Anda di halaman 1dari 33

JOURNAL

READING
Paparan Kortikosteroid Inhalasi dan
Risiko katarak pada Penderita Asma dan
PPOK: Sistematik Review dan Meta
Analisis
Raudah Nur Jannah H1AP21037

Pembimbing :
dr. Khatmansyah, Sp.M
Kepaniteraan Klinik Bagian Mata
RSUD Dr. M. Yunus
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universtas Bengkulu
01
Pendahuluan
Beberapa penelitian
menunjukkan tigginya
Katarak... prevalensi penyakit penyerta
pada penderita
katarak,termasuk penyakit
Suatu kondisi yang pernafasan seperti asama dan
ditandai dengan lensa PPOK
yang semakin buram ↓
seiring berjalannya watu Kejadian katarak pada asma
→ penglihatan kabur dan PPOK dikaitkan oleh
penggunaan kortikoseroid
sistemik

Dalam 6 dekade lalu, telah


banyak dilaporkan bahwa Pengembangan katarak akibat
penggunaan kortikosteroid pengobatan kortikosteroid
sistemik jangka panjang inhalasi (ICS) lebih rendah
berhubungan dengan dibandingkan kortikosteroid
perkembangan katarak. sistemik

Jenis katarak yang dikaitkan adalah katarak


subskapular posterior (PSC)
Tujuan Penelitian...

Mengeksplorasi kemungkinan Memberikan pembaruan pengetahuan


hubungan terapi ICS pada asma dan terkini mengenai risiko katarak pada
PPOK dan risiko perkembangan pasien asma dan PPOK terkait dengan
katarak kortikosteroid sistemik dan/atau
inhalasi yang diresepkan

Sitematik review dan Meta analisis


02
Bahan & Metode
Strategi Pencarian...
Pencarian literatur dilakukan di database dan

Kata kunci di PubMed “cataract and corticosteroid”


Kata kunci di Embase “corticosteroid OR asthma OR COPD AND katarak In
Diagnosis, Drug Therapy”

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi


i. Penelitian asli yang melaporkan risiko i. Publikasi non-inggris
katarak pada pasien asma dan/atau PPOK ii. Berupa tinjauan sistematis
yang diberi kortikosteroid sistemik
dan/atau inhalasi
ii. Studi yang diterbitkan dalam 3 dekade
terakhir
Seleksi studi dan ekstraksi data...
Semua studi yang diambil dari pencarian di PubMed dan Embase diasaring oleh kedua penulis
• Studi disaring untuk kelayakan berdasarkan judul abstrak
• Studi disaring kembali secara otomatis dengan pendekatan PICO
• Kedua peneliti mengambil informasi dari semua penelitian yang memenuhi kriteria
kelayakan. Rincian penelitian yang diambil mencakup :

• Judul dan desain penelitian • Usia rata-rata individu yang dilibatkan


• Lama penelitian • Definisi kelompok kontrol
• Populasi • Analisis statistik
• Ukuran sampel • Hasil yang dilaporkan

Peneliti juga menilai data berupa


• Definisi asma dan PPOK
• Apakah pasien yang disertakan telah diberi resep ICS atau sistemik
• Informasi dosis harian
• Dan apakah kortikosteroid yang diresepkan sebagai terapi definitif atau maintenance
Penilaian Kualitas...
● Penulis pertama melakukan penilaian kualitas terhadap semua studi yang
disertakan.
● Perbedaan penilaian kemudian didiskusikan antara penulis
● Semua studi yang dimasukkan dinilai secara individual
● Studi berupa Case Control dan Cohort, Kualitas dan risiko biasnya dinilai
menggunakan skala bias Newcastle-Ottawa (NOS). Terdiri dari 8 item dalam 3
kategori, total maximum adalah 9, dan skor studi ≥7 dianggap sebagai studi
berkualitas tinggi
● Studi Cross-sectional dinilai menggunakan NOS yang diadaptasi. Terdiri dari 7
item dalam 3 kategori, dengan total maximum 9
Analisis Data...

Analisis statistik dilakukan menggunakan Meta-


package for Rstudio Version 1.2.5001 2009-2019
Rstudio Inc.

Dengan menampilkan output


• Katarak atau tidak ada perkembangan katarak
• Perkiraan pengobatan
• Kesalahan standar
• Interval kepercayaan
• Perkiraan heterogenitas statistik
• Hubungan dosis respon atau tidak ada respon
03
Hasil
Diperoleh Total 2.793 studi dari 2 database

2775

779

461
• 6 studi cohort
Hasil akhir
• 4 studi Cross-sectional
19 studi sistematik review
• 2 studi case-control
(12 meta-analisis)
(a) Kortikosteroid inhalasi

5
6

(b) Kortikosteroid oral

3
4

7
8

(c) Kortikosteroid oral dan inhalasi


1

2
5% kasus katarak

Total 1.274.878 23% mendapat resep iCS

78% kasus asma


dan/atau PPOK 0,3% mendapat resep
kombinasi ICS dan OCS
Semua studi kecuali oleh Miller, dkk (2011)
melaporkan nilai statistik yang signifikan
hubungan antara perkembangan katarak dan 50% pernah atau sesekali (dalam 12 bulan
paparan kortikosteroid pada kelompok penderita sebelumnya) mendapar resep
asma dan/atau PPOK kortikosteroid oral (OCS)

Semua studi menunjukkan bahwa rata-rata dosis harian


ICS melebihi 1.000 μg dikaitkan dengan peningkatan
risiko katarak
Definisi Asma dan PPOK...
Definisi Asma dan PPOK berbeda diantara penelitian yang disertakan:
 Beberapa penelitian mendefinisikan asma berdasarkan kuisioner, termasuk pertanyaan
apakah individu pernah mengkonsumsi tablet kortikosteroid atau kortikosteroid
inhalasi
 Peneliti lain menggunakan definisi berdasarkan diagnosis asma atau PPOK pada rekam
medis
 2 penelitian mendiagnosis berdasarkan GINA

Semua penelitian memfokuskan pada subtipe katarak dengan


menggunakan slit lamp dan didapatkan hasil bahwa katarak subkapsular
posterior adalah subtipe katarak yang paling sering ditemukan pada pasien
Meta Analisis

Studi Cohort OR 1.60

Studi Cross-sectional OR 2.78

Studi Case control OR 2.0


Analisis
Sensitivitas

Studi Cohort: estimasi OR


1.42 – 1.74

Studi Cross-sectional:
estimasi OR 2.63 – 3.00
Penilaian kualitas

Terdapat risiko bias seleksi yang tinggi pada separuh penelitian yang disertakan karena penelitian tersebut
tidak memberikan informasi mengenai karakteristik kelompok kontrol atau kelompok pembanding

Risiko bias rendah pada sebagian besar kategori


Penilaian kualitas

Risiko bias rendah pada sebagian besar kategori


Penilaian Bias
Meta Regresi

Hubungan dosis-respon secara signifikan dikaitkan dengan perkembangan katarak (OR 1,99, p<0.001)
04 Diskusi
Temuan dalam tinjauan sistematis terhadap penelitian yang ada menunjukkan “adanya
hubungan yang kuat antara pengobatan ICS dan risiko katarak pada pasien PPOK dan
asma”, dengan meta analisis mengungkapkan “rata-rata risiko 2x lipat terjadinya katarak
pada PPOK dan asma yang terpajan kortikosteroid”

(c) Kortikosteroid oral dan inhalasi


1

penelitian oleh Wang, dkk (2009) dan Toogood, dkk (1993) menyatakan terjadi peningkatan
risiko katarak pada pasien yang diobati dengan ICS dan OCS
(a) Kortikosteroid inhalasi Penelitian ini
2 menggunakan
rekam medis
database
(GPRD) dan
3 melaporkan
hubungan yang
signifikan antara
(b) Kortikosteroid oral katarak dan
individu dengan
2 asma dan/atau
PPOK yang

vs mendapat resep
kortikosteroid

(a) Kortikosteroid inhalasi

Paparan ICS tidak secara signifikan berhubungan dengan


risiko katarak
(a) Kortikosteroid inhalasi

Berhubungan
2

(b) Kortikosteroid oral

Sebagian besar kasus PPOK disebabkan oleh merokok tembakau. Selain kortikosteroid,
Tidak
tembakau juga telah dikaitkan sebagai faktor risiko potensial katarak. 4 penelitian ini
Berhubungan
telah menyesuaikan riwayat merokok dalam analisis mereka untuk mengurangi risiko
perancu.
Dalam suatu sistematic review dan meta analasis yang pernah dilakukan oleh
Weatherall, dkk (2009), apada suatu studi kasus kontrol yang menginvestigasi
hubungan antara ICS dan risiko katarak ditemukan bahwa penggunaan ICS
meningkatkan risiko katarak 25% pada tiap 1.000 μg peningkatan dosis harian.

Penelitian ini sejalan oleh pernyataan Weatheral, dkk sebelumnya. Selain itu,
hasil meta regresi menunjukkan hubungan dosis-respon antara paparan
kortikosteroid dan risiko katarak. Ambang batas dosis ICS harian minimal 1.000
μg menunjukkan risiko katarak sebanding dengan risiko yang disebabkan oleh
pengobatan dengan kortikosteroid sistemik
Secara umum, sebagian besar penelitian yang dimasukkan dapat dinilai berkualitas tinggi.
Namun, beberapa keterbatasan dari penelitian yang disertakan patut disebutkan:

o Studi oleh Toogood, dkk (1993) dan Delcourt, dkk (2000) tidak melaporkan bagaiamana
asma didefinisikan

o Studi oleh Derby dan Maier (2000) juga tidak mencakup definisi PPOK

o Studi oleh Cumming, dkk (1997) dan Wang, dkk (2009) mendefinisikan pasien asma
berdasarkan hasil kuisioner mengenai pengobatan kortikosteroid untuk asma atau
penyakit dada lainnya, yang mungkin menyebabkan bias

o Penelitian penyebutkan bahwa pasien diberi resep ICS secara teratur, setiap hari, atau
pada saat penelitian, atau sebelumnya pernah mendapat resep OCS, atau kadang-kadang
mendapat resep OCS dan tidak menyebutkan secara sfesifik apakah itu sebagai
pengobatan definitif atau pemeliharaan
05 Kesimpulan
Sebagian besar penelitian yang disertakan sepakat
mengenaipeningkatan risiko katarak pada pasien PPOK dan asma,
namun terdapat bias dan keterbatasan yang terkait dengan penelitian
yang disertakan

● Temuan yang paling signifikan adalah banyaknya resepdan


kortikosteroid dosis tinggi setiap hari meningkatkan risiko katarak
secara signifikan pada pasien asma dan PPOK
● Dosis harian kortikosteroid inhalasi 1.000 μg/> secara signifikan ↑
risiko katarak
● Pasien yang diberi kortikosteroid oral lebih besar terkena katarak
dibandingkan dengan kortikosteroid inhalasi
● Skrining katarak perlu diterapkan pada pasien asma dan PPOK yang
diberi pengobatan ICS dosis tinggi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai