Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

KORTIKOSTEROID DOSIS TINGGI UNTUK MANAJEMEN KOMPRESI METASTASIS


KORDA SPINALIS (MSCC) SERVIKAL DARI TUMOR PARU PRIMER : LAPORAN KASUS
BERBASIS BUKTI (EBCR)
Burhan Gunawan MD, Paramita Adinda Putri MD
RS Sumber Waras Jakarta Barat

Pendahuluan : Kompresi metastasis korda spinalis (MSCC) merupakan lesi metastatic epidural yang
menyebabkan pergeseran korda spinalis. Metastasis vertebra servikal dari tumor paru merupakan kondisi yang
jarang ditemukan. Penelitian sebelumnya menunjukkan jika pemberian kortikosteroid dosis tinggi sebagai
adjuvant memberikan benefit. Tujuan penelitian ini adalah menjawab : (1) Apakah pemberian kortikosteroid dosis
tinggi memberikan luaran yang baik? (2) Bagaimana regimen dosis kortikosteroid optimal untuk keadaan
tersebut?

Kasus : Pasien laki-laki usia 20 tahun datang ke UGD dengan sesak nafas disertai kelemahan pada keempat
anggota gerak sejak 2 hari lalu. Tidak ada riwayat trauma sebelumnya. Pemeriksaan neurologi ditemukan
tetraparese. Pemeriksaan CT scan toraks ditemukan gambaran tumor paru, disertai lesi destruksi multipel dan
penyempitan diskus pada vertebra servikal. Pasien diberikan metilprednisolon 500 mg IV/hari. Terdapat
perbaikan kekuatan motorik dalam 3 hari pemberian terapi.

Metode : Analisis studi EBCR ini berbasis meta-analisis. Pertanyaan klinis dijawab dengan melakukan pencarian
artikel dari Google Scholar, Pubmed, dan Cochrane Library. Kriteria inklusi utama adalah penelitian mengenai
pemberian kortikosteroid pada MSCC dengan desain penelitian terkontrol acak (RCT). Setiap penelitian yang
sesuai kriteria dilakukan telaah kritis pada validitas internal, hasil, dan aplikabilitas.

REKOMENDASI :Telaah kritis dan meta-analisis dari 3 artikel RCT dapat menjawab pertanyaan klinis
1. Pemberian steroid dosis tinggi sebagai adjuvan setelah diagnosis MSCC ditegakkan dapat memperbaiki
kemampuan ambulatori pasien. Terapi definitif harus dilakukan segera (radioterapi atau pembedahan
dekompresif)
2. Dosis kortikosteroid rendah (16 mg dexamethasone = 83.3 mg metilprednisolon) dan dosis kortikosteroid
tinggi (96 mg dexamethasone = 512 mg mg metilprednisolon) memberikan luaran ambulatori sama,
namun dengan efek samping lebih minimal

Kesimpulan : Penelitian EBCR ini menunjukkan jika pemberian steroid dosis tinggi pada pasien tetraparese
akibat MSCC servikal dari tumor paru primer dapat memperbaiki kemampuan ambulatori pasien.

Kata Kunci : MSCC, Tumor Paru Primer, Metilprednisolone, EBCR

Anda mungkin juga menyukai