Anda di halaman 1dari 67

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN INFORMASI OBAT DENGAN

DAPATKAN, GUNAKAN, SIMPAN, DAN BUANG (DAGUSIBU) MELALUI MEDIA


INFOGRAFIS PADA PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN
RSUD KABUPATEN SEKADAU

RANCANGAN AKTUALISASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan CXLIX
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022
Di Kabupaten Sekadau

Disusun Oleh :
Nama : apt. Nur Indah Sari, S.Farm.
NIP : 19920719 202203 2 005
Jabatan : Ahli Pertama – Apoteker
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau
Unit Kerja : Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Umum Daerah Sekadau

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN
SEKADAU BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN INFORMASI OBAT DENGAN


DAPATKAN, GUNAKAN, SIMPAN, DAN BUANG (DAGUSIBU) MELALUI MEDIA
INFOGRAFIS PADA PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN
RSUD KABUPATEN SEKADAU

Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil


Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXLIX
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022
Di Kabupaten Sekadau

Disusun Oleh:
Nama : apt. Nur Indah Sari, S.Farm.
NIP : 19920719 202203 2 005
Jabatan : Ahli Pertama – Apoteker
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau
Unit Kerja : Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Umum Daerah Sekadau

Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari Jumat tanggal 22 Juli 2022.

Sekadau, 22 Juli 2022


Telah diperiksa / disetujui
Coach, Mentor,

Dr. Ersa Tri Fitriasari,


S.T., M.Si Dismas,
S. IP.
NIP. 19760918 200212 2 005 NIP. 19900325 201403 1
001

i
PEMERINTAH KABUPATEN SEKADAU
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Merdeka Timur Km 9 Komplek Kantor Bupati Telepon (0564) 2042084, Fax: 2042085 Email /
Akun : bkpsdm@sekadaukab.go.id
SEKADAU 78582

BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan
CXLIX di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2022
Pada hari ini, Jumat tanggal Dua Puluh Dua Juli Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua, telah
melaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III Angkatan CXLIX secara online melalui aplikasi Zoom Meeting.
Nama : apt. Nur Indah Sari, S.Farm.
Pangkat/Gol. Ruang : Penata Muda Tingkat 1 / III-B
NIP : 19920719 202203 2 005
Jabatan : Ahli Pertama – Apoteker
Unit Kerja : Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah
Sekadau
Mentor : Dismas, S. IP.
Coach : Dr. Ersa Tri Fitriasari, S.T., M.Si.
Penguji : Aji Rio Sutrisno, S.Kom., M.T.
Judul : Peningkatan Efektivitas Pemberian Informasi Obat
Dengan Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang
(DAGUSIBU) Melalui Media Infografis Pada Pasien di
Instalasi Rawat Jalan RSUD Kabupaten Sekadau

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh
Mentor, Penyaj
i,

Dismas, S. apt. Nur Indah Sari, S.Farm.


IP.
NIP. 19900325 201403 1 001 NIP. 19920719 202203 2 005
Coach, Penguj
i,

Dr. Ersa Tri Fitriasari, S.T., M.Si. Aji Rio Sutrisno, S.Kom., M.T.
NIP. 19760918 200212 2 005 NIP. 19801220 200604 1 010

Mengetahui,
Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Sekadau

Sabas, S. IP., M.Si.


NIP. 19661109 198803 1 007

ii
LEMBAR PENGESAHAN
PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN INFORMASI OBAT DENGAN
DAPATKAN, GUNAKAN, SIMPAN, DAN BUANG (DAGUSIBU) MELALUI MEDIA
INFOGRAFIS PADA PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN
RSUD KABUPATEN SEKADAU

Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil


Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXLIX
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022

Disusun Oleh :
Nama : apt. Nur Indah Sari, S.Farm.
NIP : 19920719 202203 2 005
Jabatan : Ahli Pertama – Apoteker
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau
Unit Kerja : Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Umum Daerah Sekadau

Telah diperbaiki sesuai saran dan masukan dalam Seminar Evaluasi Rancangan
Aktualisasi pada tanggal ............

Coach, Ment
or,

Dr. Ersa Tri Fitriasari, S.T., M.Si Dismas, S. IP.


NIP. 19760918 200212 2 005 NIP. 19900325 201403 1 001

Disetujui

Penguji,

Aji Rio Sutrisno, S.Kom., M.T.


NIP. 19801220 200604 1 010

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga rancangan aktualisasi yang berjudul �Peningkatan
Efektivitas Pemberian Informasi Obat Dengan Dapatkan, Gunakan,
Simpan, dan Buang (DAGUSIBU) Melalui Media Infografis Pada
Pasien di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kabupaten Sekadau” dapat
terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah memberikan arahan, bimbingan dan motivasi. Ucapan terima
kasih ditujukan kepada :
1. Bapak Aron, S.H. selaku Bupati Kabupaten Sekadau dan Bapak Subandrio,
S.H., M.H. selaku Wakil Bupati Kabupaten Sekadau yang telah memberi
dukungan kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) dan Diklat Prajabatan CPNS
golongan III angkatan CXLIX tahun 2022 Kabupaten Sekadau.
2. Bapak Marjani, S.E., M.Si. selaku Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan
Barat.
3. Bapak Sabas, S.IP., M.Si. selaku Plt. Kepala BKPSDM Kabupaten Sekadau.
4. Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat,
khususnya Panitia Latsar CPNS Golongan III Angkatan CXLIX yang telah
memfasilitasi penyelenggaraan acara dengan baik.
5. Ibu drg. Ister Novitawati selaku Plt. Direktur RSUD Kabupaten Sekadau
yang telah memberikan kesempatan pada penulis sehingga terlaksananya
penyusunan rancangan aktualisasi ini.
6. Bapak Dismas, S.IP. selaku Mentor yang telah memberikan arahan dan
dukungan.
7. Ibu Dr. Ersa Tri Fitriasari, S.T., M.Si. sebagai Coach yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan motivasi dalam pembuatan rancangan
aktualisasi ini.
8. Bapak Aji Rio Sutrisno, S.Kom., M.T. selaku penguji utama Seminar

iv
Rancangan Aktualisasi ini.
9. Suami, anak, dan keluarga besar yang tersayang yang telah memberikan
doa, dukungan, juga semangat.
10. Rekan-rekan di Instalasi Farmasi d a n K e l u a r g a B e s a r RSUD
Kabupaten Sekadau yang telah mendukung kegiatan aktualisasi ini.
11. Rekan-rekan seperjuangan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
khususnya angkatan CXLIX kelompok 4 yang sudah berjuang bersama dan
saling mendukung selama proses Pelatihan Dasar ini.
12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan rancangan


aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan dari berbagai pihak untuk
dijadikan sebagai perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga rancangan aktualisasi ini bermanfaat bagi
penulis, bagi instansi, dan bagi pembaca pada umumnya.

Sekadau, 22 Juli 2022


Peserta Pelatihan,

apt. Nur Indah Sari, S.Farm. NIP. 19920719 202203 2 005

v
DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................ii
BERITA ACARA...............................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..........................................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG.........................................................................................1
1.2. TUJUAN, MANFAAT DAN RUANG LINGKUP.............................................2
1.2.1. Tujuan...............................................................................................................2
1.2.2. Manfaat.............................................................................................................3
1.2.3. Ruang Lingkup..................................................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI..................................................................5
2.1. KEADAAN ORGANISASI................................................................................5
2.1.1. Visi dan Misi Organisasi...................................................................................5
2.1.2. Nilai – Nilai Organisasi.....................................................................................7
2.1.3. Tugas dan Fungsi Organisasi............................................................................8
2.1.4. Struktur Organisasi............................................................................................10
2.2. URAIAN TUGAS JABATAN APOTEKER.......................................................10
BAB III LANDASAN TEORI.............................................................................................13
3.1. SIKAP DAN PERILAKU BELA NEGARA......................................................13
3.1.1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara..................................................13
3.1.2. Analisa Isu Kontemporer..................................................................................15
3.1.3. Kesiapsiagaan Bela Negara...............................................................................16
3.2. NILAI – NILAI DASAR ASN............................................................................16
3.2.1. Berorientasi Pelayanan......................................................................................16
3.2.2. Akuntabel..........................................................................................................17
3.2.3. Kompeten..........................................................................................................18

vi
3.2.4. Harmonis...........................................................................................................19
3.2.5. Loyal.................................................................................................................20
3.2.6. Adaptif..............................................................................................................21
3.2.7. Kolaboratif........................................................................................................22
3.3. KEDUDUKAN DAN FUNGSI ASN MENUJU SMART GOVERNANCE
22
3.3.1. Smart ASN.......................................................................................................22
3.3.2. Manajemen ASN...............................................................................................23
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI..........................................................................27
4.1. IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN ISU..........................................................27
4.2. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI.......................................................32
4.3. KENDALA DAN STRATEGI MENGHADAPI KENDALA............................42
4.4. JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI............................................................43
4.5. JADWAL KONSULTASI DENGAN MENTOR................................................45
4.6. JADWAL KONSULTASI DENGAN COCAH.............................................47
BAB V PENUTUP..............................................................................................................50
5.1. KESIMPULAN...................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................51
BIODATA PENULIS...........................................................................................................54

vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Identifikasi Isu.................................................................................27
Tabel 4.2 Teknik Tapisan Isu USG..................................................................29
Tabel 4.3 Rancangan Aktulisasi......................................................................33
Tabel 4.4 Kendala dan Strategi........................................................................42
Tabel 4.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi............................................................43
Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi dengan Mentor...................................................45
Tabel 4.7 Jadwal Konsultasi dengan Coach..............................................47

