Anda di halaman 1dari 13

1

  MAKALAH TENTANG JENIS-JENIS BISNIS MILENIAL

OLEH:

APRIADIN NURDIN

N1B121057

ARKEOLOGI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS HALU OLEO

2022
2

Kata Pengantar

            Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam. Berkat
limpahan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas kelompok membuat makalah
Kewirausahaan. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Chusnul Rofi’ah
selaku dosen pembimbing, yang telah membantu kami dalam penyusunan tugas
kelompok kami ini.
Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan
agar para pembaca dapat memahami konsep dari “Menentukan
Jenis Bisnis yang Sesuai dengan Bakat dan Keahlian”.Dalam
penyusunan tugas makalah ini, penulis telah menghadapi
b e r b a g a i   hambatan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun dari
luar. Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada
pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
kami mengharap kesediaan pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
mendukung, agar kami bisa memperbaiki kesalahan kami.

Kendari, 4 Maret 2022

                                                                                                  Penulis
3

Daftar Isi
Halaman
Judul..................................................................................................................................i
Kata
Pengantar.................................................................................................................................ii
Daftar
Isi.........................................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2  Rumusan masalah..........................................................................................................2
1.3  Tujuan penulisan............................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
            2.1 Keahlian
Kewirausahaan...............................................................................................3
            2.2 Tips Menentukan Jenis
Usaha.......................................................................................4
            2.3 Fungsi-fungsi
            Usaha................................................................................................................9
                  2.4.1 Tujuan Rencana
Usaha.........................................................................................9
  2.4.2 Produk dan Latar Belakang Usaha.......................................................................9
                  2.4.3 Analisa
SWOT......................................................................................................9
                  2.4.4 Segmentasi
Pasar................................................................................................10
                  2.4.5 Target
Pasar........................................................................................................10
                  2.4.6 Positioning
Pasar.................................................................................................10
                  2.4.7 Strategi Pemasaran
(4P)......................................................................................11
                  2.4.8 Struktur
Organisasi.............................................................................................11
                  2.4.9 Analisa
Biaya......................................................................................................11
BAB III : PENUTUP
            3.1
Simpulan......................................................................................................................14
Daftar
Pustaka...............................................................................................................................15
Lampiran....................................................................................................................................
....16
  

BAB I
4

PENDAHULUAN
1.1             Latar Belakang
Dunia bisnis sekarang ini sangat kompetitif. Oleh karena itu anda membutuhkan
keahlian khusus agar dapat sukses sebagai seorang pengusaha. Sebagai seorang pengusaha,
anda perlu untuk memiliki keahlian organisasional dan keahlian manajemen yang akan
membawa bisnis anda kepada kesuksesan. Tapi lebih daripada itu, anda harus memiliki
hasrat yang kuat untuk sukses. Suatu gairah dan semangat kerja yang tinggi.
            Memilih jenis usaha itu tidak boleh sembarangan, Karena seorang wirausaha pasti
menginginkan usahanya berjalan lancar dan berkembang sesuai rencana.
Keberhasilan sebuah usaha (bisnis) ditentukan oleh 2 faktor yang sangat dominan, dan
diantara 2 faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Faktor Internal ( Pribadi/Diri sendiri )

Menentukan sebuah  Usaha (Bisnis) harus  sesuai keahlian atau bakat, hobby yang dimiliki
seseorang. Jika seseorang membuka usaha sesuai keahlian, bakat dan hobby tentunya orang
tersebut sudah mengenal dengan detail jenis usaha yang akan dijalankan.
Jika sesorang memilih bisnis yang tidak sesuai Keahlian, Bakat atau Hobby, Sama saja ia
memilih usaha yang tidak sesuai karakter yang dimilikinya. Dan jenis usaha yang tidak
dipilih sesuai karakter akan menimbulkan masalah sebagai berikut :
a. Perhatian dan kontribusi kurang maksimal, serta kurang Antusias.
b. Hasil kurang maksimal, karena bukan Keahlian, Bakat dan Hobby.
c. Salah mengambil keputusan sehingga Bisnis berjalan lambat.

2. Faktor Eksternal (Dari Luar)

Faktor eksternal merupakan bagaimana cara kita mencari informasi yang bisa menunjang
perkembangan Usaha (bisnis) yang akan kita jalankan. Dan diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Memilih Lokasi yang strategis
b. Lokasi Mudah dijangkau.
c. Merupakan pusat keramaian suatu daerah.
d. Bisa mengikuti tren atau perkembangan Model.

1.2             Rumusan Masalah
1.      Apa keahlian-keahlian yang harus dimiliki seorang wirausaha?
2.      Apa saja tips-tips menentukan jenis usaha?
3.      Apa saja fungsi seorang manajer?

1.3             Tujuan Penulisan
1.      Menguraikan keahlian-keahlian yang harus dimiliki seorang wirausaha.
2.      Menjelaskan tips-tips dalam menentukan jenis usaha.
3.      Menggambarkan fungsi seorang manajer.
5

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Keahlian Kewirausahaan


Keahlian kewirausahaan adalah kemampuan yang akan menyukseskan atau
menggagalkan bisnis anda. Memiliki keahlian ini sejak dari awal akan mengurangi rintangan
anda dalam memulai karir baru sebagai seorang pengusaha. Menggunakan keahlian-keahlian
tersebut secara strategis akan memastikan bisnis anda tetap bertahan dalam berbagai macam
situasi. Keahlian kewirausahaan harus dimiliki oleh seorang yang akan memulai suatu usaha,
agar kegiatan usahanya teratur dan bisa berhasil. Karena keberhasilan suatu usaha tergantung
oleh keahlian manajer dalam perusahaan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa keahlian wirausaha yang perlu anda miliki untuk
kesuksesan bisnis anda:

1. Jadilah seorang generalis

            Anda tidak harus menguasai satu bidang secara tuntas, tapi anda harus cukup
fleksibel untuk mengetahui setiap aspek dari dasar-dasar bisnis dan bagaimana setiap hal
saling berhubungan satu sama lain. Diantara keahlian wirausaha lainnya, keahlian jenis ini
memberi anda suatu kapasitas untuk mampu melihat bagaimana hal-hal saling berkaitan dan
memampukan anda untuk menjalankan bisnis secara keseluruhan. Jadi, anda harus
mengetahui sedikit dari semua hal, bukan mengetahui banyak dari hanya satu hal saja.

2. Kemampuan manajerial dan kemampuan administratif


            Kebanyakan bisnis besar mempekerjakan ratusan dan bahkan ribuan karyawan
dengan spesialisasi mereka masing-masing. Lupakan dulu hal tersebut jika anda memulai
bisnis dari nol seperti kebanyakan pengusaha sukses memulai bisnis mereka. Bahkan
menyewa seorang asisten adalah cukup mahal bagi anda yang baru memulai bisnis. Jadi
dasar keahlian wirausaha yang perlu anda miliki pertama kali adalah keahlian administratif
untuk mengelola pendapatan dan pengeluaran harian anda. Selain itu, anda memerlukan
keahlian manajerial untuk mengendalikan setiap situasi yang terjadi ketika anda mulai
menjalankan bisnis anda. Misalnya melayani keluhan pelanggan melalui telepon sebagai
bagian dari peran anda sebagai customer service.

3. Keahlian perencanaan      
Perencanaan adalah keahlian penting yang harus anda miliki sebagai seorang
pengusaha. Diantaranya adalah mengelola manajemen waktu anda sehingga waktu anda tidak
terbuang percuma ketika banyak hal yang harus anda selesaikan. Keahlian perencanaan akan
memastikan anda memiliki, bukan hanya ide mengenai apa yang telah anda capai hari ini,
tapi juga memastikan bahwa anda berpegang teguh pada rencana anda. Hal yang paling sulit
mungkin adalah banyaknya tugas yang harus anda selesaikan setiap hari. Kemampuan untuk
menyelesaikan banyak hal adalah suatu keharusan bagi seorang pengusaha agar dapat
mencapai hasil yang memuaskan.

4. Keahlian manajemen keuangan


            Saat anda memutuskan untuk menjalankan bisnis bukan hanya sebagai suatu sarana
mewujudkan keinginan anda menjadi seorang pengusaha tapi juga untuk mendapatkan
sejumlah uang, anda harus mengasah keahlian manajemen keuangan anda. Salah satu
keahlian penting yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha adalah kemampuan untuk
6

mengelola keuangan anda agar anda mempunyai cukup uang untuk membiayai bisnis anda
dan memperoleh sisanya sebagai keuntungan anda.

