Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP


USAHA MAKANAN RINGAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERWIRAUSAHA WARGA DESA TAJO KEC.MAJAULENG KAB.WAJO
Tahun 2022

DI SUSUN OLEH:

Nurul Syahkina Hr

210402501035

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


A Judul Program.
Program pendidikan kecakapan hidup Usaha Makanan Ringan Dalam meningkatkan
kemampuan berwirausaha warga Didesa Tajo kec. Majauleng kab.Wajo tahun 2022

B.Latar Belakang

Kabupaten wajo dengan ibu kotanya Sengkang, terletak dibagian tengah Provinsi
Sulawesi Selatan dengan jarak kurang lebih 250 km dari Makassar Ibukota Provinsi Sulawesi
Selatan, memanjang pada arah laut Tenggara.

Salah satu daerah terpencil kabupaten Wajo adalah kecamatan Majauleng Didesa Tajo
alasan kami ingin mengadakan program kewirausahaan Didesa tersebut karena Masyarakat
di wilayah tersebut sangat berpotensi dalam pengembangan program ini, karena tingkat
antusias masyarakat untuk meningkatkan kemampuan berwirausahanya sangat tinggi, dan
juga didorong oleh keterampilan yang dimiliki masyarakat dapat dikembangkan. Salah satu
potensi yang dapat dikembangkan dan menjadi acuan penyelenggaraan kegiatan Pendidikan
Kecakapan Hidup adalah pengembangan sektor ekonomi kecil pada makanan ringan
khususnya keterampilan pembuatan makanan ringan. Warga Belajar dari Pendidikan
Kecakapan Hidup yang dilaksanakan oleh PKBM Al-Kautsar merupakan warga masyarakat
yang telah melaksanakan program

Berdasarkan hasil latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, penulis tertarik untuk
meneliti lebih lanjut lagi mengenai Penerapan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Bidang
Usaha Makanan Ringan dalam Meningkatkan Kemampuan Berwirausaha Warga Belajar.
Landasan hukum penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup
1.Pendidikan hidup dalam rumusan UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
"Pendidikan nasional bekerja mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab".
2. Pendidikan Kecakapan Hidup dalam rumusan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, memuat konten diktum pendidika ide hidup sebagai berikut
sebuah. Pasal 6 ayat 3 menyatakan :"Satuan pendidikan non formal dalam bentuk kursus dan
pelatihan menggunakan kurikulum berbasis kompetensi yang menuntut pendidikan hidup dan
keterampilan".
C.Tujuan Program PPembelajara

a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan kewirausahaan,ketrampilan, pengetahuan dan sikap masyarakat
dibidang pekerjaan atau usaha tertentu sesuai dengan bakat, minat, perkembangan fisik dan
jiwanya serta potensi lingkunganya, sehingga memiliki bakat kemampuan untuk bekerja atau
berusaha mandiri untuk meningkatkan kwalitas kehidupannya.

b.Tujuan Khusus

1. Memiliki ketrampilan, pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan dalam memasuki dunia
kerja baik mandiri (wirausaha) atau bekerja pada suatu perusahaan produksi atau jasa dengan
penghasilan yang semakin layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Memiliki motivasi dan etos kerja yang tinggi serta dapat menghasilkan karya yang unggul
dan mampu bersaing di pasar global.

3. Memiliki kesadaran tinggi tentang pentingnya berwirausaha

4. Mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan sepanjang hayat (life
long education) dalam rangka mewujudkan keadaan keadila pendidikan disetiap lapisan
masyarakat.

D.HASIL YANG DIHARAPKAN

Setelah program ini berakhir, warga belajar diharapkan dapat mencapai hasil yang baik:

1.Warga belajar mampu menguasai materi yang telah disampaikan pada saat Kegiatan
pembelajaran.

2. Materi tersebut diterapkan dalam proses kegiatan berwirausaha yang dilaksanakan dalam
kegiatan sehari-hari
3. warga belajar sudah dapat meningkatkan mempunyai kreatifitas dalam menciptakan
karya/hasil produk yang inovatif, mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah
dalam kegiatan wirausaha secara mandiri,

4. mempunyai jiwa bersaing dan selalu ingin maju, mempunyai sikap percaya diri, berani
mengambil resiko

5. warga belajar sudah membedakan jenis bidang usaha yang sesuai, keterampilan warga

belajar dalam membuat rencana perkembangan usaha.

