Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Appendiksitis atau sering dikenal dengan usus buntu oleh

masyarakat awam merupakan penyebab dari nyeri akut abdomen yang

membutuhkan pembedahan segera, namun masih sering terjadi

keterlambatan sehingga terjadi komplikasi (Ananda, 2018).

Appendiksitis merupakan peradangan pada appendiks yang

berbahaya, jika tidak ditangani akan menyebabkan pecahnya lumen usus

dan terjadinya infeksi berat seperti peritonitis yang merusak fungsi organ

abdomen (William & Wilkins,2011).

Appendicitis akut adalah kondisi paling sering menyebabkan

dilakukan pembedahan abdomen darurat pada anak ( Sundaram et al.,

2011 ). Appendicitis terjadi pada semua kelompok usia : usia median pada

populasi pediatrik adalah 4 – 15 tahun ( Albanese & Sylvester, 2010 ).

Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kasus

penderita appendiksitis didunia hampir 84,5% dari semua kasus saluran

pencernaan, 58,7% nya menderita appendiksitis tanpa perforasi, 25,8%

nya yaitu penderita appendiksitis dengan perforasi (WHO, 2007).


Survey di 15 provinsi di Indonesia tahun 2014 menunjukan jumlah

apendiksitis yang dirawat di rumah sakit sebanyak 4.351 kasus. Jumlah ini

meningkat drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak

3.236 orang. (Depkes RI, 2013). Kementrian Kesehatan menganggap

apendisitis merupakan isu prioritas kesehatan di tingkat lokal dan nasional

karena mempunyai dampak besar pada kesehatan masyarakat (Depkes RI,

2013). Di awal tahun 2009, tercatat 2.159 orang di Jawa Barat yang

dirawat di rumah sakit akibat Appendicitis (Ummualya, 2008).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Ruang Marjan Bawah

Rumah Sakit Umum dr. Slamet Garut pada periode Januari 2016 – januari

2017 didapakan bahwa klien yang mengalami gangguan sistem

pencernaan : appendiksitis yang akan menjalani pembedahan termasuk

dalam kategori 10 penyakit terbesar.

Tabel 1.1

10 Penyakit Terbesar Di Ruang Marjan Bawah

Periode Januari 2016 – Desember 2016

RSU dr.Slamet Garut


NO Jenis Penyakit Jumlah

1 Tumor mamae 172

2 Appendiksitis 88

3 HIL 79

4 Tonsilitis 65

5 STT 63

6 Mild HI 46

7 Ileus 39

8 Ca mamae 39

9 Katarak 34

10 Selulitis 31

(Sumber : hasil rekam medik RSUD dr Slamet Garut)

Apendisitis akut dapat disebabkan oleh beberapa sebab terjadinya

proses radang bakteri yang dicetuskan oleh beberapa faktor pencetus

diantaranya. Hiperplasia jaringan limfe, fekalith, tumor apendiks, dan

cacing askaris yang menyumbat. Ulserasi mukosa merupakan tahap awal

dari kebanyakan penyakit ini. (Rudi Haryono, 2012)


Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa peran kebiasaan

makan-makanan rendah serat dan pengaruh konstipasi berpengaruh

terhadap timbulnya apendiksitis. Konstipasi akan menaikkan tekanan

intrasekal yang berakibat timbulnya sumbatan fungsional apendik dan

meningkatkan pertumbuhan kuman flora kolon biasa semuanya ini akan

mempermudah pertumbuhan apendiksitis akut. (R. Szamsuhidajat,

20016).

Peran perawat pada pasien Pre dan Post Appendictomy

perlaparascopy sangat penting yaitu dengan adanya luka operasi yang

dialami oleh klien, maka dapat menimbulkan permasalahan yang

kompleks mulai dari nyeri, resiko terjadi infeksi serta berbagai masalah

yang mengganggu kebutuhan dasar lainnya.

Mengingat begitu banyaknya masalah keperawatan yang muncul

pada klien Post Appendictomy Perlaparascopy. Maka penullis tertarik

untuk mengambil judul karya tulis ilmiah dengan judul “ Asuhan

Keperawatan Pada klien Dengan Appendiksitis Akut dengan Masalah

Keperawatan Nyeri Di Ruang Marjan Bawah RSU dr. Slamet Garut “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan

masalah. Bagaimana cara mengumpulkan dan menganalisa data pasien,

cara merumuskan diagnosa keperawatan, cara menyusun rencana,

melakukan intervensi dan evaluasi.


C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :

1. Tujuan umum

Penulis mampu mengaplikasikan dan memperoleh pengalaman dalam

melakukan Asuhan Keperawatan pada Klien Appendiksitis Akut

dengan Masalah Keperawatan Nyeri di Ruang Marjan Bawah RSU dr.

Slamet Garut.

2. Tujuan Khusus

1). Melakukan pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami

Appendiksitis akut dengan masalah keperawatan nyeri di ruang

marjan bawah RSU dr. Slamet Garut.

2). Menetapkan diagnosis keperawatan pada klien yang mengalami

Appendiksitis akut dengan masalah keperawatan nyeri di ruang

marjan bawah RSU dr. Slamet Garut.

3). Menyusun perencanaan keperawatan pada klien yang mengalami

Appendiksitis akut dengan masalah keperawatan nyeri di ruang

marjan bawah RSU dr. Slamet Garut.

4). Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien yang mengalami

Appendiksitis akut dengan masalah keperawatan nyeri di ruang

marjan bawah RSU dr. Slamet Garut.


5). Melakukan evaluasi pada klien yang mengalami Appendiksitis

akut dengan masalah keperawatan nyeri di ruang marjan bawah RSU

dr. Slamet Garut.

D. Manfaat

1. Bagi Penulis

a. Penulis dapat memahami dan menerapkan asuhan keperawatan

pada klien Appendiksitis akut dengan masalah keperawatan nyeri.

b. Menambah pengalaman dan pengetahuan khususnya dalam

menerapkan asuhan keperawatan pada klien Appendiksitis akut

dengan masalah keperawatan nyeri

c. Meningkatkan keterampilan serta kemandirian dalam memberikan

asuhan keperawatan.

2. Institusi Pendidikan

Menambah sarana bacaan dan menambah informasi bagi mahasiswa

generasi selanjutnya yang membutuhkan tentang asuhan keperawatan

pada klien Appendiksitis akut dengan masalah keperawatan nyeri.

3. Rumah sakit

Karya tulis ilmiah ini sebagai bahan masukan bagi rumah sakit dan

tenaga medis dalam menerapkan asuhan keperawatan pada klien

Appendiksitis akut dengan masalah keperawatan nyeri.

Anda mungkin juga menyukai