5. Keahlian berinteraksi dengan manusia


            Mendirikan suatu bisnis akan mewajibkan anda untuk berinteraksi dengan orang-
orang dari berbagai macam latar belakang. Ini adalah suatu keahlian bisnis yang akan
memungkinkan bisnis anda semakin berkembang dan semakin sukses. Setiap pengusaha
sukses mempunyai keahlian yang cukup baik dalam hal berinteraksi dengan manusia, dan
jika tidak memiliki keahlian tersebut, mereka mempekerjakan orang lain untuk
melakukannya. Anda akan selalu berhubungan dengan manusia dalam setiap tahap dari
perkembangan bisnis anda. Jadi pastikan anda memiliki ketertarikan terhadap orang lain dan
bagaimana cara mereka bekerja.

2.2 Tips Menentukan Jenis Usaha


Sebelum kita membuka usaha yang kita inginkan dalah menentukan jenis usaha yang
tepat agar usaha yang kita jalankan bisa berhasil.Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk
menentukan sekaligus untuk memulai usaha atau bisnis Anda.
Pertama, kenalilah diri Anda
Saya yakin, tidak ada manusia yang mengenal potensi dirinya selain dirinya sendiri,
tapi karena pandangan manusia sering tertuju ke luar dari dirinya, maka potensi tersebut
sering terabaikan, sehingga dirinya sendiri tidak mengetahui. Begitu pun dengan Anda, Anda
juga sering kebingungan tentang potensi apa yang ada pada diri Anda.
Untuk menggali potensi tersebut, coba Anda kenali apa saja yang telah Anda miliki,
keahlian, kegemaran atau hobi, minat dan bakat Anda, motivasi, serta kesiapan dan
kesigapan Anda untuk merintis dan mengelola suatu usaha.

Kedua, mencari peluang usaha


Setelah Anda mengenali potensi yang ada pada diri Anda, maka pilihlah jenis usaha
yang paling tepat dan sangat berpeluang bagi Anda. Untuk mencari peluang usaha, ada
banyak cara yang bisa Anda tempuh dan lakukan, diantaranya:
• Bersilaturrahmi, hal ini sangat dianjurkan dalam ajaran agama Islam, apalagi dalam urusan
mencari rezeki, hanya tentu saja niatnya harus karena Allah, bukan semata-mata berniat
untuk urusan yang lain. Bersilaturrahmi bisa dilakukan dengan teman-teman atau kenalan
baru Anda, dengan saudara, atau dengan siapa saja, apalagi jika merekaorang-oragng yang
bergerak dalam dunia usaha. Ungkapkan kepada mereka mengenai keinginan Anda untuk
mencari produk atau usaha tertentu. Tanyakanlah pada mereka apa saja yang biasa mereka
lakukan, bagaimana mereka memulai usaha atau bisnis, bagaimana rencana usahanya ke
depan, bagaimana mereka menyiasati persaingan, mengelola resiko, menilai dan memenuhi
kebutuhan pasar, dsb. Jika usaha yang Anda minati ada diantara mereka, cobalah pendekatan
lebih dalam, misalnya lebih sering berkunjung ke rumahnya, mengajak mereka makan-makan
atau sekedar minum, berkunjung ketempat usahanya dll.
• Dengan membaca koran, tabloid, atau majalah, atau menonton televisi. Saya kira banyak
peluang-peluang usaha yang menarik yang bisa kita peroleh di sana.
• Coba Anda buka-buka juga halaman kuning atau yellow pages yang biasanya disertakan
dengan buku daftar telepon. Disana banyak iklan dari berbagai macam produk dan jasa, yang
mungkin saja salah satunya bisa menginspirasi Anda untuk memilih usaha yang paling sesuai
dan paling berpeluang.
• Jika Anda gemar membaca buku serta sering pergi ke toko buku, sekarang banyak sekali
buku-buku yang bisa Anda jumpai, yang isinya berupa ide-ide, serta kiat-kiat untuk memilih
dan memulai usaha, tidak ketinggalan pula teknik-teknik serta strategi-strategi usaha dan
sebagainya, yang bisa mendukung keberhasilan suatu usaha.
7

• Bagi Anda yang sering bepergian atau berjalan-jalan, baik di dalam atau ke luar kota, coba
perhatikan tempat-tempat disepanjang perjalanan Anda, banyak potensi usaha yang bisa
dilihat, semisal kerajinan, makanan atau minuman khas daerah, dan sebagainya yang bisa
menginspirasi dan merupakan ide usaha bagi Anda, serta cobalah sesekali meluangkan waktu
untuk berbicara atau ngobrol-ngobrol dengan mereka para pemilik usaha tersebut.
• Dan tentu saja masih banyak cara lain yang bisa ditempuh, termasuk salah satunya adalah
dengan cara berselancar di internet seperti ini, dimana informasi dari seluruh penjuru dunia
bisa dicari, termasuk informasi yang berkenaan dengan peluang usaha.

