1. Pengertian Kurikulum
zaman Yunani kuno yang berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat
berpacu). Pada waktu itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus
istilah mulai di pakai dalam dunia pendidikan, hal ini karena kurikulum
dalam suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk
1
Nana Syaodih Syaodih, Prinsip dan Pegembangan kurikulum, (P2PLTK; Jakarta, 2004),
267.
2
Muhammad Roihan Alhaddad, Hakikat Kurikulum Pendidikan Islam, (Jurnal Tarbiyatul
Islamiyah Raudhah, Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni 2018), 1
1
Oleh karena kurikulum menjadi komponen penting dalam dunia
berisikan uraian bidang studi yang terdiri atas beberapa mata pelajaran yang
yang berarti bahan pelajaran.4 Namun ada juga yang mengatakan berasal
dari bahasa Prancis Courier, yang berarti berlari digunakan dalam dunia
dalam dunia atletik curire yang berarti berlari. Istilah ini hubungannya
dengan kata corear yang berarti penghubung atau seseorasng yang bertugas
menyampaikan sesuatu kepada orang atau tempat lain. Seorang kurir haruas
3
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai
Pustaka; Jakarta, 2006), 617.
4
S. Nasution, Azas-azas Kurikulum, (PT. Bumi Aksara; Jakarta, 2005), 5
5
Noah Webster, Webster New Twontenth Century Dictionary, (Unabrigde: William Collin
Publisher, 1980), 447
6
S. Nasution, Azas-azas Kurikulum., 6
2
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dalam mencapai gelar suatu
ijazah.7
konsep kurikulum bermakna manhaj yaitu jalan terang yang dilalui oleh
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada dan setiap tahun pendidikan
7
Umar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), 16
8
Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (CV. Alfabeta;
Bandung, 2013), 1
9
Noorzanah, Konsep Kurikulum dalam Pendidikan Islam, (Ittihad Jurnal Kopertais
Wilayah XI Kalimantan Volume 15 Nomor 28 Oktober 2017), 1
10
Zaenal Arifin, Pegembangan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan Islam, (DIVA
Press; Jogjakarta, 2012), 36.
11
Anselmus JE Toenlie, Pengembangan Kurikulum, Teori, Catatan Kritis, dan Panduan,
(PT Refika Aditama; Bandung, 2017), 2
3
Menurut Rohinah12 kurikulum adalah suatu rencana, suatu program
menguraikan apa yang akan dipelajari para siswa. Kurikulum adalah suatu
yang berbasis pada pengalaman pada siswa dibawah bimbingan para guru.
2. Peran Kurikulum
12
M. Noor, Rohinah, The Hidden Curriculum: Membangun Karakter Melalui Kegiatan
Ekstra Kurikuler. (Insan Madani; Yogyakarta, 2012), 1
13
M. Ahmad, Pengembangan Kurikulum, (Pustaka Setia; Bandung, 1998), 10.
4
kebijakan pendidikan yang dilakukan oleh pihak menejemen sekolah atau
pemerintah.14
penting bagi pendidikan siswa. Apabila dianalisis sifat dari masyarakat dan
operasinya, maka dapat ditentukan paling tidak tiga peranan kurikulum yang
sangat penting, yakni peranan konservatif, peranan kritis atau evaluatif, dan
peranan kreatif.
a. Peran Konservatif
budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini
sebagai warisan nenek moyang agar tidak tergerus oleh arus globalisasi
14
Lias Hasibuan, Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan, (Gaung Persada Press; Jakarta,
2010), 20
15
Umar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), 11
16
Tim pengembangan MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers,
2011), 10
17
Umar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,. 11
5
dan budaya-budaya asing. Dimana saat ini arus globalisasi dan budaya-
identitas budaya, suku, bangsa, negara akan tetap terjaga dan terpelihara
dengan baik.18
b. Peran Kreatif
18
Irma Agustiana & Gilang Hasbi Asshidiqi, Peranan Kurikulum dan Hubungannya
dengan Pengembangan Pendidikan pada Lembaga Pendidikan, (Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
Universitas Islam Lamongan, Volume 05, No. 01, Maret 2021), 27
19
Tim pengembangan MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran,. 11
20
Elisa, Pengertian, Peranan, dan Fungsi Kurikulum, (Jurnal Ilmiah Fakultas KIP
Universitas Quality 1, no. 2, 2017), 8
6
c. Peran Kritis dan Evaluatif
nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut.
