Anda di halaman 1dari 13

SILATURAHIM MAHASISWA MUSLIM BARU

2020 (SIMMBA) PSIKOLOGI

RINGKASAN MATERI
PSIKOLOGI UMUM 2 (I)

Forum Mahasiswa Muslim Psikologi (FORMASI) Al – Qalb


Universitas Sumatera Utara
2021
Kata Pengantar

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat datang, Mahasiswa/I Muslim Fakultas Psikologi USU 2018.

Semoga adik-adik semua mendapatkan pengalaman yang luar biasa selama menjalani
perkuliahan di kampus kita tercinta.

Dalam rangka memudahkan adik-adik dalam perkuliahan, FORMASI Al-Qalb USU ingin
membantu untuk lebih mudah memahami dan mempelajari salah satu mata kuliah paling dasar
yang ada di Fakultas Psikologi USU yaitu, Psikologi Umum II.

Oleh karena itu, kami menyediakan booklet ini khusus untuk kaliannn, yeayyy!!!

Booklet ini adalah rangkuman materi yang bisa kamu baca sebelum pertemuan mata kuliah
PUM II. Setiap materi yang ada pada booklet ini mengacu pada kontrak perkuliahan. Tapi ingat
untuk tetap membaca versi lengkapnya di buku yaaa…..

Eh… tapi…. Tidak semua materi ada dalam booklet ini. Terus gimana dong?
Tenang, ini adalah booklet sesi I untuk mata kuliah PUM II.
Nanti kamu akan mendapat materi tambahannya dalam agenda – agenda FORMASI yang lain.

Sooo, ikuti dan pantau terus berbagai kegiatan di FORMASI yaa, yang bisa kamu dapat melalui
akun instagram @formasialqalbusu.

Salam Hangat,

Departement Ilmy,
FORMASI Al-Qalb USU 2020
Ridiva Gieka Aprilia
Annisa Tarigan
Esy Namica Br Tarigan
Muhammad Luthfillah
M Suriya Pratama
Tita Fathiyah

PENTING!!!
Dilarang memberbanyak/meng-copy/menyebarluaskan booklet ini tanpa izin Departement Ilmy Formasi Al-Qalb.
Booklet ini hanya diberikan kepada adik-adik yang hadir dikegiatan SIMMBA 2020.

2
Pertemuan 1
KONTRAK KULIAH

….

Pertemuan 2
TEORI BELAJAR I

Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen yang ditimbulkan melalui
pengalaman.

Classical Conditioning dimulai oleh percobaan yang dilakukan oleh Ivan Pavlov
kepada seekor anjing. Classical conditioning sangat erat kaitannya dengan “Asosiasi”.

Istilah – istilah :
 UCS (Unconditional Stimulus) : Stimulus yang dapat menimbulkan respon
bawaan atau netral.
 UCR (Unconditional Respon) : Respon yang awalnya didapatkan.
 CS (Conditional Stimulus) : Suatu stimulus yang diharapkan untuk respon
tertentu.
 CR (Conditional Response) : Suatu respon dari stimulus tertentu

Classical Conditioning adalah suatu bentuk pembelajaran dimana stimulus


netral (CS) yang sebelumnya diikuti oleh stimulus (UCS) yang memunculkan respon
yang tidak terkondisikan (UCR). Sebagai hasil dari pasangan CS dan UCS ini, CS
datang untuk memperoleh respon terkondisi (CR) yang dalam banyak kasus identik atau
sangat mirip dengan UCR.

Classical conditioning pada anjing Pavlov


(Sebelum pengkondisian)
Suara Bel (CS) ≠ No Saliva
Makanan (UCS) = Saliva / air liur (UCR)

3
(Pengkondisian)
Bel + Makanan = Saliva / air liur
CS + UCS = UCR
*dilakukan terus menerus
(Hasil)
Bel = Saliva / air liur
CS = CR

Contoh lain dari classical conditioning adalah apabila kita melihat kilatan cahaya saat
mendung maka kita tau selanjutnya aka nada gemuruh, padahal terkadang mungkin saja
tidak ada.

Operant Conditioning adalah bentuk pembelajaran di mana konsekuensi dari suatu


perilaku mengarahkan kepada perubahan probabilitas terjadinya (perilaku tersebut)
kembali. Pertama kali dijelaskan oleh Edward Thorndike.

Istilah – istilah :
1. Positif Reinforcement / Penguatan Positif
 Mengacu pada konsekuensi suatu perilaku mengarah pada peningkatan
perilaku tersebut.
 Hambatan dalam penguatan positif adalah timing / waktu (harus sesegera
mungkin) dan konsisten.
 Jadwal pemberian penguatan positif :
- Fixed ratio : penguatan diberi setelah sejumlah respon yang
ditentukan.
- Variabel ratio : penguatan diperoleh hanya setelah sejumlah variabel
respon telah dibuat.
- Fixed interval : jadwal penguatan didasarkan pada rentang waktu.
- Variabel interval : ada jadwal penguatan pada tanggapan pertama setelah
sejumlah variabel diperkuat.

4
 Shaping, suatu pembelajaran yang dilakukan secara bertahap / berturut-
turut, tidak hanya oleh satu jenis saja, misal pujian saja.
 Contoh penguatan positif adalah memberi pujian atau hadiah ketika
melakukan suatu prestasi.

2. Negative Reinforcement / Penguatan Negatif


 Terjadi ketika suatu perilaku diikuti oleh penghilangan atau penghindaran
suatu peristiwa negatif, da nada kemungkinan jika perilaku tersebut terjadi
lagi, maka akan menghasilkan dampak yang merugikan.
 Contoh penguatan negatif adalah ketika ibu mengomeli anaknya karena
kamar yang berantakan, lalu sang anak membersihkan kamarnya agar tidak
lagi mendengar ibunya mengomel.
 Escape conditioning : perilaku diperkuat untuk menyebabkan peristiwa /
perlaku negatif berhenti.
 Avoindant conditioning : perilaku diperkuat untuk mencegah suatu hal
negatif terjadi.

3. Punishment / Hukuman
 Konsekuensi negatif dari suatu perilaku yang bertujuan untuk menurukan
kemunculan perilaku tersebut.

5
Pertemuan 3
TEORI BELAJAR II

Perbedaan Classical dan Operant Conditioning :


Classical Conditioning Operant Conditioning
Ada dua stimulus (bel dan makanan) Respon dan konsekuensi
Perilaku tidak disengaja atau refleks Biasanya perilaku secara sadar

 Stimulus diskriminasi : kecenderungan respon akan lebih sering terjadi dengan


adanya satu stimulus tertentu dibanding yang lain.
 Generalization : kecenderungan stimulus yang sama untuk menghasilkan respon
yang sama.
 Extinction : keadaan ketika respon yang telah di pelajari berhenti bekerja karena
stimulus yang di kondisikan tidak bekerja lagi atau tidak sesuai lagi.
 Spontaneous recovery : munculnya kembali suatu respon yang telah
dikondisikan seperti pada awalnya.
 Dishibition : Hilangnya respon yang telah dikondisikan, ketika cs tidak lagi
dipasangkan dengan ucs.

6
Pertemuan 4
MEMORY

Memori adalah salah satu aspek penting bagi kehidupan manusia. Memori-
memori kita memberikan kemampuan untuk menyimpan sejumlah informasi tentang
masa lalu, tapi kadang memori juga bisa mempermainkan kita. Dalam model
pemrosesan informasi, informasi dapat diikuti ketika bergerak melalui operasi berikut:
pemasukkan, penyimpanan, dan pengambilan.

Three Stages of Memory


1. Sensory Register
Tahap pertama dari memori adalah sensory register yang dirancang untuk
menyimpan gambar dari setiap pengalaman sensorik sampai dapat diproses
sepenuhnya.
2. Short-Term Memory (STM)
Short term memory (STM) adalah memori jangka pendek yang merupakan
komponen dasar dari kedua sistem Atkinson dan Shiffrin yang terbatas dalam
kapasitas dan durasi. Informasi akan hilang dalam 20–30 detik jika tidak dilatih.
Salah satu cara untuk mengatasi keterbatasan STM :
 Chunking adalah proses di mana potongan-potongan individu dari
kumpulan informasi dipecah dan kemudian dikelompokkan bersama
dalam satu kesatuan yang bermakna. Contoh : 0813-3997-2226
3. Long-Term Memory (LTM)
Memori jangka panjang adalah tempat penyimpanan informasi untuk periode
waktu yang lama. LTM berbeda dari STM dalam empat cara utama:
1) cara di mana informasi dipanggil kembali,
2) bentuk di mana informasi disimpan dalam memori,
3) alasan mengapa kelupaan terjadi, dan
4) lokasi fisik dari fungsi-fungsi ini di otak

Retrieval of Long-Term Memories


Tiga cara pengujian pengambilan:

7
1. Mengingat (recall) : diminta untuk mengingat kembali informasi dengan sedikit,
jika ada.
2. Mengenali (recognation) : mengenali yang mana informasi yang benar dari
semua pilihan
3. Belajar kembali (relearning)

The Tip-of-the-Tongue Phenomenon adalah sebuah jenis pengambilan yang


diusahakan yang terjadi ketika seorang yakin mereka mengetahui sesuatu, tetapi tidak
bisa menariknya dari ingatan, dimana kita tahu akan sesuatu namun tidak dapat atau
sulit untuk mengungkapkannya.

Forgetting and Why It Occurs


Ada empat teori utama untuk kelupaan
1. Decay theory, yang menyatakan bahwa waktu yang menyebabkan memori.
2. Interference theory, yang mengusulkan bahwa memori-memori lain menganggu
ingatan;
3. Reconstruction (schema) theory, yang mengusulkan bahwa informasi di dalam
memori menjadi terdistorsi ketika kita berusaha mengingatkannya; dan
4. The theory of motivated forgetting, yang mengusulkan bahwa kita melupakan
infomasi yang tidak menyenangkan atau mengancam.

Amnesia : Disorders of Memory


1. Retrograde Amnesia adalah hilangnya memori untuk peristiwa yang terjadi
sebelum trauma. Orang dengan amnesia retrograde tidak dapat mengingat
sebagian atau bahkan semua masa lalu mereka
2. Anterograde Amnesia adalah gangguan memori yang dicirikan oleh
ketidakmampuan untuk menyimpan dan mengambil informasi baru di LTM.

8
Pertemuan 5
Kognisi dan Bahasa

 Kognisi bisa didefinisikan sebagai proses intelektual (seperti persepsi, memori,


cara berpikir, dan bahasa) melalui informasi mana yang diperoleh diambil,
disimpan, diubah dan digunakan.
 Concepts adalah kategori dari suatu hal, peristiwa dan sifat yang dihubungkan
bersama oleh suatu fitur umum atau fitur yang sama terlepas dari perbedaannya
 Simple Concepts didasari pada satu fitur umum seperi konsep dari warna merah.
Hal ini bisa berubah ke complex concepts jika dibutuhkan.
 Conjunctive Concepts adalah konsep didefinisikan dengan kehadiran stimulan
dua atau lebih karakteristik umum
 Disjunctive Concepts adalah konsep didefiniskan dengan kehadiran salah satu
dari dua karakteristik umum atau keduanya.
 Problem Solving adalah proses kognitif yang melalui informasi digunakan untuk
mencapai tujuan yang diblokir oleh beberapa rintangan
 Mental Set adalah kebiasaan untuk mendekati atau melihat suatu masalah
 Algorithm adalah pola penalaran yang sistematis yang menjamin menemukan
solusi yang tepat atas suatu masalah
 Heuristics Reasoning adalah cara berpikir berdasarkan strategi yang
meningkatkan kemungkinan menemukan solusi yang benar tetapi tidak
menjamin hal itu.
 Representativeness Heuristic adalah strategi yang membuat penilaian tentang hal
yang tidak diketahui pada asumsi bahwa hal itu mirip dengan apa yang kita
ketahui
 Creativity adalah kesanggupan untuk membuat produk atau dan gagasan
manusia (seperti simfoni) atau solusi untuk masalah sosial yang merupakan hal
baru dan juga dihargai oleh orang lain
 Convergent Thinking adalah berpikir secara logis dan konvensional dan
berfokus pada masalah
 Divergent Thingking adalah berpikir secara teratur, hanya sebagiab diarahkan
dan tidak konvensional

9
 Language adalah kode simbolis yang digunakan dalam komunikasi
 Semantic Content adalah makna dalam simbol seperti bahasa
 Surface Structure adalah penyataan lisan atau tulisan yang dangkal
 Deep Structure adalah struktur dasar dari sebuah pernyataan yang mengandung
arti
 Generatives adalah kemampuan untuk menciptakan kumpulan ucapan tak
terbatas menggunakan kumpulan elemen dan aturan yang terbatas
 Phonemes adalah unit satuab terkecil dalam bahasa
 Morphemes adalah unit terkecil makna dalam sebuah bahasa
 Syntax adalah aturan bahasa
 Linguistic Relativity Hypothesis adalah gagasan bahwa struktur suatu bahasa
dapat mempengaruhi cara berpikir orang.

10
Pertemuan 6
INTELIGENSI

 Intelligence : kemampuan kognitif seseorang untuk belajar dari pengalaman,


untuk bernalar dengan baik,dan untuk mengatasi tuntutan kehidupan sehari-hari.
 Gardner has suggested that there are eight independent types of intelligence
:
1. Linguistic (verbal)
2. Logical-mathematical
3. Musical
4. Spatial (artistic)
5. Kinesthetic (athletic)
6. Interpersonal (social skills)
7. Intrapersonal (personal adjustment)
8. Naturalistic intelligence (understanding nature)
 Fluid intelligence : Kemampuan untuk belajar atau menemukan strategi baru
untuk menangani dengan masalah baru.
 Crystallized intelligence : Kemampuan untuk menggunakan informasi yang
dipelajari sebelumnya dan keterampilan untuk memecahkan masalah yang sudah
dikenal.
 Intelligence question (IQ) : Nilai numerik kecerdasan berasal dari hasil sebuah
tes kecerdasan.
 Ratio IQ : kecerdasan berdasarkan rasio antara usia mental orang tersebut dan
usia kronologis.
 Deviation IQ : Kecerdasan hasil bagi berdasarkan derajat penyimpangan dari
rata-rata skor seseorang pada tes kecerdasan.
 Normal distribution: pola simetris skor pada skala di mana sebagian besar skor
berkerumun di dekat pusat dan minoritas berada pada posisi ekstrim.
 Standardization : Mengelola menguji dengan cara yang sama untuk semua
individu.
 Norms : Standar (dibuat olehsejumlah besar kelompok individu) digunakan
sebagai dasar perbandingan skor pada tes.

11
 Objectivity : Kurangnya subjektivitas dalam pertanyaan tes sehingga skor yang
sama diberikan terlepas dari siapa yang melakukan penilaian.
 Reliability : Kemampuan tes untuk menghasilkan skor yang sama jika tes
tersebut diberikan pada kesempatan yang berbeda atau oleh penguji yang
berbeda.
 Validity: Sejauh mana sebuah ujian mengukur apa yang seharusnya mengukur.
 Tacit Intelligence : Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
menangani masalah sehari-hari yang biasanya tidak diajarkan di sekolah.

12
Pertemuan 7
………….

Pertemuan 8
……….

SAMPAI JUMPA LAGI !!!

13

Anda mungkin juga menyukai