MANAJEMEN STRATEGIK
“PT. NESTLE INDONESIA”
MA.21.C.12
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, inayah serta karunianya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul “Analisis
Perilaku Konsumen” dapat penulis selesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari
banyak pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Ibu Yuramanti, S.E., M.S.M sebagai dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Strategik
2. Teman sejawat yang selalu mendukung dan memotivasi untuk menyelesaikan
makalah ini
Tim penulis berharap makalah ini dapat menjadi pengetahuan tambahan dan
pengalaman bagi pembaca tentang Analisis Perilaku Konsumen. Harapan kami informasi dan
materi yang ada didalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Demikian makalah ini kami buat apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun
terdapat ketidak sesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..................................................................................................................2
2.1 Sejarah...........................................................................................................................2
2.2 Visi Misi........................................................................................................................3
2.3 Tujuan Jangka panjang..................................................................................................4
2.4 Kinerja Perusahaan
2.5 Konsep Strategi..............................................................................................................5
2.6 Alasan Memilih PT. Nestle’..........................................................................................7
2.7 Analisis SWOT..............................................................................................................7
BAB III................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................11
3.2 Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah tentang Nestle
2. Mengetahui Kinerja yang di terapkan Nestle
3. Mengetahui strategi apa yang digunakan Nestle dalam mencapai kesuksesan nya
4. Mengetahui Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats Nestle
iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Awal sejarah Nestle dimulai ketika pendiri Nestle, Henri Nestlé, yang merupakan
seorang ahli farmasi Jerman meluncurkan kombinasi susu sapi, tepung terigu dan gula,
yang disebut Farine lactée. Produk ini menyelamatkan seorang anak tetangga Henri
karena produk ini memiliki nutrisi yang baik.
Pada tahun 1905, perusahaan Anglo-Swiss Condensed Milk yang didirikan oleh
Charles dan George Page, melakukan merger dengan Nestle. Selama bertahun-tahun
kedua perusahaan ini telah saling berkompetisi secara sengit.
Ketika Perang Dunia I, perusahaan ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan
bahan baku dan pendistribusian produk pun semakin sulit. Kekurangan susu segar di
seluruh Eropa memaksa pabrik-pabrik untuk menjual hampir semua pasokan mereka
untuk memenuhi kebutuhan kota-kota setempat. Meskipun demikian, perang
mendatangkan banyak kontrak dengan pemerintah kemudian didapatkan perusahaan
khususnya permintaan susu. Untuk mengimbangi permintaan ini, Nestlé membeli
beberapa pabrik yang ada di Amerika Serikat dan, pada akhir perang, perusahaan
memiliki 40 pabrik di seluruh dunia.
Pada tahun 1920-an, perusahaan mengalami kesulitan ekonomi yang mendalam .
Beberapa operasi dirampingkan. Namun perusahaan tetap bertahan dengan melakukan
akuisisi dengan Petrus, Cailler, Kohler Swiss Chocolate Company, yang membuat coklat
menjadi bisnis integral perusahaan ini. Kerjasama ini kemudian membuahkan produk
baru yang merupakan campuran susu malt dan minuman bubuk yang disebut Milo. Pada
tahun 19,38, perusahaan meluncurkan produk kopi Nescafé yang dua tahun kemudian
menuai sukses. Perusahaan kemudian meluncurkan Nestea sebagai modifikasi dari
Nescafé. Pada perang Dunia II, produk Nescafé menjadi minuman pokok prajurit
Amerika yang bertugas di Eropa dan Asia.
Pada tahun 1945, yang merupakan akhir Perang Dunia II, merupakan fase awal bagi
perusahaan. Puluhan produk baru ditambahkan sebagai pertumbuhan perusahaan. Produk
Maggi, dari bumbu sup, menjadi bagian dari keluarga Nestlé setelah merger dengan
v
Alimentana SA di tahun 1947. Pada tahun 1974, untuk kalinya perusahaan melakukan
diversifikasi di luar industri makanan ketika menjadi pemegang saham utama L'Oréal.