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Sekadau..............................10
Gambar 4.1 Diagram Fishbone...................................................................30

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan dan
pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, tidak bias,
terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh Apoteker kepada Dokter, Apoteker,
Perawat, profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar Rumah Sakit
(Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
Saat ini, masyarakat masih sering salah dalam hal mendapatkan,
menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar. Hal tersebut dapat
menyebabkan terjadinya hal yang tidak diinginkan dalam pengobatan seperti obat
yang tidak bisa berfungsi optimal, obat yang salah cara penggunaannya, obat
yang tidak disimpan secara benar dan pembuangan obat secara sembarangan. Hal
yang tidak diinginkan tersebut tentu saja dapat merugikan bagi masyarakat saat
menggunakan obat (Purwidyaningrum, Peranginangin, Mardiyono, & Sarimanah,
2019). Menurut data hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional Tahun
2013 menunjukan bahwa 35,2% masyarakat Indonesia menyimpan obat di rumah
tangga, baik diperoleh dari resep dokter maupun dibeli sendiri secara bebas.
Proporsi masyarakat yang menyimpan obat keras tanpa resep dokter mencapai
81,9% diantaranya termasuk antibiotik (Kemenkes RI, 2013).
Dalam pelayanan kefarmasian di RSUD Kabupaten Sekadau ini ternyata
masih banyak ditemui pasien/keluarga pasien yang masih bingung tentang
bagaimana cara penggunaan, penyimpanan, ataupun pemusnahan obat yang sudah
kadaluwarsa. Hal ini disebabkan kurangnya tingkat pemahaman pasien tentang
informasi yang telah disampaikan petugas serta kurangnya media informasi untuk
sosialisasi.
Salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar yaitu dengan
menerapkan konsep DAGUSIBU. Apoteker melalui Gerakan Keluarga

1
Sadar Obat (GKSO) mencetuskan istilah komunikatif yakni �DAGUSIBU�
untuk memudahkan masyarakat memahami tentang berbagai informasi dari suatu
obat. DAGUSIBU merupakan singkatan dari DApatkan, GUnakan, SImpan dan
BUang. Lebih tepatnya, slogan ini mengajak masyarakat untuk mendapatkan,
menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar (Farmasi UMY,
2020).
Berdasarkan uraian diatas, penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS
dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2021 dengan
melalui pelatihan klasikal dan blended learning akan mengaktualisasikan core
values ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dalam pelaksanaan tugas jabatannya
sesuai fungsi ASN menurut Undang- Undang No. 5 Tahun 2014, yaitu sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu
bangsa dalam rangka mendukung terwujudnya smart governance, sehingga
penulis mengangkat judul �Peningkatan Efektivitas Pemberian Informasi
Obat Dengan Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang (DAGUSIBU)
Melalui Media Infografis Pada Pasien di Instalasi Rawat Jalan RSUD
Kabupaten Sekadau�.

1.2 TUJUAN, MANFAAT DAN RUANG LINGKUP


1.2.1 Tujuan
Sesuai dengan latar belakang yang telah disampaikan, penyusunan
rancangan aktualisasi ini memiliki tujuan :
A. Tujuan Umum
1. Peningkatan pemahaman nilai-nilai dasar yang harus dimiliki
seorang Aparatur Sipil Negara
2. Penerapan nilai-nilai dasar ASN Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
(BerAKHLAK) serta berprinsip pada peran dan kedudukan ASN
dalam NKRI sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya
secara profesional sebagai pelaksana kebijakan

2
publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan efektivitas pemberian informasi obat dengan
DAGUSIBU sehingga pasien menjadi lebih memahami tentang
informasi obat.
2. Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pasien terhadap
pelayanan di RSUD Kabupaten Sekadau.

1.2.2 Manfaat
Harapan pada aktualisasi kali ini agar dapat bermanfaat yang
diuraikan pada poin-poin di bawah ini:
A. Manfaat Bagi Penulis
Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat menanamkan perilaku positif
bagi diri sendiri yang sesuai dengan core values ASN BerAKHLAK.
B. Manfaat Bagi Instansi
1. Mendukung tercapainya visi dan misi RSUD Kabupaten Sekadau
2. Sebagai metode pemberian informasi obat yang lebih informatif,
efektif, modern, dan lebih mudah dipahami masyarakat.
3. Meningkatkan mutu pelayanan dan keberhasilan pengobatan di
RSUD Kabupaten Sekadau.
C. Manfaat Bagi Masyarakat
Menambah informasi kepada masyarakat tentang DAGUSIBU sehingga
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara mendapatkan,
menggunakan, menyimpan, dan membuang obat rusak/kadaluwarsa
yang benar.

3
1.2.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada kegiatan aktualisasi berdasarkan isu yang


terpilih dari analisis USG adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan aktualisasi dilakukan di Instalasi Rawat Jalan RSUD


Kabupaten Sekadau pada tanggal 23 Juli 2022 sampai dengan 10
September 2022.
2. Kegiatan aktualisasi berfokus pada peningkatan efektivitas pemberian
informasi obat dengan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan,
Buang) kepada pasien yang datang berobat di RSUD Kabupaten
Sekadau sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pasien
mengenai cara untuk mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan
membuang obat rusak/kadaluwarsa dengan benar.
3. Kegiatan aktualisasi menerapkan tujuh dasar �BerAKHLAK� yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif pada setiap aktivitas ASN.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 KEADAAN ORGANISASI


Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau adalah Rumah Sakit Tipe C. Terletak
di kota Sekadau yang merupakan ibu kota Kabupaten Sekadau Provinsi
Kalimantan Barat. Kabupaten Sekadau terletak pada 0�38’23� Lintang Utara
(LU) sampai dengan 0�44’25� Lintang Selatan (LS), dan 110�33’07 Bujur
Barat (BB) sampai dengan 111� 17’44� Bujur Timur (BT). Secara geografis
letak batas-batas wilayah administratifnya adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sintang;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ketapang;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sintang;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sanggau.
Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau dibentuk berdasarkan Peraturan
Bupati Sekadau Nomor 20 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau dan Peraturan Daerah Kabupaten
Sekadau Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Sekadau.

2.1.1 Visi dan Misi Organisasi


A. Visi Organisasi
1. Visi Pemerintah Kabupaten Sekadau
�Terwujudnya Kabupaten Sekadau Yang Maju, Sejahtera, dan
Bermartabat�.
2. Visi RSUD Kabupaten Sekadau
�Menjadi Rumah Sakit Pilihan dengan Menyediakan Pelayanan
Kesehatan Terbaik, Aman, Bermutu Tinggi, dan Inovatif�.

5
B. Misi Organisasi
1. Misi Pemerintah Kabupaten Sekadau
Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Sekadau
tahun 2021-2026 tersebut,maka misi
pembangunan Kabupaten Sekadau adalah sebagai berikut : Misi
1 : Meningkatkan manajemen penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dan berkualitas, yaitu mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik, peduli, bersih, terbuka, tegas,
amanah dan berwibawa yang berorientasi pada pelayanan publik
yang prima berbasis teknologi komunikasi dan informasi.
Misi 2 : Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan
pendidikan, yaitu mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang
sehat dan cerdas melalui peningkatan derajat kesehatan dan
pendidikan untuk membentuk manusia yang berkualitas.
Misi 3 : Mempercepat pembangunan dan peningkatan kualitas
infrastruktur dasar, yaitu mewujudkan ketersediaan dan
peningkatan kualitas infrastruktur jalan, jembatan, energi listrik dan
air bersih, irigasi serta perumahan dan pemukiman dengan tetap
menjaga kondisi lingkungan hidup secara berkelanjutan.
Misi 4 : Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan
pengembangan ekonomi yang berbasis usaha mikro, kecil, koperasi
dan industri, yaitu mendorong peningkatan kegiatan ekonomi
sesuai dengan potensi ekonomi daerah untuk membantu
peningkatan kontribusi sektor industri dan ekonomi rakyat melalui
usaha mikro, kecil, dan koperasi dalam perekonomian daerah.
Misi 5 : Meningkatkan kesejahteraan petani dan buruh, yaitu
mendorong peningkatan produksi dan produktivitas bidang
pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan sekaligus

6
mendorong peningkatan produktivitas tenaga kerja (buruh) di
berbagai sektor ekonomi untuk membantu peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Misi 6 : Melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam proses
pembangunan, yaitu mendorong keterlibatan masyarakat dalam
perumusan perencanaan pembangunan melalui model
pembangunan partisipatif dengan pendekatan bottom-up.
Misi 7 : Memperkokoh kerukunan kehidupan beragama dan
budaya yang berbasis kearifan lokal dan karakteristik daerah, yaitu
meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar
umat beragama serta menjalankan seluruh proses pembangunan
dengan tetap berakar pada budaya dan karakteristik lokal.
2. Misi RSUD Kabupaten Sekadau
1) Pelayanan prima dengan komitmen;
2) Kerjasama tim dan keterlibatan dari pihak terkait;
3) Peningkatan kompetensi individu yang
berkesinambungan;
4) Pelayanan berdasarkan pada ilmu dan teknologi
kedokteran terkini.

2.1.2 Nilai-Nilai Organisasi


Nilai-nilai dasar yang dianut dan menjadi acuan bagi seluruh
pegawai di RSUD Kabupaten Sekadau sebagai berikut :
1. Integritas
Integritas berarti mengutamakan perilaku terpuji, disiplin dan penuh
pengabdian. Integritas juga diartikan sebagai mutu, sifat atau keadaan
yang menunjukan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan
kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran.
2. Profesional

7
Profesional berarti menyelesaikan tugas dengan baik, tuntas, dan
mengutamakan kompetensi (keahlian) dalam bidang reformasi birokrasi
akuntabilitas aparatur dan pengawasan.
3. Akuntabel
Akuntabel adalah dapat mempertanggungjawabkan tugas dengan baik
dari segi proses maupun hasil.
4. Inovatif
Inovatif berarti usaha dengan mendayagunakan pemikiran dan
kemampuan dalam menghasilkan suatu kreasi/karya baru yang
diharapkan dapat mendorong percepatan reformasi birokrasi, efektivitas
pengawasan dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
5. Peduli
Peduli berarti memiliki perhatian terhadap kondisi dan permasalahan
mengenai fungsi utama dalam hal birokrasi dan aparatur.

2.1.3 Tugas dan Fungsi Organisasi


A. Tugas Organisasi
Peraturan Bupati Sekadau Nomor 64 Tahun 2021 tentang pembentukan,
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sekadau mempunyai tugas
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi dan terpadu, upaya peningkatan dan pencegahan, upaya
rujukan serta melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar
Pelayanan Rumah Sakit.
B. Fungsi Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau mempunyai fungsi sebagai
berikut :

8
1. Penyusunan rencana dan program di bidang pelayanan kesehatan
perorangan sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku;
2. Penyusunan dan pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja
tahunan di bidang pelayanan kesehatan perorangan;
3. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang
pelayanan kesehatan perorangan;
4. Penyusunan perjanjian kinerja di bidang pelayanan kesehatan
perorangan;
5. Penyelenggaraan pelayanan medis;
6. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis;
7. Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan;
8. Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
9. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;
10. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan;
11. Penyusunan analisa jabatan;
12. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan;
13. Pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,
ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, dan
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), rumah tangga,
perlengkapan, hukum, dan publikasi;
14. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi;
15. Penyusunan laporan kinerja tahunan di bidang pelayanan kesehatan
perorangan;
16. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan
fungsinya.

9
2.1.4 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Sekadau Nomor 64 Tahun 2021,


Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Sekadau adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Struktur organisasi RSUD Kabupaten Sekadau

2.2 URAIAN TUGAS JABATAN APOTEKER AHLI PERTAMA


Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2021 tentang Jabatan
Fungsional Apoteker, maka rincian kegiatan Apoteker Ahli Pertama adalah
sebagai berikut :
1. Melakukan penilaian terhadap pemasok terkait dokumen kefarmasian;
2. Menyusun surat pesanan dalam rangka pengadaan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP);
3. Melakukan pembuatan sediaan farmasi;
4. Melakukan pemeriksaan hasil pembuatan sediaan farmasi;
5. Merencanakan kegiatan dan kebutuhan sediaan yang akan dikemas ulang;
6. Melakukan pengemasan ulang sediaan;

10
7. Melakukan pemeriksaan hasil akhir sediaan farmasi;
8. Melakukan pengujian mutu bahan baku secara organoleptis;
9. Melakukan pengujian bahan baku secara kualitatif;
10. Melakukan pengujian bahan baku secara kuantitatif;
11. Melakukan verifikasi berita acara penerimaan sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP);
12. Mengesahkan berita acara penerimaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai (BMHP);
13. Melakukan verifikasi berita acara pengembalian barang sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang tidak sesuai
persyaratan/ spesifikasi;
14. Mengesahkan berita acara pengembalian barang sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang tidak sesuai
persyaratan/spesifikasi;
15. Melakukan stok opname;
16. Mengkaji permintaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP);
17. Melaksanakan pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai (BMHP);
18. Memverifikasi daftar usulan penghapusan sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang tidak memenuhi syarat;
19. Menyusun usulan penghapusan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai (BMHP);
20. Melakukan telaah resep;
21. Melakukan pemeriksaan dan penyerahan obat disertai pemberian informasi;
22. Melakukan rekonsiliasi obat;
23. Melakukan konseling penggunaan obat;
24. Melakukan konseling obat pada pasien dengan penyakit kronis;
25. Melakukan konseling penggunaan obat khusus anti retro viral, hepatitis,
dan tuberkulosis;

11
26. Melakukan penelusuran dan pengkajian catatan medik;
27. Melakukan analisis, menyimpulkan, dan memberikan rekomendasi hasil
pemantauan terapi obat;
28. Mengidentifikasi kejadian efek samping sediaan farmasi;
29. Melakukan pemantauan kondisi pasien;
30. Melakukan preparasi sediaan intravena;
31. Melakukan preparasi sediaan radiofarmaka;
32. Melakukan validasi/verifikasi terhadap mesin heat sealers;
33. Mengidentifikasi skala prioritas teknologi kesehatan yang akan
dianalisis;
34. Melaksanakan pelayanan swamedikasi;
35. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang dilaksanakan di tempat tinggal
pasien (pelayanan residensial); dan
36. Melaksanakan pelayanan kefarmasian untuk pasien di luar fasyankes.

12
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 SIKAP DAN PERILAKU BELA NEGARA


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019, bela negara adalah
tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan
maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa Indonesia dan negara dari berbagai ancaman.
3.1.1 Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
A. Wawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan terdapat dua kata yang harus dijelaskan
tentang wawasan kebangsaan, yaitu wawasan dan kebangsaan. Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa wawasan berasal
dari kata �mawas� yang berarti meneliti, meninjau, mengamati atau
memandang. Wawasan dapat berarti juga sebagai pandangan atau
tujuan. Sedangkan kebangsaan adalah ciri-ciri atau identitas yang
menandai asal bangsanya, atau golongan suatu bangsa (Badudu-Zain,
2001).
Siswono mengemukakan bahwa, semangat dan wawasan
kebangsaan menjadi penting untuk ditumbuh-kembangkan, karena rasa
kebangsaan sebagai manifestasi dari rasa cinta tanah air, pada giliranya
membangkitkan kesadaran kita akan arti mahal dan bernilainya rasa
kesatuan dan persatuan bangsa ini (Adi S, 1996 : 17).
Wawasan kebangsaan meliputi mawas ke dalam dan mawas ke
luar. Mawas ke dalam artinya memandang kepada diri bangsa Indonesia
sendiri yang memiliki wilayah tanah air yang luas, jumlah penduduk
yang banyak, keanekaragaman budaya,

13
yang harus diletakan dalam satu pandangan berdasarkan pada
kepentingan bersama sebagai bangsa. Mawas ke luar, yaitu memandang
terhadap lingkungan sekitar negara-negara tetangga dan dunia
internasional. Bangsa Indonesia harus memiliki integritas dan
kredibilitas yang kuat dalam memainkan perannya di dunia
internasional sebagai bangsa yang berdaulat dan bermartabat. Dengan
demikian, wawasan kebangsaan menjadi penting untuk ditanamkan
kepada setiap Warga Negara Indonesia, sehingga wawasan kebangsaan
ini harus benar-benar terealisasi dalam kehidupan nyata sehari-hari
(Nurjannah, 2017).
B. Nilai-Nilai Bela Negara
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7
Ayat (3), nilai dasar bela negara meliputi :
1. Cinta tanah air;
2. Sadar berbangsa dan bernegara;
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. Kemampuan awal bela negara.
Kesadaran bela negara perlu diaktualisasikan dengan aksi dan
tindakan nyata berupa kemampuan awal bela negara. Kemampuan awal
bela negara tidak dapat diartikan secara sempit, namun harus diartikan
secara luas. Di lapangan pengabdian sesuai profesi masing, kompetensi
menjadi awal dari terbentuknya kemampuan untuk membela negara
menghadapi berbagai bentuk ancaman, bahkan sejak ancaman tersebut
masih berupa potensi ancaman. Dengan kompetensi masing- masing
dan sesuai dengan profesi seluruh warga negara berhak dan wajib untuk
menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa
dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara

14
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman (LAN, 2019c).

3.1.2 Analisis Isu Kontemporer


Isu adalah adanya atau disadarinya suatu fenomena atau kejadian
yang dianggap penting atau dapat menjadi menarik perhatian orang banyak,
sehingga menjadi bahan yang layak untuk didiskusikan. Kontemporer
adalah sesuatu hal yang modern, yang eksis dan terjadi dan masih
berlangsung sampai sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan saat
ini. Isu yang tidak muncul di ruang publik dan tidak ada dalam kesadaran
kolektif publik tidak dapat dikategorikan sebagai isu strategis (kritikal). Isu
kritikal secara umum dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan tingkat
urgensinya yaitu isu sat ini (current issue), isu berkembang (emerging
issue) dan isu potensial (LAN, 2019a).
Ada beberapa teknik-teknik analisis isu antara lain :
1. Teknik Tapisan Isu : teknik tapisan dengan menetapkan rentang
penilaian (1-5) pada kriteria Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan
Kelayakan (AKPK) dan menggunakan kriteria USG dari mulai sangat
USG atau tidak sangat USG (urgency, seriousness dan growth).
2. Teknik Analisis Isu : dengan teknik berpikir kritis, misalnya
menggunakan sistem berpikir mind mapping, fishbone, SWOT, tabel
frekuensi, analisis kesenjangan, atau sekurangnya- kurangnya
menerapkan kemampuan berpikir hubungan sebab- akibat untuk
menggambarkan akar dari isu atau permasalahan, aktor dan peran aktor,
dan alternatif pemecahan isu yang akan diusulkan.
3. Analisis Kesenjangan (Gap Analysis) : perbandingan kinerja aktual
dengan kinerja potensial atau yang diharapkan. Selain itu, analisis ini
memperkirakan waktu, biaya, dan sumberdaya yang

15
dibutuhkan untuk mencapai keadaan perusahaan yang
diharapkan (LAN, 2019a).

3.1.3 Kesiapsiagaan Bela Negara


Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela
negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai
peran dan profesi warga negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman yang
pada hakikatnya mendasari konsep nation dan character building
(Dwiningwarni, 2017).
Konsep nation dan character building menjadi fokus untuk untuk
mencapai integritas Latihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS). Harapan yang dimaksudkan adalah memiliki semangat cinta tanah
air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai idiologi
negara, kerelaan berkorban demi bangsa dan negara. Kesiapsiagaan bela
negara merupakan kondisi warga negara yang secara fisik memiliki kondisi
kesehatan, keterampilan dan jasmani yang prima serta secara kondisi psikis
yang memiliki kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik. Hal ini
senantiasa memelihara jiwa dan raganya memiliki sifat-sifat disiplin, ulet,
kerja keras dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI (Amat, 2020).

3.2 NILAI-NILAI DASAR ASN


3.2.1 Berorientasi Pelayanan
Definisi pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2009 adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga

16
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya
dalam konteks ASN, yaitu 1) Penyelenggara pelayanan publik yaitu
ASN/Birokrasi, 2) Penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholder, atau
sektor privat, dan 3) Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh
penerima layanan. Pelayanan publik yang prima sudah tidak bisa ditawar
lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik,
karena dapat menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani.
Panduan perilaku berorientasi pelayanan yang semestinya dipahami dan
dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya bertugas, yang
terdiri dari :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan; dan
c. Melakukan perbaikan tiada henti (LAN, 2021c).

3.2.2 Akuntabel
Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu
akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil,
akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan
konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja (LAN, 2021b). Dalam
konteks ASN akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan
publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik
(Matsiliza dan Zonke, 2017).
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007),
yaitu pertama, untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
kedua, untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional); ketiga, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran
belajar).

17
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu : akuntabilitas
vertikal (vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal
accountability). Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu
akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok,
akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas stakeholder. Amanah seorang
ASN menurut Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya
perilaku yang sesuai dengan core values ASN BerAKHLAK. Dalam
konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah :
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi;
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
c. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi (LAN, 2021b).

3.2.3 Kompeten
Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan
dengan perilaku kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan (LAN, 2021f). Sesuai
Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi :
1. Kompetensi teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan
dengan bidang teknis jabatan; 2. Kompetensi manajerial adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,
dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3.
Kompetensi sosial kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan
pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama,
suku dan budaya,

18
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip,
yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang jabatan untuk memperoleh hasil
kerja sesuai dengan peran, fungsi dan jabatan.
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan
dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4,
antara lain, disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu :
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah; 2. Membantu orang lain belajar; dan 3. Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik. Perilaku kompeten ini sebagaimana dalam poin 5
Surat Edaran Menteri PANRB menjadi bagian dasar penguatan budaya kerja
di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian kinerja individu dan
tujuan organisasi/instansi.

3.2.4 Harmonis
Dari laman Wikipedia, harmoni (dalam bahasa Yunani : harmonia)
berarti terikat secara serasi/sesuai). Dalam bidang filsafat, harmoni adalah
kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-
faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Ada tiga hal
yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja nyaman
dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut adalah: 1. Membuat tempat kerja
yang berenergi; 2. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan
kontribusi; dan 3. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi
(LAN, 2021d).
Penerapan sikap perilaku beretika yang menunjukkan ciri-ciri sikap
harmonis tidak hanya saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun
juga berlaku bagi stakeholder eksternal. Sikap perilaku ini bisa
ditunjukkan dengan : 1. Toleransi; 2. Empati; dan 3. Keterbukaan terhadap
perbedaan (LAN, 2021d).

19
3.2.5 Loyal

Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini
timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa
lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata loyal didefinisikan sebagai
�giving or showing firm and constant support or allegiance to a
person or institution (tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan
kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi)�. Bagi
seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan,
paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Loyalitas merupakan suatu hal yang
bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat
banyak faktor yang akan mempengaruhinya. Terdapat beberapa
ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur
loyalitas pegawainya, antara lain :
a. Taat pada peraturan;
b. Bekerja dengan integritas;
c. Tanggung jawab pada organisasi;
d. Kemauan untuk bekerja sama;
e. Rasa memiliki yang tinggi;
f. Hubungan antar pribadi;
g. Kesukaan terhadap pekerjaan;
h. Keberanian mengutarakan ketidaksetujuan;
i. Menjadi teladan bagi pegawai lain.
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core values
ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku :
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang
sah; 2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara (LAN, 2021g).

20
3.2.6 Adaptif

Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup.


Organisasi dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi
selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan
hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan
kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun
organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam
organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif. Pada level
organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan
organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya
adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya
tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur
kepemimpinan, dan lainnya. Dan budaya adaptif sebagai budaya ASN
merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN
sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya
(LAN, 2021a).
Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam
mencapai tujuan baik individu maupun organisasi dalam situasi apapun.
Salah satu tantangan membangun atau mewujudkan individu dan organisasi
adaptif tersebut adalah situasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity,
dan Ambiguity). Hadapi volatility dengan vision, hadapi uncertainty
dengan understanding, hadapi complexity dengan clarity, dan hadapi
ambiguity dengan agility. Organisasi adaptif yaitu organisasi yang memiliki
kemampuan untuk merespon perubahan lingkungan dan mengikuti harapan
stakeholder dengan cepat dan fleksibel. Adapun panduan perilaku sikap
adaptif sebagai berikut : 1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan; 2. Terus berinovasi dan mengembangkan kretifitas; dan
3. Bertindak proaktif (LAN, 2021a).

21
3.2.7 Kolaboratif
Dyer and Sing (1998, dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan
bahwa kolaborasi adalah �value generated from an alliance between
two or more firms aiming to become more competitive by developing
shared routines�. Yang berarti suatu nilai yang dihasilkan dari kerjasama
antara satu atau lebih orang/organisasi yang bertujuan untuk lebih
kompetitif dengan mengembangkan rutinitas bersama.
Selain diskursus tentang definisi kolaborasi, terdapat istilah lainnya
yang juga perlu dijelaskan yaitu collaborative governance. Irawan (2017)
mengungkapkan bahwa �Collaborative governance� sebagai sebuah
proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan
antar aktor governance.

3.3 KEDUDUKAN DAN FUNGSI ASN MENUJU SMART


GOVERNANCE
3.3.1 Smart ASN
Gagasan Smart ASN merupakan langkah menghadapi era revolusi
industri 4.0 mengharuskan ASN beradaptasi terhadap transformasi teknologi
agar pelayanan publik lebih efektif, efisien, ditunjang dengan kinerja
pegawai secara keseluruhan. Hal tersebut berkaitan dengan penguasaan
kompetensi teknis yang didukung dengan penguasaan kompetensi
penunjang Smart ASN (Febriana dan Aisyah, 2021).
Smart ASN merupakan aparatur yang memiliki profil nasionalisme,
integritas, wawasan global, hospitality, networking, teknologi informasi,
bahasa asing, dan entrepreneurship yang berperan sebagai digital talent
dan digital leader yang mendukung transformasi birokrasi di Indonesia
(Mustafa, 2019:9).
Dikutip dari Modul Smart ASN tahun 2021, ada 4 pilar literasi digital,
yaitu :
a. Etika bermedia digital;

22
b. Budaya bermedia digital;
c. Aman bermedia;
d. Cakap bermedia digital.

3.3.2 Manajemen ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau
status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum
sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat
membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam
Undang-Undang ASN tersebut harus jelas (LAN, 2017).
Berikut beberapa konsep yang ada dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, Pegawai
ASN terdiri atas :
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor
induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
Peran ASN untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka
pegawai ASN berfungsi sebagai berikut :

23
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. Pelayan publik; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa. Selanjutnya
pegawai ASN bertugas :
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Hak dan kewajiban ASN, dimana hak adalah suatu kewenangan atau
kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi
oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Hak PNS dan PPPK yang diatur
dalam Undang-Undang ASN sebagai berikut PNS berhak memperoleh :
a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. Cuti;
c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. Perlindungan; dan
e. Pengembangan kompetensi. Sedangkan
PPPK berhak memperoleh :
a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. Cuti;
c. Perlindungan; dan
d. Pengembangan kompetensi.
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70
Undang-Undang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak
dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92
Undang-Undang ASN pemerintah juga wajib memberikan perlindungan
berupa :
a. Jaminan kesehatan;

24
b. Jaminan kecelakaan kerja;
c. Jaminan kematian; dan
d. Bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang
bersifat kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang
sepatutnya diberikan. Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam
Undang-Undang ASN adalah :
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Kode etik dan kode perilaku ASN dalam Undang-Undang ASN
disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan
kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi
pengaturan perilaku agar pegawai ASN :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

25
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.

26
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN ISU

4.1.1 Identifikasi Isu


Berdasarkan hasil pra-survey penulis dalam praktik pelayanan
kefarmasian di RSUD Kabupaten Sekadau, masih terdapat beberapa
pertanyaan yang diajukan oleh pasien ataupun keluarga pasien, seperti :
1. Apakah obat dengan anjuran diminum sebelum makan boleh
diminum sesaat sebelum makan?
2. Apakah obat pereda nyeri diminum sampai habis?
3. Apakah semua obat sirup harus disimpan di dalam kulkas?
4. Apakah yang menyebabkan sirup berubah warna dan berbau
padahal belum kadaluwarsa?
5. Apakah obat tablet kadaluwarsa boleh dibuang begitu saja?
Selama penulis bertugas dalam waktu kurang lebih 1 bulan di
pelayanan kefarmasian RSUD Kabupaten Sekadau, penulis mengidentifikasi
beberapa isu yang muncul di lingkungan kerja Instalasi Farmasi RSUD
Kabupaten Sekadau yang tertuang dalam tabel berikut :

Tabel 4.1 Identifikasi Isu


Keadaan Saat Kondisi Yang
N Identifikasi Isu Sumber Isu
o Ini Diharapkan
1 Kurangnya Pemberia Kurangnya Pasien mengetahui
pemahaman pasien n pemahaman dan paham tentang
tentang cara informasi pasien tentang cara mendapatkan,
mendapatkan, obat cara menggunakan,
menggunakan, mendapatkan, menyimpan, dan
menyimpan, dan menggunakan membuang obat
membuang obat , dengan benar
menyimpan, dan

27
dengan benar membuang obat
dengan benar
2 Belum Dispensing Pengkajian Pengkajian resep
maksimalnya / penyiapan resep belum dilakukan dengan
pengkajian resep obat dilaksanakan lengkap, baik secara
dengan administrasi,
lengkap, baik farmasetik, dan
secara kinis
administrasi,
farmasetik,
dan
kinis
3 Belum optimalnya Manajeme Banyak obat Stok opname
pengelolaan obat dan n dan BMHP dilakukan dengan
BMHP pengelolaa yang sudah optimal sehingga
n obat dan kadaluwarsa meminimalisir obat
BMHP ataupun kadaluwarsa dan
(Bahan mengalami diadakan buffer
Medis kekosongan stock untuk
Habis (stockout) menghindari
Pakai) kekosongan obat

Sumber : Penulis, 2022

4.1.2 Penetapan Isu


Dari identifikasi isu yang dikemukakan di atas, maka penulis akan
menentukan prioritas isu yang akan diangkat menggunakan teknik tapisan
isu Urgency, Seriousness, Growth (USG). USG adalah salah satu metode
yang digunakan untuk menyususn urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan. Caranya adalah dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan dan dampak perkembangan isu dengan rentang skala yaitu 1-5,
dimana isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Hal
tersebut dijelaskan sebagai berikut :

28
a. Urgency (kemendesakan isu) : masalah harus segera
dipecahkan berkaitan dengan ketersediaan waktu.
b. Seriousness (kegawatan isu) : seberapa serius suatu masalah dapat
menimbulkan masalah lain yang lebih serius.
c. Growth (berkembangnya isu) : kemungkinan masalah tersebut
berkembangan semakin memburuk jika tidak ditanggulangi.

Tabel 4.2 Teknik Tapisan Isu USG


KRITERI
N IS A JUMLA URUTA
O U U S G H N

Kurangnya pemahaman
pasien tentang cara
1 5 4 5 14 I
. mendapatkan, menggunakan,
menyimpan, dan
membuang obat dengan benar
Belum maksimalnya pengkajian
2 4 4 3 11 II
. resep
Belum optimalnya pengelolaan obat
3 4 3 3 10 III
. dan BMHP

Sumber : Penulis, 2022


Keterangan :
Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu :
Urgency 1: Sangat tidak penting
2: Tidak penting
3: Netral
4: Penting
5: Sangat penting
Seriousness 1: Sangat tidak berdampak
2: Tidak berdampak
3: Dapat berdampak
4: Berdampak
5: Sangat berdampak
Growth 1: Masalah sangat tidak mungkin berkembang 2:
Masalah tidak mungkin berkembang
29
3: Masalah dapat berkembang 4:
Masalah berkembang
5: Masalah sangat berkembang
Berdasarkan tabel di atas, isu prioritas yang terpilih yaitu
�Kurangnya pemahaman pasien tentang cara mendapatkan,
menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan
benar�. Selanjutnya isu prioritas yang telah memenuhi kriteria dengan
teknik tapisan USG akan dianalisis secara mendalam menggunakan sistem
berfikir diagram fishbone. Pendekatan dengan diagram fishbone ini akan
mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan
menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming.

Gambar 4.1 Diagram Fishbone

MANUSIA METODE

Kurangnya
Petugas kurang interaksi antara petugas dengan pasien
informatif dalam memberikan informasi obat

Petugas kurang aktif untuk Kurangnya pemahaman


Pemberian informasi pasien
obat hanya tentang
dengan cara
etiket mendapatkan, menggunakan, m
obat
menanyakan pemahaman pasien tentang informasi obat yang didapat

Kurangnya kesadaran
Kurangnya media masyarakat tentang pentingnya informasi obat
informasi untuk sosialisasi

SARANA LINGKUNGAN

Sumber : Penulis, 2022

30
Dari diagram fishbone tersebut (Gambar 4.1), maka diperoleh faktor
penyebab timbulnya masalah, yaitu :
1. Petugas kurang informatif dalam memberikan informasi obat;
2. Petugas kurang aktif untuk menanyakan pemahaman pasien tentang
informasi obat yang didapat;
3. Kurangnya interaksi antara petugas dengan pasien;
4. Penyampaian informasi obat hanya dengan etiket obat;
5. Kurangnya media informasi untuk sosialisasi;
6. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya informasi obat.

4.1.3 Gagasan Pemecah Isu

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mengusulkan


sebuah gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui rancangan
aktualisasi dengan judul �Peningkatan Efektivitas Pemberian
Informasi Obat Dengan Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang
(DAGUSIBU) Melalui Media Infografis Pada Pasien di Instalasi
Rawat Jalan RSUD Kabupaten Sekadau�. Untuk mewujudkan
gagasan ini dibutuhkan rangkaian kegiatan aktualisasi sebagai berikut :
1. Mempersiapkan materi terkait sosialisasi DAGUSIBU;
2. Membuat video edukasi tentang DAGUSIBU;
3. Membuat standing banner dengan QR code berisikan video
edukasi tentang DAGUSIBU;
4. Pelaksanaan sosialisasi DAGUSIBU;
5. Melakukan evaluasi tentang pemahaman peserta sosialisasi terkait
materi yang telah disampaikan.

31
4.2 JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sekadau


Identifikasi Isu : 1. Kurangnya pemahaman pasien tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan
membuang obat dengan benar
2. Belum maksimalnya pengkajian resep
3. Belum optimalnya pengelolaan obat dan BMHP

Isu yang Diangkat : Kurangnya pemahaman pasien tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang
obat dengan benar
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Efektivitas Pemberian Informasi Obat Dengan Dapatkan, Gunakan, Simpan,
dan Buang (DAGUSIBU) Melalui Media Infografis Pada Pasien di Instalasi Rawat Jalan RSUD
Kabupaten Sekadau

32
Tabel 4.3 Rancangan Aktulisasi

Keterkaitan Substansi Kontribusi


N Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Terhadap Visi-Misi
o.
Organisasi
1 Mempersiapkan 1. Berkonsultasi dengan 1. Materi Berorientasi Dengan membuat
materi Mentor/Coach terkait sosialisasi pelayanan – Kepuasan materi sosialisasi
kegiatan sosialisasi 2. Lemba Mempersiapkan materi tentang DAGUSIBU,
terkait 2. Mengumpulkan r sosialisasi sebaik mungkin saya telah
sosialisasi referensi mengenai kuision agar menghasilkan materi berkontribusi dalam
DAGUSIBU pemberian informasi er yang berkualitas dan visi RSUD Kabupaten
obat melalui 3. Materi memberikan kepuasan Sekadau yaitu
DAGUSIBU presentasi kepada peserta sosialisasi �Menjadi Rumah
3. Menyusun materi 4. Lembar konsul Sakit pilihan dengan
dan rancangan 5. Dokumenta menyediakan
kegiatan sosialisasi si kegiatan Akuntabel – pelayanan kesehatan
4. Membuat presentasi Dapat Dipercaya terbaik, aman, bermutu
sosialisasi Mencari literatur dari tinggi dan inovatif�
5. Membuat kuisioner sumber yang terpercaya
6. Meminta persetujuan
kepada Mentor/Coach
sebagai finalisasi Kompeten –
draft sosialisasi Kinerja Terbaik
Melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya

Harmonis –
Perbedaan Menerima
kritik dan saran dari
Mentor /Coach

33
Loyal – Komitmen
Berkomitmen untuk
memberikan materi yang
terbaik

Adaptif – Proaktif
Aktif dalam memberikan
ide saat berkonsultasi

Kolaboratif –
Kesediaan Bekerja
Sama Bekerjasama,
sharing/bertukar pikiran,
dan memberi kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi

Smart ASN –
Wawasan Global
Mempersiapkan materi
sosialisasi dan kuisinoner
dengan pola pikir adaptif
dan inovatif, serta fleksibel
dengan saran dari
Mentor/Coach

Manajemen ASN -
Profesionalisme
Membuat materi sosialisasi
dan kuisioner dengan
penuh tanggung jawab dan
berdasarkan literatur yang

34
kredibel

2 Membuat 1. Menyusun konsep dan 1. Video Berorientasi Dengan adanya video


video edukasi konten video tentang Pelayanan - Kualitas edukasi tentang
tentang 2. Membuat video tentang DAGUSIBU Membuat konsep dan DAGUSIBU, maka
DAGUSIBU pemberian informasi 2. Lembar konsul konten video sebaik dan saya berkontribusi
obat dengan 3. Lembar diskusi semenarik mungkin agar menjalankan misi
DAGUSIBU 4. Dokumenta menghasilkan video RSUD Kabupaten
3. Konsultasi dengan si foto edukasi yang berkualitas Sekadau yaitu
Mentor/Coach tentang kegiatan dan mudah dipahami �Kerjasama tim dan
video yang telah dibuat masyarakat keterlibatan dari pihak
4. Berdiskusi dengan tertentu, Peningkatan
rekan kerja tentang Akuntabel – kompetensi individu
video yang telah dibuat Integritas Bertanggung yang
5. Memperbaiki video jawab dan sungguh- berkesinambungan dan
sesuai dengan arahan sungguh dalam membuat Pelayanan berdasarkan
Mentor/Coach serta video edukasi pada ilmu dan
saran dari rekan kerja teknologi kedokteran
6. Membuat kanal youtube Kompeten – terkini�
7. Mengunggah video Kinerja Terbaik
pada kanal Membuat video dengan
youtube sebaik mungkin

Harmonis –
Perbedaan
Menghargai saran dari
Mentor,Coach, dan juga
dari rekan kerja

Loyal – Kontribusi
Berkontribusi penuh
dari awal pembuatan
video sampai video siap
ditampilkan

35
Adaptif - Inovasi
Membuat video edukasi
kreatif dan inovatif

Kolaboratif -
Kesediaan
Bekerjasama
Meminta saran dan
masukan dari Mentor,
Coach, dan juga rekan
kerja untuk menghasilkan
video edukasi yang
berkualitas

Smart ASN –
Menguasai IT
Membuat video edukasi
yang bisa langsung
diakses melalui QR
code

Manajemen ASN -
Profesionalisme
Membuat video sebaik
mungkin dan berdasarkan
literatur yang dapat
dipercaya
3 Membuat 1. Mengumpulkan 1. Hasil Berorientasi Pada Dengan adanya
standing referensi untuk standing Pelayanan – standing banner
banner dengan mendesain banner Kepuasan Membuat tentang
QR code standing banner dengan QR standing banner sebaik DAGUSIBU, maka
berisikan video dengan QR code code mungkin agar saya berkontribusi
edukasi tentang 2. Mendesain 2. Lembar konsul memberikan kepuasan menjalankan misi
DAGUSIBU standing banner 3. Lembar diskusi pada pembaca RSUD Kabupaten
dan QR code 4. Dokumenta
si foto
36
kegiatan

37
3. Berkonsultasi dengan Akuntabel - Sekadau yaitu
Mentor/Coach tentang Dapat �Kerjasama tim dan
desain standing Dipercaya keterlibatan dari pihak
banner Dalam membuat tertentu, Peningkatan
4. Berdiskusi dengan standing banner kompetensi individu
rekan kerja mengenai menggunakan literatur yang
standing banner yang dapat dipercaya berkesinambungan dan
yang telah dibuat Pelayanan berdasarkan
5. Memperbaiki Kompeten – pada ilmu dan
standing banner Kinerja Terbaik teknologi kedokteran
sesuai dengan arahan Membuat standing banner terkini�
Mentor/Coach serta dengan sebaik-baiknya
saran dari rekan kerja
6. Menghubungkan QR Harmonis - Perbedaan
code dengan link Menghargai pendapat dan
youtube yang berisi saran yang diberikan
video edukasi setiap berkonsultasi
DAGUSIBU yang dengan Mentor ataupun
telah dibuat Coach dan berdiskusi
7. Mencetak dengan rekan kerja
standing banner
Loyal – Komitmen
Berkomitmen
menghasilkan
standing banner
yang sebaik mungkin

Adaptif – Inovasi
Membuat standing
banner dengan inovasi
QR code

Kolaboratif –
Kesediaan Bekerja
Sama
Berdiskusi dengan Mentor,
38
Coach, dan rekan kerja
dalam pembuatan standing
banner

Smart ASN –
Menguasai IT
Membuat standing
banner dengan QR code
berisi video edukasi
DAGUSIBU

Manajemen ASN -
Profesionalisme
Membuat standing
banner berdasarkan
literatur yang valid
4 Pelaksanaan 1. Mengatur waktu dan 1. Blanko Berorientasi Dengan
sosialisasi meminta izin untuk daftar Pelayanan - Responsif dilaksanakannya
DAGUSIB melakukan sosialisasi di peserta Segera memberikan sosialisasi tentang
U instalasi rawat jalan sosialisasi jawaban apabila ada DAGUSIBU, maka
RSUD Kabupaten 2. Hasil pertanyaan dengan sopan saya berkontribusi
Sekadau kuisioner menjalankan misi
2. Mengisi blanko pre dan Akuntabel - Integritas RSUD Kabupaten
daftar peserta post Melakukan kegiatan Sekadau yaitu
sosialisasi intervensi sosialisasi dengan disiplin, �Peningkatan
3. Kuisioner pre sosialisasi jujur, dan bertanggung kompetensi individu
intervensi sosialisasi 3. Dokumenta jawab yang
4. Melakukan sosialisasi si kegiatan berkesinambungan dan
5. Menjelaskan pengunaan Kompeten – Pelayanan berdasarkan
barcode scanner Kinerja Terbaik pada ilmu dan
untuk mengakses video Menyampaikan teknologi kedokteran
6. Sesi tanya jawab materi terkini�
7. Kuisioner post sosialisasi sebaik mungkin
intervensi sosialisasi

39
Harmonis - Peduli
Membantu peserta yang
mengalami kendala dalam
penggunaan barcode
scanner

Loyal –
Nasionalisme
Menyampaikan materi
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
sopan

Adaptif – Proaktif
Aktif bertanya kepada
peserta tentang kejelasan
materi yang disampaikan

Kolaboratif –
Kesediaan
Bekerjasama
Bekerjasama dengan rekan
yang lain dalam melakukan
kegiatan sosialisasi demi
hasil yang terbaik

Smart ASN -
Hospitality
Menyampaikan materi
dengan sopan, ramah, dan
Bahasa yang mudah
dipahami

Manajemen ASN

40
Profesionalisme

41
Menyampaikan materi
sesuai dengan profesinya

5 Melakukan 1. Mengumpulkan 1. Laporan Berorientasi Pada Dengan


evaluasi form kuisioner hasil Pelayanan – dilaksanakannya
tentang 2. Menganalisis evaluasi Responsif Segera evaluasi tentang
pemahama hasil kuisioner 2. Dokumeta mengumpulkan hasil pemahaman peserta
n peserta 3. Menulis laporan si kuisioner setelah peserta akan DAGUSIBU,
sosialisasi hasil kegiatan kegiatan selesai mengisi form maka saya
terkait materi 4. Berkonsultasi dengan berkontribusi
yang telah Mentor Akuntabel – Dapat menjalankan misi
disampaikan 5. Melakukan Dipercaya RSUD Kabupaten
perbaikan sesuai Menyampaikan hasil Sekadau yaitu
arahan evaluasi dengan sebenar- �Pelayanan Prima
Mentor/Coach benarnya dengan Komitmen dan
Pelayanan berdasarkan
Kompeten – pada ilmu dan
Kinerja Terbaik teknologi kedokteran
Menganalisis hasil terkini�
kuisioner dengan cermat
dan teliti untuk hasil
terbaik

Harmonis –
Perbedaan
Menghormati saran
Mentor/Coach saat
menyampaikan hasil
evaluasi

Loyal – Nasionalisme
Mengevaluasi hasil
kuisioner peserta tanpa
diskriminatif
42
Adaptif - Proaktif
Selalu aktif untuk meminta
saran dari Mentor/Coach
untuk menghasilkan
laporan evaluasi yang baik

Kolaboratif - Sinergis
Untuk Hasil Yang
Lebih Baik
Bekerjasama dengan
Mentor/Coach secara
sinergi untuk menghasilkan
Rancangan Aktualisasi
yang lebih baik

Smart ASN –
Integritas Jujur dan
penuh tanggung jawab
dalam melakukan evaluasi
hasil kuisioner

Manajemen ASN -
Profesionalisme
Profesional dalam
melakukan evaluasi hasil
untuk membuat rancangan
aktualisasi
Sumber : Penulis, 2022

43
4.3 KENDALA DAN STRATEGI MENGHADAPI KENDALA
Kegiatan aktualisasi ini tentunya tidak terlepas dari kendala, terdapat
beberapa perkiraan kendala yang mungkin terjadi, sebagai berikut :
Tabel 4.4 Kendala dan Strategi
N Kendala Strategi
o
Konsultasi melalui
1 Jadwal Coach dan Mentor padat
media sosial
Belajar melalui
Kesulitan dalam membuat standing tutorial yang ada di
2 banner dengan QR code dan dalam google ataupun
pembuatan video youtube dan bertanya
kepada
teman yang lebih ahli
Menyediakan hotspot
dan menampilkan
Peserta tidak memiliki kuota internet
3 video melalui TV
untuk mengakses video melalui barcode
yang telah disediakan
Instansi
Menumbuhkan
motivasi internal
peserta dan
Kurangnya minat peserta sosialiasi untuk meyakinkan peserta
4
mendengarkan materi sosialisasi bahwa informasi yang
akan diberikan sangat
penting bagi
kehidupan peserta
Pendekatan solutif
Kurangnya kemauan dan antisipasi
kepada peserta untuk
peserta sosialisasi untuk mengisi form
5 berantisipasi dalam
kuisioner yang akan dijadikan sebagai
pengisian form
bahan evaluasi
kuisioner
Sumber : Penulis, 202

42
4.4 JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
Tabel 4.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Minggu
Ke-
N Kegiata
J Agust September
o n
u us
li
4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Mempersiapkan materi terkait sosialisasi DAGUSIBU
1

Membuat video edukasi tentang DAGUSIBU


2

Membuat standing banner dengan QR code berisikan video edukasi


3
tentang DAGUSIBU
Pelaksanaan sosialisasi DAGUSIBU
4

Melakukan evaluasi tentang pemahaman peserta sosialisasi terkait


5
materi yang telah disampaikan
Sumber : Penulis, 2022

43
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan di RSUD Kabupaten Sekadau
pada tanggal 23 Juli 2022 sampai dengan 10 September 2022 dengan rincian
kegiatan sebagai berikut :

1. 23 Juli 2022 – 31 Juli 2022 mempersiapkan materi sosialisasi DAGUSIBU.


2. 1 Agustus 2022 - 14 Agustus 2022 membuat video edukasi tentang
DAGUSIBU.
3. 15 Agustus 2022 – 28 Agustus 2022 membuat standing banner
dengan QR code yang berisi tentang video edukasi.
4. 29 Agustus 2022 – 7 September 2022 pelaksanaan sosialisasi
DAGUSIBU.
5. 8 September 2022 – 10 September 2022 melakukan hasil evaluasi.

1
4.5 JADWAL KONSULTASI DENGAN MENTOR

Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi dengan Mentor


Hari, Catatan Perbaikan
N Kegiatan Dokumentasi
Tangg
o.
al
Senin, 4
Juli
2022 -
Konsultasi
dengan
Mentor terkait
1
Penyusunan
Rancangan
Aktualisasi

Konsultasi Rabu, 6
dengan Juli
Mentor terkait 2022
judul
Rancangan
Aktualisasi

Konsultasi Kamis, 7 Revisi


dengan Juli 2022
Mentor terkait Judul Rancangan
Perubahan Aktualisasi
Judul
Rancangan
Aktualisasi

2
Sekadau, 20 Juli 2022

Mentor,
Peserta Pelatihan,
Dismas, S. IP.
NIP. 19900325 201403 1 001

apt. Nur Indah Sari, S.Farm.


NIP. 19920719 202203 2 005

3
4.6 JADWAL KONSULTASI DENGAN COACH

Tabel 4.7 Jadwal Konsultasi dengan Coach


Hari Catatan Perbaikan
No Kegiatan Dokumentasi
,
.
Tangg
al
Konsultasi Rabu, 6 Juli
dengan 2022
Coach -
terkait
Penyusunan
Rancangan
Aktualisasi

Konultasi Minggu, 10
dengan Juli 2022
Coach via -
daring
Menyusun
Rancangan
Aktualisasi
bab II dan III
2

Konsultasi Selasa, 12 1. Tambahka


dengan Juli 2022 n struktur
Coach via organisasi
zoom terbaru
meeting 2. Sertakan
sumber saat
3
mengutip
3. Pendahulua
n jangan
terlalu
panjang
4. Jadwal kegiatan
dibuat
4
dalam
narasi
tulisan

5
5. Tujuan harus
terkait
dengan judul
yang diambil
6. Kesimpulan
menjawab
dari tujuan
Rancangan
Aktualisasi
Konsultasi Rabu, 13 Gabungkan Bab I, II,
dengan Coach Juli 2022 III, IV, Daftar
via daring Pustaka
Menyusun
Rancangan
Aktualisasi bab
I, II, III, IV,
daftar pustaka

Konsultasi Sabtu, 16 1. Tambahkan


dengan Juli 2022 Visi dan Misi
Coach Pemerintah
melalui Kabupaten
zoom Sekadau
5 meeting 2. Tambahkan
regulasi ASN,
pelayanan
publik, Latsar,
dan core values
BerAKHLAK
Konsultasi Senin, 18
dengan Juli 2022
Coach
6 melalui -
gmeet terkait
pembuatan
bahan tayang
presentasi
Konsultasi Rabu, 20
dengan Juli 2022
7 Coach
melalui
zoom
meeting

6
Sekadau, 20 Juli 2022

Coach, Peserta Pelatihan,

Dr. Ersa Tri Fitriasari, S.T., M.Si.


NIP. 19760918 200212 2 005

apt. Nur Indah Sari, S.Farm.


NIP. 19920719 202203 2 005

7
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari pelaksanaan aktualisasi ini peserta pelatihan dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) telah :
1. Menerapkan nilai-nilai ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam
setiap tahapan kegiatan aktualisasi.
2. Melaksanakan gagasan pemecah isu dengan melakukan sosialisasi
Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang (DAGUSIBU) untuk
meningkatkan efektivitas pemberian informasi obat.
3. Meningkatkan pemahaman pasien terkait cara mendapatkan, menggunakan,
menyimpan, dan membuang obat yang telah kadaluwarsa dengan baik dan
benar.

50
DAFTAR PUSTAKA

Adi Sage Lazuardi. 1996. Sebuah Catatan Sudut Pandang Siswono Tentang
Nasionalisme dan Islam. Jakarta: Citra Media.
Badudu J.S. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan.
Bovens, M. 2007. Analysing and Assessing Accountability: A Conceptual
Framework’ European Law Journal, Vol. 13(4), pp. 447–468.
Budiman, A. (2020). Penguatan Sikap Integritas Melalui Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Tunjuk Ajar: Jurnal Penelitian Ilmu
Pendidikan, 3(2), 275-282.
Celik, A. K., Haddoud, M. Y., Onjewu, A.-K. E., & Jones, P. (2019). Managerial
Attributes and Collaborative Behaviours as Determinants of Export
Propensity: Evidence from Turkish SMEs. Contemporary Issues in
Entrepreneurship Research, 33– 49. doi:10.1108/s2040-
724620190000010004
Dwiningwarni, S. S. (2017). Pengaruh Budaya Organisasi Dengan Pendekatan
Integritas, Etos Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Organisasi.
Eksis: Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, 12 (2),
, 149-160.
Febrina, R., & Aisyah, S. A. (2021). Pengaruh Penguasaan Kompetensi Teknis
Terhadap Kinerja Pegawai Yang Dimoderasi Oleh Kompetensi SMART
ASN Pada Jabatan Pelaksana Penyusun Bahan Publikasi Dan
Kehumasan. JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber Daya
Manusia), 5(1), 50-62.
https://farmasi.umy.ac.id/penyuluhan-tentang-dagusibu-dapat-gunakan-
simpan-buang-obat-di-pengurus-ranting-aisyiyah- ambarketawang/,
diakses : 13 Juli 2022
https://id.wikipedia.org/wiki/Harmoni, diakses : 12 Juli 2022
https://rsud.sekadaukab.go.id/, diakses : 11 Juli 2022
https://sekadaukab.go.id/tentang_sekadau/visi-dan-misi/, diakses : 11 Juli
2022
Irawan denny. 2017. COLLABORATIVE GOVERNANCE (Studi Deskriptif
Proses Pemerintahan Kolaboratif Dalam Pengendalian Pencemaran
Udara di Kota Surabaya). Kebijakan dan Manajemen Publik. Volume
5, Nomor 3, September – Desember 2017.
Kemenkes Ri. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI

1
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Manajemen Aparatur Sipil
Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2019a. Modul Analisis Isu Kontemporer.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Lembaga
Administrasi Negara. 2019c. Modul Wawasan Kebangsaan dan
Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Peraturan Lembaga Administrasi
Negara (PERLAN) RI No. 10 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
Calon Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021a. Modul Adaptif. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021b. Modul Akuntabel. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021c. Modul Berorientasi Pelayanan.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Lembaga
Administrasi Negara. 2021d. Modul Harmonis. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021f. Modul Kompeten. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021g. Modul Loyal. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021i. Modul Smart ASN. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Mustafa, A.J. (2019). Smart ASN untuk birokrasi Berkelas Dunia 2024.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Noluthando Matsiliza and Nyaniso Zonke (2017). Accountability and integrity
as unique column of good governance. Public and Municipal Finance,
6(1), 75-82. doi:10.21511/pmf.06(1).2017.08
Nurjannah, N. (2017). Pengembangan Pembelajaran IPS Berwawasan
Kebangsaan Sebagai Matakuliah Jati Diri Di Fakultas Ilmu Sosial
UNIMED. JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU
SOSIAL, 9(2), 133-140.
Peraturan Bupati Sekadau Nomor 64 Tahun 2021 tentang Pembentukan,
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sekadau
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 Halaman 32 Peraturan
Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional
Apoteker
Purwidyaningrum, I., Peranginangin, J. M., Mardiyono, M., & Sarimanah,
J. (2019). Dagusibu, P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) di
Rumah dan Penggunaan Antibiotik yang Rasional

2
di Kelurahan Nusukan. Journal of Dedicators Community, 3(1), 23–
43. https:// doi.org/10.34001/jdc.v3i1.782
Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2019 Tentang
Pengelolaan Sumber Daya Nasional unt

3
BIODATA PENULIS

Nama Kegiatan : Pelatihan Dasar CPNS Golongan III


Angkatan
CXLIX Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2022 Nama Lengkap : apt. Nur
Indah Sari, S.Farm.
NIP 19920719 202203 2 005
Tempat/Tanggal Lahir :
Wonogiri, 19 Juli 1992 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Golongan : III/b
Jabatan : Ahli Pertama Apoteker
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau
Pendidikan Terakhir : Apoteker
Alamat : Jl. Teuku Umar GG Gandaria RT 004 RW 001
Ladang Sintang Kalimantan Barat 78612
Status Perkawinan : Kawin

Sekadau, 22 Juli 2022


Peserta Pelatihan,

apt. Nur Indah Sari, S.Farm.


NIP. 19920719 202203 2 005

Anda mungkin juga menyukai