Kewarganegaraan Kel
Kewarganegaraan Kel
Kewarganegaraan kel
MAKALAH
Oleh :
JURUSAN KIMIA
PURWOKERTO
2022
KATA PENGANTAR
Segala pujian dan pujaan hanyalah milik Allah SWT, penguasa dan
pengayom Jagad raya dengan segala isinya. Shalawat serta salam bagi junjungan
dan pemimpin kaum beriman Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para
pengikutnya yang Istiqomah hingga akhir hayat.
Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan Ridho
Allah SWT, karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya kami tidak dapat menyelesaikan
makalah kewarganegaraan ini dengan baik dan selesai tepat waktu.
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Rifki Ahda Sumantri, S.Pd.I,
M.Pd.I selaku dosen pengampu kewarganegaraan yang telah membimbing kami
baik secara moral dan materi dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga
sangat berbahagia karena dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Pentingnya Integrasi Dalam Masyarakat Indonesia yang Plural”. Kami juga
mengucapkan terima-kasih kepada teman-teman yang telah mendukung kami bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Maka dari
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1 4
Latar Belakang 4
Rumusan Masalah 7
Tujuan 7
BAB II 9
Pluralisme 9
Asimilasi dan Akulturasi 11
Integrasi Indonesia 14
BAB III 17
KESIMPULAN DAN SARAN 17
1. Kesimpulan 17
2. Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan
kearifan lokal dan sumber daya alam. Sebagai salah satu anugerah Tuhan
yang sangat berharga, kita harus mensyukurinya. Hal ini juga yang
menyebabkan warga negara asing segan dan sering menyanjung negara
kita. Keunggulan ini dapat menjadi sumber kekuatan nasional jika
dimanfaatkan dengan baik. Keanekaragaman budaya ini digunakan sebagai
identitas atau jati diri bangsa yang memungkinkan suatu negara diakui
oleh negara lain. Selain itu keragaman ini juga diasosiasikan dengan suku,
ras dan agama juga sering digunakan sebagai alat untuk menghasut konflik
atau pergolakan dengan motif antar kelompok. Oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab dengan sengaja menciptakan dan mempropagandakan
isu-isu yang mengarah pada konflik etnis, ras, agama, dan kelompok.
Akibatnya, seiring berjalannya waktu, toleransi masyarakat terhadap satu
sama lain terkikis, berkembang ke tahap perpecahan dan saling
berprasangka buruk antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Inilah salah satu faktor internal yang berpotensi menghancurkan eksistensi
sebuah negara. Oleh karena itu, menjaga stabilitas hubungan masyarakat
sangat penting dalam menjaga kelangsungan hidup bangsa
(Rico,dkk.,2021).1
Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yang
masing-masing memiliki budaya yang berbeda-beda. Perbedaan itulah
yang menjadi ciri khas dan keunggulan Indonesia, Indonesia menjadi unik
karena budayanya yang beragam. Keanekaragaman itu ditambah lagi
dengan masuknya unsur-unsur budaya asing ke Indonesia. Masuknya
budaya asing memperkaya warna kebudayaan Indonesia. Budaya asing itu
1 Rico,dkk., “Asimilasi Pengantar Sosiologi” (Stisopol Waskita Dharma Malang, 2014), hlm. 4
sendiri bisa masuk melalui salah satunya yaitu asimilasi (Bella, dkk.,
2014).2
Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan penduduk di Indonesia
semakin pesat. sebagai Negara yang memiliki beragam budaya dan kultur
yang berbeda, Indonesia juga terdiri dari suku-suku yang berbeda di setiap
daerah. Dengan perbedaan tersebut, tak jarang diantara mereka melakukan
akulturasi.
Akulturasi merupakan perpaduan antara kebudayaan yang berbeda
yang berlangsung dengan damai dan serasi. Akulturasi atau Culture
Contect, sebagai proses sosial yang timbul bila suatu kelompok dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan
asing dengan sedemikian rupa yang lambat laun kebudayaan asing itu
diterima dan diolah sendiri tanpa menyebabkan hilangnya keaslian budaya
itu sendiri. Dalam artian yang lebih lugas, bahwa akulturasi merupakan
proses yang dilakukan oleh masyarakat pendatang untuk menyesuaikan
diri dengan memperoleh kebudayaan masyarakat setempat.
Masalah pembauran budaya merupakan masalah yang sangat
kompleks, sarat akan konflik, yang terkadang berakhir dengan terjadinya
disintegrasi. Dimana hambatan komunikasi antara dua budaya sering kali
timbul dalam bentuk perbedaan persepsi terhadap norma-norma budaya,
pola-pola berpikir, struktur budaya, sistem budaya serta masalah
komunikasi.
Indonesia merupakan negara majemuk yang dalam membangun atau
menyelenggarakan sesuatu selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki
posisi strategis secara geografis yaitu terletak di antara dua benua yaitu
Benua Asia dan Benua Australia serta dua samudera yaitu Samudra Pasifik
dan Samudra Hindia yang merupakan wilayah paling dinamis, baik secara
politik maupun ekonomi. Indonesia merupakan negara yang dipenuhi oleh
2 Bella,dkk., “Asimilasi Pengantar Sosiologi” (Stisopol Waskita Dharma Malang, 2014), hlm. 3
Rumusan Masalah
1. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan pluralisme?
2. Apa saja dampak pluralisme di Indonesia?
3. Apa yang dimaksud dengan asimilasi dan akulturasi?
4. Faktor-faktor apa saja yang terjadi dalam proses asimilasi dan
akulturasi?
5. Apakah hasil dari proses asimilasi dan akulturasi?
6. Apakah definisi dari integrasi nasional?
Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari pluralisme.
2. Untuk mengetahui pengertian dari asimilasi dan akulturasi.
3. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang terjadi dalam asimilasi dan
akulturasi.
4. Untuk mengetahui hasil dari proses asimilasi dan akulturasi.
5. Untuk mengetahui pengertian integrasi nasional.
6. Untuk mengetahui pentingnya integrasi dalam masyarakat Indonesia
yang plural.
7. Untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan dalam membangun
integrasi nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
Pluralisme
Kekayaan dan keragaman masyarakat Indonesia termasuk suku,
agama, ras dan pekerjaan menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia
secara inheren pluralistik. Kata “pluralisme” berasal dari bahasa Inggris
yaitu “plural” dan “isme” yang berarti “kemajemukan” dan “pluralitas”
berarti “banyak”. Pluralitas masyarakat Indonesia memiliki arti yang
sama dengan pluralisme dalam masyarakat Indonesia. Secara umumnya
pluralisme dapat diartikan sebagai suatu paham ataupun pandangan hidup
yang mengakui dan menerima adanya “kemajemukan” atau
“keanekaragaman” dalam suatu kelompok masyarakat (Rico dkk.,2021).5
Menerima pluralisme berarti merangkul perbedaan. Menerima
perbedaan berarti mengakui dan mengatur hal-hal yang tidak sama atau
berbeda, bukan berarti menggeneralisasi. Misalnya, menerima pluralisme
dalam ranah agama bukan berarti menciptakan kombinasi gado-gado
yang mana identitas masing-masing melebur dan pluralitasnya hilang,
tetapi bahkan pluralisme dan pencampuran bukan berarti membaur dan
membaur dengan pencampuran. Pluralisme berbeda dengan sinkretisme
(peleburan) atau asimilasi dan akulturasi. Juga pluralisme tidak persis
sama dengan inkulturasi, kendati di dalam pluralisme atau kemajemukan
5Bella,dkk., “Asimilasi Pengantar Sosiologi” (Stisopol Waskita Dharma Malang, 2014), hlm. 5
10
11
berbagai kelompok budaya dan sosial dalam wilayah suatu negara yang
membentuk identitas nasional. Secara antropologis, integrasi nasional
mengacu pada proses koordinasi antara unsur-unsur budaya yang berbeda
untuk mencapai kesatuan fungsi dalam kehidupan masyarakat (Ari,
2017). Integrasi, menurut Yron Weiner, adalah proses menyatukan suatu
bangsa dan mencakup semua pendekatan kehidupan: sosial, politik,
ekonomi, dan budaya. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata nasional berarti kebangsaan. Berkaitan dengan atau berasal dari
negara asal Anda. Cakupan negara (Novi, et al., 2021).
Integrasi nasional adalah upaya dan proses mengintegrasikan
perbedaan-perbedaan yang ada dalam suatu negara dalam rangka
menciptakan kerukunan dan kerukunan nasional. Indonesia dikenal
sebagai negara kepulauan yang sangat besar dengan budaya yang berbeda
dan banyak bagian dari Indonesia. Di satu sisi, ini berdampak positif bagi
negara. Karena kita dapat memanfaatkan kekayaan alam Indonesia
dengan baik dan mengelola kekayaan budayanya untuk kepentingan
rakyatnya. Tapi ini juga bisa membawa masalah baru. Ini menarik
berbagai karakter dan orang di wilayah dan budaya yang kaya.sehingga
dapat mengancam keutuhan bangsa dan negara Indonesia
(Yayang,dkk.,2021).8
Salah satu cara untuk mengintegrasikan berbagai jenis perbedaan
yang ada di Indonesia adalah integrasi nasional. Konsolidasi adalah
langkah yang baik untuk menyatukan apa yang awalnya berbeda.
Integrasi Integrasi adalah langkah yang baik untuk mencapai hal ini.
Misalnya, persatuan berbagai suku, agama, ras, dan budaya di Indonesia.
Mengingat Indonesia masih merupakan negara berkembang dan
masih mencari jati diri, maka integrasi sangat penting diwujudkan dalam
kehidupan bermasyarakat Indonesia. Lebih dari itu, sangat penting untuk
mencapai integrasi nasional, cara untuk mengintegrasikan perbedaan dan
12
13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Pluralisme mengedepankan proses menerima keberadaan orang lain
berdasarkan konsep hidup berdampingan secara damai, tidak saling
mengganggu, mengembangkan kerjasama sosial melalui berbagai
kegiatan, dan mengembangkan kehidupan sosial yang harmonis. Di
Indonesia, nilai-nilai pluralis sudah terkandung dalam kandungan
Pancasila dan dilindungi oleh UUD 1945.
Pluralisme adalah sebuah konsep yang mengatur bagaimana kita
hidup dalam masyarakat yang majemuk secara harmonis dan damai, baik
secara sosial, agama, adat dan budaya, serta mendorong kita untuk
bekerja sama membangun bangsa atau kelompok masyarakat.
Akulturasi silang adalah peleburan dua budaya yang berbeda,
melebur menjadi satu untuk menghasilkan budaya baru, tetapi tanpa
menghilangkan sifat budaya asli. Setiap budaya baru yang muncul dari
akulturasi tidak kehilangan individualitas dan karakteristiknya. Oleh
karena itu, setiap budaya harus seimbang untuk mengubah budaya.
Bentuk transformasi budaya dapat berupa bahasa, agama/keyakinan,
lembaga pemerintahan, lembaga sosial, ekonomi, pengetahuan/teknologi,
arsitektur, seni rupa dan seni pahat, serta seni sastra.
Terdiri dari berbagai suku bangsa, Indonesia memiliki warisan
budaya yang sangat kaya. Berbagai tradisi dan adat istiadat asli Indonesia
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Rico,dkk., (2021). Meningkatkan Integrasi Nasional Melalui
Implementasi Nilai -Nilai Bhinneka Tunggal Ika. 2263-Article Text-4458-1-
10-20211117[1].pdf, diakses pada tanggal 28 Agustus 2022.
16
17