Ketiga, tentukan pilihan Anda


Apakah Anda telah menemukan sebuah peluang usaha yang tepat bagi Anda? Jika
telah mempunyai daftar beberapa peluang usaha yang sekiranya sesuai bagi Anda, dan Anda
pun telah melakukan survey sebelumnya, maka sudah waktunya Anda untuk menentukan
sebuah pilihan usaha. Sebelum menentukan salah satu jenis usaha yang paling tepat, maka
lakukan analisis terhadap daftar usaha tersebut, untuk memudahkan peluang usaha mana
yang akan Anda pilih.
• Analisa Sektor Usaha. Apakah sektor usaha tersebut merupakan salah satu dari keinginan
Anda. Beri urutan, dan usaha yang paling Anda minati letakkan di urutan paling atas.
• Analisa Modal Usaha. Berapa besar modal yang diperlukan untuk usaha tersebut. Berapa
modal yang Anda miliki, atau berapa modal dari sumber lain.
• Analisa Keuntungan. Berapa besar keuntungan yang bisa diperoleh dari usaha tersebut
berkaitan dengan seberapa besar kebutuhan hidup Anda. Kalau masih kurang, masih bisakah
memilih usaha lain atau menambahkan jenis usaha yang lain. Analisa prospek. Pelajari
keadaan jenis usaha tersebut saat ini dan untuk masa yang akan datang. Dari sekian daftar
usaha, mana yang memberikan prospek terbaik. Sebelum mengambil keputusan terakhir,
cobalah periksa kembali kriteria dari setiap pilihan. Tanyakan kepada orang-orang yang telah
berpengalaman, serta mintalah pendapatnya mana kira-kira usaha yang palingtepat dan sesuai
bagi Anda beserta alasannya. Tapi ingat, apapun pendapat teman Anda, yang menjadi
pertimbangan utama Anda adalah tetap keinginan dan kemampuan Anda, karena Andalah
yang paling mengenal potensi diri anda, serta Anda-lah yang akan menjalankan usaha
tersebut. Apalagi jika usaha tersebut berkaitan dengan hobi Anda, apapun yang terjadi..,
Anda akan selalu enjoy melakukannya.

2.3 FUNGSI –FUNGSI MANAJER


Fungsi manajer dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
  Perencanaan
  Pengorganisasian
  Kepemimpinan
  Pengendalian

1.      PERENCANAAN
            Fungsi perencanaan (planning) mencerminkan persiapan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menghadapi kondisi-kondisi bisnis dimasa mendatang. Sebagai langkah
pertama dalam proses perencanaan, perusahaan akan membuat pernyataan
misi (mission statement) yang akan menjabarkan tujuan utamanya. Kebanyakan misi bersifat
umum.
8

Rencana Strategis. Rencana strategis (strategic plan) mengidentifikasikan fokus bisnis


utama perusahaan untuk periode jangka panjang. Rencana lebih terperinci daripada
pernyataan misi perusahaan. Rencana strategis biasanya juga meliputi tujuan dan strategi
yang dapat digunakan untuk mewujudkan misi perusahaan. Setelah perusahaan menentukan
misinya, maka perusahaan dapat mengembangkan berbagai rencana untuk mencapai misi
tersebut. Misi perusahaan dapat berubah dari waktu ke waktu.
Perencanaan Taktis. Manajer puncak dan manajer menengah juga terlibat
dalam perencanaan taktis (tactical planning) atau rencana skala kecil (diatas satu atau dua
tahun) yang konsisten dengan rencana strategi (jangka panjang) perusahaan. Perencanaan
taktis biasanya berfokus pada periode jangka pendek, seperti misalnya tahun depan atau
sekitar itu. Para manajer akan menilai kondisi perekonomian, permintaan umum akan
berbagai produk, tingkat persaingan diantara perusahaan yang memproduksi produk tersebut,
dan perubahan-perubahan teknologi.
Perencanaan Operasional. Perencanaan operasional (operational planning) menentukan
metode-metode yang akan digunakan dalam waktu dekat nanti (misalnya tahun depan) untuk
mencapai rencana-rencana taktis. Sebuah perusahaan rencana taktisnya adalah untuk
meningkatkan penjualan, rencana operasional dapat menyebutkan cara-cara bagaimana
perusahaan tersebut bisa meningkatkan penjualan. Jadi, rencana operasional bisa
menyebutkan adanya kenaikan jumlah dana yang dialokasikan untuk iklan dan perekrutan
tenaga penjualan tambahan. Tujuan operasional sedikit banyak tergantung pada tujuan jangka
panjang perusahaan. Ketika perusahaan melakukan perencanaan operasional, mereka harus
mengikuti kebijakan-kebijakan yang telah mereka buat, atau panduan mengenai bagaimana
pekerjaan tersebut dilakukan. Kebanyakan kebijakan mengandung prosedur, atau langkah-
langkah yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan suatu kebijakan.
Perencanaan kontinjensi. Beberapa rencana perusahaan mungkin tidak dapat difinalisasi
sampai kondisi-kondisi bisnis tertentu terpenuhi. Karena alasan ini, perusahaan akan
menggunakan perencanaan kontinjensi (contingency planning); yaitu, perusahaan membuat
rencan-rencana alternatif untuk berbagai kemungkinan kondisi bisnis yang terjadi.
Implementasi rencana itu akan bergantung pada kondisi bisnis yang terjadi. Beberapa
perencanaan kontinjensi dilakukan untuk mempersiapkan perusahaan menghadapi
kemungkinan krisis yang dapat terjadi.
Hubungan diantara Fungsi-fungsi Perencanaan. Rencana taktis akan tergantung pada
rencana strategis dan rencana operasional didasarkan pada rencana taktis. Rencana
kontinjensi menawarkan rencana alternatif yang dapat dipertimbangkan disamping rencana
operasional jika terjadi situasi-situasi tertentu (misalnya permintaan atas produk yang lebih
rendah atau lebih tinggi daripada yang diantisipasi sebelumnya).

2.      PENGORGANISASIAN
            Fungsi pengorganisasian (organizing) meliputi organisasi karyawan dan sumber
daya-sumber daya lainnya melalui cara yang konsisten dengan tujuan perusahaan. Setelah
tujuan perusahaan dibuat (dari fungsi perencanaan), sumber daya akan diperoleh dan dikelola
untuk mencapai tujuan tersebut. Fungsi pengorganisasian terjadi secara kontinu pada
sepanjang hidup perusahaan. Fungsi ini khususnya memiliki arti penting bagi perusahaan
yang sering melakukan restrukturisasi atas operasinya. Perubahan-perubahan organisasional
seperti misalnya penciptaan jabatan baru atau promosi seorang karyawan dapat sering
dilakukan. Perubahan-perubahan seperti ini bahkan dapat menyebabkan perlunya dilakukan
revisi pada alokasi pekerjaan karyawan yang jabatannya tidak berubah.
9

3.      KEPEMIMPINAN
Fungsi kepemimpinan (leading) adalah proses memengaruhi kebiasaan-kebiasaan
orang lain demi mencapai tujuan bersama. Proses ini dapat meliputi komunikasi mengenai
pekerjaan yang diberikan kepada karyawan dan kemungkinan metode-metode yang dapat
dilakukan untuk menyelesaikan penugasan-penugasan tersebut. Fungsi kepemimpinan tidak
hanya berhubungan dengan instruksi-instruksi mengenai bagaimana menyelesaikan suatu
pekerjaan, namun juga insentif untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut secara benar dan
cepat. Salah satu metode yang dapat memotivasi karyawan adalah dengan mendelegasikan
wewenang dengan memberikan tanggung jawab yang lebih besar pada karyawan, sehingga
dapat mendorong karyawan untuk lebih membanggakan pekerjaan dan meningkatkan harga
diri mereka. Agar manajer dapat menjadi pemimpin yang efektif, mereka perlu
memiliki inisiatif (initiative), yaitu kemauan untuk mengambil tindakan. Manajer yang
memiliki banyak keahlian namun kurang memiliki inisiatif dapat menjadi tidak begitu
efektif.
Gaya Kepemimpinan. Meskipun semua manajemen memiliki gaya kepemimpinan mereka
masing-masing, gaya-gaya tersebut biasanya dapat diklasifikasikan menjadi autokrasi, bebas
kendali, atau partisipatif. Manajer yang menggunakan gaya autokrasi tetap mempertahankan
wewenang penuh dalam pengambilan keputusan : karyawan tidak memiliki atau hanya
memiliki sedikit masukan. Manajer yang autokrasi mungkin percaya bahwa para karyawan
tidak dapat memberi masukan yang memberikan kontribusi pada keputusan yang diambil.
Manajer yang menggunakan gaya manajemen bebas kendali mendelegasikan sebagian besar
wewenangnya pada para karyawan. Gaya ini adalah lawan ekstrim dari gaya autokrasi. Para
manajer bebas kendali mengomonikasikan tujuan pada para karyawan namun membolehkan
karyawan untuk memilih bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Dalam gaya
kepemimpinan partisipatif atau disebut juga demokratis, para pemimpin menerima beberapa
masukan karyawan namun biasanya menggunakan wewenang yang mereka miliki untuk
mengambil keputusan. Gaya ini mensyaratkan seringnya komunikasi anara manajer dan
karyawan. Manajer memperkenankan para karyawan menyampaikan pendapat mereka tapi
tidak memaksa karyawan untuk membuat pengambilan keputusan yang penting.