Dalam hal ini, kurikulum harus turut aktif berpartisipasi dalam kontrol
atau filter sosial. Nilai- nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan
penyempurnaan.21
3. Fungsi Kurikulum
21
Tim Pengembangan MKDP, Kurukulum dan Pembelajaran, 12
22
Umar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran., 12
7
norma-norma masyarakat akan tetapi pendidikan juga harus berisi tentang
sesuai dengan minat dan bakat mereka. Orientasi kurikulum sebagai bahan
dan dilatih kepada siswa. Dalam konteks ini, kurikulum berfungsi sebagai
acuan untuk menentukan bahan ajar yang akan disampaikan dan dilatih
ditetapkan.23
mencapai tujuan pendidikan, maka hal ini berarti sebagai alat pendidikan,
23
Zurinal Z, Ilmu Pendidikan, Pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan,
(UIN Jakarta Press; Jakarta, 2006), 87-88
24
Umar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (PT Bumi Aksara; Jakarta, 2001), 66.
8
siswa, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.25 Menurut Abdul
pendidikan.
atau sebagai batasan dari program kegiatan yang akan dijalankan pada
a. Fungsi Penyesuaian
mengalami perubahan dan sifat dinamis oleh karena itu, siswapun harus
25
Adi Saputra, Manajemen Kurikulum Pendidikan, (Jurnal At Ta’lim, Vol. 13, No. 2,
Juli 2014), 368.
26
Abdul Mujib, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Kencana; Jakarta, 2008), 134
27
Adi Saputra, Manajemen Kurikulum Pendidikan, 369-370
9
mempunyai sifat kemampuan menyesuaikan dirinya dengan perubahan
b. Fungsi Integrasi
c. Fungsi Deferensial
siswa. Setiap siswa memilkii perbedaan, baik fisik, maupun psikis yang
d. Fungsi Persiapan
selanjutnya.
e. Fungsi Pemilihan
10
programprogram belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
f. Fungsi Diasnogsis
kelemahan- kelemahannya.
di sekolah. Oleh sebab itu setiap guru seharusnya dapat melaksanakan kegiatan
bagi guru, maka kurikulum ini juga dinamakan kurikulum formal atau kurikulum
28
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori (Prenada Media; Jakarta, 2008),
22
11
Kurikulum ideal merupakan suatu bentuk kurikulum yang berisi sesuatu
sangata penting dalam merancang pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru
dan peserta didik, sebab, melalui pedoman tersebut guru minimal dapat
didik. Dapat kita bayangkan tanpa tujuan yang jelas sebagai rambu-
program pembelajaran.
mengajar atau yang menjadi kenyataan dalam kurikulum yang direncanakan atau
29
Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran, (Bumi
Aksara; Jakarta, 2011), 56.
30
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP ), (Cet. VI; Jakarta: Kencana, 2015), 22.
12
kurikulum fungsional (fuctioning, live or operative curriculum), yaitu kurikulum
dioperasikan di kelas.31
Bentuk dari kurikulum aktual ini adalah sebuah poses pembelajaran antara
guru dan siswa yang terjadi di dalam kelas sesuai dengan rencana yang telah
dibuat. Biasanya, bentuk dari proses ini adalah penerapan strategi-strategi dan
media pembelajaran.32
C. Kurikulum Tersembunyi
etimologi berasal dari bahasa Inggris, yaitu hide yang berarti tersembunyi.33
yang terjadi di sekolah dan ikut memengaruhi perkembangan peserta didik, tetapi
31
Sukmadinata, N.Syaodih, Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi. (PT. Remaja
Rosdakarya; Bandung, 2004), 5
32
Muhammad Nurhalim, Optimalisasi Kurikulum Aktual dan Kurikulum Tersembunyi
dalam Kurikulum 2013, (Jurnal Insania STAIN Purwokerto, Vol. 19, No. 1, Januari-Juni, 2014),
118
33
Echols, John M. Dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Gramedia Pustaka
Utama; Jakarta 1996), 297
34
Sukiman, Pengembangan. Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi, (PT Remaja
Rosdakarya; Bandung, 2015), 4.
13
1. Kohlberg : mengatakan bahwa hidden curriculum sebagai hal yang
berhubungan dengan pendidikan moral atau akhlak serta peran guru dalam
pikirkan oleh sekolah dan sering kali tidak di ucapkan oleh guru, hidden
belajar di sekolah.37
suasana kelas, pola interaksi guru dengan siswa di dalam kelas, bahkan pada
memiliki fungsi karakter yang kuat untuk pondasi bagi umat manusia untuk
35
H. Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Rineka Cipta; Jakarta, 2004),
7.
36
Caswita, The Hidden Curriculum (Leutikoprio; Yogyakarta, 2013), 45
37
Rakhmat Hidayat, Pengantar Sosiologi Kurikulum, (PT Rajagrafindo Persada; Jakarta
2011), 80.
38
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, (Kencana Prenada Media Group;
Jakarta, 2007), 31.
14
Melihat berbagai pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
menyangkit lingkungan sekolah, suasana kelas, pola interaksi guru dengan siswa
hidden curriculum memiliki fungsi karakter yang kuat untuk pondasi bagi umat
manusia untuk hidup bersama dalam kedamaian serta keamanan yang terbebas
melalui pelajaran, kemampuan dan cara guru menguasai kelas, bagaimana guru
kegiatan yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah baik di dalam kesehariannya
serta interaksinya terhadap sesama warga sekolah maupun dengan Tuhan. Segala
kurikulum yang ideal, akan tetapi sebuah kebijakan sekolah yang menerapkan
kegiatan-kegiatan tersebut.
makna. Pertama, hidden curriculum dapat dipandang sebagai tujuan yang tidak
15
Kedua, hidden curriculum juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang terjadi tanpa direncanakan terlebih dahulu, yang dapat dimanfaatkan oleh
guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebagai contoh misalkan, ketika guru
kupu-kupu yang tidak disengaja itu menjadi hidden curriculum yang dapat
disampaikan.39
penjelasan di atas, yaitu konteks pendidikan, proses yang terjadi di atau melalui
kegiatan :40
1. Penguatan rules (aturan), yaitu setiap tata kerja dan tata sikap yang secara
halus” ketika berbicara dengan guru atau tenaga pendidik lainnya dan
39
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, 27
40
Muhammad Nurhalim, Optimalisasi Kurikulum , 129-130.
16
konsekuensinya yang harus diterima apabila siswa tidak melakukannya
maka harus ada pihak yang menegur atau adanya sanksi sosial yang
mendidik.
aturan masuk kelas, ataupun aturan yang secara tertulis dan mempunyai
konsekuensi administratif.
disepakati.
yang baik dan intensif dengan wali siswa maupun masyarakat tentang
17
sekolah, sehingga proses penanaman kompetensi maupun pembentukan
karakter siswa yang telah disepakati bersama dapat berjalan dengan baik dan
yaitu dari pengertian yang sederhana sempit dan tradisional hingga pengertian
yang lebih luas, canggih, dan modern. Dilihat dari segi rumusnya, kurikulum
yang dibicarakan hanya masalah ilmu pengetahuan atau ajaran yang akan
diberikan. Namun dilihat dari segi ilmu yang akan diajarkan dapat dikatakan
sangat luas, mendalam dan modern, karena bukan hanya mencakup ilmu agama
pendidikan Islam. Atau dengan kata lain kurikulum pendidikan Islam adalah
semua aktivitas, pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan secara
41
Nata, Abudin, Ilmu Pendidikan Islam, (Prenada Media; Jakarta, 2016), 113
18
sistematis diberikan oleh pendidik kepada anak didik dalam rangka tujuan
pendidikan Islam.42
dengan kurikulum pendidikan Islam itu sendiri, tetapi secara maksud Imam Al-
yaitu kecenderungan agama dan tasawuf yang dimana ilmu-ilmu agama itu di
atas segalanya sebagai alat menyucikan diri dari pengaruh kehidupan di dunia.
manusia baik di dunia dan akhirat. Maka dari itu, kurikulum yang disusun harus
berisi ilmu yang memberikan manfaat yang dapat dipahami, dan disampaikan
secara berurutan.43
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan, serta cara pembelajaran
Islam.44
42
Noorzanah, Konsip Kurikulum dalam Pendidikan Islam, (Ittihad Jurnal Kopertais
Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No. 28 Oktober 2017), 2
43
Yudi Candra Hermawan dkk, Konsep Kurikulum dan Kurikulum Pendidikan Islam,
(Jurnal Mudarisuna, Vol. 10. No. 1 Januari-Maret 2020), 41
44
Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
19
pembelajaran PAI. Kurikulum PAI dicantumkan dalam kesatuan yang integral
sekolah. Setiap guru agama sebagai pelaksana kurikulum PAI diharapkan dapat
Mata pelajaran PAI masuk pada kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia dan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa serta berakhlak mulia,
cakupan materinya meliputi etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan
45
Rachman Shaleh, Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar, (Bulan Bintang;
Jakarta), 12.
46
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Penerbit PT Remaja Rosdakarya;
Bandung, 2004), 47
20
pengertian bahwa pendidikan Islam merupakan nama sistem, dan pendidikan
agama Islam adalah usaha-usaha dalam mendidikan agama Islam pada pelajar.47
untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama
tingkah laku sesuai dengan petunjuk ajaran agama Islam. Sebagaimana yang
pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim. Untuk itu perlu adanya usaha,
Akhlak (dalam Surat Luqman ayat, 13-19). Akidah yaitu segala yang berkaitan
dengan keyakinan atau lebih khusus lagi tentang keimanan (Ilmu Tauhid,
Ushuluddin atau Ilmu Kalam), Syariah yaitu segala sesuatu yang mengatur aturan
yang berhubungan dengan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan dengan
47
Ahmad Tafsir, Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam, (Mimbar Pustaka; Bandung,
2014), 2.
48
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: upaya mengefektifkan pendidikan Islam di
sekolah. (Remaja Rosdakarya; Bandung, 2001), 75-76
21
alam (Ibdah dan Muamalah), dan Akhlak yaitu pengajaran yang kaitannya
dengan tabiat, tingkah laku dan perbuatannya dengan pondasi norma agama
kepada Tuhan yang maha Esa, berkarakter, jujur, dan peduli, bertanggungjawab,
pembelajar sejati sepanjang hayat, serta sehat jasmani dan rohani sesuai dengan
dasar, teknis, spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan: ilmu pengetahuan,
lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara. Dan dimensi keterampilan memiliki
dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.50
49
Muhtadin, Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi, (Mandala Nasioanal;
Jakarta 2016), 36-37.
50
Muhammad Zia Ul Haq & Tasman Hamami, Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Agama Islam di Era 4.0, (Islamika : Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan Volume 2, Nomor
2, Juli 2020), 259
22
DAFTAR PUSTAKA
23
Muhtadin, 2016. Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi, (Mandala
Nasioanal; Jakarta).
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Penerbit PT Remaja
Rosdakarya; Bandung).
Nata, Abudin, 2016. Ilmu Pendidikan Islam, (Prenada Media; Jakarta).
Nasution, S. Azas-azas Kurikulum, 2005. (PT. Bumi Aksara; Jakarta).
Noorzanah, 2017. Konsep Kurikulum dalam Pendidikan Islam, (Ittihad Jurnal
Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 Nomor 28 Oktober)
Noor Rohinah, M. 2012. The Hidden Curriculum: Membangun Karakter Melalui
Kegiatan Ekstra Kurikuler. (Insan Madani; Yogyakarta).
Nurhalim, Muhammad, 2014. Optimalisasi Kurikulum Aktual dan Kurikulum
Tersembunyi dalam Kurikulum 2013, (Jurnal Insania STAIN Purwokerto,
Vol. 19, No. 1, Januari-Juni).
Noorzanah, 2017. Konsip Kurikulum dalam Pendidikan Islam, (Ittihad Jurnal
Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No. 28 Oktober).
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Balai Pustaka; Jakarta).
Rosyada, Dede, 2007. Paradigma Pendidikan Demokratis, (Kencana Prenada
Media Group; Jakarta).
Roihan Alhaddad, Muhammad. 2018. Hakikat Kurikulum Pendidikan Islam,
(Jurnal Tarbiyatul Islamiyah Raudhah, Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni).
Sanjaya, Wina, 2008. Kurikulum dan Pembelajaran Teori (Prenada Media;
Jakarta).
Sanjaya, Wina, 2015. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP ), (Cet. VI;
Jakarta: Kencana).
Shaleh, Rachman, Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar, (Bulan Bintang;
Jakarta).
Sukmadinata, N.Syaodih, 2004. Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi. (PT.
Remaja Rosdakarya; Bandung).
24
Sukiman, 2015. Pengembangan. Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi,
(PT Remaja Rosdakarya; Bandung).
Suparlan, 2011. Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi
Pembelajaran, (Bumi Aksara; Jakarta).
Syaodih Syaodih, Nana. 2004. Prinsip dan Pegembangan kurikulum, (P2PLTK;
Jakarta).
Tafsir, Ahmad, 2014. Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam, (Mimbar
Pustaka; Bandung).
Tim pengembangan MKDP, 2011. Kurikulum dan Pembelajaran, (Rajawali
Pers; Jakarta)
Webster, Noah .1980. Webster New Twontenth Century Dictionary, (Unabrigde:
William Collin Publisher).
Zia Ul Haq, Muhammad & Hamami, Tasman. 2020. Pengembangan Kurikulum
Pendidikan Agama Islam di Era 4.0, (Islamika : Jurnal Keislaman dan
Ilmu Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Juli).
Zurinal, Z, 2006. Ilmu Pendidikan, Pengantar dan Dasar-dasar
Pelaksanaan Pendidikan, (UIN Jakarta Press; Jakarta).
25