akhir.
5. tujuan utama dari program tersebut yang hendaknya akan dikirimkan
kepada peserta didik tidak terwujud dikarenakan pemerintah pusat
tidak begitu memahami hal-hal yang diperlukan oleh peserta didik
secara SDM dan SDA yang ada disekitar lingkungan peserta didik.
6. keterbatasan fasilitas dan finansial bagi daerah yang terpencil untuk
standart pendidikan yang berlaku menjadi salah satu kekurangan dari
Top Down Inovation.
Bottom Up
• Bottom – Up Innovation merupakan model
kebalikan dari model Top Down Innovation,
inovasi ini timbul karena hasil ide, pikiran,
kreasi, dan inisiatif dari sekolah, guru atau
masyarakat sebagai upaya untuk
meningkatkan penyelenggaraan dan mutu
pendidikan.

Ruang Lingkup Bottom Up


• lebih banyak dilakukan di sekolah-sekolah
atau perguruan tinggi swasta
Kelebihan Bottom Up
• Guru lebih bebas dalam mengeluarkan ide-ide
cemerlangnya, bahkan pembelajarannya lebih
beranekaragam dan inovatif. Misalnya dalam suatu
pembelajaran guru menempelkan di papan atau
ditayangkan melalui media/ power point.

• Pemerintah tidak perlu bekerja keras karena disini


ada peran para guru dan juga peran masyarakat
luar yang banyaak mengambil peran tersebut.
Contohnya adanya pembentukkan organisasi yang
dijalankan oleh wali murid (paguyuban), misalnya
dalam peduli lingkungan.
Kekurangan Bottom Up
• Guru tidak mempunyai tolok ukur kedepan,
contohnya guru hanya memberikan materi seperti
biasanya saja tanpa ada perkembangan yang lebih
baik lagi.
• Susahnya mencapai kesepakatan bersama karena ide
yang dilontarkan berbeda-beda, misalnya saja guru
ingin memberikan strategi pembelajaran dengan
Kooperative script tetapi pimpinan tidak memberikan
izin dengan pembelajaran tersebut, pimpinan
menginginkan pembelajaran yang ada di KTSP dan
sudah di tetapkan oleh pemerintah.
• Pemerintah tidak begitu berharga kerena perannya
tidak begitu besar misalnya saja pemerintah hanya
berdiam diri tidak ikut serta dalam pembelajaran di
sekolah-sekolah.
Desentralisasi dan Demokratisasi dalam
Pendidikan
• Desentralisasi menurut PASAL 1 ayat (7) UU Nomor 32 Tahun
2004, diartikan “sebagai penyerahan wewenang pemerintahan
oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia”.

Desentralisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut :


• Menurut Hoogerwerf (1978), Desentralisasi adalah pengakuan
atau penyerahan wewenang oleh badan-badan umum yang lebih
rendah untuk secara mandiri dan berdasarkan pertimbangan
kepentingan sendiri mengambil keputusan pengaturan
pemerintahan, serta struktur wewenang yang terjadi dari hal itu.

