Anda di halaman 1dari 19

lOMoARcPSD|25253046

Kewarganegaraan kel

Kewarganegaraan (Universitas Jenderal Soedirman)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)
lOMoARcPSD|25253046

PENTINGNYA INTEGRASI DALAM MASYARAKAT


INDONESIA YANG PLURAL

MAKALAH

Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur

Mata Kuliah : Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Rifqi Ahda Sumantri, S.Pd.I, M.Pd.I

Oleh :

1. Haenadhia Treintanov (NIM : K1A022026)


2. Adiva Deseria (NIM : K1A022068)
3. Cica Muhayati (NIM : K1A022074)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2022

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

KATA PENGANTAR

Segala pujian dan pujaan hanyalah milik Allah SWT, penguasa dan
pengayom Jagad raya dengan segala isinya. Shalawat serta salam bagi junjungan
dan pemimpin kaum beriman Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para
pengikutnya yang Istiqomah hingga akhir hayat.

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan Ridho
Allah SWT, karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya kami tidak dapat menyelesaikan
makalah kewarganegaraan ini dengan baik dan selesai tepat waktu.

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Rifki Ahda Sumantri, S.Pd.I,
M.Pd.I selaku dosen pengampu kewarganegaraan yang telah membimbing kami
baik secara moral dan materi dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga
sangat berbahagia karena dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Pentingnya Integrasi Dalam Masyarakat Indonesia yang Plural”. Kami juga
mengucapkan terima-kasih kepada teman-teman yang telah mendukung kami bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Maka dari
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Purwokerto, 30 Agustus 2022

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

BAB 1 4
Latar Belakang 4
Rumusan Masalah 7
Tujuan 7
BAB II 9
Pluralisme 9
Asimilasi dan Akulturasi 11
Integrasi Indonesia 14
BAB III 17
KESIMPULAN DAN SARAN 17
1. Kesimpulan 17
2. Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan
kearifan lokal dan sumber daya alam. Sebagai salah satu anugerah Tuhan
yang sangat berharga, kita harus mensyukurinya. Hal ini juga yang
menyebabkan warga negara asing segan dan sering menyanjung negara
kita. Keunggulan ini dapat menjadi sumber kekuatan nasional jika
dimanfaatkan dengan baik. Keanekaragaman budaya ini digunakan sebagai
identitas atau jati diri bangsa yang memungkinkan suatu negara diakui
oleh negara lain. Selain itu keragaman ini juga diasosiasikan dengan suku,
ras dan agama juga sering digunakan sebagai alat untuk menghasut konflik
atau pergolakan dengan motif antar kelompok. Oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab dengan sengaja menciptakan dan mempropagandakan
isu-isu yang mengarah pada konflik etnis, ras, agama, dan kelompok.
Akibatnya, seiring berjalannya waktu, toleransi masyarakat terhadap satu
sama lain terkikis, berkembang ke tahap perpecahan dan saling
berprasangka buruk antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Inilah salah satu faktor internal yang berpotensi menghancurkan eksistensi
sebuah negara. Oleh karena itu, menjaga stabilitas hubungan masyarakat
sangat penting dalam menjaga kelangsungan hidup bangsa
(Rico,dkk.,2021).1
Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yang
masing-masing memiliki budaya yang berbeda-beda. Perbedaan itulah
yang menjadi ciri khas dan keunggulan Indonesia, Indonesia menjadi unik
karena budayanya yang beragam. Keanekaragaman itu ditambah lagi
dengan masuknya unsur-unsur budaya asing ke Indonesia. Masuknya
budaya asing memperkaya warna kebudayaan Indonesia. Budaya asing itu

