Anda di halaman 1dari 17

1 Stroke iskemik jenis ini tejadi jika aliran darah ke otak terhenti

karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh

darah/ bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah keotak

sehingga pasokan darah ke otak terganggu.

2 Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa

darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan, sehingga

menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang.

3 Stroke iskemik adalah stroke yang timbul akibat trombosis atau

embolisasi yang terjadi pada satu atau lebih pembuluh darah otak,

dan menyebabkan obstruksi aliran darah ke otak. Stroke iskemik akut

adalah gejala klinis defisit serebri fokal dengan onset yang cepat

dan berlangsung lebih dari 24 jam dan cenderung menyebabkan

kematian.

4 Stroke penyumbatan atau tumpukan kolesterol jahat dipembuluh

darah, hal tersebut disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah oleh

jendela darah, adanya penyakit pada pembuluh darah, adanya gangguan

susunan komponen darah sebelum stroke terjadi, biasanya telah ada

penyakit lain yang mendahului penyakit stroke tersebut.

5 Stroke penyumbatan adalah gangguan pada fungsi otak yang terjadi

secara tiba-tiba, yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran ataupun


penurunan fungsi neurologi lainnya, yang terjadi lebih dari 24 jam

dimana penyebabnya adalah gangguan sirkulasi aliran darah keotak.

6 Stroke iskemik 85% stroke disebabkan oleh sumbatan oleh bekuan

darah, penyempitan sebuah arteri atau beberapa arteri yang mengarah

ke otak, atau embolus (kotoran) yangterlepas dari jantung atau

arteri ekstrakranial (arteri yang berada di luar tengkorak) yang

menyebabkan sumbatan disuatu atau beberapa arteri intrakranial

(arteri yang berada didalam tengkorak)

7 Pada stroke penyumbatan, pembuluh darah yang menyuplai darah ke

otak mengalami penyumbatan. Penyumbatan bisa terjadi pada cabang

pembuluh darah kecil maupun besar.

8 Stroke sumbatan (stroke iskemik) terjadi ketika pembuluh darah

otak mengalami sumbatan. Dampak stroke sumbatan yaitu berkurangnya

pasokan oksigen dan energi kebagian otak tertentu. Hal ini dapat

mengakibatkan kematian sel otak tersebut dan menyebabkan gangguan

fungsi otak.

9 Stroke iskemik merupakan disfungsi neurologis yang disebabkan oleh

infark fokal serebral, spinal maupun retinal. Stroke iskemik

ditandai dengan hilangnya sirkukasi darah secara tiba-tiba pada

suatu area otak, dan secara klinis menyebabkan hilangnya fungsi

neurologis dari area tersebut.


10 Stroke iskemik disebabkan oleh penurunan yang menetap atau sesaat

dari aliran darah di arteri serebri, yang umumnya disebabkan oleh

emboli atau trombus.

KUALITAS HIDUP

1 Health Related Quality Of Life (HRQOL) atau kualitas hidup terkait

kesehatan adalah konsep multi dimensi yang mencakup domain yang

terkait dengan fungsi fisik, mental, emosional, dan sosial.

Konsep terkait HRQOL adalah kesejahteraan, yang menilai aspek-aspek

positif dari kehidupan seseorang, seperti emosi positif dan kepuasan

hidup. HRQOL secara luas dikonseptualisasikan sebagai aspek fisik,

psikologis, dan kehidupan sosial yang mungkin dipengaruhi oleh

perubahan kondisi kesehatan (William et al, 1999)

Quality of life (QOL) sulit untuk didefinisikan dan tidak ada

definisi universal dari istilah ini. Namun, ada kesepakatan umum

bahwa kualitas hidup adalah konstruksi multi-simensi yang terdiri

dari setidaknya tiga dominan luas: fisik, mental dan sosial

(Mudaliar et al., 2018)

Domain-domain tersebut menentukan apakah ada defisit dalam fungsi

fisik, psikologis atau sosial, seperti yang dimanifestasikan pada

pasien stroke (Chou et al, 2019)

World Health Organization (WHO) mendefinisikan kualitas hidup

sebagai persepsi individu terhadap posisi atau keberadaan mereka


dalam kehidupan, dalam konteks budaya dan system nilai dimana mereka

tinggal dan dalam kaitannya dengan tujuan, harapan, standar dan

kekhawatiran.

WHO menyarankan 4 dimensi untuk kualitas hidup yaitu:

a. Kesehatan fisik termasuk terhindar dari rasa sakit dan

ketidaknyamanan, tidur, istirahat dan kemampuan untuk

melakukan pekerjaan sehari-hari

b. Kesehatan psikologis termasuk penampilan, perasaan/ mood,

ingatan, focus, dan kepercayaan diri

c. Hubungan sosial termasuk hubungan pribadi, dukungan sosial,

dan hubungan seksual.

d. Lingkungan termasuk pembiayaan, lingkungan rumah, akses ke

informasi, partisipasi dalam kegiatan sosial dan fasilitas

layanan.

2 Kualitas hidup adalah sebuah konsep yang bersifat sangat

subjektif. Sifat subjektif dari kualitas hidup ini membuat

konseptualisasi dari kualitas hidup bervariasi antara satu peneliti

dengan yang lain. Kualitas hidup terdiri dari fisik, psikologis,

sosial dan spiritual.

2 ETIOLOGI STROKE

Terdapat beberapa faktor penyebab yang meningkatkan risiko stroke.

Selain stroke, faktor risiko ini juga dapat meningkatkan

risikoserangan jantung. Faktor-faktor tersebut meliputi:


a.Faktor kesehatan yang meliputi: hipertensi, diabetes mellitus,

kolesterol tinggi, obesitas, sleep apnea, pernah mengalami TIA

atau serangan jantung sebelumnya, penyakit jantung seperti gagal

jantung, penyakit jantung bawaan, infeksi jantung atau aritmia.

b.Faktor gaya hidup yang meliputi: merokok kurang olahraga atau

aktifitas fisik, konsumsi obat-obatan terlarang, kecanduan

alcohol.

c.Jenis stroke iskemik

1. Stroke trombotik

Merupakan jenis stroke akibat penyumbatan pada pembuluh darah

yang menuju ke otak akibat adanya thrombus, maupun

aterosklerosis yang mengakibtakan suplai darah, oksigen dan

energy menuju ke otak berkurang atau terhenti yang dapat

menyebabkan kematian jaringan pada otak.

Penyebab stroke trombotik antara lain:

- Arterosklerosis merupakan penyumbatan yang disebabkan

penumpukan plak, lemak dan kolesterol di dalam pembuluh darah

di dinding pembuluh darah (endotel).

- Trombus, merupakan penyumbatan yang diakibatkan oleh bekuan

darah yang menempel di dinding pembuluh darah.

- Embolus merupakan peyumbatan yang disebabkan oleh benda asing

maupun semacamnya yang tersangkut pada sirkulasi darah

khususnya pembuluh darah otak.

- Obat-obatan, beberapa obat dapat menyebabkan penyempitan

pembuluh darah (example antidepresan, antiparkinson,

dekongestan dll)

- Gaya hidup seperti merokok dapat menyebabkan elastisitas

pembuluh darah menjadi berkurang.


- Psikologis, stress dapat menyebabkan system peredaran darah

didalam tubuh menjadi tidak normal yang dapat ditambah oleh

faktor penyumbatan darah.

2. Stroke emboli

Adalah jenis stroke akibat adanya sumbatan pada pembuluh darah

otak seperti bekuan lemak, udara dan darah. Thrombus yang

terlepas dari jantung dan tersumbat pada sistem arteri disebut

emboli.

Penyebab stroke emboli:

- Katup-katup jantung rusak

- Fibrilasi atrium dapat menimbulkan embolus-embolus kecil

yang terjadi akibat adanya pengosong ventrikel pada darah

yang awalnya terbentuk dari gumpalan-gumpalan kecil.

- Endocarditis terjadi dikarenakan adanya infeksi dari

berbagai macam bakteri atau non bakteri yang menyebabkan

terbentuknya suatu gumpalan-gumpalan di endocardium.

- Penyakit jantung tanpa aritmis/ thrombus murni (stenosis

mitral, miokarditis, dan sebagainya)

- Komplikasi pembedahan jantung.

2 PATOFISIOLOGI STROKE

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darahke otak

terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau

pecahnya pembuluh darah (stroke hemorogik)


Otak sangat sensitif terhadap kondisi penurunan atau hilangnya

suplai darah. Hipoksia dapat menyebabkan iskemik serebral karena

tidak seperti jaringan pada bagian tubuh lain, misalnya otot, otak

tidak bisa menggunakan metabolisme anaerobik jika terjadi kekurangan

oksigen atau glukosa. Otak diperfusi dengan jumlah yang cukup banyak

disbanding organ lain yang kurang vital untuk memepertahankan

metabolism serebral. Iskemik jangka pendek dapat mengarah kepada

penurunan system neurologis sementara. Jika aliran darah tidak

diperbaiki, terjadi kerusakan yang tidak dapat diperbaiki oleh

jaringan otak atau infark dalam hitungan menit. Luasnya infark

bergantung pada lokasi dan ukuran arteri yang tersumbat dan kekuatan

sirkulasi kolateral kearah yang disuplai.

Iskemia dengan cepat bisa mengganggu metabolisme, kematian sel

dan perubahan yang permanen dapat terjadi dalam waktu 3-10 menit.

Tingkat oksigen dasar pasien dan kemampuan mengkompensasi menentukan

seberapa cepat perubahan yang tidak bisa diperbaiki akan terjadi.

Aliran darah dapat terganggu oleh masalah perfusi local, seperti

pada stroke atau gangguan perfusi secara umum, misalnya pada

hipotensi, atau henti jantung. Dalam waktu yang singkat, pasien yang

kehilangan kompensasi autoregulasi akan mengalami manifestasi dari

gangguan neurologis.

Penurunan perfusi serebral biasanya disebabkan oleh sumbatan

di arteri serebral atau perdarahan intraserebral. Sumbatan yang

terjadi mengakibatkan iskemik pada jaringan otak yang mendapatkan

suplai dari arteri yang terganggu dank arena adanya pembengkakan di

jaringan sekelilingnya.
4 FAKTOR RESIKO

Factor resiko stroke adalah factor yang dapat menyebabkan terjadinya

stroke. Pada saat stroke terjadi, biasanya telah ada sebuah keadaan

lain yang mendahului stroke tersebut.

Faktor resiko tersebut adalah:

a. Factor resiko yang tidak dapat diubah

Factor resiko stroke sifatnya tidak dapat diubah antara lain

umur, jenis kelamin, keturunan, ras dan riwayat stroke

sebelumnya.

b. Factor resiko yang dapat diubah

1. Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Disebut hipertensi bila tekanan darah batas atas (sistolik)

> 140 mmHg dan batas bawah (diastolik) > 90 mmHg. Hipertensi

dapat mengakibatkan pembuluh darah otak menjadi pecah atau

terjadinya penyempitan pembuluh darah otak. Pecahnya

pembuluh darah otak akan mengakibatkan terjadinya perdarahan

didaerah otak.

2. Diabetes mellitus

Seorang dikatakan menderita diabetes mellitus atau kencing

manis ketika kadar guka darah puasanya lebih dari 200 mg/dl.

Diabetes mellitus dapat menyebabkan terjadinya penebalan

dinding pembuluh darah otak yang berukuran besar. Penebalan

dinding pembuluh darah otak akan berakibat pada penyempitan

diameter pembuluh darah. Penyempitan tersebut kemudian akan

menggangggu kelancaran aliran darah ke otak, yang pada

akhirnya akan menyebabkan kematian sel otak, dan terjadilah

stroke.
3. Penyakit jantung

Orang yang berusia pralansia disarankan untuk rutin

melakukan pemeriksaan tekanan darah dan melaksanakan pola

hidup yang lebih baik. Bagi penderita jantung, perlu

mendapatkan penanganan yang sesuai serta rutin mengkonsumsi

obat yang diberikan oleh dokter.

4. Kolesterol tinggi

Kolesterol darah harus diperiksakan secara rutin. Lansia

sebaiknya memeriksakan diri secara rutin setiap 6 bulan

sekali. Orang yang menderita kolesterol darah tinggi (LDL

>150 mg/dl) disarankan untuk mengkonsumsi makanan rendah

kolesterol.

5. Obesitas

Orang yang mengalami obesitas lebih mudah terkenan penyakit

jantung, stroke serta diabetes mellitus. Akhir akhir jumlah

penderita obesitas pada anak-anak dan dewasa muda mengalami

peningkatan. Keadaan tersebut menjadi penyebabnya

peningkatan angka kejadian stroke dan penyakit jantung pada

usia muda. Pencegahan obesitas dapat dilakukan dengan

mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang serta rutin

berolahraga. Penurunan berat badan sebaiknya dilakukan

dengan target Body Mass Index <25 kg/m, garis lingkar

pinggang <80 cm untuk wanita dan <90 cm untuk laki-laki.

6. Merokok

Banyak penelitian yang telah menemukan bahwa rokok

(tembakau) berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Pengaruh

buruh rokok (tembakau) terhadap kesehatan salah satunya

adalah sebagai factor resiko terjadinya stroke. Banyak bukti


yang menemukan bahwa berhenti merokok dapat menurunkan

factor resiko stroke.

2 MANIFESTASI KLINIS STROKE

Gejala stroke dapat diingat lebih mudah dengan kata FAST. Masing –

masing terdiri dari singkatan gejalanya:

a. F atau Face (wajah). Mintalah orang tersebut untuk tersenyum.

Apakah ada sisi sebelah wajah yang tertinggal? Apakah wajah

dan matanya terlihat jereng atau tidak simetris? Jika ya,

orang tersebut mungkin saja sedang mengalami stroke.

b. A atau Arm (tangan). Mintalah orang tersebut untuk mengangkat

kedua tangan. Apakah ia mengalami kesulitan untuk mengangkat

salah satu atau kedua tangannya dapat ditekuk? Apakah salah

satu atau kedua tangannya dapat ditekuk?

c. S atau Speech (perkataan). Mintalah orang tersebut untuk

berbicara atau mengulangi suatu kalimat. Apakah bicaranya

terdengar tidak jelas atau pelo? Apakah ia kesulitan atau

tidak berbicara? Apakah ia memiliki kesulitan untuk memahami

yang anda katakana.

d. T atau Time (waktu). Jika ia memiliki seluruh gejala yang

disebutkan di atas, orang tersebut mungkin mengalami stroke.

Ingat, stroke merupakan keadaan darurat. Anda harus segera

membawa orang tersebut ke rumah sakit. Ingat juga untuk

mencatat kapan orang tersebut mengalami gejala-gejala

tersebut.
Gejala stroke lainnya abtara lain : pingsan, kehilangan

kesadaran, kelumpuhan tiba-tiba wajah, tangan atau kaki,

terutama pada sisi sebelah tubuh, kesulitan melihat dengan

slah satu atau kedua mata, kesulitan berjalan, gangguan

koordinasi atau keseimbangan, selain itu, stroke bisa

menyebabkan depresi atau ketidakmampuan untuk mengendalikan

emosi.

9 TATALAKSANA

Tujuan tatalaksana darurat pasien suspek stroke iskemik akut dalam

60 menit pertama sejak tiba di fasilitas kesehatan atau instalasi

gawat darurat adalah melakukan tindakan sebagai berikut:

a. Menilai airway, breathing, circulation (ABC) dan stabilisasi

pasien jika perlu

b. Melakukan hingga tuntas penilaian dan evaluasi awal, meliputi

pencitraan radiologi otak dan pemeriksaan laboratorium

c. Memulai terapi reperfusi

Keputusasn tatalaksanaan darurat difokuskan pada kondisi pasien

sebagai berikut:

a.Kebutuhan untuk tatalaksana airway

b.Kontrol tekanan darah optimal

c.Identifikasi potensi terapi reperfusi (missal : IV fibrinolitik

dengan rt-PA alteplase atau akses intra-arterial)


Keterlibatan dan kontribusi dokter spesialis saraf terutama

neurovascular sangatlah ideal. Unit perawatan stroke dengan perawat

terlatih dalam penanganan stroke menunjukkan hasil dan prognosis

yang baik untuk pasien.

Terapi stroke iskemik meliputi:

a.Terapi fibrinolitik

b.Obat obatan antiplatelet

c.Clot retrieval atau trombektomy mekanik

Tatalaksana kondisi komorbid meliputi:

a. Menurunkan demam

b. Koreksi hipotensi atau hipertensi signifikan

c. Koreksi hipoksia

d. Koreksi hipoglikemia

e. Tatalaksana aritmia jantung

f. Tatalaksana iskemik miokard

Pencegahan stroke primer merupakan upaya pencegahan pada individu

yang belum memiliki riwayatstroke. Tindakan pencegahan tersebut

mencakup penggunaan hal-hal berikut:

a. Antiplatelet

b. Statin

c. Olahraga

d. Intervensi atau pola hidup sehat (tidak merokok,tidak minum

alkohol)
Pencegahan stroke sekunder merupakan tatalaksana pada pasien yang

sudah mengalami stroke. Tindakan pencegahannya meliputi penggunaan:

a. Antiplatelet

b. Antihipertensi

c. Statin

d. Intervensi atau pola hidup sehat

1 DIAGNOSIS STROKE

Bukanlah hal yang mudah untuk menentukan seseorang terkena stroke

atau tidak. Dokter harus melewati beberapa prosedur sebelum

menyatakan seseorang terkena stroke. Langkah-langkah yang ditempuh

antara lain pemeriksaan darah, pemeriksaan dengan alat pemindai

seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau CT SCAN (Computerized

Tomography Scanning). Selain itu, dibutuhkan juga wawancara dengan

seseorang yang diduga menderita stroke.

a. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran klinis

seseorang. Dengan berbicara langsungdengan pasien, seorang

dokter akan dapat memperkirakan tingkat keparahan penyakit

yang diderita pasien. Dalam wawancara ini dokter akan

menanyakan beberapa hal kepada penderita stroke antara lain :

- Gejala apa yang dialami dan beberapa lama serangan telah

terjadi

- Pernahkah penderita mengalami gejala yang sama sebelumnya

- Adakah keluhan menderita penyakit yang lain

- Obat apa saja yang sedang diminum dan sebagainya


Selain hal-hal tersebut, dokter juga akan meminta pasien

menggerakkan beberapa organ tubuhnya, memukul lutut untuk

mengecek gerak reflex dan sebagainya. Pemeriksaan tekanan

darah dan denyut jantung serta pemeriksaan paru-paru juga

dilakukan.

b. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi factor-

faktor resiko. Pemeriksaan laboratorium meliputi:

- Pemeriksaan darah lerngkap, berupa jumlah sel darah merah

dan putih dan lain-lain. Hasil pemeriksaan ini akan

memberikan informasi kesehatan pasien misalnya jika jumlah

sel darah putih diatas normal, hal itu mengindikasikan

terjadinya penyakit atau infeksi yang sedang menyerang pasien

- Tes darah koagulasi yang terdiri atas empat tes yaitu:

Prothrombin time

Partial thromboplastin time (PTT)

International normalized ratio (INR)

Agregasi trombosit

Tes ini digunakan untuk mengetahui seberapa cepat darah

menggumpal dan menyebabkan perdarahan atau pembekuan darah

- Tes kimia darah

Tes ini digunakan untuk melihat kadar gula darah, kolesterol,

asam urat dan lain-lain yang merupakan pencetus stroke

- Tes lipid darah

Tes ini dilakukan untuk mengetahui kadar kolesterol baik

(HDL) dan kolesterol jahat (LDL), trigliserida dan total

kolesterol. Faktor kolestreol ini dianggap sebagai factor


yang berperan pentimg dalam kasus-kasus stroke dan penyakit

jantung.

- Tes darah dalam situasi tertentu

Kasus stroke yang tidak diketahui penyebabnya memerlukan tes

ini. Tes ini terutama diperlukan pada penderita yang berusia

mudan dan anak-anak. Tes ini meliputi homosistein darah,

kultur darah, enzim kardiak dan lupus koagulasi

c. Pemeriksaan dengan pemindaian

Pemeriksaan ini dilakukan pada otak dan kepala, biasanya

menggunakan CT Scan dan MRI atau alat pemindai lain seperti

SPECT (Single Photon Emmision), PET (Positron Emission

Tomography), Cerebral Angioplasty, USG (Carotid Ultrasound),

Echocardiogram, EKG.

- CT Scan

Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter ahli radiolog.

biasanya pemeriksaan ini dilakukan atas perintah dokter

saraf atau bedah saraf. Pada dasarnya, CT Scan menggunakan

sinar X untuk mengambil gambar otak dan kepala. Karena

tulang lebih banyak menyerap sinar X, saat pemindaian

biasanya menghasilkan warna putih. Sedangkan cairan otak

menghasilkan warna hitam. Pada kasus stroke iskemik, warna

otak lebih banyak hitam sedangkan pada stroke hemoragik

akan lebih banyak menghasilkan warna putih.

- MRI

Alat ini memberikan hasil lebih akurat daripada CT Scan

karena mampu mendeteksi berbagai kelainan otak dan pembuluh

darah otak yang sangat kecil dan tidak mungkin dijangkau

oleh CT scan
- SPECT

Alat ini menggunakan isotope dengan sinar gamma, dari jenis

radio xenon 133. Alat ini digunakan untuk mendeteksi

wilayah otak yang terganggu dan dapat mendeteksi jenis

serangan (dalam waktu empat jam setengah setelah serangan)

- PET

Alat ini digunakan untuk memantau gangguan fisiologi,

seperti metabolism gila dalam otak. Alat yang satu ini

tidak begitu popular karena selain harganya yang cukup

tinggi, alat ini membutuhkan waktu yang lama sehingga

membuat pasien mengeluh.

- Cerebral Angiography

Alat yang biasanya digunakan sesudah pemeriksaan

menggunakan CT scan ini digunakan untuk mendeteksi

abnormalitas di dalam pembuluh darah otak (menyempit atau

tersumbat atau adanya aneurisma maupun AVM dan mengetahui

tingkat penyempitan dan penyumbatannya)

- Carotid Ultrasound (USG)

Bentuknya mirip dengan USG yang dipakai untuk mendeteksi

janin dalm perut. Alat ini digunakan untuk meneliti

penyumbatan pembuluh darah dilher pasien yang sudah terkena

stroke atau beresiko terkena serangan stroke ketika

dilakukan pemindaian awal. Penyempitan pembuluh darah

akibat menumpuknya kolesterol, penggumpalan darah dan

aliran darah bisa dideteksi dengan alat ini.

- EKG
Anad mungkin tidak asing dengan istilah ini. Alat ini

digunakan untuk memantau denyut jantung. Alat ini juga bisa

memberikan gambaran irama denyut jantung yang bisa memicu

serangan stroke, juga bisa digunakan sebagai alat evaluasi

stroke.

Anda mungkin juga menyukai