Anda di halaman 1dari 13

KARYA ILMIAH

Penyakit IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) atau Myo Yang Menyerang


Udang Vanname (Litopenaeus vannamei)

Mata kuliah : Patologi Ikan

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Mohammad Rozik, M.Si

Di susun Oleh :
Nama : Sophia Gabriela Marcelina Naibaho
NIM : 203020406017

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN PERIKANAN
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Hidayah-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah Patologi Ikan yang berjudul “Penyakit IMNV
(Infectious Myonecrosis Virus) atau Myo Yang Menyerang Udang Vanname (Litopenaeus
vannamei)” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu pada waktunya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Mohammad Rozik, M.Si selaku
dosen pengampu mata kuliah Patologi Ikan yang telah memberikan tugas makalah ini sebagai
tugas dari mata kuliah Patologi Ikan. Dan berkat usaha dan kerja keras saya dapat
menyelesaikan Tugas makalah ini tepat waktu. Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, Saya telah berusaha dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik.
Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah
saya kedepannya.

Palangkaraya, 12 Februari 2023

Sophia Gabriela Marcelina Naibaho


Nim.203020406017
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..……..

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..…..

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang………………………………………………………………..…
b. Rumusan Masalah……………………………………………………………...
c. Tujuan…………………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN

a. Penyakit IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) atau Myo……………………...


b. Penyebab Penyakit IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) atau Myo…………
c. Gejala Klinis Udang Vaname yang terserang Penyakit IMNV (Infectious Myonecrosis
Virus) atau Myo………………………………………………………………….
d. Penanggulangan Penyakit IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) atau Myo pada Udang
Vaname…………………………………………………………………………….

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan…………………………………………………………………………
b. Saran……………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Udang vaname (Litopenaus vannamei) adalah salah satu komoditas unggulan perikanan.
Produksi total udang nasional pada tahun 2014 mencapai 592.219 ton, dengan komoditas udang
vaname sebesar 70%, udang windu 21% dan udang jenis lain 9%. (KKP, 2014). Udang vaname

merupakan udang asli dari pantai pasifik barat Amerika Latin, diperkenalkan di Tahiti pada awal
tahun 1970 untuk penelitian potensi wilayah.

Dalam bidang budidaya perikanan kendala utama yang susah dikendalikan adalah adanya
hama penyakit ikan. Banyak keluhan dari masyarakat petani ikan maupun pembudidaya, baik
yang berkecimpung pada usaha kolam, karamba dan tambak. Tidak sedikit mereka menutup
usahanya karena terjadinya kematian massal pada ikan ataupun udang yang sudah siap panen.

Penyakit pada ikan/udang didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat menganggu proses
kehidupan ikan/udang, sehingga pertumbuhannya menjadi tidak normal. Pertumbuhannya tidak
normal karena organ tubuh dari ikan/udang diganggu atau diserang untuk dihambat dalam
pertumbuhannya. Munculnya beberapa penyakit yang menyerang udang vaname berdampak
terhadap menurunya hasil panen. Diperlukan sebuah usaha untuk mencegah dan mengatasi
beberapa penyakit yang dapat menyerang udang.

Penyakit udang vanname (Litopenaeus vannamei), dapat disebabkan oleh virus, bakteri,
protozoa, dan jamur. Beberapa kasus penyakit yang ditemukan di tambak, khususnya pada kasus
udang vanname, yang disebabkan oleh Virus IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) atau Myo.
Penyakit Myo pada udang vaname dikenal juga dengan sebutan penyakit IMNV. Penyakit ini
disebabkan oleh virus Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) yang merusak jaringan otot pada
udang. Akibatnya jaringan tubuh hingga ekor udang mati dan warnanya menjadi memerah.