4.      PENGENDALIAN
            Fungsi pengendalian (controlling) melibatkan pengawasan dan evaluasi pekerjaan.
Mengevaluasi pekerjaan, manajer sebaiknya mengukur kinerja sebagai perbandingan dengan
standar dan ekspektasi yang telah mereka tentukan. Jadi, fungsi pengendalian akan menilai
apakah rencana-rencana yang dibuat dalam fungsi perencanaan telah tercapai. Fungsi
pengendalian memungkinkan dilakukannya evaluasi secara kontinu sehingga perusahaan
dapat memastikan bahwa ia telah mengikuti arah yang diinginkan untuk mencapai rencana
strategisnya.
Pengendalian oleh Investor. Tata kelola perusahaan melibatkan pengawasan atau tata kelola
oleh manajemen perusahaan. Manajer puncak secara tidak langsung dikendalikan oleh proses
tata kelola perusahaan. Investor dari perusahaan terbuka mencoba untuk memastikan bahwa
manajer membuat keputusan-keputusan yang efektif yang akan memaksimalkan kinerja dan
nilai perusahaan. Investor memiliki pengaruh atas manajemen karena mereka dapat
menyampaikan keluhan kepada dewan direksi atau kepada para eksekutif jika manajer
membuat keputusan yang buruk.
Pengendalian atas Pelaporan. Tujuan lain dari proses pengendalian adalah untuk
memastikan pelaporan yang akurat dalam perusahaan. Investor memiliki kendali atas
manajemen sebuah perusahaan dengan meninjau laporan keuangan yang diterbitkan secara
triwulanan oleh perusahaan. Beberapa perusahaan terbuka telah menggunakan prosedur-
prosedur pelaporan yang secara sengaja membesar-besarkan pendapatan atau laba selama
jangka waktu tertentu. Pelaporan yang tidak akurat seperti ini dapat menyesatkan investor
1
0

yang mencoba untuk mengawasi manajemen perusahaan dengan membuat manajemen


terlihat lebih baik daripada kondisi yang sebenarnya.

                        
2.4 Tujuan Rencana Usaha
            Tujuan melakukan usaha ini adalah dalam rangka memenuhi tugas kewirausahaan.
Disamping itu juga melatih keahlian dalam marketing. Sehingga kami bisa mendapatkan
pengalaman dan pelajaran dari tugas ini. Agar nanti di saat kami terjun di lapangan sudah
terbiasa menghadapi konsumen. Keahlian marketing sangat penting dimiliki oleh setiap
pengusaha agar bisa memasarkan produknya, sehingga mampu bersaing dengan produk-
produk lain. Usaha kami ini kami lakukan lebih bertujuan untuk menambah pengalaman dan
belajar berkomunikasi dengan konsumen.

2.4.1 Produk dan Latar Belakang Usaha


            Brownis ini berbentuk persegi panjang yang diatasnya terdapat misis. Untuk
bahannya sudah tentu mengandung coklat. Brownis ini kami tidak memproduksi sendiri,
melainkan memesan pada orang, untuk kemudian kami jual kembali. Adanya misis yang ada
di atas brownis ini bertujuan agar rasa brownis terasa lebih manis dan bisa menarik
konsumen karena brownis jadi kelihatan lebih cantik dan menarik. Kami memilih brownis
karena makan ini bisa dinikmati oleh semua kalangan baik tua maupun anak-anak, sehingga
kami lebih mudah untuk memasarkannya.