Pada tahun 1977, perusahaan kemballi membuat usaha kedua di luar industri makanan
dengan mengakuisisi Alcon Laboratories Inc, produsen AS dengan produk farmasi dan
ophthalmic.
Pada awal tahun 2010 lalu, perusahaan menjual saham Alcon pada Novartis untuk
mengakuisisi bisnis pizza beku Kraft Foods. Pada tahun 2011, nestle melakukan
kerjasama dengan perusahaan China, Yinlu, yaitu produsen susu kacang dan bubur kaleng
siap minum. Pada tahun yang sama di bulan Juli, perusahaan mengumumkan dengan Hsu
Fu Chi, produsen permen dan makanan ringan.
Di Indonesia Nestlé Indonesia telah beroperasi sejak tahun 1971. Saat ini perusahaan
Nestlé Indonesia mempekerjakan 2.600 karyawan untuk menghasilkan beragam produk
Nestlé di tiga pabrik: Pabrik Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur untuk mengolah produk susu
seperti DANCOW, BEAR BRAND, dan NESTLÉ DANCOW IDEAL; Pabrik Panjang
di Lampung untuk mengolah kopi instan NESCAFÉ serta Pabrik Cikupa di Banten untuk
memproduksi produk kembang gula FOX'S dan POLO. Saat ini sedang dibangun pabrik
ke-empat di Karawang yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2013 untuk
memproduksi DANCOW, MILO, dan bubur bayi Nestlé CERELAC.
Dengan Moto Nestlé “Good Food, Good Life”, perusahaan berkomitmen untuk
mengombinasikan ilmu dan teknologi guna menyediakan produk-produk yang mampu
memenuhi kebutuhan dasar manusia akan makanan dan minuman bergizi, serta aman
untuk dikonsumsi serta lezat rasanya.
2.2 Visi Misi
A. Visi :
PT Nestle Indonesia sebagai salah satu produsen makanan terbesar di Indonesia
memiliki misi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat Selain itu
visi dari PT Nestle Indonesia adalah :
1. Meraih kepercayaan konsumen, dan menjadi perusahaan makanan dan minuman
yang terkemuka serta terpandang di Indonesia.
2. Menjamin keuntungan dan kelangsungan pertumbuhan jangka panjang dengan
modal yang efisien bagi perusahaan, melalui pelayanan yang mampu
meningkatkan kualitas kehidupan konsumen.
3. Menjadi pemimpin pangsa pasar atau posisi no. 2 yang kuat di setiap kategori
selain visi dan misi PT Nestle Indonesia juga menetapkan motto perusahaan
vi
mereka yaitu “Passion For Our Consumers" melalui motto ini, PT Nestle
Indonesia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya.
vii
Tujuan Jangka PanjangNestle berusaha meraih kepemimpinan dan mendapat kepercayaan
denganmemenuhi harapan konsumen yang pilihannya sehari-hari mendorong
kinerjanya,pemegang saham, komunitas tempat Nestle beroperasi dan harapan
masyarakatsecara keseluruhan. Kami percaya nilai berkelanjutan bagi para pemegang
sahamhanya dapat terwujud dalam jangka panjang jika perilaku, strategi dan operasinyajuga
memberi nilai bagi masyarakat tempat Nestle beroperasi, bagi mitra bisnis,dan tentu saja bagi
para konsumen. Nestle menyebutnya “Menciptakan manfaatBersama (Creating Shared
Value)”.Nestle berinvestasi untuk masa depan untuk memastikan keberlangsungankeuangan
dan lingkungan dari kegiatan dan operasional: dari segi kapasitas,teknologi, kemampuan,
karyawan, merek, Riset dan Pengembangan (R&D).Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan
hari ini tanpa membahayakankemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhannya, danmelakukannya dengan cara yang menjamin pertumbuhan laba tahun demi
tahundan timbal balik yang tinggi bagi para pemegang saham dan masyarakat padaumumnya
dalam jangka panjang.
Cara meraih kepemimpinan :
1. Pemimpin yang baik memiliki attitude yang tidak ‘nyeleneh’
2. Pemimpin yang baik terbuka untuk mendengarkan masukan orang lain dan kritis
3. Pemimpin yang baik memiliki hubungan dengan orang lain yang bersifat saling
menguntungkan
4. Pemimpin yang baik selalu belajar dari lingkungan sekitar
5. Pemimpin yang baik memiliki wawasan luas dan tidak pernah berhenti belajar
viii
Strategi tersebut mendorong pengembangan produk, pembaruan kualitas, kinerja
operasional, hubungan interaktif dengan konsumen, serta diferensiasi dengan perusahaan
pesaing. Keunggulan Nestlè memiliki manfaat untuk UMKM di Indonesia dengan
berkomitmen mendukung UMKM peternak sapi perah. PT Nestlé Indonesia
berpartisipasi dalam acara Penandatanganan Kerja Sama Dalam Rangka Kemitraan
Penanaman Modal Asing (PMA) dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) dengan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang disaksikan langsung
oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo.
ix
sharing activities. Portfolio management mendasarkan pada sejumlah asumsi vital.
Diversifikasi dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti akuisisi, merger, atau
membangun unit bisnis baru (greenfield company).
Melalui strategi restructuring, perusahaan Nestle mencari perusahaan yang tidak
terlalu maju (undeveloped), sedang sakit, atau yang sedang menghadapi kesulitan akibat
perubahan lingkungan bisnis yang tidak dapat diatasi.
Perusahaan induk Nestle melakukan intervensi dengan mengubah tim manajemen,
mengubah strategi bisnis, memasukkan (infused) teknologi baru, atau menjual/menutup
unitunit yang tidak efisien atau yang tidak terkait langsung dengan kompetensi inti unit
bisnis terkait. Dalam transferring skills, terjadi sinergi dan proses aktif untuk mengubah
strategi atau operasional unit bisnis. Proses perubahan dalam suatu unit bisnis sebagai
sasaran transfer ketrampilan harus spesifik dan dapat dikenali. Hampir mirip dengan
transferring skills, dalam sharing activities antar unit bisnis menggunakan beberapa
sumber daya dalam value chain secara bersama.
Pada tataran global, variabel penentu keunggulan bersaing sangat berbeda dari
persaingan domestik. Untuk dapat sukses di arena bisnis global, pertama perusahaan
Nestle perlu mengubah diri menjadi pelaku usaha internasional (multidomestic
competitor), yang memungkinkan anak-anak perusahaan Nestle (subsidiaries) dapat
bersaing secara independen di berbagai pasar domestik. Selanjutnya, perusahaan induk
berevolusi menjadi organisasi global (global competitor) yang mampu mengadu seluruh
system produk dan posisi pasarnya melawan berbagai pemain global lainnya. Tantangan
bagi global competitor adalah membangun dan sekaligus menerapkan strategi korporasi
yang dilandasi oleh pemikiran: inovasi stratejik apa yang perlu terus diupayakan sehingga
perusahaan memiliki keungulan global.
x
Keunggulan kompetitif yang dimiliki Nestlè Indonesia dihasilkan oleh berbagai
macam keunggulan yang sulit ditiru. Nestlè Indonesia juga memiliki keunggulan dari
produk-produknya yang bagus sehingga dapat membangun mindset konsumen
terhadap Nestle . Selain itu Nestle juga memiliki R&D yang kuat antara kehadiran
geografis dan jiwa usaha karyawan serta nilai-nilai yang kuat. Nestlè Indonesia
memiliki beberapa hal yang mendorong pertumbuhan perusahaannya, yaitu
Gizi, kesehatan, dan keafiatan
Pasar yang berkembang dan PPP
Kepemimpinan luar ruang
Premiumisasi
xi
8. Nestlé memiliki jaringan distribusi yang besar. Produk ini tersedia di mana-
mana, dari supermarket besar di kota-kota besar untuk kios-kios kecil di desa-
desa.
