Perilaku Konsumen
KELOMPOK 12
Tauhid/ Amanah
Kesatuan
Kehendak
Bebas
Adil/
Seimbang Halal
َم ا َش ِبَع َرُس وُل ِهللا صىل هللا عليه وسلم ِم ْن ُخْب ٍز َق ُّط َو َال َلْحٍم ِإَّال
َع ىَل َض َف ٍف
Batasan konsumsi juga tidak hanya memperhatikkan tentang halal dan haram saja,
tetapi juga bersih, sehat, dan cocok, dan hal itu tidak hanya untuk makanan dan
minuman saja. Dalam hal berbagi kepada sesama, jika kita melakukannya dengan
ikhlas tanpa mengharap imbalan apapun, maka Allah pasti akan membalasnya lebih
dari itu. Jadi pada intinya, seorang muslim harus berperilaku sesuai dengan yang ada di
dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Berperilaku sesuai yang dicontohkan Nabi kita, dengan
menjauhi segala larangan-larangan-Nya dan mematuhi segala kewajiban-Nya.
Perilaku Konsumen Dalam Islam
Konsumsi dalam islam pada dasarnya tidak buruk, asalkan tidak mengkonsumsi secara
berlebihan dan bermewah-mewahan. Harta harus dibelanjakan dengan baik agar tidak mubazir.
Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengkhabarkan kepada
kami Hammam dari Qotadah dari 'Amru bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya, dia
berkata; bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Makanlah, minumlah,
bersedekahlah, dan berpakaianlah kalian dengan tidak merasa bangga dan sombong
serta berlebih-lebihan." Kesempatan lain Yazid berkata: "dengan tidak isrof (berlebihan),
dan tidak sombong."
Dalam hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa hamba Allah yang baik itu adalah yang tidak berlebih-lebihan
dalam membelanjakan hartanya, tidak kikir, dan tidak tamak bahkan sombong. Barang yang dikonsumsi harus
barang yang halal, jika yang dikonsumsi barang yang haram itu termasuk melanggar perintah Allah, karena
segala sesuatu yang haram itu juga haram untuk dikonsumsi. Sebagaimana dalam hadits yang memerintahkan
untuk mengkonsumsi makanan yang baik dan halal ;
ِإَّن َهللا َتَع اىَل َط ِّيٌب َال َيْق َب ُل ِإَّال: َق اَل َرُس ْو ُل ِهللا َص ىَّل ُهللا َع َلْي ِه َوَس َّلَم: َع ْن َأِبي ُه َر ْي َر َة َر ِض َي ُهللا َع ْنُه َق اَل
َيا َأُّيَه ا الُّرُس ُل ُكُلوا ِم َن الطَّط ِّيَب اِت َو اْع َم ُلوا, : َو ِإَّن َهللا َأَم َر اْلُم ْؤ ِم ِن ْي َن ِبَم ا َأَم َر ِبِه اْلُم ْرَس ِلْي َن َف َق اَل َتَع اىَل،َط ِّي بًا
َيا َأُّيَه ا اَّلِذْي َن آَم ُنوا ُكُلوا ِم ْن َط ِّيَب اِت َم ا َر َز ْق َن اُكْم – ُثَّم َذ َكَر الَّر ُجَل ُيِط ْي ُل الَّس َف َر َأْش َع َث, : َص اِلحًا – َو قَاَل َتَع اىَل
َأْغ َب َر َيُم ُّد َيَد ْيِه ِإىَل الَّس َم اِء يَا َر ِّب َيا َر ِّب َو َم ْط َع ُم ُه َحَر اٌم َو َم ْش َر ُبُه َحَر اٌم َو َم ْل َب ُس ُه َحَر اٌم َو ُغِّذ َي ِبااْلَحَر اِم َف َأَّنى
][رواه مسلم. ُيْس َت َجاُب َلُه
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah
ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana
dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya: Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal
shalihlah. Dan Dia berfirman: Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan
kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan
berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata: Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya
haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu
keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (HR. Muslim).
Hadits tentang larangan mengkonsumsi barang yang membahayakan
َق اَل َس ِم ْع ُت الُّن ْع َم اَن ْبَن َبِش ْي ٍر َيُق ْو ُل َع ىَل اْلِم ْن َب اِر َو َأْه َو ى ِاْص َب َع ْي ِه ِاىَل ْع َع ْن َزَكِرَّيا ْب َأ ى َز اِئَد َة َع الَّش
ِب ِبِّي ِن ِن ِب
اْلَحاَل ُل َبِّي ٌن َو اْلَحَر اُم َبَّي ٌن َو َبْي َن ُه َم ا ُم ْش َت ِب َه اٌت اَل َيْع َلُم َه ا َكِث ْي ٌر ِم َن: م – َيُق ْو ُل.ُأُذ َنْي ِه َس ِم ْع ُت َرُس وَل ِهَّللا ص
َك ْل َق َه ُّش َق ْن َأ
الَّن اِس َف َم ِن الَّت َق ى الُّش ُبَه اِت اْس َت َر ِلِدْيِنِه َو ِع ْر ِض ِه َو َم َو َع ِفى ال ُب اِت َو َع ِفى ا َحَر اِم الَّر اِع ى َحْو َل
اْلِح َم ى ُيْو ِش ُك َأْن َيْر َتَع ِف ْي ِه َأاَل َو ِاَّن ِلُكِّل َم ِلٍك ِح ًم ى َأاَل َو ِاَّن ِح َم ى ِهَّللا َم َحاِر ُم ُه َأاَل َو ِاَّن ِفى اْلَجَس ِد ُم ْض َغ ًة ِاَذ ا
)َص ُلَحْت َص ُلَح اْلَجَس ُد ُكُّلُه َو ِاَذ ا َف َس َد ْت َف َس َد اْلَجَس ُد ُكُّلُه َأاَل َو ِه ى اْلَق ْل ُب (رواه ابن ماجه
Artinya: Dari Zakaria bin Abi Zaidah dari al-Sya’bi berkata: “Saya mendengar Nu’man bin Basyir berkata di
atas mimbar dan ia mengarahkan jarinya pada telinganya, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Halal
itu jelas, haram juga jelas, di antara keduanya itu subhat. Kebanyakan manusia tidak mengetahui, maka
barang siapa menjaga diri dari barang subhat, maka ia telah bebas untuk agama dan kehormatannya. Barang
siapa yang terjerumus dalam subhat maka ia seperti penggembala di sekitar tanah yang dilarang yang
dikhawatirkan terjerumus. Ingatlah, sesungguhnya bagi setiap pemimpin daerah larangan. Larangan Allah
adalah hal yang diharamkan oleh Allah, ingatlah bahawa sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal
daging, jika baik maka baiklah seluruhnya, jika jelek maka jeleklah seluruh tubuhnya, ingatlah itu adalah
hati.” (HR. Ibnu Majah)
Syariah mengharamkan konsumsi atas maka dari itu tujuan perilaku konsumsi
barang dan jasa yang berdampak negatif dalam islam tidak hanya soal kepuasan
terhadap kehidupan sosial dan ekonomi yang duniawi saja, tetapi juga mementingkan
didalamnya sarat dengan kemudharatan bagi akhirat. Karena sejatinya kehidupan dunia ini
individu dan masyarakat. Seperti halnya tidak kekal, jadi bagaimana caranya agar
narkoba, minuman keras, judi dan penyakit seimbang antara dunia dan akhirat. Agar
sosial lainnya yang dapat menimbulkan harta tersebut tidak hanya bermanfaat bagi
tindakan kriminal yang dapat meresahkan kepuasan kita sendiri, tetapi juga bermanfaat
kehidupan masyarakat. Komoditas dan jasa bagi sesama. Dalam Al-Qur'an juga sudah
yang dikonsumsi seorang Muslim harus dijelaskan bahwa kita bisa mengeluarkan
sesuai menurut syariah. Dalam artian barang harta di jalan Allah, yaitu dengan shodaqoh,
dan jasa tersebut masuk dalam kategori halal infaq, zakat, dan masih banyak lainnya.
dan thayyibah (baik lagi bermanfaat).
Terima kasih!
Ada pertanyaan untuk kami?