Anda di halaman 1dari 6

HUKUM KONSTITUSI

MODUL 2
KEGIATAN BELAJAR 3
IDE LAHIRNYA KONSTITUSI

A. Deskripsi Singkat
Pada Kegiatan belajar 3 ini, peserta kuliah akan mempelajari mengenai ide
lahirnya konstitusi. Di Kegiatan Belajar ini akan dijelaskan terkait ide
lahirnya konstitusi.
B. Relevansi
Materi dalam Kegiatan belajar ini berkaitan dengan ide lahirnya konstitusi.
Diharapkan bagi peserta mata kuliah mampu menganalisis ide lahirnya
konstitusi.
C. Capaian Pembelajaran
1. Uraian
Embrio konstitusi sebagai hukum dasar (droit constitutional) dari
negara-negara di belahan dunia ini dapat digali dari dua sudut pandang
yaitu dari sudut bentuk negara dan dari sudut pembentuk konstitusinya.
Dari sudut bentuk negara, Hawgood dalam bukunya Modern
Constitution Since 1787 mengemukakan bahwa sebenarnya ada
sembilan macam bentuk negara yang sekaligus menunjuk bentuk-
bentuk konstitusinya. Tetapi kesembilan bentuk negara itu telah
menjadi bangunan-bangunan historis di mana sekarang sudah tidak
mempunyai arti lagi. Maka dari itu hanya diambil tiga bentuk negara,
yaitu:
a. Spontaneous State (Spontane Staat). Konstitusinya disebut
Revolutoinary Constitustion).
Spontaneous State adalah negara yang timbul sebagai akibat
revolusi. Dengan demikian konstitusinya bersifat revolusioner.
Sebagai contoh konstitusi seperti ini adalah Konstitusi Amerika
Serikat dan Konstitusi Perancis.
b. Negotiated State (Parlementaire Staat). Konstitusinya disebut
Parlementarian Constitution.
Negotiated State adalah negara yang berdasarkan pada kebenaran
relatif (relatieve waarheid). Bukan berdasarkan absolut waarheid
seperti oosterse demokratie, yaitu Rusia. Lain halnya dengan Islam
mempunyai al-Qur’an, Kristen ada Injil. Tetapi revolusi Perancis
tidak mempunyai absolute waarheid, jadi masih harus dicari
relatieve waarheid dengan jalan forum diskusi dan negosiasi
sebagai political philosopy-nya. Negosiasi berarti geven en nemen,
memberi dan menerima, take and give. Tetapi kemudian sifatnya
seperti orang dagang sapi (koc-handel). Masing-masing pihak
ingin memperoleh keuntungan sebanyak mungkin, dan tidak lagi
mencari kebenaran (inilah celanya sistem parlementer kata
Prof.Mr.Djokosutono).
Parlemen adalah merupakan tempat di mana diskusi dan negosiasi
tidak dilaksanakan. Sehingga adanya parlemen yang tercermin
dalam konstitusi negara yang bersangkutan merupakan ciri dari
negotiated state. Oleh karena itu konstitusinya disebut
parlementarian constitution.
c. Derivative State (Algeleide Staat). Konstitusinya disebut “Neo-
National Constitution”.
Derivative State adalah negara yang konstitusinya mengambil
pengalaman dari negara-negara yang sudah ada (neo-national).
Derivative State ini hanya meniru, tidak ada buah pikiran yang asli
(oorspronkelijke gedacht). Bentuk negaranya juga meniru
(afleiden) dari negara-negara barat. Keadaan yang demikian disebut
“neo-national”, maksudnya nasionalisme yang berdasarkan pada
kolonialisme atau nasionalisme yang timbul karena penjajahan
sebagai akibat akulturasi proses. Misalnya, Konstitusi Burma,
Thailand, Vietnam Utara, Vietnam Selatan, India, Pakistan, dan
Indonesia.
Neo-Nationalisme ini menurut Prof. Mr.Djokosutono ialah
nasionalisme yang timbul sebagai akibat perang dunia I. Derivative
State juga mengenai negara-negara yang timbul sesudah perang
dunia II, yaitu negara-negara baru yang sebelumnya merupakan
koloni negara barat. Mereka itu meniru konstitusi dari negara barat.
Kesalahan Hawgood; kata Djokosutono , derivative state tidak
overnemen segala-galanya begitu saja. Melainkan mau tidak mau
harus dipengaruhi oleh natur und kulturbedingungen. Mestinya
derivative state jangan dipandang secara mutlak, tetapi harus ada
penyesuaian dengan keadaan negara sendiri. Inilah kritik
Djokosutono terhadap Hawgood. Metode yang digunakan
Hawgood di atas adalah Comparative History artinya
memperbandingkan bentuk negara, bentuk pemerintahan maupun
konstitusi dari berbagai negara.
Perspektif lain, dari sudut pembentukan (maker) konstitusi dalam
suatu negara dimungkinkan ada lima macam bentuk konstitusi,
yaitu: (1) Konstitusi bisa dibuat oleh Raja. (2) Konstitusi dibuat
bersama-sama Raja dan rakyat (bentuknya pactum) seperti pada
aliran monarcho-machen di mana terdapat perjanjian antara raja
dan rakyat yang dimuat dalam fundamentalis. Hal ini terjadi pada
abad pertengahan. (3) Konstitusi dibuat oleh rakyat seluruhnya
(bentuknya einigung) seperti pernah terjadi di mana para
calvinisten dari Inggris mendirikan koloni Amerika. (4) Konstitusi
yang dibuat oleh badan Kontituante (een eenzijdige wilsoplegging
in wetsvorm), dan (5) Konstitusi yang dibuat oleh pemerintah
diktator (een eenzijdige wilsoplegging in de vorm van politieke
beslissing) seperti Konstitusi di Uni Soviet. (Dahlan
Thaib,dkk,2003:61-62).

2. Latihan

Dalam latihan ini, peserta kuliah diharapkan menjawab soal berikut ini.
setelah menjawab, peserta kuliah diharapkan dapat menelusuri
jawabannya pada bagian uraian.

Uraikan mengenai Ide lahirnya konstitusi.

Hasil pekerjaan dapat didiskusikan dengan peserta lainnya. Tentu saja,


kolaborasi membahas jawaban dilakukan setelah peserta kuliah
menyelesaikan soal ini secara mandiri.

3. Pustaka
a. C.F. Strong, 2015, Konstitusi-konstitusi Politik Modern; Studi
Perbandingan tentang Sejarah dan Bentuk (terj.),Nusamedia,
Bandung.
b. Dahlan Thaib, dkk., 2003, Teori dan Hukum Konstitusi, Rajawali
Pers, Jakarta.
c. Jimly Asshiddiqie, 2011, Konstitusi dan Konstitusionalisme
Indonesia (cetakan kedua), Sinar Grafika, Jakarta.
d. Jimly Asshiddiqie, 2011, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara
(cetakan ke-3), Rajawali Pers, Jakarta.
D. Tugas dan Lembar Kerja
Pada tugas ini, peserta diharapkan membuat uraian singkat mengenai Ide
lahirnya konstitusi, terdiri dari 1 paragraf dan minimal 10 kalimat.

E. Tes Formatif
1. Negara yang timbul sebagai akibat revolusi disebut...
A.Spontaneous State
B. Negotiated State
C. Derivative State
D. Droit State
2. Negotiated State adalah negara yang berdasarkan pada kebenaran
relatif . Konstitusinya disebut...
A. Revolutoinary Constitution
B. Parlementarian Constitution
C. Neo-National Constitution
D.Derivate Constitution
3. Negara yang konstitusinya mengambil pengalaman dari negara-negara
yang sudah ada (neo-national).Disebut...
A. Derivative State
B. Droit State
C. Negotiated State
D. Revolutionary state
4. Konstitusi Derivative State (Algeleide Staat) disebut...
A. Neo National Constitution
B. Parlementarian Constitution
C. Revolutionary Constitution
D. Sponataneous Constitution
5. Dari sudut pembentukan (maker) konstitusi dalam suatu negara
dimungkinkan ada lima macam bentuk konstitusi, yaitu terdapat di
bawah ini,kecuali...
A. Konstitusi bisa dibuat oleh Raja
B. Konstitusi dibuat bersama-sama Raja dan rakyat
C. Konstitusi dibuat oleh rakyat seluruhnya
D. Konstitusi tidak bisa dibuat oleh Raja
6. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Bila Anda merasa telah menjawab tes formatif dengan baik,bandingkanlah
jawaban anda tersebut dengan kunci jawaban yang disediakan. Jika hasil
perhitungan menunjukkan anda telah mencapai tingkat penguasaan sama
atau lebih besar dari 80%. Anda dipersilakan untuk meneruskan ke kegiatan
belajar berikutnya.
Untuk mengetahui persentase penguasaan materi pada kegiatan belajar 3
ini,anda cukup menghitung menggunakan rumus berikut:
Jumlah jawaban benar × 100 = %
Seluruh soal

Anda mungkin juga menyukai