9. Nestlé memproduksi berbagai merek cocok untuk pasar target.Sebagai contoh:
Ada berbagai jenis susu untuk berbagai jenis target pasar, seperti:
Nesvita untuk orang dewasa
Ideal untuk rendah anak-anak kelas ekonomi
Dancow untuk ekonomi menengah balita dan anak-anak kelas
Nan untuk high-ekonomi kelas bayi
Excella Emas untuk tinggi-ekonomi kelas balita
Milo untuk anak-anak yang membutuhkan lebih banyak energi untuk
melakukankegiatan olahraga.
Nestlé memimpin pasar kelas rendah susu. Dari total penjualan susu rendah
kelasselama 3,5 miliar Rupiah, Nestle memiliki 50% dari mereka. Untuk saat
ini,Dancow mengambil memimpin di pasar Indonesia.
xii
diperkenalkan di Amerika Serikat. Nestle juga memiliki kesempatan untuk
menjadi atau bahkan lebih besar dari pemimpin pasar di Jerman dengan LC-1.
Dalam waktu dua tahun peluncuran produk di Jerman, mereka telah mendapatkan
pasar sebanyak 60%. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa produk mereka yang
berbeda, dan masyarakat Jerman menyukai rasanya. Kesempatan lain LC1 adalah
karena mereka merupakan pemimpin pasar disana sehingga mereka dapat lebih
memperkenalkan produk-produknya yang berbasis kesehatan dan sesuai dengan
selera konsumen.
2. Menyediakan makanan yang bebas dari bahan alergen, seperti bebas gluten dan
bebas kacang.
3. Mereka mengeluarkan premi baru yang mengandung coklat kakao lebih tinggi dan
diberi nama Nestle Treasures Gold, dalam rangka untuk menambah keuntungan
pada saat ”resesi ekonomi” di mana konsumen memotong kembali barang-barang
mewah mereka, tapi memanjakan diri dengan permen dan cokelat secara teratur.
Orang amerika ingin cokelat yang mewah, dan coklat kualitas tinggi mereka
merupakan produk yang dapat bertahan pada kondisi resesi (sejauh ini), karena
dipasarkan dengan harga yang terjangkau.
4. Membuka Nestlé Café di kota-kota besar untuk menyediakan produk Nestlé secara
khusus dan menjangkau seluruh pasar.
5. Namun kesempatan lain yang mereka bagikan dengan Nestle adalah bahwa pasar
makanan berbasis kesehatan dan gizi tengah membludak. Secara terus-menerus
meluncurkan dan memasarkan produk baru di pasar-pasar dan mereka akan terus
melakukannya karena pasar terus memberikan keuntungan bagi mereka.
6. Kekuatan lain yang General Mills adalah kenyataan bahwa konsumen hanya tahu
Yoplait menyehatkan. Yoplait adalah satu-satunya merek terkemuka yoghurt
untuk menawarkan vitamin D dan vitamin ini sangat penting bagi wanita dewasa
(Yoplait.com) Ini bukan hanya sebuah kebetulan bahwa Yoplait memiliki vitamin
D, tetapi bahan vitamin tersebut telah sengaja ditambahkan untuk menarik minat
konsumen wanita.
D. Threats (Analisis Eksternal)
Pada Februari 2007 banyak pihak menggembar-gemborkan aksi boikot terhadap
perusahaan makanan nestle. Karena diperkirakan 1,5 juta anak di Negara
berkembang meninggal setiap tahunnya disebabkan kekurangan asupan asi.
xiii
Disinyalir bahwa nestle adalah salah satu produsen yang melakukan pelanggaran
persyaratan pemasaran makanan bayi yang dikeluarkan oleh Word Health Assembly.
1. Sebuah ancaman bagi Nestle adalah kenyataan bahwa beberapa pasar yang
mereka masuki sudah matang. Danone telah lebih dulu mendapatkan posisi
sebagai pemimpin pasar untuk yoghurt di Perancis. Sejak danone menjadi yang
pertama kali tiba di pasar, mereka selalu menjadi pemimpin pasar disana.
Meskipun konsumen di Perancis menyukai rasa LC-1, Namun para peneliti
meyakini bahwa mereka tidak membeli kembali yoghurt karena mereka lebih
suka rasa produk Danone yang lebih baik. Ancaman lain terhadap Nestle adalah
bahwa ada persaingan yang ketat di pasar yoghurt di Amerika Serikat. General
Mills divisi Yoplait adalah pemimpin di pasar yoghurt di Amerika Serikat.
Yoplait telah menjadi pemimpin selama bertahun-tahun dan terus berinovasi
produk-produk kesehatan yang baru.
2. General Mills telah menjadi pesaing kuat Nestle dan mereka tidak kurang
pengalaman dan kekuatan. Salah satu kekuatan yang mereka miliki adalah
pengakuan merek mereka oleh konsumen. Salah satu dari tujuan utama mereka
adalah untuk memberikan produk yang konsumen percayai dan bernilai, dan
ternyata mereka berhasil. Kekuatan lain yang mereka miliki adalah distribusi
mereka. Yoplait didistribusikan ke toko-toko di Amerika Serikat dengan jumlah
yang lebih banyak daripada yoghurt merek lain. Ini merupakan salah satu alasan
mengapa mereka telah menjadi pemimpin pasar yogurt untuk waktu begitu lama.
3. Ancaman utama yang menantang General Mills adalah bahwa ada persaingan
yang ketat antara pemain kelas atas di pasar yogurt dan hal sejenis. Gizi dan
kesehatan menjadi begitu penting bagi konsumen di Amerika Serikat, dan di
seluruh dunia. Seiring dengan meningkatnya persaingan ini untuk mendapatkan
pangsa pasar. Pasokan sederhana dan teori permintaan yang lazim di pasar-pasar.
Ancaman lain yang dimiliki oleh General Mills adalah bahwa perusahaan-
perusahaan kecil yang memproduksi produk serupa dengan manfaat gizi yang
sama ataupun lebih dari itu.
4. General Mills juga memiliki beberapa kelemahan. Mereka menyatakan bahwa
mereka adalah pemimpin pasar di Amerika Serikat mungkin menghalangi
mereka untuk berinovasi. Mereka telah memproduksi yoghurt Yoplait selama
bertahun-tahun, dan telah menawarkan serangkaian produk baru dalam beberapa
tahun terakhir di departemen gizi. Bagaimanapun sebagian besar produk ini,
xiv
sudah sangat umum, dan secara luas ditawarkan di Amerika Serikat. Makanan
industri kesehatan di Amerika Serikat telah berkembang pesat dan General Mills
tidak menawarkan produk yang cukup dalam ligkup pasar yang lebih kecil.
Mereka tidak masuk ke wilayah yang tidak banyak diketahui karena keberhasilan
mereka di pasar yogurt.
5. Terdapat kontaminasi terhadap pasokan untuk bahan makanan Nestle, khususnya
e-coli. Merek adonan kue mereka,Toll House, ditarik dari pasar pada bulan
Maret 2009 karena e-coli. Wabah tersebut menyebar di 28 negara bagian dan
produk harus ditarik dari pasaran global. Nestlé belum mengetahui penyebab ini
terjadi, dan masih terus menyelidikinya.
6. Mereka terpengaruh oleh penarikan kembali produk makanan hewan mereka
pada tahun 2007, di mana 95 merek makanan kucing dan anjing yang berbeda
ditarik kembali karena terkontaminasi oleh racun tikus. Juga pada tahun 2007,
FDA menyimpulkan bahwa beberapa makanan hewan peliharaan menyakitkan
dan membunuh kucing dan anjing. FDA menemukan kontaminan dalam protein
nabati yang diimpor ke Amerika Serikat dari China dan digunakan sebagai bahan
dalam makanan hewan peliharaan.