1 Rico,dkk., “Asimilasi Pengantar Sosiologi” (Stisopol Waskita Dharma Malang, 2014), hlm. 4

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

sendiri bisa masuk melalui salah satunya yaitu asimilasi (Bella, dkk.,
2014).2
Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan penduduk di Indonesia
semakin pesat. sebagai Negara yang memiliki beragam budaya dan kultur
yang berbeda, Indonesia juga terdiri dari suku-suku yang berbeda di setiap
daerah. Dengan perbedaan tersebut, tak jarang diantara mereka melakukan
akulturasi.
Akulturasi merupakan perpaduan antara kebudayaan yang berbeda
yang berlangsung dengan damai dan serasi. Akulturasi atau Culture
Contect, sebagai proses sosial yang timbul bila suatu kelompok dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan
asing dengan sedemikian rupa yang lambat laun kebudayaan asing itu
diterima dan diolah sendiri tanpa menyebabkan hilangnya keaslian budaya
itu sendiri. Dalam artian yang lebih lugas, bahwa akulturasi merupakan
proses yang dilakukan oleh masyarakat pendatang untuk menyesuaikan
diri dengan memperoleh kebudayaan masyarakat setempat.
Masalah pembauran budaya merupakan masalah yang sangat
kompleks, sarat akan konflik, yang terkadang berakhir dengan terjadinya
disintegrasi. Dimana hambatan komunikasi antara dua budaya sering kali
timbul dalam bentuk perbedaan persepsi terhadap norma-norma budaya,
pola-pola berpikir, struktur budaya, sistem budaya serta masalah
komunikasi.
Indonesia merupakan negara majemuk yang dalam membangun atau
menyelenggarakan sesuatu selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki
posisi strategis secara geografis yaitu terletak di antara dua benua yaitu
Benua Asia dan Benua Australia serta dua samudera yaitu Samudra Pasifik
dan Samudra Hindia yang merupakan wilayah paling dinamis, baik secara
politik maupun ekonomi. Indonesia merupakan negara yang dipenuhi oleh

2 Bella,dkk., “Asimilasi Pengantar Sosiologi” (Stisopol Waskita Dharma Malang, 2014), hlm. 3

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

keanekaragaman didalamnya, yang terdiri dari beraneka ragam budaya,


ras, bahasa daerah, suku bangsa, agama, kepercayaan, dan lain-lain.
Sebagai negara yang yang multikultur, keberagaman di Indonesia
harus terus dijaga dan dilestarikan agar tetap eksis.
Negara yang memiliki keberagaman berpeluang besar akan terjadinya
perpecahan di dalam masyarakat. Hal itu membuat masyarakat khususnya
pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam usaha untuk mencegah
akan terjadinya perpecahan. Namun, Indonesia mampu mempersatukan
berbagai keberagaman tersebut sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia
“Bhinneka Tunggal Ika”, yang mempunyai arti berbeda-
beda tetapi tetap satu.
Indonesia mampu hidup secara berdampingan, saling mengisi,
ataupun berjalan secara paralel. Hubungan antar kebudayaan dapat terjalin
dalam bingkai ”Bhinneka Tunggal Ika" dimana bisa di maknai bahwa
konteks keanekaragaman bukan hanya tentang keanekaragaman kelompok
suku bangsa semata tetapi juga konteks kebudayaan (Salim, 2017). 3Pada
masa reformasi Indonesia menampikan begitu banyak kesaksian peristiwa
yang menunjukkan perubahan kehidupan warganya, baik secara individu,
kelompok, dalam kehidupan bermasyarakat, maupun kehidupan berbangsa
bernegara.
Faktor utama yang mendorong terjadinya proses kehidupan
masyarakat adalah pemahaman nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika yang
berperan sebagai salah satu alat pemersatu bagi masyarakat yang beraneka
ragam. Bhinneka Tunggal Ika juga merupakan dasar untuk mewujudkan
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dikarenakan Indonesia
membutuhkan sarana yang dapat mempersatukan keberagaman yang ada.
Tanpa adanya Bhinneka Tunggal Ika kemungkinan masyarakat Indonesia
akan sering terjadi konflik akibat keberagaman.

3 Salim, “Meningkatkan Integritas Nasional melalui Implementasi Nilai-Nilai Bhinneka


Tunggal Ika”, No. 3, 2021 ( Universitas Pendidikan Indonesia, 2021), hlm. 7891.

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

Konsep Bhinneka Tunggal Ika sendiri memberikan kemungkinan


semua segala sesuatu yang berbeda di Indonesia diakui keberadaannya. Ide
Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya prinsip ideologis semata, melainkan
berupa penghayatan bersama dalam kebersamaan dan kemajemukan.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menjelaskan tentang kesatuan dan
keutuhan bangsa yang diciptakan dari persatuan. Prinsip dari makna
Bhinneka Tunggal Ika ini adalah terdapat nilai luhur yang tercantum juga
pada nilai-nilai Pancasila yang merupakan falsafah kehidupan bangsa
Indonesia.
Memudarnya nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika akan berdampak
negatif terhadap Integrasi Nasional di berbagai bidang. Karena, integrasi
nasional merupakan proses yang harus diwujudkan demi terciptanya
identitas nasional, kesatuan dan persatuan bangsa. Integrasi nasional
memang bukanlah persoalan yang mudah untuk diciptakan, terdapat
berbagai ancaman di berbagai bidang nasional dan dapat dikatakan bahwa
sebuah negara membutuhkan integrasi bangsa yang mampu memperkukuh
rasa persatuan dan kesatuan bangsa (Salim, 2017). 4Pemahaman nilai-nilai
Bhinneka Tunggal Ika merupakan syarat integrasi nasional di dalam
masyarakat multikultural, nilai-nilai budaya, bangsa sebagai keutuhan,
kesatuan, dan persatuan negara bangsa harus tetap dipelihara sebagai pilar
nasionalisme.

Rumusan Masalah
1. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan pluralisme?
2. Apa saja dampak pluralisme di Indonesia?
3. Apa yang dimaksud dengan asimilasi dan akulturasi?
4. Faktor-faktor apa saja yang terjadi dalam proses asimilasi dan
akulturasi?
5. Apakah hasil dari proses asimilasi dan akulturasi?
6. Apakah definisi dari integrasi nasional?

4 Salim, “Meningkatkan Integritas Nasional melalui Implementasi Nilai-Nilai Bhinneka


Tunggal Ika”, No.3, 2021 (Universitas Pendidikan Indonesia, 2021), hlm. 7891-7892.

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

7. Apa pentingnya integrasi dalam masyarakat Indonesia yang plural?


8. Apa saja strategi integrasi yang tepat bagi bangsa Indonesia?

Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari pluralisme.
2. Untuk mengetahui pengertian dari asimilasi dan akulturasi.
3. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang terjadi dalam asimilasi dan
akulturasi.
4. Untuk mengetahui hasil dari proses asimilasi dan akulturasi.
5. Untuk mengetahui pengertian integrasi nasional.
6. Untuk mengetahui pentingnya integrasi dalam masyarakat Indonesia
yang plural.
7. Untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan dalam membangun
integrasi nasional.

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

BAB II
PEMBAHASAN

Pluralisme
Kekayaan dan keragaman masyarakat Indonesia termasuk suku,
agama, ras dan pekerjaan menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia
secara inheren pluralistik. Kata “pluralisme” berasal dari bahasa Inggris
yaitu “plural” dan “isme” yang berarti “kemajemukan” dan “pluralitas”
berarti “banyak”. Pluralitas masyarakat Indonesia memiliki arti yang
sama dengan pluralisme dalam masyarakat Indonesia. Secara umumnya
pluralisme dapat diartikan sebagai suatu paham ataupun pandangan hidup
yang mengakui dan menerima adanya “kemajemukan” atau
“keanekaragaman” dalam suatu kelompok masyarakat (Rico dkk.,2021).5
Menerima pluralisme berarti merangkul perbedaan. Menerima
perbedaan berarti mengakui dan mengatur hal-hal yang tidak sama atau
berbeda, bukan berarti menggeneralisasi. Misalnya, menerima pluralisme
dalam ranah agama bukan berarti menciptakan kombinasi gado-gado
yang mana identitas masing-masing melebur dan pluralitasnya hilang,
tetapi bahkan pluralisme dan pencampuran bukan berarti membaur dan
membaur dengan pencampuran. Pluralisme berbeda dengan sinkretisme
(peleburan) atau asimilasi dan akulturasi. Juga pluralisme tidak persis
sama dengan inkulturasi, kendati di dalam pluralisme atau kemajemukan

5Bella,dkk., “Asimilasi Pengantar Sosiologi” (Stisopol Waskita Dharma Malang, 2014), hlm. 5

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

bisa terjadi inkulturasi dimana keaslian tetap dipertahankan


(Ishak,2018).6
Menurut Alwi Syihab tentang Pluralisme, pertama-tama pluralisme
mengacu tidak hanya pada fakta keberadaannya, tetapi juga untuk terlibat
secara aktif dalam realitas pluralisme ini. Hal ini akan menghasilkan
interaksi yang positif. Kedua, pluralisme bukanlah kosmopolitanisme.
Karena kosmopolitanisme menunjukkan pada suatu realitas dimana
keanekaragaman agama, ras dan bangsa hidup berdampingan di suatu
tempat namun interaksi yang positif sangat minim dan bahkan tidak ada
sama sekali. Ketiga, pluralisme tidak sama dengar relativisme karena
konsekuensi dari relativisme adalah munculnya doktrin, misalnya doktrin
yang mengatakan bahwa semua agama adalah sama, hanya didasari pada
kebenaran agama walaupun berbeda-beda satu sama lain tetapi harus
diterima.

Asimilasi dan Akulturasi


Asimilasi adalah proses perubahan budaya untuk menyesuaikan diri
dengan mayoritas, serta penghapusan budaya lama untuk membentuk yang
baru. Menurut Dhananjaya, proses asimilasi budaya biasanya melalui dua
proses: asimilasi satu arah penuh dan asimilasi dua arah penuh. Asimilasi
satu arah penuh terjadi ketika seorang individu atau kelompok mengadopsi
budaya dan identitas kelompok dominan dan menjadi bagian dari
kelompok itu. Asimilasi penuh dua arah adalah proses asimilasi di mana
dua atau lebih kelompok saling memberi dan menerima budaya masing-
masing (Khomsahrial, 2015).
Robert Redfield, Ralph Linton, Melville J. Herskovits
mendefinisikan akulturasi sebagai fenomena yang terjadi ketika kelompok-
kelompok dari budaya yang berbeda menjalin hubungan yang
mengakibatkan perubahan pada salah satu atau kedua kelompok.

6 Ishak, “Pandangan Para Pemikir Indonesia tentang Pluralisme dan Contoh-Contoh


Pluralitas yang Ada di Indonesia” (Yogyakarta,2018), hlm.8.

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

Menurut Mulyana, akulturasi adalah definisi otoritatif, mendorong


para sarjana untuk datang dengan definisi yang sama tentang akulturasi.
Akulturasi dengan demikian merupakan bentuk perubahan budaya yang
disebabkan oleh kontak dengan kelompok budaya, menekankan
penerimaan pola dari budaya baru.Menurut Burgess Asimilasi adalah suatu
proses interpretasi dan fusi. Melalui proses ini orang-orang dan kelompok
memperoleh memori dan sikap dari sekelompok orang atau beberapa
kelompok lainnya dengan berbagai pengalaman dan sejarah yang
tergabung dalam suatu kehidupan budaya yang sama.
Dari beberapa definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa
asimilasi mencerminkan hubungan antara beberapa kelompok: satu
kelompok biasanya dominan sebagai komunitas pribumi dan mayoritas
biasanya dalam komunitas pendatang.Dengan kelompok minoritas.Dalam
keadaan seperti ini, minoritas biasanya kalah identitasnya secara bertahap
dengan menyesuaikan diri dengan budaya kelompok mayoritas (Romli,
2015).
Berdasarkan buku Sosiologi Kun Mariati, faktor-faktor yang
mendorong terjadinya asimilasi antara lain:
o Menghormati orang asing dan budayanya.
o Sikap terbuka kelas penguasa dalam masyarakat
o Kesetaraan dalam faktor budaya.
o Perkawinan Antar Ras (Penggabungan).
o Kami memiliki musuh bersama dari luar.
Faktor-faktor yang menghambat asimilasi meliputi:
o Terisolasinya kehidupan kelompok-kelompok tertentu dalam
masyarakat.
o Kurangnya pengetahuan tentang masing-masing budaya.
o Ada rasa takut terhadap kekuatan budaya yang sedang dihadapi.
o Adanya perasaan bahwa budaya suatu kelompok atau kelompok
lebih tinggi daripada budaya kelompok atau kelompok lain.

10

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas perbedaan


antar individu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antar
kelompok. Selanjutnya, individu melakukan identifikasi diri dengan
kepentingan bersama. Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan
kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu dengan
kelompok yang lain (Bella, dkk., 2014).7

Berikut adalah lima contoh akulturasi yang umum digunakan


yang dirangkum dalam website Universitas Negeri Yogyakarta:
1. Menara Suci
Contoh akulturasi antara Islam dan Hindu adalah Masjid Menara
Kudus. Meskipun Masjid Menara Kudus berfungsi sebagai masjid,
namun ciri fisiknya menyerupai bangunan candi Hindu.
2. Wayang
Wayang juga merupakan contoh akulturasi budaya Jawa
ke India. Kebudayaan Jawa meliputi tokoh-tokoh wayang seperti
Semar, Galen, Petruk dan Bagong. Kebudayaan India adalah kisah
Ramayana dan Mahabharata.
3. Candi Borobudur
Candi Borobudur merupakan salah satu contoh transformasi
lintas budaya antara agama Buddha dengan masyarakat daerah
Magelang. Candi ini digunakan untuk pemujaan Buddha dan ukiran di
dinding candi menggambarkan kehidupan di dalam dan sekitar wilayah
Magelang.
4. Seni kaligrafi
Seni kaligrafi merupakan salah satu contoh akulturasi budaya
Islam dengan budaya Indonesia. Kaligrafi menggunakan aksara Arab,
namun formatnya berbeda-beda sesuai dengan budaya Indonesia.
5. Seni Ganbang Kuromon
Kesenian Gambang Kromon juga merupakan contoh
akulturasi. Kesenian Gambang Kromon merupakan pertunjukan musik
yang memadukan budaya Indonesia dan Tionghoa (Virdita,
2022).Integrasi Indonesia
Integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan bangsa.
Kata integrasi berasal dari bahasa Inggris (integration) yang berarti
menyatukan, menyatukan, menyatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), integrasi berarti asimilasi, bersatu menjadi satu
kesatuan yang utuh. Secara politis, integrasi nasional berarti integrasi

7 Bella,dkk., “Asimilasi Pengantar Sosiologi”,(Stisospol Waskita Dharma Malang,2014), hlm. 4

11

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

berbagai kelompok budaya dan sosial dalam wilayah suatu negara yang
membentuk identitas nasional. Secara antropologis, integrasi nasional
mengacu pada proses koordinasi antara unsur-unsur budaya yang berbeda
untuk mencapai kesatuan fungsi dalam kehidupan masyarakat (Ari,
2017). Integrasi, menurut Yron Weiner, adalah proses menyatukan suatu
bangsa dan mencakup semua pendekatan kehidupan: sosial, politik,
ekonomi, dan budaya. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata nasional berarti kebangsaan. Berkaitan dengan atau berasal dari
negara asal Anda. Cakupan negara (Novi, et al., 2021).
Integrasi nasional adalah upaya dan proses mengintegrasikan
perbedaan-perbedaan yang ada dalam suatu negara dalam rangka
menciptakan kerukunan dan kerukunan nasional. Indonesia dikenal
sebagai negara kepulauan yang sangat besar dengan budaya yang berbeda
dan banyak bagian dari Indonesia. Di satu sisi, ini berdampak positif bagi
negara. Karena kita dapat memanfaatkan kekayaan alam Indonesia
dengan baik dan mengelola kekayaan budayanya untuk kepentingan
rakyatnya. Tapi ini juga bisa membawa masalah baru. Ini menarik
berbagai karakter dan orang di wilayah dan budaya yang kaya.sehingga
dapat mengancam keutuhan bangsa dan negara Indonesia
(Yayang,dkk.,2021).8
Salah satu cara untuk mengintegrasikan berbagai jenis perbedaan
yang ada di Indonesia adalah integrasi nasional. Konsolidasi adalah
langkah yang baik untuk menyatukan apa yang awalnya berbeda.
Integrasi Integrasi adalah langkah yang baik untuk mencapai hal ini.
Misalnya, persatuan berbagai suku, agama, ras, dan budaya di Indonesia.
Mengingat Indonesia masih merupakan negara berkembang dan
masih mencari jati diri, maka integrasi sangat penting diwujudkan dalam
kehidupan bermasyarakat Indonesia. Lebih dari itu, sangat penting untuk
mencapai integrasi nasional, cara untuk mengintegrasikan perbedaan dan

8 Yang,dkk., “Meningkatkan Integritas Nasional melalui Implementasi Nilai-Nilai Bhinneka


Tunggal Ika”, No.3, 2021 (Universitas Pendidikan Indonesia, 2021), hlm. 7891-7892.

12

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

keragaman etnis, ras, agama dan budaya di Indonesia. Banyak orang


Indonesia tidak menyadari dampak globalisasi, sehingga orang lebih
memilih untuk mengikuti tren bahkan ketika upaya integrasi tidak
terwujud. Selain efek globalisasi, konflik muncul di mana-mana karena
orang Indonesia bertindak sendiri-sendiri atau berkelompok. B.
Perselisihan suku, pembakaran rumah ibadah, dll. Konflik inilah yang
mempersulit tercapainya persatuan nasional.
Mengikuti Bhinneka Tunggal Ika, upaya terus mengintegrasikan
Indonesia menjadi satu. Upaya integrasi nasional dilakukan agar
perbedaan yang ada tetap diakui dan dihargai sehingga Indonesia menjadi
negara yang mampu mencapai tujuannya. Selain menghargai dan
mengakui perbedaan jenis dan keragaman yang ada di Indonesia,
masyarakat Indonesia juga harus menunjukkan toleransi terhadap sesama
agar tidak terjadi konflik berkepanjangan yang dapat merugikan
Indonesia. Untuk mencegah perpecahan, sangat penting untuk mencapai
persatuan nasional dalam satu negara. Dalam melaksanakan integrasi
nasional, perlu disusun strategi untuk memastikan integrasi tersebut
dilaksanakan dengan baik. Strategi pertama yang mungkin adalah
mengubah ciri-ciri budaya utama dari organisasi-organisasi kecil yang
beragam menjadi semacam budaya nasional. Strategi kedua adalah 1)
memperkuat persatuan, 2) menciptakan institusi yang setara, 3)
menciptakan musuh bersama, 4) memperkuat institusi politik, 5)
menciptakan organisasi dengan tujuan bersama, dan 6) antar kelompok 7)
kepemimpinan yang kuat; 9) integrasi tradisi dan budaya lokal; 10)
peningkatan identitas nasional (Novi, et al., 2021).

13

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Pluralisme mengedepankan proses menerima keberadaan orang lain
berdasarkan konsep hidup berdampingan secara damai, tidak saling
mengganggu, mengembangkan kerjasama sosial melalui berbagai
kegiatan, dan mengembangkan kehidupan sosial yang harmonis. Di
Indonesia, nilai-nilai pluralis sudah terkandung dalam kandungan
Pancasila dan dilindungi oleh UUD 1945.
Pluralisme adalah sebuah konsep yang mengatur bagaimana kita
hidup dalam masyarakat yang majemuk secara harmonis dan damai, baik
secara sosial, agama, adat dan budaya, serta mendorong kita untuk
bekerja sama membangun bangsa atau kelompok masyarakat.
Akulturasi silang adalah peleburan dua budaya yang berbeda,
melebur menjadi satu untuk menghasilkan budaya baru, tetapi tanpa
menghilangkan sifat budaya asli. Setiap budaya baru yang muncul dari
akulturasi tidak kehilangan individualitas dan karakteristiknya. Oleh
karena itu, setiap budaya harus seimbang untuk mengubah budaya.
Bentuk transformasi budaya dapat berupa bahasa, agama/keyakinan,
lembaga pemerintahan, lembaga sosial, ekonomi, pengetahuan/teknologi,
arsitektur, seni rupa dan seni pahat, serta seni sastra.
Terdiri dari berbagai suku bangsa, Indonesia memiliki warisan
budaya yang sangat kaya. Berbagai tradisi dan adat istiadat asli Indonesia

14

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

merupakan salah satu kebanggaan bangsa Indonesia. Indonesia kaya akan


budaya. Masuknya berbagai unsur budaya asing semakin menambah
kekayaan budaya Indonesia melalui proses asimilasi. Asimilasi itu sendiri
adalah perpaduan dua budaya atau lebih untuk menghasilkan budaya baru
yang berbeda dari aslinya. Asimilasi ini biasanya berlangsung di satu
tempat bagi kelompok minoritas dan kelompok mayoritas.
Integrasi nasional adalah upaya dan proses mengintegrasikan
perbedaan-perbedaan yang ada dalam suatu negara dalam rangka
menciptakan kerukunan dan kerukunan nasional. Seperti yang Anda
ketahui, Indonesia adalah negara yang sangat besar secara budaya dan
teritorial. Di satu sisi, hal ini berdampak positif bagi negara, karena
memungkinkan kita untuk memanfaatkan kekayaan alam Indonesia
dengan baik dan mengelola kekayaan budayanya untuk kepentingan
rakyatnya, pada akhirnya akan menimbulkan masalah baru.
2. Saran
Bangsa Indonesia sangat membutuhkan integrasi nasional karena
integrasi dapat menghubungkan perbedaan-perbedaan yang ada di
Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan konflik yang memecah belah
tidak muncul karena perbedaan semata. Indonesianya beda.
Walaupun terdapat berbagai suku, ras, agama dan budaya,
Indonesia tetaplah negara yang tujuannya adalah kesejahteraan bangsa
Indonesia.
Pembaca diharapkan mengetahui apa itu integrasi nasional,
pentingnya integrasi nasional, dan strategi integrasi nasional bangsa
Indonesia. Setelah menyadari pentingnya integrasi nasional dalam bangsa
Indonesia, kita berharap dapat menjadi warga negara yang baik dan
melaksanakan integrasi nasional di Indonesia sehingga terjadi kerukunan
di dalam bangsa Indonesia dan tidak terjadi konflik.

15

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

DAFTAR PUSTAKA
Rico,dkk., (2021). Meningkatkan Integrasi Nasional Melalui
Implementasi Nilai -Nilai Bhinneka Tunggal Ika. 2263-Article Text-4458-1-
10-20211117[1].pdf, diakses pada tanggal 28 Agustus 2022.

Novi, dkk.,(2021). Meningkatkan Integrasi Nasional Melalui


Implementasi Nilai -Nilai Bhinneka Tunggal Ika. 2263-Article Text-4458-1-
10-20211117[1].pdf, diakses pada tanggal 28 Agustus 2022.

Bella, dkk., (2014). Asimilasi Pengantar Sosiologi. Stisospol Waskita


Dharma Malang. MAKALAH ASIMILASI . PENGANTAR SOSIOLOGI - Tugas
Makalah 96, diakses pada 29 Agustus 2022.

Salim, (2017). Meningkatkan Integrasi Nasional Melalui Implementasi


Nilai -Nilai Bhinneka Tunggal Ika. 2263-Article Text-4458-1-10-
20211117[1].pdf, diakses pada tanggal 28 Agustus 2022.

Shevi, (2021). Pengertian Pluralisme: Macam, Dampak dan Contoh.


Deepublish. Pengertian Pluralisme: Macam, Dampak dan Contoh - Buku
Deepublish (penerbitbukudeepublish.com), diakses pada 29 Agustus 2022.

16

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)


lOMoARcPSD|25253046

Ishak, (2018). Pandangan Para Pemikir Indonesia tentang Pluralisme dan


Contoh -Contoh Pluralitas yang Ada di Indonesia. Yogyakarta. Makalah
pluralisme (slideshare.net), diakses pada tanggal 30 Agustus 2022.
Khomsahrial, (2015). Akulturasi dan Asimilasi Dalam Konteks Interaksi Antar
Etnik. Fakultas Dakwah IAIN Raden Intan. 859-1463-1-SM[1].PDF, diakses pada
30 Agustus 2022.

Virdita, (2022). Pentingnya Akulturasi Budaya dan 5 Contoh Akulturasi.


KONTAN.CO.ID. Pengertian Akulturasi Budaya dan 5 Contoh Akulturasi
(kontan.co.id), diakses pada 30 Agustus 2022.

Ari, (2017). Integrasi Nasional. Universitas Udayana. INTERGRASI


NASIONAL (unud.ac.id), diakses pada 30 Agustus 2022.

(Yayang,dkk.,2021). Meningkatkan Integrasi Nasional melalui


Implementasi Nilai -Nilai Bhinneka Tunggal Ika. Jurnal Pendidikan
Tambusai. Meningkatkan Integrasi Nasional melalui Implementasi Nilai-Nilai
Bhinneka Tunggal Ika | Jurnal Pendidikan Tambusai (jptam.org), diakses pada
tanggal 30 Agustus 2022.

17

Downloaded by nanda sabry (nandasabry@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai