Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kami persembahkan kehadiran Tuhan yang Maha Kuasa
dengan Ilmunya yang Maha Luas atas segala karunia kekuatan jasmani dan
rohani penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat dan
salam kita hadiahkan kepada baginda kita junjungkan Nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW.Yang mana dia telah membawa agama islam sebagai
pedoman bagi manusia guna meraih keselamatan dan kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat yang mana dia telah membawa kita ke zaman yang terang
benderang seperti sekarang ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………… 1
DAFTAR ISI……………………………………………………... 2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….. 3
1. Latar Belakang………………………………….…………. 3
2. Tujuan Penulisan…………………………………………... 3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………… 4
1. Kesimpulan……………………………………………….. 13
2. Saran……………………………………………………… 13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………... 14
BAB I
2
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Penulisan
BAB II
3
PEMBAHASAN
1) Ketidakmampuan Manajemen
2) Kurang Pengalaman.
3) Kurangnya Pengetahuan
4
mendapatkan pelatihan akan berpengaruh terhadap minimnya
jaringan informasi untuk pemasaran dan distribusi produknya.
Usaha memang tak dapat berjalan jika tak ada modal. Hal ini
lah yang sering menjadi hambatan besar bagi para wirausahawan
yang baru memulai usahanya. Kurangnya akses ke layanan
pinjaman ini membuat para wirausahawan ini merasa jadi
terbatas ruang geraknya. Padahal banyak cara yang bisa
dilakukan untuk mendapatkan modal usaha, misalnya dengan
mengajukan pinjaman ke bank atau koperasi yang memiliki
bunga yang rendah.1
1
Muhammad Anwar H.M., “Pengantar Kewirausahaan”, (Jakarta: PrenadaMedia Group,
2014) h 38-39
5
Berikut ini adalah hal-hal yang merupakan hambatan dan kendala yang
umumnya pengusaha hadapi dalam berwirausaha:
a. Kesulitan Modal
6
d. Salah Perencanaan dan Analisis
7
diri untuk berinovasi? Jika demikian, inilah yang akan
membahayakan bisnis dan diri kita sendiri karena apapun yang kita
rintis nantinya akan kandas juga jika tidak disertai dengan kegigihan
dan semangat juang yang tinggi. Jika mengalami kegagalan, buatlah
diri kita semakin tertantang untuk belajar dan menemukan celah
strategi-strategi yang pas untuk menuju kesuksesan kita.
8
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang
setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang
dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati,
kemungkinan gagal adalah besar.
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan
melakukan perubahan, maka ia tidak akan menjadi wirausaha yang
berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh
apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat
peralihan setiap waktu. 2
9
Namun, para wirausaha yang cenderung menjadi orang yang
cepat bertindak, sering kali langgsung lompat kesuatu usaha
bisnis tanpa meluangkan waktu untuk menyiapkan rencana
tertulis yang meluangkan waktu untuk menyiapkan rencana
tertulis yang meluangkan pokok-pokok kegiatan bisnisnya.
3
Muhammad Anwar H.M., “Pengantar Kewirausahaan”, h 42-43
10
Ada beberapa wirausahawan yang beranggapan bahwa etika-etika
wirausahaan itu harus dijalankan sesuai ketentuannya. Karena jika tidak
menjalankan wirausaha tanpa menerapkan juga etika wirausaha, hal itu akan
menyebabkan wirausaha yang akan dijalani jauh dari kata berhasil. Etika
wirausaha dianggap sebagai faktor pendukung untuk mencapai keberhasilan
dalam wirausaha.
11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
12
mengintegrasikan operasi perusahaan, Sikap yang kurang sungguh-sungguh
dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan
mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap
setengah hati, kemungkinan gagal adalah besar. Dan lain-lain. Tetapi juga
ada cara-cara untuk mengatasi kegagalan dalam berwirausaha seperti lebih
bersungguh-sungguh dalam menjalankan usaha dan lain-lain.
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
13