TUGAS 1
2. Pemilik CV merupakan subjek pajak orang pribadi yang harus melaporkan pajaknya melalui
SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi. Sementara itu, CV merupakan subjek pajak
badan yang harus melaporkan pajaknya melalui SPT Tahunan PPh Badan. Dengan demikian,
pelaporan pajak untuk direktur selaku pemilik CV dilakukan secara terpisah dari pelaporan pajak CV
itu sendiri. Namun, Wajib Pajak Orang Pribadi sesuai Pasal 28 ayat (2) UU KUP, sebagaimana dikutip
di bawah ini, tidak memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pembukuan, tetapi wajib melakukan
pencatatan. “Wajib Pajak yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tetapi wajib melakukan pencatatan, adalah Wajib Pajak
orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas…”
Dari analisis diatas Pak Sujono wajib melakukan pencatatan dan pembukuan sebagaimana
diatur dalam Pasal 6 KUHD yang menyatakan bahwa “setiap orang yang menyelenggarakan
suatu perusahaan diwajibkan membuat catatan, sesuai kebutuhan perusahaan agar sewaktu – waktu
dapat diketahui, hak dan kewajiban dan dapat diketahui keadaan kekayaan”
3. Hubungan kerja adalah hubungan (hukum) antara pengusaha dengan dengan pekerja/buruh
(karyawan) berdasarkan Perjanjian Kerja. Dengan demikian, hubungan kerja tersebut adalah
merupakan sesuatu yang abstrak, sedangkan perjanjian kerja adalah sesuatu yang konkrit, nyata.
Hubungan hukum antara Ibu Susan dengan karyawan dan agen perusahaannya adalah:
• Hubungan Perburuhan, hubungan atasan dengan bawahan sebagaimana diatur didalam Pasal
1601 ayat (1) KUHPerdata yaitu antara pengusaha dengan pelayan, kasir, pengepak, pekerja
keliling yang berbunyi: “Perjanjian untuk melaksanakan jasa-jasa tertentu ialah suatu
perjanjian dimana 1 (satu) pihak menghendaki dari pihak lainnya agar dilakukan suatu
perjanjian guna mencapai suatu tujuan, untuk itu salah satu pihak bersedia membayar
honorarium atau upah”.
• Hubungan pengusaha dengan agen perusahaan adalah sama tinggi dan sama rendah, seperti
pengusaha dengan pengusaha. Hubungan agen perusahaan bersifat tetap. Agen perusahaan
juga mewakili pengusaha, maka ada hubungan pemberi kuasa.
• Tentukan Pendiri CV
Syarat yang paling utama dalam pendirian CV adalah pendiri dari CV itu sendiri. Pasalnya,
dalam mendirikan CV harus ada minimal 2 orang, yakni sekutu aktif dan sekutu pasif. Sebagai
contoh, sekutu pasif hanya memiliki tanggung jawab yang terbatas sebagai investor, sedangkan
sekutu aktif memiliki kewajiban yang tidak terbatas. Di samping itu, Anda juga harus
menentukan pembagian properti dengan jelas sejak awal pendirian CV.
• Pengurusan SKDP
SKDP adalah singkatan dari Surat Keterangan Domisili Perusahaan. Surat ini adalah syarat yang
penting dalam pendirian sebuah CV karena menyangkut pembuatan NPWP dan izin usaha.
Pihak yang berwenang mengeluarkan SKDP adalah lurah atau kepala desa dari domisili CV.
• Pengurusan NPWP
Pengajuan NPWP badan usaha ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat domisili CV Anda
berada.
Tentunya NPWP ini akan penting untuk mengurus kebutuhan pajak seperti menggunakan
aplikasi efaktur pajak dan aplikasi ebupot kedalam bisnis anda.
• Pendaftaran CV ke PN
Melakukan pendaftaran CV ke PN. Langkah ini bisa Anda lakukan jika sudah mendapatkan akta
notaris. Anda bisa mendaftarkan notaris tersebut di wilayah hukum domisili CV Anda berada ke
PN setempat. Jangan lupa untuk membawa semua dokumen yang diperlukan, seperti SKDP,
NPWP, dan nama CV.