Anda di halaman 1dari 2

2.

Tenaga Kerja

Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berkembang di


Indonesia mem-punyai corak agraris, maritim, ataupun
campuran. Misalnya, Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan
maritim. Sunda dan Mataram bercorak agraris, sedangkan
Majapahit cenderung bercorak campuran antara kerajaan
maritim dan agraris. Pada umumnya, kerajaan yang bercorak
agraris sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian.
Sebaliknya, pada kerajaan-kerajaan yang bercorak maritim,
sumber penghasilan negara dan kegiatan ekonomi
penduduknya cenderung bertumpu pada bidang pelayaran
dan perdagangan.

Di daerah pesisir atau kota-kota pelabuhan, selain terdapat


para pekerja pribumi juga terdapat orang-orang asing yang
berprofesi sebagai pedagang.
Meskipun demikian, sebagian orang asing tersebut ada yang
menjadi pegawai Kerajaan. Pada zaman Majapahit terdapat
petugas-petugas khusus kerajaan yang berprofesi sebagai juru
kling dan juru cina, yaitu suatu profesi yang berkaitan dengan
pengaturan para pedagang, khususnya yang berasal dari India
dan Cina yang menetap di ibu kota kerajaan maupun di
berbagai tempat lainnya di Maia-pahit.

Meskipun sebagian besar penduduk dari masing-masing


kerajaan telah meng-geluti bidang-bidang perekonomian yang
sesuai dengan cork kerajaannya, bukan berarti tidak ada
bidang-bidang keahlian lain yang dimiliki penduduk di setiap
Kerajaan tersebut. Misalya, di Kerajaan Mataram meskipun
memiliki corak agraris, juga berkembang profesi-profesi lain di
luar pertanian, seperti pedagang. peternak, nelayan, dan
perajin.

Tenaga kerja banyak terdapat di daerah perkotaan, baik di


kota pelabuhan, pusat kota, maupun di lingkungan kota pusat
kerajaan. Di kota raja sebagai pusat kebudayaan, ekonomi,
dan pemerintahan tentu memerlukan banyak tenaga ahli
profesional. Di istana atau kraton, raja sebagai penguasa
tertinggi dapat mempekerjakan ahli-ahli terbaik yang ada di
seluruh kerajaan tersebut. Misalnya, citralekha (juru tulis),
tabib, arsitek, pemahat, penatah, dalang. penari, pesinden,
dan para pandai (pandai emas, besi, perak, tembaga, dan
perunggu).

Anda mungkin juga menyukai