• Desentraslisasi sebagai suatu sistem yang dipakai dalam bidang


pemerintahan merupakan kebalikan dari sentralisasi, dimana
sebagian kewenangan pemerintah pusat dilimpahkan kepada
pihak lain untuk dilaksanakan (Soejito,1990)
Kelebihan Desentralisasi dan Demokratisasi
dalam Pendidikan
• Desentralisasi membawa dampak positif khususnya bila diterapkan dalam
bidang administratif. Karena, penerapan ini dalam sistem penyelenggaraan
pendidikan dapat meningkatkan efesiensi kegiatan pendidikan.
• Desentralisasi adalah salah satu prakondisi yang diperlukan untuk memperbaiki
kinerja manajemen sekolah dan meningkatkan prestasi siswa. Hal ni
menegaskan bahwa desentralisasi mendorong berkembangnya suatu proses
yang lebih kompetitif dalam suatu proses pembelajaran siswa.
• Desentralisasi dapat memacu kreatifitas guru dalam membuat suatu inovasi baru
dalam dunia pendidikan
• Desentralisasi dapat membuat pengelolaan manajemen keuangan sekolah lebih
otimal, karena apabila pengelolaan keuangan berjalan baik, sistem administrasi
yang sebagai jembatan antara pendidik anak didik.
• Desentralisasi dapat menunjang suatu sarana prasarana dalam fasilitas sekolah
guna memperlancar proses pembelajaran. Fasilitas yang baik mampu
menimbulkan suatu kreativitas siswa dan guru dalam mengembangkan suatu
pembelajaran. Sehingga timbullah inovasi-inovasi baru yang lebih praktis dan
mampu bersifat ekonomis.
• Desentralisasi mampu mengembangkan keterampilan dalam mengelola sistem
manajemen, perencanaan, kegiatan-kegiatan sekolah yang telah diberikan oleh
pemerintah kepada daerah.
Kekurangan Desentralisasi dan Demokratisasi
dalam Pendidikan
1. Desentalisasi dapat menimbulkan kecemburuan sosial antara pemerintah
daerah dan masyarakat.
2. desentralisasi manajemen keuangan tidak transparan. Sehingga dapat
menimbulkan persepsi yang negatif di mata masyarakat.
3. dapat menimbulkan banyaknya tidak korupsi.
4. dapat menimbulkan anggaran yang tidak sesuai dengan pengeluaran yang
terjadi.
5. desentralisasi dapat menurunkan kualitas guru dalam mengelola suatu
pembelajaran didalam kelas.
6. desentralisasi sebagai penyelenggara pendidikan membuka peluang bagi
tumbuh suburnya legitimasi politik.
7. desentralisasi, menimbulkan sarana dan prasarana belum menunjang untuk
proses pemerataan penerimaan pendidikan.
8. desentralisasi, tidak adanya inovasi baru sehingga melemahkan semangat
juang para pendidik.
9. konsep pemecahan disuatu daerah tidak dapat digunakan didaerah lain.
Karena terbentur aspek-aspek seperti lingkungan budaya dan sosial politik.
Quantum Learning
• Quantum learning adalah kiat, petunjuk,
strategi, dan seluruh proses belajar yang
dapat mempertajam pemahaman dan daya
ingat, serta membuat belajar sebagai suatu
untuk melakukan eksperimen yang
disebutnya suggestology (suggestopedia).
Ruang Lingkup Quantum Learning
• Quantum learning berdasarkan pada konsep
“ bawalah dunia mereka kedunia kita dan
antarkan dunia kita kedunia mereka.” Segala
hal yang dilakukan berdasarkan pada prinsip
diatas.
karakteristik quantum learning
• pertama setiap orang adalah pendidik dan sekaligus peserta didik,
sehingga bisa saling berfungsi sebagai fasilitator, contohnya guru mau
menerima masukan dari muridnya dan sering saling bertukar informasi.
• kedua Belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam suasana yang
menyenangkan, lingkungan dan suasana yang tidak terlalu formal,
penataan tempat duduk, penataan sinar atau cahaya yang baik sehingga
peserta merasa nyaman.
• ketiga Setiap orang mempunyai gaya belajar, bekerja yang unik dan
berbeda yang merupakan pembawaan alamiah sehingga tidak perlu
merubahnya. Dengan demikian perasaan nyaman dan positif akan
terbentuk dalam menerima informasi atau materi yang diberian
fasilitator.
• keempat Kunci menuju kesuksesan model quantum learning adalah latar
belakang musik klasik atau instrumental yang telah terbukti
memberikan pengaruh positif dalam proses pembelajaran. Musik klasikal
dapat meningkatakan kemampuan mengingat, mengurasi sterss,
meredekan ketegangan, meningkatkan energi dan memberikan daya
ingat.
Kelebihan Quantum Learning
• Pembelajaran kuantum membiasakan siswa untuk melatih
aktivitas kreatifnya sehingga siswa dapat menciptakan
suatu produk kreatif yang dapat bermanfaat bagi diri dan
lingkungannya. Contonya ketika di kelas guru terbiasa
mengajari siswa untuk selalu berfikir kreatif untuk
menemukan hal yang baru.
• Dalam pembelajaran kuantum, emosi sangat diperlukan
untuk menciptakan motivasi belajar yang tinggi. Motivasi
yang tinggi dapat menambah kepercayaan diri siswa,
sehingga siswa tidak ragu dan malu serta mau
mengembangkan potensi-potensi yang ada.
• Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada
interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekedar
transaksi makna. Jadi guru bukan hanya menjelaskan tetapi
menanamkan dalam diri siswa.
Kekurangan Quantum Learning
• Membutuhkan pengalaman yang nyata.
• Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar. Karena
kuantum learning menggunakan metode pemberian sugesti sehingga
dibutuhkan waktu yang lama untuk menumbuhkan karakter yang diharapkan.
• Kesulitan mengidentifikasi ketrampilan siswa. Karena setiap siswa memiliki
ketrampilan yang berbeda-beda sehingga untuk mengidentifikasi ketrampilan
setiap siswa memerlukan proses yang tidak mudah yaitu dengan mengamati
perilaku dan minat setiap siswa.
• Memerlukan dan menuntut keahlian dan ketrampilan guru. Karena kuantum
learning menuntut guru untuk kreatif dan menjadikan kegitan belajar mengajar
lebih menyenangkan sehingga diperlukan keahlian dan ketrampilan guru untuk
dapat menciptakan situasi yang diatas.
• Memerlukan proses perancanaan dan persiapan pembelajaran yang cukup
matang dan terencana dengan cara yang lebih baik. Karena kuantum learning
harus bisa menjadikan kegiatan belajar menyenangkan sehingga persiapan yang
matang akan membantu terlaksananya kegiatan pembelajaran tersebut.
• Adanya keterbatasan sumber belajar, alat belajar dan menuntut situasi dan
kondisi. Karena dengan keterbatasan sarana prasarana akan menghambat
terlaksananya kegiatan tersebut dan hasilnya kegiatan belajar mengajar akan
berjalan kurang efektif.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
INOVASI PENDIDIKAN
• Visi Terhadap Pendidikan
• Faktor Pertambahan Penduduk
JENIS-JENIS INOVASI PENDIDIKAN
1. Product innovation versus process innovation.
Inovasi produk adalah inovasi terhadap keluaran dari
sebuah organisasi dalam bentuk produk yang bisa dilihat
atau layanan yang bisa dinikmati. Sementara inovasi proses
adalah inovasi yang dilakukan terhadap proses yang
menghasilkan keluaran organisasi,

