Anda di halaman 1dari 17

Strategi Pembelajaran

- Model Pembelajaran : Discovery Learning


- Pendekatan Pembelajaran : Saintifik

Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran

Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Menganalisis keterkaitan struktur  Menganalisis struktur dan fungsi


jaringan tumbuhan dan fungsinya, jaringan pada tumbuhan
serta teknologi yang terinspirasi  Menganalisis struktur dan fungsi
oleh struktur tumbuhan. dari akar, batang, dan daun
pada tumbuhan
 Menganalisis struktur dan fungsi
dari bunga, buah, dan biji pada
tumbuhan

4.4 Menyajikan karya dan hasil  Menyajikan hasil penelusuran


penelusuran berbagai sumber berbagai sumber informasi
informasi tentang teknologi yang tentang teknologi yang
terinspirasi dari hasil pengamatan terinspirasi dari hasil
struktur tumbuhan. pengamatan struktur tumbuhan

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran

3.4.1 Menganalisis struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan

Menganalisis struktur dan fungsi dari akar, batang, dan daun pada
3.4.2
tumbuhan
Menganalisis struktur dan fungsi dari bunga, buah, dan biji pada
3.4.3
tumbuhan
Menyajikan hasil penelusuran berbagai sumber informasi tentang
4.4.1
teknologi yang terinspirasi dari hasil pengamatan struktur tumbuhan

BAB
SISTEM DALAM KEHIDUPAN TUMBUHAN
Peta Konsep

Sistem Dalam Kehidupan Tumbuhan

Struktur Dan Struktur Dan Fungsi Organ Penerapan


Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan Teknologi

jaringan
meristem akar panel surya

jaringan
pelindung batang sensor cahaya

jaringan daun
pengangkut lapisan
pelindung dan
pengilap
bunga
jaringan
penyokong

alat pemurnian
buah dan biji
air
jaringan parenkim

Stimulasi
Pernahkah kamu memperhatikan tumbuhan di skitar tempat tinggal atau
sekolahmu?. Tumbuhan memiliki ciri – ciri yang hampir sama dengan
makhluk hidup lainnya. Tumbuhan dapat membuat makanan
sendiri untuk tumbuh dan berkembangbiak. Akan tetapi, caranya
tentu berbeda dengan makhluk hidup lainnya seperti manusia dan
hewan. Untuk dapat melakukan semua itu, tumbuhan memiliki
jaringan khusus yang tidak ditemukan pada makhluk hidup lainnya.
Dalam bab ini, akan membahas dan memepelajari struktur dan
fungsi jaringan – jaringan yang ada pada tumbuhan.

A. Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Gambar : organ tumbuhan


https://bangkusekolah.com/2017/10/16/struktur-tumbuhan/

1. Jaringan Pada Tumbuhan


Jaringan – jaringan yang terdapat pada tumbuhan antara lain:
a. Jaringan meristem
jaringan muda yang sel-selnya selalu aktif membelah diri untuk
membentuk struktur primer pada tumbuhan. Jaringan ini terdapat pada bagian
ujung batang dan ujung akar.
b. Jaringan pelindung
Jaringan pelindung disebut sebagai epidermis. Fungsi jaringan ini yaitu
untuk melindungi permukaan tumbuhan di bawahnya. Penyusun jaringan
epidermis ialah sel-sel yang rapat menutupi seluruh permukaan tubuh
tumbuhan. Jaringan epidermis membentuk lapisan lilin anti air untuk
mencegah penguapan yang berlebihan. Lapisan lilin ini disebut juga kutikula.
c. Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut memiliki fungsi sebagai pengangkut zat-zat yang
ada di dalam tubuh tumbuhan. Jaringan ini juga disebut sebagai jaringan
pembuluh yang terdiri atas floem dan xylem. Jaringan floem berguna
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Adapun
xylem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun.
d. Jaringan penyokong
Jaringan ini berfungsi sebagai penguat atau penyokong tumbuhan.
Jaringan kolenkim dan sklerenkim merupakan contoh jaringan penyokong.
Jaringan ini memiliki dinding yang tebal. Apakah kamu pernah memegang
tempurung kelapa? Kerasnya tempurung kelapa ini akibat dari adanya
jaringan sklerenkim.
e. Jaringan parenkim
Jaringan dasar atau jaringan parenkim mengisi ruang antar jaringan.
Jaringan ini terdapat pada hampir semua bagian tumbuhan, seperti batang,
daun dan akar. Jaringan parenkim di daun disebut mesofil yang terdiri dari
palisade dan spons. Mesofil mengandung kloroplas. Tempat ini berlangsung
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
B. Organ Pada Tumbuhan
Organ pada tumbuhan tidak sebanyak organ yang ada pada manusia. Organ
tumbuhan terdiri dari 4 bagian yaitu akar, batang, daun dan bunga.
a. Struktur dan fungsi akar
Akar merupakan organ tumbuhan yang umumnya berada di bawah permukaan
tanah, tidak memiliki buku-buku, tumbuh ke pusat bumi atau menuju air, warna tidak
hijau (keputih-putihan atau kekuning-kuningan), dan memiliki bentuk meruncing.
Semua akar memiliki fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan di tanah atau
tempat tumbuh, menyerap air dan mineral dalam tanah atau pada medium
tumbuhnya. Pada beberapa tumbuhan, akar mengalami modifi kasi sehingga dapat
memiliki fungsi untuk menyimpan cadangan makanan misalnya pada singkong dan
bengkuang serta berfungsi juga untuk menyerap oksigen atau untuk bernapas,
misalnya pada tumbuhan bakau. Pada wortel dan lobak akar tunggang berfungsi
menyimpan cadangan makanan yang digunakan tumbuhan selama perbungaan dan
pembentukan buah. Oleh karena itu, wortel dan lobak akan dipanen sebelum
perbungaan.
1. Struktur Morfologi Akar
a. Leher akar atau pangkal
akar (Collum), yaitu
bagian akar yang
bersambungan dengan
pangkal, batang.
b. Batang akar (Corpus
Radicis), bagian akar
yang terdapat antara
leher akar dan ujungnya.
c. Cabang-cabang akar
(Radix Lateralis), yaitu
bagian akar yang tidak
langsung bersambungan
dengan pangkal batang,
Gambar struktur morfollogi akar
tetapi keluar dari akar
https://www.researchgate.net/figure/ pokok, dan masing-
Gambar-51-Bagian-bagian-akar-Pandu- masing dapat
2016_fig1_338832817 mengadakan
percabangan lagi.
a. Serabut akar (Fibrilla Radicalis), cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk
serabut.
b. Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (Pilus Radicalis), merupakan tonjolan
sel epidermis yang berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan akar,
sehingga lebih banyak air dan unsur hara yang dapat diserap. Pada tumbuhan
air jarang dijumpai adanya rambut akar.
c. Ujung akar (Apex Radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan
jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
d. Tudung akar (Calyptra), bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas
jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan
lemah, serta untuk menyerap air dan garam dari dalam tanah.
2. Struktur Anatomi Akar

secara anatomi, akar tersusun oleh tiga lapisan jaringan pokok atau tiga
sistem jaringan, yaitu epidermis, korteks, dan stele.

Gambar struktur natomi akar

https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/9379/Mengenali-Struktur-
Anatomi-Akar-Tumbuhan-dan-Bagian-Bagiannya

a. Epidermis
Dalam struktur anatomi akar, epidermis merupakan bagian terluar dari
akar yang berasal dari protoderm. Sel epidermis akar berdinding tipis,
tersusun rapat dan biasanya tidak memiliki kutikula sehingga mudah ditembus
air. Pada bagian epidermis ini tumbuh rambut-rambut akar yang berfungsi
untuk pengambilan air dan garam mineral. Rambut-rambut akar merupakan
modifikasi dari sel sepidermis akar. Pertumbuhan rambut-rambut akar
menyebabkan permukaan akar lebih luas sehingga proses penyerapan lebih
efisien. 
b. Korteks
Setelah epidermis, struktur anatomi akar dilanjut dengan keberadaan
korteks yang tersusun atas jaringan parenkim. Jaringan parenkim ini berfungsi
sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Dalam sel-sel korteks
terdapat cadangan makanan berupa amilum dan substansi lain. Sel-sel
korteks berbentuk relatif bulat (isodiametris) dengan ruang interseluler yang
jelas. Air dan garam-garam mineral yang masuk melalui bulu akar akan
melewati sel-sel korteks melalui ruang-ruang interseluler yang disebut dengan
peristiwa transportasi ektravasikuler secara apoplas.
c. Endodermis
Endodermis merupakan jaringan antara korteks dan silinder pusat atau
stela. Jaringan ini terdiri dari satu lapis sel dengan dinding sel yang tebal dan
mengandung lilin. Di jaringan endodermis ini terjadi pengaturan pemasukan
air ke dalam jaringan angkut yang berada di dalam silinder pusat.
d. Silinder pusat (stele)
Silinder pusat atau stele merupakan bagian terdalam dari struktur
anatomi akar. Jaringan pembuluh primer dikelilingi oleh kumpulan sel yang
disebut jaringan perisikel yang terletak berdampingan. Jaringan perisikel ini
bersifat meristematis dan mampu membentuk cabang akar. Bagian dalam
perisikel ini terdapat jaringan sekunder, yaitu floem dan xilem. Sel-sel pada
perisikel mudah membelah dan membentuk percabangan, sehingga
pertumbuhan cabang akar bersifat endogen. Fungsi dari perisikel ini yaitu
sebagi penunjang pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping.
Xilem dan floem terletak pada bagian dalam perisikel. Stele ini dapat
membentuk empulur pada tumbuhan monokotil tetapi tidak pada tumbuhan
dikotil.
b. Struktur dan Fungsi Batang
Batang merupakan organ yang penting dalam tumbuhan. Batang ini bisa
tumbuh tinggi menjulang. Hal ini karena adanya sinar matahari yang cukup.
Batang ialah saluran penghubung agar air dan mineral yang diserap akar dapat
sampai ke daun. Begitu pula sebaliknya, agar hasil-hasil fotosintesis yang
dihasilkan daun dapat sampai ke akar.