2.4.2 Analisa SWOT


  Strength (Kekuatan)
1.      Produk mempunyai tekstur agak basah sehingga kelihatan padat, tetapi bila di gigit tidak
keras (empuk).
2.      Terdapat misis diatasnya sehingga bisa menambah manis rasa dari brownis.
3.      Bentuk yang agak besar, sehingga konsumen akan lebih tertarik karena kelihatan lebih
berisi.
  Weakness (Kelemahan)
1.      Karena ini makanan basah, sehingga tidak bisa bertahan lama.
2.      Bentuk yang agak besar ini disamping bisa menjadi kelebihan, tetapi bisa saja menjadi
kelemahan produk kami. Ini dikarenakan konsumen akan merasa agak kenyang setelah
memakan produk ini, dan setelah itu mereka tidak membeli lagi.
3.      Kendala kami juga terletak dalam kemasan, selama ini kami memasarkan produk ini
tidak menggunakan kemasan, tetapi cukup menggunakan wadah untuk tempatnya.
4.      Karena ini masih dalam tahap belajar, jadi pemasaran masih menjadi kendala utama,
pembagian waktu antara kuliah dengan usaha.
  Opportunity (Peluang)
1.      Sekarang ini bisnis kuliner dinilai sangat menguntungkan, karena makanan ini setiap hari
dibutuhkan oleh orang.
2.      Makanan ini juga ini termasuk makanan yang cukup mengenyangkan, sehingga orang-
orang yang sedang malas makan nasi bisa saja melirik produk kami ini untuk sekedar
mengganjal perut.
3.      Penelitian banyak mengatakan bahwa coklat bisa mengembalikan mood yang tidak baik
menjadi baik kembali, mungkin karena terpengaruh pernyataan tersebut orang-orang akan
memilih produk kami ini.
  Threat (Ancaman)
    1.Adanya pesaing yang mempunyai produk sama tetapi memiliki kelebihan dalam kemasan,
bentuk, dan rasa. Ini bisa menyebabkan penjualan produk kami ini menurun dan bisa saja
tersingkirkan.
1
1

2. Karena produk ini tidak memproduksi sendiri, jadi kami tidak bisa menuruti kemauan
konsumen.
3.  Adanya anggapan coklat bisa menyebabkan kegemukan, mungkin sebagian orang akan
sedikit menjauhi produk kami ini.

2.4.3       Segmentasi pasar
            Semua kalangan dan semua usia dari tua sampai muda baik perempuan maupun laki-
laki. Karena produk kami ini rasanya manis jadi semua kalangan menyukainya.

2.4.4        Target Pasar
            Penggemar makan manis terutama dan penggila coklat. Karena ini termasuk makanan
universal jadi target pasarnya semua kalangan.

2.4.5       Positioning pasar
            Karena produk kami ini kami bawa keliling jadi kami membawakan pasar kami pada
konsumen. Konsumen tidak perlu mencari produk seperti ini, tetapi kami yang membawanya
pada mereka. Ini lebih menarik minat konsumen dikarenakan konsumen akan merasa lebih
terbantu tidak perlu repot-repot jalan untuk mencarinya.

2.4.6        Strategi Pemasaran (4P)

1.      Product (Produk) :
a)      Bentuknya persegi panjang,
b)      Diatas terdapat misis,
c)      Rasanya manis,
d)     Teksturnya agak basah, padat berisi.
2.      Price (Harga)
a)      Harganya murah dan cukup terjangkau,
b)      Harga yang terjangkau sehingga semua kalangan mampu membelinya,
c)      Harga Rp. 1.000/biji tetapi dengan ukuran yang lumayan besar.
3.      Place (Tempat)
a)      Pemasarn yang dilakukan langsung pada konsumen, jadi tempat pemasarannya tidak
terbatas, bisa dimana saja,
b)      Tempat pemasaran lebih ditujukan pada tempat keramaian sehingga produk lebih mudah
dilihat oleh banyak orang dan kami tidak perlu banyak menawarkan pada orang satu per satu.
4.      Promotion (Promosi)
a)      Promosi langsung pada konsumen,
b)      Dari mulut ke mulut.

2.4.7       Struktur Organisasi

         Manajer, Pemasaran                :           M. Jalaludin Z.


         Keuangan, Pemasaran             :           Khafid Fadhli

2.4.8

Analisa Biaya
Modal Awal                            :           Rp. 40.000
Pembelian 2 kotak brownis     :           Rp. 20.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 4.000
Pembelian 4 kotak brownis     :           Rp. 40.000
Pembelian Plastik                    :           Rp. 1500
1
2

1 kotak brownis x 1500          :                       Rp. 18.000


3 kotak brownis x 1000          :                       Rp. 36.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 12.500
Pembelian 11 kotak brownis   :           Rp. 110.000
10 kotak brownis x 1000        :                       Rp. 120.000
1 kotak brownis x 1500          :                       Rp. 18.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 28.000
Pembelian 3 kotak brownis     :           Rp. 30.000
2 kotak brownis + 6 x 1000    :                       Rp. 30.000
6 brownis x 1500                    :                       Rp. 9.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 9.000
Pembelian 4 kotak brownis     :           Rp. 40.000
Pembelian Plastik                    :           Rp. 1500
2 kotak brownis x 1500          :                       Rp. 36.000
2 kotak brownis x 1000          :                       Rp. 24.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 18.500
Pembelian 3 kotak brownis     :           Rp. 30.000
Pembelian Plastik                    :           Rp. 1500
15 brownis x 1500                  :                       Rp. 22.500
21 brownis x 1000                  :                       Rp. 21.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 12.000
Pembelian 3 kotak brownis     :           Rp. 30.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 6.000
Pembelian 2 kotak brownis     :           Rp. 20.000
5 kotak brownis x 1500          :                       Rp. 7.500
19 kotak brownis x 1000        :                       Rp. 19.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 6.500
Pembelian 3 kotak brownis     :           Rp. 20.000
3 kotak brownis x 1000          :                       Rp. 36.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 6.000
Pembelian 4 kotak brownis     :           Rp. 40.000
4 kotak brownis x 1000          :                       Rp. 48.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 8.000
Pembelian 4 kotak brownis     :           Rp. 40.000
Pembelian Plastik                    :           Rp. 1.500
1 kotak brownis x 1500          :                       Rp. 18.000
3 kotak brownis x 1000          :                       Rp. 36.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 12.500
Biaya Operasional                   :           Rp. 20.000
 

Laba Total                               :                                   Rp. 103.000   


1
3

BAB III
PENUTUP

3.1            Kesimpulan
            Pemilihan jenis usaha sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan,
dikarenakan dalam pemilihan usaha kita akan setiap hari menjalankan usaha tersebut dan
melakukannya berulang-ulang. Usaha yang kita lakukan harus dipilih berdasarkan bakat atau
hobi yang kita miliki, sehingga dalam kita menjalankan usaha kita tidak akan mengalami
kebosanan yang disebabkan kita melakukannya terus-menerus. Kebosanan pasti datang
menghampiri setiap pengusaha, itu sebabnya kita harus memilih usaha yang sesuai dengan
diri kita, agar dalam menjalankan usaha kita melekukannya dengan senng hati dan bosan
tidak mudah menghampiri dalam diri kita. Usaha akan terasa menyenangkan dan seakan-
akan apabila kita tidak melakukannya akan terasa tidak enak, usaha tersebut sudah seperti
kebutuhan yang harus kita jalani. Ini juga berpengaruh terhadap antusias dan semangat kita
dalam menjalankan usaha yang kita jalani, terutama dalam pengambilan keputusan agar tidak
terjadi kesalahan.
            Dengan adanya kegiatan usaha yang kami jalankan itu bisa menjadi pengalaman dan
pelajaran untuk menjalankan usaha ke depannya. Bagaimana menghadapi konsumen,
mencari peluang, mengambil resiko, keahlian manajemen, dll. Kehlian dalam kewirausahaan
tidak bisa dimiliki dalam sekali percobaan, tetapi harus diasah dan sering dilakukan agar
menjadi terbiasa melakukannya. Memberikan pengalaman dan pelajaran bahwa usaha itu
tidak semudah yang kita bayangkan, disana pasti ada kendala yang harus kita hadapi. Dengan
tekad yang kuat dan kerja keras usaha yang kita jalankan pasti bisa maju dan berhasil.
Memulai memang sulit, tetapi mempertahankan lebih sulit lagi.

Daftar Pustaka

Madura, Jeff.2009.Introduction to Business “edisi 4”.Jakarta: Salemba Empat.


www.google.com/menentukan jenis bisnis yang sesuai dengan bakat dan keahlian

Anda mungkin juga menyukai