E. Pokok Materi yang Disajikan.

Modul mengenai materi kewirausahaan. Pembagian antara teori dan praktek dalam bahan ajar
tersebut yaitu berkisar 25% teori dan 75% praktek. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
program Pendidikan Kecakapan Hidup sudah sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Durasi waktu dalam pelaksanaan kegiatan . Adapun materi kewirausahaan tersebut terdiri
dari rancangan pemilihan produk usaha yang sesuai, administrasi usaha, proses pembuatan
produk usaha, pengenalan inovasi produk, pembelajran pengemasan yang menarik dan
inovatif, pembukuan laba/rugi usaha, kegiatan pemasaran produk, dan pengarahan pembuatan
izin Depkes/PIRT.

F. Sasaran / Peserta Didik

1. Semua warga yang ada didesa kec ujung pare kota pare

2. Semua kalangan usia baik anak anak maumpun orang dewasa bisa mengikuti kegiatan
program ini

4. Syarat yang utama adalah sehat jasmani dan mampu mengikuti program ini sesuai Dengan
peraturan yang telah ditentukan.

5. Bersedia meluangkan waktunya untuk mengikuti pelatihan sampai selesai

G. Pendidik / Pelatih / Instruktur


Kompetensi Profesional, personal dan sosial.
a. Profesional yaitu berupa penguasaan materi pembelajaran, pedagogik dan
androgogik (mengola pembelajaran nonformal), dan pengalaman mengajar
dalam bidang kewirausahaan
b. Personal yaitu berupa kepribadian menjadi teladan, berakhlak mulia, sabar
dan ikhlas.
c. Sosial dalam berkomunikasi dan bergaul secara efektif
d.Memiliki keterampilan yang baik dalam berinteraksi
d.Memilki pengetahuan yang luas
e.Dapat mengubah pikiran masyarakat kearah yang lebih luas dalam berwirausaha

H. Penyelenggara Program Pembelajaran.


Program Kegiatan Kecakapan dilaksanakan oleh suatu kepanitiaan
yang dibentuk oleh PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), dengan susunan kepanitiaan
sebagai berikut:
Ketua : Nurul Syahkina Hr
Sekretaris : Serli Melsandi Putri
Bendahara : Destri
Anggota : Seksi Acara : Delvita Sampean
Seksi Konsumsi : Indah Kidding Pallangan
Seksi Perlengkapan :Soni Ronte Tonglo
Tutor :
Monalisa Putri Jayusmn
- Rancangan Pemihan Produk.
- Pengenalan Inovasi Produk
Ismunandar
-Tutor Administrasi Usaha
-Pembukuan laba rugi/usaha
Yusnianty
-Tutor Proses Pembuatan produk.
-Pembelajaran Pengemasan
Asraf Anggara
-Kegiatan Pemasaran Produk
-Pengarahan Izin Denkes/ IPRT
Tugas Kepanitia sebagai berikut:
Ketua Panitia

• Membuat proposal dan mengurus perizinan.


• Mengkoordinir jalannya suatu pekerjaan semua seksi.
• Memantau kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing seksi.
• Membuat konsep, mengambil keputusan dan mempertanggung jawabkan tugas-tugas
secara umum yang dilaksanakan semua seksi.
• Membagi tugas kepada setiap Koordinator.

Wakil Ketua

• Melaksanakan tugas ketua bila ketua tidak dapat melaksanakan fungsinya.


• Mendampingi atau membantu mengatasi pekerjaan ketua.
• Menjalankan instruksi dari ketua panitia
• Memantau kinerja setiap seksi.

Sekretaris

• Mendampingi kegiatan ketua. Mengerjakan secara administratif tentang hal-hal yang


harus dicatat atau diolah secara administratif
• Melakukan pencatatan segala keputusan atau kebijaksanaan yang telah ditetapkan
oleh ketua hasil musyawarah.
• Membuat laporan kegiatan sebelum dan sesudah penyelenggaraan.

Bendahara

• Menampung, menyimpan, membukukan uang yang ada.