Penyakit Myo pertama kali ditemukan di Brazil pada tahun 2002. Penyakit ini tergolong
sebagai penyakit yang ganas dan mematikan pada udang vaname dengan angka kematian massal
mencapai 70% dari total udang yang ditebar di kolam tambak. Sementara di Indonesia, penyakit
ini pertama kali ditemukan pada tahun 2006, tepatnya di salah satu tambak yang berada di
Kabupaten Situbondo. Sejak saat itu, terus dilakukan penelitian terkait penyakit udang ini.
Sehingga, makalah ini dibuat untuk menguraikan masalah mengenai penyakit IMNV
(Infectious Myonecrosis Virus) atau Myo yang menyerang udang vaname.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah :


1. Apa yang di maksud dengan penyakit IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) atau Myo

2. Apa penyebab penyakit IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) atau Myo

3. Bagaimana gejala klinis udang vaname yang terserang penyakit IMNV (Infectious
Myonecrosis Virus) atau Myo

4. Bagaimana cara penanggulangan penyakit IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) atau


Myo pada udang vaname

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui penyakit IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) atau Myo

2. Untuk mengetahui penyebab penyakit IMNV (Infectious Myonecrosis Virus)


atau Myo

3. Untuk mengetahui bagaimana gejala klinis udang vaname yang terserang


penyakit IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) atau Myo
4. Untuk mengetahui bagaimana cara penanggulangan penyakit IMNV (Infectious
Myonecrosis Virus) atau Myo pada udang vaname
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penyakit IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) atau Myo

Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) atau yang lebih dikenal dengan penyakit myo adalah
virus yang menyerang udang vaname dan dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup
besar akibat kematian massal. Virus IMNV dapat menginfeksi semua tahap kehidupan udang,
termasuk post larva, juvenil, hingga udang dewasa. Namun, kematian lebih banyak ditemui saat
tahap udang muda hingga udang dewasa. Penyakit myo pertama kali ditemukan di Brazil dan
pada tahun 2003 mulai masuk ke Indonesia, tepatnya Situbondo hingga menyebabkan 300.000
ekor ikan vaname mati. Penyakit yang satu ini memang berbahaya, tetapi masih bisa anda cegah
dan obati dengan penanganan yang tepat.

Penyakit Myo pada udang vaname, atau yang juga dikenal sebagai IMNV, disebabkan oleh
virus dengan nama yang sama dengan penyakitnya, yaitu Infectious Myonecrosis Virus (IMV).
Virus satu ini menyerang dan merusak jaringan otot lurik pada udang. Penyakit yang menyerang
budidaya udang vaname ini baru bisa diamati pada udang yang sudah berumur 40-60 hari.
Penyakit pada udang ini bisa menyebabkan kematian pada udang dalam 9-13 hari setelah udang
terinfeksi.

Sementara itu, penularan virus ini dapat terjadi melalui dua cara, yaitu secara horizontal dan
secara vertikal. Perilaku kanibalisme pada udang yang terinfeksi dapat menjadi cara penularan
penyakit ini secara horizontal. Sementara secara vertikal, virus ini dapat ditularkan induk ke
benur yang dihasilkannya.

Penularan penyakit myo terbilang cukup ganas karena dapat menularkan banyak udang
dengan sangat cepat. Perantara penyakit ini kepada udang adalah air, terutama dalam air yang
tidak berkualitas. Penyakit ini akan menyerang secara horizontal, maksudnya menyerang dari
udang vaname yang sakit ke udang yang masih sehat. Penyakit Myo merupakan jenis penyakit
udang vaname yang juga dapat menularkan dari induk ke telur. Hampir semua telur udang akan
terserang penyakit yang sama, jika induk udang juga mengalami penyakit yang sama.
2.2 Penyebab Penyakit IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) atau Myo

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan penyakit myo pada udang vaname. Jika umumnya
satu penyakit hanya disebabkan oleh satu mikroorganisme, penyakit yang satu ini bisa
disebabkan oleh virus ataupun parasit. Selain itu, kualitas lingkungan yang buruk juga membuat
risiko udang vaname terkena penyakit myo semakin besar. Berikut daftar penyebab penyakit
myo pada udang vaname :

a. Virus

Tidak cuma satu virus yang menyebabkan penyakit myo pada udang vaname, melainkan 4 virus
seperti:

 Ekstra small virus atau XSV

 infectious myonecrosis virus atau IMV

 penaus vannamei nodavirus

 macrobranchium rosenbergii nodavirus atau IMNV.

Macrobranchium rosenbergii nodavirus atau IMNV dan infectious myonecrosis virus atau IMV
adalah dua virus yang paling banyak ditemukan pada udang vaname. Kedua virus tersebut
memiliki dua struktur dan sifat yang agak berbeda.

IMNV penyakit yang membutuhkan waktu sekitar 9 sampai 13 hari sampai menyebabkan infeksi
pada udang vaname ketika pertama kali masuk ke  tubuhnya. Penelitian mencatat bahwa potensi
kematian udang karena virus ini adalah sekitar 70% dari populasi penelitian.

Virus juga dapat membelah diri denga nsangat cepat. Udang yang rentan terserang
marcobranchium rosenbergii nodavirus adalah dalam usia 60 hari sampai 80 hari atau yang
masih muda.

IMV sebenarnya sangat mirip dengan IMNV dan berasal dari keluarga yang sama, yaitu famili
Totiviridae. Ukuran virus ini sekitar 40 nano meter dengan bentuk partikel ikosahedral dan tidak
memiliki selubung.
b. Parasit

Musuh anda yang menyebabkan penyakit myo bukan hanya virus, tapi ada juga parasit. Udang
vaname rentan terserang parasit microsporida thelonia yang akhirnya menyebabkan infeksi organ
dalam hingga berujung pada penyakit myo.

Microsporida adalah parasit yang berbentuk spora dengan satu sel saja dan lebih dikenal dalam
delompok jamur. Parasit yang satu ini sangat umum dijumpai pada hewan, termasuk hewan laut.
Udang vaname sangat lemah terhadap parasit yang satu ini.

Membedakan udang yang sakit myo karena virus dan parasit juga sangat sulit sehingga
dibutuhkan pengujian klinis. Para dokter hewan biasanya akan melakukan uji mikroskop preparat
basah untuk melihat bentuk mikroorganisme yang ada di dalam tubuh udang vaname.

c. Buruknya Kualitas Air

Penyakit myo tidak hanya sebatas disebabkan oleh virus dan parasit saja, melainkan dari
lingkungan yang buruk juga. Lingkungan utama dari udang vaname adalah air sehingga anda
harus menjaga kualitasnya.

Kalau tidak terdapat virus ataupun parasit di dalam badan udang vaname setelah dilakukan
pengujian, maka air bisa jadi penyebabnya. Kadar oksigen dalam air dapat membuat jaringan
otot pada udang menjadi lebih lemah hingga berujung penyakit myo.

Seringnya perubahan suhu air juga membuat otot udang sering kejang. Kadar asam air dan
tambak yang terlalu padat juga membuat udang sulit bergerak. Mungkin kolam udang yang anda
miliki tidaklah kotor. Namun, belum cukup untuk menjaga kualitas air yang baik untuk udang
vaname.

d. Stres dan Kram Otot

Air yang kotor, suhu yang sering berubah, kadar asam air yang tidak baik, dan oksigen yang
tidak cukup di dalam air mudah membuat udang vaname stres. Kram otot dampaknya jika udang
vaname terlalu stres hingga akhirnya tanda-tanda penyakit myo pertama mulai terlihat, yaitu
muncul gumpalan berwarna putih.
2.3 Gejala Klinis Udang Vaname yang terserang Penyakit IMNV (Infectious Myonecrosis
Virus) atau Myo

Beberapa gejala klinis udang vanname yang terserang penyakit IMNV (Infectious
Myonecrosis Virus) atau Myo

a. Tubuh Udang Menjadi Pucat

Tubuh udang vaname yang terserang penyakit myo lama-kelamaan akan berubah menjadi
pucat. Sementara pada udang yang sehat dan normal, warna tubuhnya cenderung transparan.

b. Warna Otot Menjadi Putih

Otot pada udang vaname akan berubah menjadi putih seperti susu. Perubahan warna ini
juga bisa dilihat dari segmen-segmen tubuh dari udang yang terserang penyakit IMNV.

c. Bagian Ruas Bawah Sampai Ekor Udang Memerah


Ciri-ciri udang vaname terserang IMNV yang paling mudah dikenali adalah bagian ruas
bawah sampai ekor udang memerah mirip dengan udang yang telah dimasak. Hal ini disebabkan
karena semua jaringan yang ada di dalamnya telah mati.

d. Kram pada Jaringan Otot

Jaringan otot udang adalah jaringan yang diserang oleh virus Myo. Salah satu dampaknya
adalah jaringan otot akan kram dan gerakan udang akan terganggu.

e. Ukuran Hepatopankreas Mengecil

Hepatopankreas, atau bagian perut udang di dekat kepalanya, akan mengecil karena
infeksi virus ini.

2.4 Penanggulangan Penyakit IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) atau Myo pada Udang
Vaname

Penyakit Myo sangat mudah ditangani ketika masih tahap awal infeksi, yaitu ketika udang
baru saja mulai berwarna pucat dan memerah di bagian ruas bawah hingga perut.

 Menjaga kestabilan kualitas air, terutama suhu, salinitas, dan pH.


 Meningkatkan aerasi.
 Memberikan pakan tambahan yang mengandung vitamin C.
 Memberikan molase (25% dari FR/hari)/probiotik.
 Mengurangi/menghentikan pakan sementara.

Untuk saat ini, belum ada vaksinasi yang efektif melawan IMNV. Namun, penyakit pada
udang ini bisa dicegah dengan biosekuriti yang ketat. Salah satu langkah yang bisa diambil
adalah dengan memilih benur yang sudah terbukti bebas dari penyakit atau SPF (Specific
Pathogen Free). Biasanya, benur yang bagus dan bebas penyakit memiliki sertifikat pengecekan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari pembahasan makalah di atas maka dapat di simpulkan bahwa :

1. Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) atau yang lebih dikenal dengan penyakit myo
adalah virus yang menyerang udang vaname dan dapat menimbulkan kerugian ekonomi
yang cukup besar akibat kematian massal. Virus IMNV dapat menginfeksi semua tahap
kehidupan udang, termasuk post larva, juvenil, hingga udang dewasa.
2. Penyakit yang satu ini bisa disebabkan oleh virus ataupun parasit. Selain itu, kualitas
lingkungan yang buruk juga membuat risiko udang vaname terkena penyakit myo
semakin besar.
3. Gejala klinis yang dapat dilihat yaitu : tubuh udang menjadi pucat, warna otot menjadi
putih, bagian ruas bawah sampai ekor udang memerah
4. Penyakit IMNV pada udang ini bisa dicegah dengan biosekuriti yang ketat. Salah satu
langkah yang bisa diambil adalah dengan memilih benur yang sudah terbukti bebas dari
penyakit atau SPF (Specific Pathogen Free). Biasanya, benur yang bagus dan bebas
penyakit memiliki sertifikat pengecekan.
3.2 Saran

Jika dalam kegiatan budidaya udang vaname terkena penyakit, segera di lakukan pencegahan
dan pengobatan terhadap udang yang terkena penyakit untuk meminalisir penyebaran penyakit
pada udang lain dalam tambak dan juga kerugian dalam budidaya.
DAFTAR PUSTAKA
Prajitno, A. 2008. Penyakit Ikan-Udang : Virus. UM Press. Malang. 106 Hal. 2008.
respository.ipb.ac.id
Yulianti, Lia. 2017. Budidaya Udang Vannamei Dengan Pola Tradisional Plus.
https://www.isw.co.id/post/2017/04/11/pemeliharaan-udang-vaname-pola-tradisional.
REKASANA, A. (2013). Distribusi Penyakit Infectious Myo Necrosis Virus (IMNV) pada
Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Pantai Utara Jawa Timur (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).

Anda mungkin juga menyukai