Batang pada beberapa jenis


tumbuhan memiliki fungsi yang
lainnya. Misalnya, batang
sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan dan air.
Contohnya yaitu tebu, kaktus,
dan kentang. Kemudian,
batang juga berfungsi sebagai
alat perkembangbiakan
Gambar struktur batang pada tumbuhan membentuk tunas pada pisang
dan lengkuas. Tumbuhan
https://image.slidesharecdn.com/ monokotil dan dikotil memiliki
jaringantumbuhanbatang-140926021146- perbedaan batang. Struktur
phpapp02/95/jaringan-tumbuhan-batang-6- jaringan pembuluhnya juga
638.jpg?cb=1411697707 berbeda. Pada tumbuhan
dikotil, berkas pengangkut pada

batang tersusun melingkar seperti cincin. Namun, pada tumbuhan monokotil, berkas
pengangkutan tersebar tidak beraturan.

c. Struktur dan Fungsi Daun


Daun merupakan bagian tumbuhan yang berguna sebagai tempat terjadinya
fotosintesis. Fotosintesis terjadi di palisade maupun spons atau bunga karang.
Daun memiliki zat hijau daun atau klorofil sehingga bisa menyerap energi dan
sinar matahari dengan baik. Daun pada jenis tumbuhan tertentu berfungsi
sebagai alat perkembangbiakan. Misalnya pada tumbuhan cocor bebek. Lalu,
daun juga berguna sebagai tempat cadangan air dan makanan seperti pada
tumbuhan lidah buaya.
Gambar struktur daun pada tumbuhan
https://www.siswapedia.com/fungsi-dan-gambar-struktur-daun-
tumbuhan/
1. Epidermis
Epidermis daun yang berasal dari tumbuhan yang berbeda, maka
beragam pula dalam hal jumlah lapisan, struktur, bentuk, susunan
stomata, susunan trikoma, penampilan, dan adanya sel khusus.
Biasanya struktur daun pipih. Untuk jaringan epidermin atas juga
berbeda dengan epidermis bawah. Permukaan bawah daun biasa
disebut dengan sebutan abaksial, dan permukaan atas daun biasa
disebut dengan sebutan adaksial.
2. Mesofil
Jaringan mesofil terdiri atas jaringan parenkim yang berada di sebelah
dalam lapisan epidermis. Jaringan mesofil mengalami diferensiasi
membentuk suatu jaringan fotosintetik yang berisi kloroplas. Umumnya
pada setiap tumbuhan terdiri atas dua tipe parenkim yang ada di dalam
mesofil, yaitu parenkim spons dan parenkin palisade.
a. Parenkim Palisade
Pada tumbuhan tertentu, sel palisade memiliki bentuk yang berbeda.
Umumnya sel parenkim palisade memanjang serta pada penampang
melintangnya terlihat berbentuk batang yang tersusun dalam bentuk
deretan. Misalnya pada lilium terdapat sebuah lobus besar pada sel
palisade yang terlihat bercabang. Sel palisade ini berada di bawah
epidermis selapis atau berlapis banyak. Diantara jaringan epidermis dan
jaringan palisade seringkali terdapat hipodermis.
b. Parenkim Spons
parenkim spons mempunyai bentuk sel yang bermacam-macam.
Spesifiknya yaitu terdapat lobus atau rongga yang berada di antara sel
satu dengan sel yang lainnya. Untuk dapat membedakan antara sel
parenkim palisade dengan parenkim spons tidaklah mudah, terlebih
apabila sel parenkim palisade tersusun atas beberapa lapis, karena
pada lapisan paling dalam biasanya mirip dengan parenkim spons yang
berada di dekatnya.
3. Jaringan Penyokong Daun
Pada bagian epidermis daun terdapat struktur yang padat serta
diperkuat oleh kutikula. Pada bagian dinding selnya seringkali tebal atau
mengandung banyak silika serta memberikan sokongan pada helai
daun. Untuk jaringan penyokong yang lain yaitu kolenkim. Pada daun
dikotil, seringkali kolenkim ditemukan dekat ibu tulang daun, pada
bagian bawah epidermis, serta pada tepi daun. Selain ditemukan
kolenkim, pada bagian mesofil daun juga ditemui sklereida. Sedangkan
pada daun monokotil, berkas pengangkunya dikelilingi oleh banyak
serabut. Pada tumbuhan germineae serta sebagian besar monokotil
yang lain, ditemukan serabut yang menutupi satu atau dua sisi berkas
pengangkut yang berhubungan dengan epidermis.
4. Struktur Tangkai Daun
Jaringan tangkai pada daun biasanya memiliki persamaan dengan
jaringan batang. Struktur epidermis pada tangkai daun mirip dengan
yang ada di batang. Jaringan penyokong pada tangkai daun yaitu
kolenkim dan juga sklerenkim. Untuk berkas pengangkutnya kolateral,
bikolateral, ataupun konsentris. Pada setiap tumbuhan susunan jaringan
pembuluh pada tangkai daunnya berbeda.
5. Sistem Pembuluh Daun
Suatu jaringan pembuluh yang bersamaan dengan jaringan non
pembuluh di sekelilingnya sering disebut dengan tulang daun ataupun
vena. Terdapat tumbuhan yang memiliki tulang daun tunggal dan ada
juga tumbuhan yang memiliki susunan tulang daun majemuk.    
Selain sebagai tempat berlangsungnya proses fotosisntesis, daun memiliki
berbagai macam fungsi yaitu sebagai berikut:
a. Tempat berlangsungnya fotosintesis. Pada proses fotosintesis dibutuhkan
cahaya sebagai sumber energi. Energi tersebut ditangkap oleh zat hijau
daun yang disebut klorofi l. Gas karbon dioksida (CO2) dan air (H2O)
digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan glukosa (C6H12O6)
dan oksigen (O2). Berikut merupakan reaksi yang terjadi pada proses
fotosistesis.

Glukosa selanjutnya akan disusun menjadi zat pati/amilum (C6H10O5)n


melalui reaksi polimerisasi. Amilum tersebut kemudian disimpan dalam
akar (misalnya pada singkong), batang (misalnya pada sagu), dan buah
(misalnya pada padi).
b.Sebagai alat respirasi. Didalam daun terdapat stomata yang berfungsi
untuk bernafas atau sebagai sebuah alat pernafasan.
c. Sebagai alat reproduksi vegetatif. Daun sebagai alat reproduksi vegetatif
ini contohnya terjadi pada tanaman cocor bebek yang membentuk tunas
daun. Daunnya berfungsi untuk memperbanyak tanaman.
d. Mengatur proses transpirasi. Untuk proses penguapan air pada daun yang
melalui mulut daun atau stomata dan kutikula yang ada di permukaan
daun dan lebih banyak di bagian bawah daun. Namun yang dapat
mengurangi penguapan adalah kutikula yang terdapat di permukaan daun
tersebut.
e. Proses gutasi. Sebagai proses gutasi maksudnya daun menjadi tempat
keluarnya cairan atau air yang berupa tetesan-tetesan.
d. Struktur dan Fungsi Bunga
Bunga merupakan alat reproduksi generatif pada tumbuhan. Bunga
biasanya memiliki warna yang menarik dan berfungsi untuk menarik
serangga atau hewan lain yang dapat membantu proses penyerbukan.
Secara umum, bunga tersusun atas dua bagian utama, yaitu perhiasan
bunga dan alat reproduksi bunga. Perhiasan bunga meliputi tangkai,
kelopak (kaliks), dan mahkota (korola). Sedangkan alat reproduksi berupa
benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina). Bunga
yang memiliki bagian-bagian tersebut disebut bunga lengkap. Sedangkan
bunga yang tidak memiliki salah satunya disebut bunga tidak lengkap.

Gambar struktur bunga


https://www.zonareferensi.com/bagian-bagian-bunga/
Berdasarkan keberadaan alat reproduksi dalam satu bunga, ada
bunga yang memiliki benang sari dan putik dalam satu bunga. Bunga
yang demikian disebut dengan bunga sempurna. Namun, ada juga bunga
yang hanya memiliki satu alat kelamin saja dalam satu bunga, benang sari
saja atau putik saja. Bunga yang demikian disebut bunga tidak sempurna.
Tumbuhan monokotil dan dikotil dapat dibedakan berdasarkan
karakteristik bunga, yaitu jumlah bagian-bagian bunga. Tumbuhan
monokotil mempunyai bagian-bagian bunga seperti daun kelopak, daun
mahkota, dan benang sari yang berkelipatan 3 (tiga). Pada tumbuhan
dikotil mempunyai bagian-bagian bunga berkelipatan 4 (empat) atau 5
(lima).
Pada bunga, terdapat serbuk sari dan bakal biji. Benang sari
menghasilkan serbuk sari. Sedangkan bakal biji ada pada putik. Alat
kelamin jantan pada tumbuhan ialah benang sari, sementara alat kelamin
betinanya ialah putik. Ketika serbuk sari jatuh ke kepala putik, serbuk sari
akan mengeluarkan sperma. Sel sperma inilah yang selanjutnya akan
membuahi sel telur yang tersimpan di dalam bakal biji.
e. Struktur Dan Fungsi Buah Dan Biji

Gambar buah dan struktur putik


https://nusacaraka.com/2019/04/23/struktur-dan-fungsi-bunga/

Buah pada umumnya berkembang dari bagian alat kelamin betina


(putik) yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Putik terdiri
atas tiga bagian, yaitu bagian dasar yang menggelembung disebut bakal
buah (ovarium), bagian yang memanjang disebut tangkai putik (stilus),
dan kepala putik (stigma). Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging
buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah belum mengalami
pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan
menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air,
misalnya buah kelapa. Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan
berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel
yang sangat keras dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa
selaput tipis (rambutan).
Bakal biji adalah bagian bunga yang biasanya ditemui pada tumbuhan
berbiji. Fungsi bakal biji adalah untuk melindungi dan menjadi tempat
pertemuan sel-sel telur yang dibuahi serbuk sari melalui proses
penyerbukan. Bakal biji yang dibuahi akan berkembang menjadi biji. Biji
merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan
perbanyakan. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah
mengalami pembuahan. Di dalam bakal buah terdapat satu atau lebih
bakal biji (ovul). Pada perkembangan selanjutnya, bakal buah akan
berkembang menjadi buah sedangkan bakal biji akan berkembang
menjadi biji. Pada kelompok tumbuhan berbunga, biasanya bakal biji
terbungkus oleh bakal buah atau ovarium. Sementara pada kelompok
tumbuhan berbiji, bakal biji akan terbuka dan dapat terlihat secara
langsung.

Kegiatan Pengamatan

Lakukan kegiatan – kegiatan berikut bersama kelompokmu, setelah itu


presentasikan hasil penemuanmu!

Tujuan : mengidentifikasi struktur jaringan pada tumbuhan yang ada dilingkungan


sekitar.

Nama Jenis tanaman


No. Akar Batang Daun Bunga
tumbuhan Monokotil Dikotil
1.

2.

3.

dst

dst

10.

C. Penerapan Struktur Tumbuhan pada Teknologi


Tumbuhan memiliki struktur dan fungsi tertentu yang dapat melangsungkan
mekanisme kehidupan. Mekanisme setiap bagian tumbuhan, memiliki fungsi yang
unik dan berbeda. Karenanya, mekanisme pada tumbuhan bisa menginspirasi para
ilmuwan untuk mengembangkan suatu teknologi yang bermanfaat untuk kehidupan
sehari – hari. Struktur organ dan jaringan tumbuhan menginspirasi manusia untuk
mengembangkan berbagai teknologi seperti panel surya (solar cell), sensor cahaya,
lapisan pelindung, pengilap mobil dan alat pemurnian air.  

a. Panel surya (Solar cell)


panel surya adalah alat
yang dapat mengubah sinar
matahari menjadi energi listrik.
Ketika cahaya matahari
mengenai panel surya
menyebabkan elektron (partikel
penyususn atom yang bermuatan
negatif) pada panel surya
bergerak melalui konduktor dan
menjadi arus listrik. Mekanisme

kerja panel surya terinspirasi dari proses fotosintesis pada daun. Proses fotosintesis
membutuhkan cahaya, karbondioksida dan klorofil, menghasilkan oksigen dan
glukosa. Saat daun terkena sinar matahari, klorofil akan menyerap energi cahaya.
Elektron pada klorofil bergerak melalui saluran yang menyebabkan muatan positif ikut
bergerak.  Selanjutnya, muatan positif bergerak menuju kompleks enzim yang
berfungsi menghasilkan energi berupa ATP dan NADPH. ATP dan NADPH
digunakan untuk mengubah karbon dioksida menjadi glukosa. Berikut reaksi
perubahan energi cahaya menjadi kimia dalam proses fotosintesis

b. Sensor Cahaya 

Contoh penggunaan sensor


cahaya adalah lampu penerang jalan.
Lampu penerangan jalan mampu
menyala dan mati secara otomatis
karena dilengkapi dengan sensor cahaya
yang disebut fotoresistor atau Light-
dependent resistor (LDR) dan sakelar
pengatur on – off. Fotoresistor mampu

mendeteksi ada dan tidak ada cahaya di lingkungan sekitar. Fotoresistor adalah


resistor atau hambatan listrik yang dapat diubah nilai hambatannya melalui
penyinaran cahaya. Hambatan listrik dari fotoresistor ini akan berkurang jika terkena
cahaya, sehingga apabila ada cahaya mampu menghantarkan listrik. Saat menjelang
pagi, matahari mengenai resitor, mengakibatkan listrik mengalir menuju sakelar.
Sakelar menjadi aktif dan mematikan aliran listrik utama, sehingga lampu penerang
jalan menjadi mati. Saat menjelang malam, arus listrik tidak dapat mengalir melalui
fotoresistor, sehingga tidak ada arus listrik yang menuju sakelar. Akibatnya, sakelar
dalam kondisi on dan lampu penerang jalan menyala. Berikut sensor cahaya pada
penerang jalan : 
Mekanisme pada lampu penerang jalan terinspirasi oleh mekanisme pada
tumbuhan kaktus (Opuntia sp.). Kaktus hidup di gurun pasir yang kering, sehingga
memiliki stomata yang unik. Stomata akan membuka pada malam hari dan akan
menutup pada siang hari untuk mengurangi penguapan air. Proses membuka dan
menutupnya stomata didukung oleh aktivitas sel penjaga. Sel penjaga memiliki
reseptor cahaya (fotoreseptor) yang peka terhadap cahaya. Saat siang hari,
fotoreseptor akan menangkap cahaya dan menyebabkan air dipompa keluar dengan
bantuan ion – ion. Akibatnya, sel penjaga akan mengecil dan stomata menutup.
Sedangkan malam hari, air dipompa lagi kedalam sel penjaga dengan bantuan ion –
ion. Akibatnya, sel penjaga menjadi lebih besar dan stomata membuka. Berikut
mekanisme membuka dan menutupnya stomata pada kaktus :

c. Lapisan Pelindung dan Pengilap 


Pada permukaan daun talas (Colocasia esculenta) dan teratai (Nymphaea
sp.) dilindungi oleh lapisan kutikula. Kutikula tersusun atas senyawa lipid berupa lilin
(wax) dan polimer hidrokarbon yang disebut kutan. Kedua senyawa ini bersifat
hidrofobik (tidak suka air), sehingga jika air mengenai lapisan ini tidak akan
basah. Lapisan lilin juga mampu mencegah menempelnya debu dan kotoran
sehingga membuat daun tetap bersih. Mekanisme ini diadopsi oleh ilmuwan untuk
pembuatan cat yang tidak mudah kotor, lapisan pengilap dan lapisan anti air.
Misalnya pada semir sepatu, lapisan pengilap mobil dan perabotan rumah, dan
sebagainya. Berikut lapisan pelindung pada daun dan lapisan pengilap mobil : 

d. Alat Pemurnian Air 


Peraiaran yang ditumbuhi eceng
gondok (Eichorria crassipes) kondisi
airnya jernih. Hal ini karena akar eceng
gondok berbentuk serabut – serabut
yang rapat dan mampu menyerap
partikel – partikel yang terlarut dalam
air sehingga air menjadi bersih. Zat –
zat beracun pun dapat diserap oleh
eceng gondok. Berikut gambar eceng
gondok dan jalur penyerapan air :
Apabila sel akar diamati dengan mikroskop, maka akan terlihat lubang – lubang
atau saluran kecil pada membran sel akar. Saluran ini terbentuk dari protein dan
memiliki lubang dengan ukuran dan daya ikat tertentu. Salah satu salurannya yaitu
aquaporin. Aquaporin adalah saluran (protein kanal) yang hanya dilewati oleh air,
sehingga partikel lain tidak dapat masuk. Mekanisme ini menginspirasi ilmuwan untuk
mengembangkan teknologi penyaringan atau pemurnian air. Dengan teknologi ini, air
yang kotor dapat disaring, sehingga menghasilkan air yang jernih. 

Rangkuman Materi

1. Organ tumbuhan meliputi akar, batang, daun, dan bunga.


2. Akar merupakan organ tumbuhan yang berada didalam tanah dan
berfungsi menyerap air dan mineral dari tanah serta meletakkan dan
menyokong tegaknya tubuh tumbuhan.
3. Sistem jaringan penyususn akar meliputi epidermis, korteks,
eksodermis, endodermis, dan stele (perisikel, xilem, dan floem).
4. Batang merupakan bagian tumbuhan yang berada dipermukaan tanah,
berfungsi sebagai sarana lintasan air, mineral, dan makanan
antarbagian tumbuhan (akar, batang, dan daun).
5. Jaringan primer batang monokotil terdiri atas
a. Bagian luar : epidermis
b. Bagian dalam : ikatan pembuluh, empulur, dan sklerenkim
6. Jaringan primer batang dikotil terdiri atas :
a. Epidermis
b. Korteks, yang tersusun dari parenkim, kolenkim, dan sklerenkim
c. Stele atau silinder pusat yang terdiri dari jaringan xilem primer,
floem primer, kambium vaskular, dan empulur
7. Jaringan sekunder batang dikotil meliputi
8. Daun merupakan bagian tumbuhan yang biasanya berbentuk lembaran
pipih, berwarna hijau, dan berfungsi sebagai tempat pembuatan
makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis
9. Struktur anatomi daun terdiri dari jaringan
a. Epidermis
b. Jaringan dasar : parenkim palisade, dan spons
c. Jaringan pembuluh : xilem dan floem
10. Bunga merupkan alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan
kelompok angiospermae karena didalamnya terdapat alat – alat
reproduksi seperti benang sari, putik, dan kandung lembaga. Bunga
akan berkembang menjadi buah dan biji
11. Struktur dasar bunga meliputi
a. Kelopak bunga c. Benang sari
b. Mahkota bunga d. putik
12. Buah terdiri dari kulit buah dan biji. Biji terdiri dari kulit biji, endosperma,
dan embrio.
Uji Kompetensi
A. Berilah tanda silang (x) haruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar!
1. Berikut ini, merupakan bagian-bagian dari tumbuhan yang berperan dalam
menghasilkan oksigen?
a. Akar, batang dan buah b. Daun, batang dan bunga
c. buah, daun dan bunga d. Batang, daun dan akar
2. Perhatikan pernyataan berikut!
1) melindungi akar
2) mengangkut air ke pembuluh berikutnya pada batang
3) menyerap air dan garam mineral dari tanah
4) menyampaikan makanan ke bagian akar
Fungsi kaliptra dan rambut akar berturut-turut sesuai nomor....
a. 1 dan2 b. 2 dan 4
c. 1 dan 3 d. 3 dan 4
3. Bagian dari akar yang berfungsi dalam memperluas bidang penyerapan air
dan garam minerall adalah....
a. ujung akar b. korteks akar
c. Epidermis d. rambut akar
4. Perhatikan gambar dibawah !
Fungsi utama pada bagian yang ditunjuk
nomor 5 pada tumbuhan tumbuhan
adalah …

a. menegakkan tumbuhan
b. menyerap air tanah
c. mengisap udara pernapasan
d. penguat tumbuhan

5. Perhatikan gambar dibawah !


Ciri utama bagian nomor 2 adalah....
a. menghasilkan klorofi l
b. adanya pertulangan daun
c. daun yang pipih dan lebar
d. memiliki stomata

6. Akar gantung pada tumbuhan beringin berfungsi untuk....


a. menegakkan tumbuhan b. menyerap air tanah
c. mengisap udara pernapasan d. penguat tumbuhan
7. Ciri khas yang membedakan batang tanaman dikotil dengan tanaman
monokotil adalah …
a. Adanya cicin tahun dan ruas batang tidak jelasnya
b. Cambium dan ruas batang terlihat jelas
c. Pembuluh xylem dan floem yang tertata serta ruas batang terlihat jelas
d. Adanya cicin tahun dan ruas batang terlihat jelas
8. Pengeluaran kelebihan air berupa tetesan air melalui ujung atau tepi daun
disebut....
a. Gutasi b. mutasi
c. Respirasi d. Transpirasi
9. Pada tumbuhan berbunga benang sari dan putik berfungsi sebagai....
a. perhiasan bunga b. mahkota bunga
c. alat kelamin d. bakal buah
10. Penyerapan air melalui rambut akar terjadi secara osmosis. Pernyataan yang
tepat mengenai peristiwa osmosis adalah....
a. masuknya zat ke dalam jaringan akar
b. masuknya semua zat ke rambut akar
c. difusi air ke dalam sel akar menembus membrane sel
d. menyusupnya air ke ruang-ruang antar sel
11. Bunga akan membentuk buah dan biji setelah mengalami proses....
a. Penyerbukan b. penyerbukan dan pembuahan
c. pematangan bakal buah d. pematangan bakal biji
12. Bagian bunga yang menjadi daya tarik serangga karena warna dan
mengeluarkan bau yang khas adalah....
a. Putik b. benang sari
c. kelopak d. mahkota
13. Perhatikan ciri-ciri sel berikut.
1) berukuran kecil
2) berdinding tebal
3) aktif membelah
4) memiliki vakuola yang besar
5) relatif kaya akan protoplasma
Ciri-ciri meristem ditunjukkan oleh nomor….
a. 1, 2, dan 3 b. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 5 d. 1, 3, dan 5
14. Perbedaan antara jaringan kolenkim dan sklerenkim yang tidak tepat
adalah….

KOLENKIM SKLERENKIM

A
Tersusun atas sel-sel hidup Tersusun atas sel-sel mati
.
B
Sel mengandung protoplasma Sel tidak mengandung protoplasma
.
Selnya tidak mampu
C
membelah Selnya mampu membelah diri
.
diri
D Penebalan dinding sel tidak
Penebalan dinding sel merata
. merata
Perhatikan gambar susunan sel-sel daun berikut ini! Jaringan yang berfungsi
dalam proses fotosintesis ditunjukkan oleh nomor….
a. 1 dan 2 b. 1 dan 4
c. 2 dan 3 d. 2 dan 4
15. Saat praktikum, seorang siswa mengamati sayatan melintang daun dengan
mikroskop. Hasil pengamatan menunjukkan adanya jaringan dengan ciri-ciri
sebagai berikut.
– terdiri dari sel-sel hidup
– bentuk sel seperti balok
– berupa selapis sel yang tersusun rapat
– tidak ada ruang antarsel
– dilapisi kutikula
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, siswa menyimpulkan bahwa jaringan tersebut
berfungsi
sebagai….
a. Pelindung b. tempat fotosintesis
c. alat pengangkut d. tempat penyerapan

B. Jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Sebutkan fungsi umum dari organ akar, batang, dan daun pada tumbuhan!
2. Pada organ akar dan batang tumbuhan bisa terjadi modifi kasi sehingga memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Sebutkan dan berikan contoh modifi kasi dari organ
tumbuhan tersebut!
3. Sekelompok siswa disuruh guru untuk mengamati tanaman yang ada di halaman
sekolah. Salah satu siswa mengelompokkan beberapa tumbuhan termasuk
kedalam tanaman monokotil dan dikotil, lalu apa apa yang membedakan tanaman
monokotil dan dikotil ?
4. Dari kegiatan diatas, ada sekelompok siswa yang mengelompokkan tumbuhan
berbiji dan tidak, lalu apa perbedaan tumbuhan berbiji dan tidak berbiji ?
5. Fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan senyawa kompleks
dari senyawa sederhana yang dilakukan oleh tumbuhan. Sebutkan 3 faktor yang
memengaruhi proses fotosintesis!

DAFTAR PUSTAKA

https://www.cekkembali.com/gerak-pada-tumbuhan/
http://genwisaku.blogspot.com/2017/06/hama-dan-penyakit-pada-tumbuhan.html
https://wirahadie.com/teknologi-terinspirasi-dari-tumbuhan/

Anda mungkin juga menyukai