7. Harga bahan cokelat mentah yang melonjak; biaya susu murni naik 50% pada
tahun 2008, ini memotong banyak margin keuntungan mereka dan efek ini
berdampak pada konsumen, dengan menyusutkan kemasan dengan cara yang
hampir terang-terangan, namun konsumen membayar dengan harga tetap untuk
produk yang kurang.
8. Mereka memiliki pesaing utama, seperti Hershey, Cadbury-Schweppes (dimiliki
oleh Pepsi), Lindt dan Ghirardelli, Kellogg’s, Pos, Starbucks, Beech-Nut,
Quaker, Kraft Foods, Dannon, Del-Monte, IAMS, eath’s best, Heinz, Frito -Lay
(dimiliki oleh Pepsi).
xv
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai bagian dari sebuah perusahaan global, Nestlé terus-menerus melakukan
penelitian dan pengembangan untuk terus melakukan penyempurnaan berbagai produk
yang dihasilkan. Hal ini dilakukan sejalan dengan berkembangnya konsep dan dimensi
makanan, yang kini tidak lagi sekedar untuk memperoleh kenikmatan (enjoyment),
namun telah berkembang menuju keafiatan (wellness) dan bermuara pada kehidupan yang
sejahtera dan berkualitas (wellbeing).
Hal ini sejalan dengan Misi Nestlé Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat
Indonesia yang lebih sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bergizi dan lezat
rasanya. Selain itu kami juga memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi
dan pendidikan bagi para konsumen, antara lain seperti tercantum dalam kemasan setiap
produk kami. Dalam menjalankan bisnisnya, Nestlé berusaha untuk selalu menjalankan
tanggung jawab kepada masyarakat dan menciptakan manfaat.
Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa perusahaan Nestle sangat Inspiratif
karena tidak hanya berfokus untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, tetapi juga
peduli dengan isu-isu lingkungan dan sosial
3.2 Saran
Nestle adalah perusahaan multinasional yang sangat besar serta perusahaanyang dapat
merajai pasar makanan di pasar dunia. Berdasarkan hasil penelitian dari data-data yang di
dapat, maka penulis memberikan saran yang mungkin dapat di jadikan masukan dan
perbaikan di masa yang akan datang adalah sebagai berikut
1. Sebaik nya perusahaan lebih meningkatkan lagi ketelitian dalam pelaksanaan manaje
men operasi pada perusahaan, terutama dalammemperhatikan pengalaman serta produ
k yang di hasilkan oleh perusahaan.
2. Sebaik nya perusahaan lebih meningkatkan kinerja karyawan nya supaya dapat
mengoptimalkan potensi dari sumber daya manusia yang ada
di perusahaan serta menanamkan kesadaran akan tanggung jawab terhadaptugas yang
di berikan perusahaan.
3. Sebaik nya perusahaan lebih menekankan lagi peraturan-peraturan yangada di dalam
setiap cabang-cabang perusahaan di setiap Negara sehingga dapat menjadi dasar yang
xvi
kuat untuk dapat lebih mengembangkan dan menjaga eksistensi perusahaan di pasar
dunia.
xvii
DAFTAR PUSTAKA
https://www.liputan6.com/hot/read/5150789/profil-pt-nestle-indonesia-sejarah-berdiri-
dan-produknya
https://www.merdeka.com/nestlf/profil
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1914290054/03T3MO1%20dilla
%20nuramdhani%201914290054.pdf
http://jacindabahar-unsrat.blogspot.com/2017/03/tugas-2-sistem-koorporat-
kelebihan.html?m=1
https://binus.ac.id/bandung/creativepreneurship/2022/04/10/strategi-pemasaran-nestle/
#:~:text=Strategi%20yang%20digunakan%20oleh%20Nestl%C3%A8,Komunikasi
%20dengan%20konsumen
xviii