Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Manajemen Investasi dan Pasar Modal
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Emil Liyana (2010313320012)
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, berkat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Teori Portofolio Markowitz” ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah “Manajemen Investasi dan Pasar Modal” di Universitas Lambung Mangkurat.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak sedikit sumbangsih pemikiran dan bantuan
lainnya dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya dengan hati yang tulus dan ikhlas, terutama kepada ibu Lili Safrida, SE, M. Si, Ak, CA
selaku dosen pengampu, serta rekan-rekan kelas B jurusan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lambung Mangkurat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak.
Kelompok 4
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Teori yang dikemukakan oleh Harry Markowitz begitu banyak memberikan inspirasi baik
dalam kalangan akademisi, praktisi maupun birokrat (pengambil kebijakan). Teori yang
dikemukakannya sangat sederhana yaitu “Don’t put all your eaggs in one baket” (jangan
meletakkan telur pada satu keranjang, tapi letakkan pada lebih dari satu keranjang). Konsep ini
dikenal dengan istilah diversifikasi investasi atau melakukan investasi yang sifatnya tidak terpusat
pada satu bidang saja, tapi lebih dari satu bidang dan tidak dilakukan searah.
Harry Markowitz adalah salah satu pakar dalam bidang manajemen investasi. Teorinya
mengenai diversifikasi investasi sangat dikenal, dan hingga saat ini turun menjadi bahan diskusi
di berbagai universitas di seluruh dunia. Dia mempublikasi jurnal yang berjudul “portofolio
selection” pada tahun 1952. Pemikiran yang dikemukakan oleh Markowitz mampu memberikan
masukan kepada kita semua tentang pemeliharaan portofolio, dengan kata lain Markowitz telah
memberi sebuah wacana pemikiran kepada kita semu atentang bagaimana memahami portofolio
pada berbagai instrumen pendekatan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan.
3
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui dan memahami pengertian portofolio
1.3.2 Mengetahui dan memahami pengertian teori portofolio.
1.3.3 Mengetahui dan memahami sejarah lahirnya portofolio
1.3.4 Mengetahui dan memahami model portofolio markowitz
1.3.5 Mengetahui dan memahami asumsi-asumsi dalam teori markowitz
1.3.6 Mengetahui dan memahami investasi model markowitz
1.3.7 Mengetahui dan memahami asas teori portofolio markowitz
1.3.8 Mengetahui dan memahami kelebihan dan kelemahan teori portofolio markowitz
1.3.9 Mengetahui dan memahami bentuk portofolio
1.3.10 Mengetahui dan memahami pemilihan portofolio optimal
4
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Sentanoe Kertonegoro (1995; 215) portofolio adalah suatu kumpulan investasi
yang digabungkan untuk memenuhi tujuan investasi. Sedangkan menurut Agus Sartono
(2001;143), bahwa portofolio adalah sekumpulan investasi baik berupa aset riil (real assets)
maupun aset keuangan (financial assets). Kesempatan investasi pada financial assets dapat berupa
saham biasa, sahan preferen, obligasi perusahaan, dan surat berharga yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Sedangkan kesempatan investasi pada real assets dapat berupa gedung, tanah,
kendaraan, dan aktiva berwujud lainnya.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa portofolio adalah kombinasi
dari sekumpulan aset baik aset riil maupun aset finansial yang dimiliki oleh investor dan dapat
menghasilkan keuntungan dimasa yang akan mendatang untuk pemiliknya.
5
Dari beberapa pengertian lain, portofolio adalah sebuah bidang ilmu yang secara
khusus mengkaji tentang upaya yang dilakukan oleh investor untuk menurunkan risiko dalam
berinvestasi seminimal mungkin, termasuk dalam menganekaragaman risiko tersebut (Irham
Fahmi,2012:24).
Dalam bentuk dasarnya, teori portofolio dimulai dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian atas
efek dimasa depan dapat diestimasi dan kemudian menentukan risiko dengan variansi distribusi
pengembalian. Makin besar risiko atas investasi maka makin besar tingkat pengembalian yang
diinginkan untuk menutup risiko tersebut.