2. Radical innovation versus incremental innovation. Banyak


definisi yang telah diberikan untuk kedua istilah tersebut,
namun pada umumnya penggolongan keduanya
ditentukan oleh derajat kebaruan (newness) dan
keberbedaan (differentness) dari inovasi tersebut. Sebuah
inovasi bisa saja baru pada sebuah daerah, tetapi sudah
dianggap biasa di daerah atau negara lain.
3. Disruptive innovation versus sustaining
innovation.
Sebuah inovasi dianggap sebagai sustaining
innovation bila secara arsitektur tidak berbeda jauh
dengan produk sebelumnya. Perubahan mungkin
hanya terjadi pada beberapa komponen dalam
arsitektur tersebut. Sementara inovasi yang
dianggap sebagai disruptive memiliki arsitektur
sistem yang berbeda jauh dari sebelumnya, walau
komponen yang dipakai (mungkin) tidak berbeda
jauh.
Definisi
1. Product Innovation : inovasi terhadap keluaran dari sebuah organisasi dalam bentuk
produk yang bisa dilihat atau layanan yang bisa dinikmati. contoh : teknologi ipod,
HSDPA, wifi, dll
2. Process Innovation : inovasi yang dilakukan terhadap proses yang menghasilkan
keluaran organisasi.
3. Radical Innovation : inovasi yang “gila”, tergolong baru dan beda dari yang lain,
namun hal ini bersifat relatif. Kodak memproduksi kamera digital, yang sebelumnya
memproduksi kamera manual/kimiawi. Sering disebut Discontinue.
4. Incremental Innovation : inovasi sebuah produk yang berbeda sedikit saja dengan
produk yang sudah ada sekarang. contoh : Sony memproduksi kamera digital, namun
sudah lama bergelut di dunia digital dan video. sering juga disebut Continue
5. Disruptive Innovation : memiliki arsitektur sistem yang berbeda jauh dari sebelumnya,
walau komponen yang dipakai (mungkin) tidak berbeda jauh. Kinerjanya pada awal
diperkenalkan lebih rendah dari produk sebelumnya (produk rival), namun kemudian
menyalip/mendekati kinerja produk rival tersebut. contoh : kehadiran PDA setelah
notebook.
6. Sustaining Innovation : inovasi yang secara arsitektur tidak terlalu jauh berbeda dari
produk sebelumnya, perubahan yang terjadi hanya beberapa komponen saja yang
berada didalamnya.
PERANAN GURU
DALAM INOVASI KURIKULUM
• Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang
Bersifat Sentralisasi
Dalam kurikulum yang bersifat sentralisasi, guru tidak
mempunyai peranan dan evaluasi kurikulum yang
bersifat makro, mereka lebih berperan dalam
kurikulum mikro. Kurikulum makro disusun oleh tim
khusus yang terdiri atas para ahli.
• Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang
Bersifat Desentralisasi
kurikulum desentralisasi disusun oleh sekolah
ataupun kelompok sekolah tertentu dalam suatu
wilayah atau daerah.
• Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang
Bersifat Sentral- Desentral
Pengembangan kurikulum harus mengacu
pada sebuah kerangka umum
• Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam pengembangan kurikulum
ini menekankan pada keharusan pengembangan
kurikulum yang telah terkonsep dan diinterpretasikan
dengan cermat, sehingga upaya-upaya yang terbatas
dalam reformasi pendidikan, kurikulum yang tidak
berimbang, daninovasi jangka pendek dapat di hindarkan.