• Mengeluarkan uang yang dibutuhkan dalam pembiayaan yang telah disetujui oleh
ketua
• Bertanggung jawab terhadap keuangan yang ada padanya.
• Membuat laporan keuangan
• Memegang seluruh bukti pengeluaran

.Tugas Anggota sebagai berikut:

Seksi Acara

• Membuat susunan acara secara rinci dan spesifik


• Mengatur jalannya acara di lapangan
• Bertanggung jawab kepada ketua kepanitia
Seksi Komsumsi

• Menyediakan konsumsi dan penjadwalannya


• Mengurus biaya konsumsi
• Berkoodinasi dengan bendahar terkait list kebutuhan dan anggaran
• Berupaya menyediakan konsumsi.

Seksi Perlengkapan

• Merencanakan perlengkapan apa saja yang dibutuhkan serta mendatanya


• Menghubungi Penyedia lokasi
• Bertanggung jawab atas pemeliharaan Perlengkapan acara.

Tugas Tutor :

• Mengajar, membimbing, dan melatih warga belajar dengan bidang studi yang
diajarkan.
• Menyusun program belajar yang akan di ajarkan.
• Menilai kemampuan warga belajar.

I.Waktu dan Tempat Penyelenggaraan

1.Waktu
Diselenggarakan pada tanggal 6 juni dan ditutup pada 6 agustus 2022 waktu dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran program PKH yaitu 200 jam selama 3 bulan, 1 minggu 2
kali pertemuan, 1 kali pertemuan kurang lebih selama 3 jam.

2.Tempat.
Program Kecakapan hidup ini dilaksanakan di RT 01 Desa Labukkang Kec.Ujung Kota
PARE
Jadwal Kegiatan

Hari Jam Materi Tutor

Sabtu 08:00-09:30 -Rancangan pemilihan produk Monalisa Putri Jayusman.


09:30-11:00 -Administrasi Usaha Ismunamdar

Ahad 08:00-09:30 -Proses Pembuatan produk Yusnianty.


09:30-11:00 -Pengenalan inovasi Produk Monalisa Putri Jayusman

Sabtu 08:00-09:30 -Pembelajaran Pengemasan Yusnianty.


09:30-11:00 -Pembukuan laba rugi/usaha Ismunamdar

Ahad 08:00-09:30 -Kegiatan pemasaran Produk. Asraf Anggara


09:30-11:00 -Pengarahan pembuatan izin
Depkes/IPRT.
Sabtu 08:00-09:30 -Praktik Monalisa Putri Jayusman.
09:30-11:00 -Evaluasi Ismunamdar

Ahad 08:00-09:30 -Praktik. Yusnianty.


09:30-11:00 -Evaluasi Monalisa Putri Jayusman

Sabtu 08:00-09:30 -Praktik. - Asraf Anggara


09:30-11:00 Evaluasi
Ahad 08:00-09:30 Follow Up
09:30-11:00
J.Metode Pembelajaran

a.Metode Ceramah
Metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran program Pendidikan Kecakapan Hidup
yaitu metode ceramah yang dimana tutor menyampaikan materi secara keselurahan dan
warga belajar menyimaknya dengan baik

b.Tanya Jawab.
Tutor memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk bertanya sesuai materi yang
disampaikan supaya mereka bisa mengerti apa yang disampaikan.

c. Praktek.
Setelah Mateeri tutor akan mempraktik materi materi yang mereka jelaskan lalu kemudian
warga belajar diminta untuk mengaplipkasikan materi yang sudah dijelaskan .

d .Kerja Kelompok.
Tutor akan membagi beberapa kelompok dan setiap kelompok akan diminta membuat 1 jenis
makanan ringan yang tadi sudah dijelaskan oleh tutor

K. Sarana dan Prasarana (Fasilitas)

Sarana
Alat:
Meja kursi Papan tulis. Sepatu lah

Kompor. Piring. Baskom Plastik tangan


Serok Wajan. Pisau. Wadah kemasan
Bahan:

Minyak goreng. Ubi. Penyedap rasa. Gula

Garam. Pisang. Lombok biji. Gula Merah

Prasarana
Ruang Pelatihaan Mushollah
Asrama Tutor

Nama Barang Jumlah Harga

1.Penggandaan Proposal Rp.17.000 x 5 Rp. 85.000


2.Sertifikaat Rp.3.000 x 30 orang Rp. 90.000
3.Souvenir Rp.12.000 x 30 orang Rp. 360.000

Biaya Tak Terduga Rp.100.000 x 1 Rp. 100.000

Jumlah Rp.635.000

2.Pubedok

Harga
Nama barang Jumlah
1.Dekorasi belajar Rp.500.000 Rp. 500.000

2.ID CARD Rp.5.0000 x 44 orang Rp. 220.000


3.Sewa Kamera Rp.50.000 x 4 hari Rp. 200.000
Biaya Tak Terduga Rp.100.000 x 1 Rp. 100.000
Jumlah Rp.1.20.000
3.Konsumsi

Keterangan Satuan Jumlah


1.Makanan & Minum Warga Rp 5.000 x 30 Rp.150.000

2.Makanan & Minum Tutor Rp.25.000 x 4 org Rp.100.000


3.Makanan & Minum Panitia Rp.25.000 x 8 org Rp.200.000
4.Snack Tutor Rp 5.000 x 4 org Rp.20.000
5. Snack Panitia Rp 5.000 x 8 org Rp.40.000
Jumlah Rp.510.000

3.Sarana dan Prasarana

Sarana Satuan Volume Jumlah

Alat:

Meja 30 buah Rp.10.000 Rp. 150.000

kursi 30 buah Rp.10.000 Rp150.000

Papan tulis. 1 buah Rp.80.000 Rp.80.000

Sepatu lah 5 buah Rp.5.000 Rp.25.000


Kompor. 5 buah Rp.5.000 Rp.25.000
Piring. 7 buah Rp.5.000 Rp.35.000

Baskom 7 buah Rp.10.000 Rp.70.000

Plastik tangan 1 lusin Rp.15.000 Rp.15.000

Serok 5 buah Rp.10.000 Rp.50.000


Wajan. 5 buah Rp.20.000 Rp.100.000

Pisau. 5 buah Rp.15.000 Rp.75.000

Wadah kemasan 5 buah Rp.5.0000 Rp.30.000

Buku Modul 30 buah Rp.5.000 Rp.150.000

Jumlah Rp.955.000

Satuan Volume Harga

Bahan:

Minyak goreng. 5 ltr Rp.28.000 Rp.140.000


Ubi. 10 ikat Rp.10.000 Rp.100.000
Penyedap rasa. 1 lusin Rp.8.000 Rp.8.000

Gula 3 buah Rp.15.000 Rp.45.000

Garam. 3 buah Rp.2.000 Rp.6.000

Pisang. 10 sisir Rp.8.000 Rp.80.000

Lombok biji. 1 kg Rp.15.000 Rp.15.000


Gula Merah 3 buah Rp.10.000 Rp.10.000
Jumlah Rp.404.000

GAJI TUTOR

Nama Tutor Satuan Volume Jumlah

1 Monalisa Putri Jayusman Rp 50.000 12x Rp.600.000

2 Ismunandar Rp 50.000 12x Rp.600.000


3 Yusnianty Rp 50.000 12x Rp.600.000
4 Asraf Anggara Rp 50.000 12x Rp.600.000
Jumlah Rp.3.600.000

JUMLAH ESTIMASI KESELURUHAN

Nama Tutor Jumlah


1 Kesektarian Rp.635.000
2 Pukbekdok Rp.1.20.000
3 Konsumsi Rp.510.000
4 Sarana dan Prasarana Rp.1.399.000

5 Gaji Tutor Rp.3.600.000

Jumlah 6.165.000

M. Penilaian

1. Sebelum Pelaksanaan Program.

Sebelum menjadi warga belajar pada Program Kegiatan Kecakapan hidup kewirausahaan
Masyarakat di wilayah tersebut sangat berpotensi dalam pengembangan program ini, karena
tingkat antusias masyarakat untuk meningkatkan kemampuan berwirausahanya sangat tinggi,
dan juga didorong oleh keterampilan yang dimiliki masyarakat dapat dikembangkan.

2. Proses Pelaksanaan Program.

Dalam proses program berlangsung, tutor menyampaika materi kewirausahaan kepada warga
belajar lalu kemudian memberikan praktik terhadp semua materi yang disampaikan kepada
warga belajar.

3. Penilaian Akhir Program.

Dan tes akhir yaitu tutor melaksanakan kegiatan dimana masing-masing warga Belajar
mempraktikkan materi materi yang sudah disampaikan lalu tutor menilai hasil pembuatan
produk warga belajar

4.Dampak Program.
Dampak yang diharapkan dari program ini yaitu:

a. Kemampuan berkarya dan semangat kemandirian berwirausaha


Perubahan kemampuan berkarya dan semangat kemandirian berwirausaha yang Terjadi pada
warga belajar bisa terlihat dari sebagian warga belajar sebelum Mengikuti kegiatan
pembelajaran program pendidikan kecakapan hidup tidak Mempunyai keberanian untuk
berkarya, akan tetapi setelah mengikuti Pembelajaran sebagian besar warga belajar sudah
mampu memberanikan diri Membuat produk usaha dan mengasah kemampuannya dalam
membuat produk Usaha yang inovatif. .
b. Kemampuan memecahkan masalah dalam kegiatan berwirausahaPerubahan pada
kemampuan memecahkan masalah dalam kegiatan berwirausaha Bisa dilihat dari
kemampuan warga belajar dalam memecahkan masalah sudah Meningkat, terutama dalam
memecahkan masalah penentuan jenis bidang usaha. Menentukan jenis bidang usaha
dianggap suatu masalah bagi warga belajar, Karena mereka belum mengetahui bagaimana
tahapan dalam menentukan jenis Bidang usaha, akan tetapi setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran pengetahuan Mereka mengenai tahapan penentuan jenis bidang usaha
bertambah, sehingga Mereka mampu memcahkan masalah tersebut.

c. Kemampuan berfikir kreatif dan menciptakan usaha yang inovatif Perubahannya bisa
dilihat dari kemampuan warga belajar dalam menentukan jenis Usaha yang inovatif dan
sesuai dengan perkembangan pasar, serta perubahan Kreatifitas warga belajar dalam
mengembangkan inovasi rasa terbaru dan Pengemasan produk yang lebih menarik.

d. Kemampuan bekerja secara teliti dan produktif


Perubahan yang terjadi bisa dilihat dari kemampuan warga belajar dalam Menentukan jenis
bidang usaha yang harus dilakukan secara baik dan teliti agar Produk usaha tersebut dapat
dipasarkan dan di terima oleh masyarakat. Hal Tersebut bisa di buktikan dengan melihat
sebagian warga belajar sudah mampu Memproduksi produk usaha makanan ringan berupa
kripik pisang dengan inovasi Rasa dan kemasan yang lebih menarik.

e. Kemampuan memasarkan produk usaha


Kemampuan memasarkan hasil produksi yang dimiliki oleh warga belajar Masih dalam
tahapan yang sederhana. Pemasarannya hanya sekitar warung-Warung yang ada di sekitar
tempat tinggal, dan sudah sebagian warga belajar yang Mendistribusikan produk usahanya ke
pasar tradisional.

f. Kemampuan mendapatkan penghasilan


Kemampuan warga belajar dalam mendapatkan penghasilan, warga belajar sudah Mampu
menghasilkan pendapatan dari hasil produksi kripik pisang. Akan tetapi Belum semua warga
belajar mampu memproduksi kripik pisang setiap harinya, Dikarenakan belum siap dan
belum berani untuk mengelola usaha sendiri. Meskipun demikian, warga belajar yang belum
mampu mengelola usaha sendiri, Selalu mendapat pesanan kripik pisang, meskipun kegiatan
produksi tidak Dilakukan setiap hari.

Instrumen-instrumen penilaian yang digunakan dalam program pembelajaran, baik bentuk tes
maupun non tes sebagai berikut :

1. Insrumen penilaian Awal.

Instrumen penilaian pada proses awal program , dimana warga belajar Diberikan kesempatan
untuk memilih produk usaha yang akan dibuat dan laku pasaran

2. Instrumen penilaian proses pembelajaran.

Instrumen penilaian pada proses pembelajaran dalam ranah pengetahuan yaitu Diawal
pembelajaran akan dilaksanakan sistem tanya jawab mengenai materi Sebelumnya dan
mengenai materi yang akan dipelajari pada saat itu. Kemudian tutor Akan memberikan
praktik pada materi yang sudah dijelaskan sebelumnya

3. Instrumen penilaian akhir.

Instrumen akhir yaitu diadakann evaluasi dan fullow up dimana tutor akan membagi beberapa
kelompok lalu kemudian warga belajar diminta untuk.membuat 1 produk makanan ringan
serta akan ditanya kembali tentang materi materi yang sudah dijelaskan dan memberika
penilaan terhadap produk yang dibuat warga belajar

Anda mungkin juga menyukai