Dasar pemikiran dibentuknya portofolio seperti yang dikatakan Markowitz yaitu “do not
put all eggs in the basket” (janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang), karena jika
keranjang tersebut jatuh, maka semua telur yang ada didalamnya akan pecah. Begitu juga dengan
investasi yang dilakukan, jangan menanamkan dana dalam satu bentuk jenis investasi, karena jika
investasi tersebut gagal maka seluruh dana yang tertanam tidak akan kembali.
Teori portofolio yang diperkenalkan oleh Markowitz ini mengajarkan konsep diversifikasi
polio secara kuantitaf. Diversifikasi dilakukan untuk mengurangi risiko portofolio, yaitu dengan
cara mengkombinasikan atau dengan menambah investasi yang memiliki korelasi negatif atau
positif rendah sehingga variabilitas dari pengembalian atau risiko dapat dikurangi.
6
2.4 Model Portofolio Markowitz
Portofolio model markowitz adalah portofolio efisien yang dibentuk dengan tujuan untuk
meminimumkan standar deviasi yang merupakan ukuran risiko dari suatu portofolio. Bentuk
umum penyelesaian portofolio model markowitz dapat diselesaikan dengan pendekatan Two-Fund
Theorem.
Markowitz menyatakan bahwa jika risiko dianggap sebagai suatu masalah yang tidak
disukai oleh investor, maka pemilihan portofolio yang hanya didasarkan pada sekuritas yang hanya
dinilai rendah merupakan satu metode pemilihan portofolio yang kurang baik.
Dalam kasus ini Markowitz menyarankan bahwa portofolio efisien sangat perlu ditetapkan.
Portofolio efisien yang dimaksud adalah melihat pada tingkat imbal hasil (return) paling tinggi
yang mampu untuk dikembalikan.
Dasar dari model teori Markowitz adalah memberi bahan masukan kepada para investor
untuk mengurangi resiko dan memberikan keuntungan yang maksimal pada setiap keputusan
investasi. Investasi yang terbaik adalah investasi yang jauh dari resiko dan Markowitz
menganjurkan dengan melakukan diversifikasi investasi.
Oleh sebab itu, model ini juga disebut dengan Mean-variance Model. Mean = ekspektasi
imbal hasil yang banyak dihitung dengan cara rata-rata. Varience = adalah pengukur risiko yang
digunakan.
7
2.6 Diversifikasi Investasi Model Markowitz
Diversifikasi portofolio adalah teknik pengurangan risiko investasi dengan melakukan
investasi pada berbagai macam instrumen keuangan, industri, dan kategori. Diversifikasi
portofolio merupakan strategi dalam meracik portofolio dengan menempatkan berbagai sektor dan
instrumen investasi lainnya yang dapat memberikan imbal hasil yang berimbang.
Teori portofolio model Markowitz mengajarkan berinvestasi dengan cara memecah dana
yang diinvestasikan, kemudian meletakkannya di jalur yang berbeda-beda, bukan berfokus pada
satu jalur saja. Peletakan dana secara terpisah tersebut dimaksudkan untu mengurangi risiko yang
akan timbul ke depannya. Keputusan untuk mendiversifikasikan investasi tersebut akan
menyebabkan terbentuknya kondisi safety financial atau lebih tepatnya terjadi pembentukan
portofolio optimal
Jika seorang investor ingin memaksimalkan expected return dari portofolio ia akan
meletakkan dananya dalam sekuritas yang mempunyai harapan imbal hasil maksimum. Oleh
karena itu, ada rekomendasi yang menganjurkan agar investor melakukan diversifikasi dan perlu
memaksimalkan keuntungan yang diharapkan, peraturan atau rekomendasi ini menganjurkan
agar investor mendiversifikaskan dananya kepada semua sekuritas yang mempunyai harapan
keuntungan maksimum.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa studi kasus yang
dilakukan oleh Markowitz berasasan dua masalah, yaitu:
1. Expected return (E(Ri) atau imbal hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas
2. Varians atau suatu ukuran penyerapan dari penyebaran peluang (probabilitas)
8
2. Markowitz memberikan suatu kemudahan dalam memahami kedekatan hubungan
antara imbal hasil yang diharapkan dari segi risiko portofolio serta tidak mengesampingkan
analisis dari segi portofolio efisien.
3. Riset serta publikasi tulisan dan penjelasan lisan yang dikemukakan oleh Markowitz
telah meletakkan asas dasar bagi pengkajian teori portofolio selanjutnya seperti CAPM,
APT, risiko dan imbal hasil, serta nilai saham dan obligasi
b. Kelemahan
1. Permasalahan klasik dari sudut pandang manajemen keuangan yang selalu muncul,
yaitu pada saat data yang digunakan dalam kajian adalah data masa lalu. Dan data masa
lalu tersebut tidak hanya memberikan suatu jawaban yang sulit untuk dijadikan suatu
estimasi ke depan, tetapi juga diragukan keakuratan datanya.
2. Studi yang dilakukan Markowitz tidak menjelaskan waktu, yaitu berapa dalam waktu
yang tepat untuk memperhitungkan diversifikasi tersebut. Dengan demikian, analisis
tersebut menjadi tidak meyakinkan
3. Data yang diambil menggunakan varians dan berbagai alat lainnya sulit untuk dipahami
dan diprediksi karena merupakan masa lalu
Jones mengatakan bahwa untuk membentuk suatu portofolio meliputi beberapa langkah:
1.) Mengindentifikasi kombinasi return dan risiko dari set aktiva berisiko dengan
menggunakan analisis efficient frontier Markowitz. Langkah ini meliputi penentuan
return ekspektasi, varian dan kovarian dari suatu set sekuritas.
2.) Mempertimbangkan aktiva bebas risiko atas efficient frontier Markowitz. Langkah ini
memperkenalkan kemungkinan borrowing dan lending untuk mencapai portofolio
optimal dengan aktiva berisiko dan mempunyai pengaruh signifikan atas cara berpikir
investor mengenai proses investasi
9
3.) Memilih portofolio akhir, yang terdiri dari aktiva bebas risiko dan optimal portofolio dari
aktiva berisiko berdasarkan preferensi investor.
c.) Portofolio Optimal dengan adanya Simpanan dan Pinjaman Bebas Risiko
Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return ekspektasi dengan varian
return (risiko) yang sama dengan nol, karena variannya sama dengan nol, maka kovarian
10
antara bebas risiko juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya Sertifikat Bank
Indonesia (SBI)
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori portofolio menurut Markowizt adalah pendekatan investasi berkaitan dengan estimasi
investor terhadap ekpektasi risiko dan return yang diukur secara statistik untuk membuat
portofolio investasi. Dasar pemikiran dibentuknya portofolio seperti yang dikatakan
Markowitz yaitu “do not put all eggs in the basket” (janganlah menaruh semua telur ke dalam
satu keranjang), karena jika keranjang tersebut jatuh, maka semua telur yang ada didalamnya
akan pecah. Begitu juga dengan investasi yang dilakukan, jangan menanamkan dana dalam
satu bentuk jenis investasi, karena jika investasi tersebut gagal maka seluruh dana yang
tertanam tidak akan kembali.
Portofolio efisien adalah melihat pada tingkat imbal hasil (return) paling tinggi yang mampu
untuk dikembalikan.Dalam teori portofolio model Markowitz didasari asumsi-asumsi, yaitu
3.2 Saran
Dari penjelasan di atas, pembuatan makalah ini kami masih banyak kesalahan,kritik dari
pembaca sangat kami butuhkan guna penyempurnaan makalahkami selanjutnya. maka
diharapkan makalah ini dapat di manfaatkan pembaca dalam memahami tentang akuntansi
khususnya tentang “Kode Etik Profesi Akuntan Menuju Era Global”. Selain itu penulis juga
menyarankan untuk menerapkan apa yang baik dari makalah ini dan juga mengingatkan
penulis apa yang dianggap pembaca kurang baik dari makalah ini. Sebagai penyusun saya
akui tidak terlepas dari kesalahan dan keterbatasan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Dikarenakan pembahasan di atas hanya menggunakan satu referensi atau
sumber maka untuk itu saran untuk pembaca adalah agar lebih banyak mencari referensi
mengenai pembahasan di atas.
12
DAFTAR PUSTAKA
Febriansyah, Erwin dkk. 2020. Teori Investasi & Manajemen Portofolio. Medan: Madenatera
Fahmi, Irham. 2015. Manajemen Investasi Teori dan Soal Jawab Edisi 2. Salemba Empat.
13