• Tujuan pengembangan kurikulum


Istilah yang digunakan untuk menyatakan tujuan
pengembangan kurikulum adalah goals dan objectives.
Tujuan sebagai goals dinyatakan dalam rumusan yang
lebih abstrak dan bersifat umum, dan pencapaianya
relative dalam jangka panjang. Adapun tujuan sebagai
objectives lebih bersifat khusus, operasional, dan
pencapaiannya dalam jangka pendek.
Pengembangan kurikulum harus mengacu
pada sebuah kerangka umum
1. Penilaian kebutuhan
kebutuhan didefinisikan sebagai perbedaan antara keadaan actual dan keadaan
ideal yang dicita-citakan.
2. Konten kurikulum
3. Sumber materi kurikulum
Materi kurikulum dapat diperoleh dari buku-buku teks, buku petunjuk bagi guru,
pusat pendidikan guru, kantor konsultan kurikulum, departemen pendidikan
dan agen pelayanan pendidikan lainnya.
4. Implementasi kurikulum
Pada prinsipnya, implementasi ini mengintegrasikan aspek-aspek filosofis,
tujuan, subject matter, strategi mengajar dan kegiatan belajar, serta evaluasi
dan feedback.
5. Evaluasi kurikulum
Evaluasi adalah suatu proses interaksi, deskripsi dan pertimbangan
(judgment) untuk menemukan hakikat dan nilai dari suatu hal yang
dievaluasi
6. Keadaan di masa mendatang
Pesatnya perubahan dalam kehidupan social, ekonomi, teknologi,
politik serta berbagai peristiwa lainnya memaksa kita semua berfikir dan
merespon setiap perubahan yang terjadi.
Latihan Soal
1. Menurut Anda, sebagai seorang guru, apakah latar belakang sosial
ekonomi siswa dapat berpengaruh terhadap prestasi akademik
siswa? Inovasi pendidikan yang seperti apa yang akan anda lakukan
guna meningkatkan prestasi akademik siswa? Jelaskan !

2. Bagaimana cara Anda sebagai seorang guru untuk mengoptimalkan


proses pembelajaran di sebuah sekolah terpencil dengan segala
keterbatasan sarana prasarana yang akan menghambat kegiatan
belajar mengajar akan berjalan kurang efektif ?

3. Menurut Anda, pembaharuan pendidikan yang seperti apa yang


dapat menciptakan sekolah yang efektif dan berkembang sehingga
dapat menghasilkan output yang berkualitas di berbagai bidang ?

Anda mungkin juga menyukai