ID Pengaruh Gaya Hidup Lifestyle Harga Prom PDF
ID Pengaruh Gaya Hidup Lifestyle Harga Prom PDF
1, (2015) 1-13
Pengaruh Gaya Hidup (lifestyle), Harga, Promosi terhadap Pemilihan Tempat Tujuan Wisata
(destination) Studi Kasus pada Konsumen Artojaya Tour & Travel Surabaya
Metha Nilarisma Dewi dan Prof. Dr. Hatane Samuel, MS.
Program Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
Email : m36410072@john.petra.ac.id; samy@petra.ac.id
ABSTRAK
Persaingan industri jasa dewasa ini sangat menarik untuk dibahas khususnya industri
jasa tour and travel di Surabaya sehingga akan memicu perkembangan gaya hidup konsumen.
Permasalahan yang dihadapi, konsumen yang memiliki pendapatan ekonomi menengah
keatas berlibur sudah menjadi lifestyle mereka karena mereka rela mengorbankan sesuatu
demi mendapatkan jasa yang mereka senangi, harga dan promosi secara tidak langsung akan
mempengaruhi konsumen dalam pemilihan tempat tujuan wisata.
Penelitian ini menggunakan sampel konsumen ArtoJaya. Teknik pengambilan sampel
dengan teknik purposive atau selected sampling dengan sampel konsumen yang melakukan
pembelian selama tiga bulan terakhir. Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linier
Berganda dengan jumlah responden sebanyak 100 responden, yang akan mempermudah
untuk melihat perananan gaya hidup, harga dan promosi terhadap tempat tujuan wisata yang
akan diuji.
ABSTRACT
Nowadays, the service industry competition is very interesting to be discussed,
especially industry which provides tour and travel services. This kind of competition becomes
a trigger to the people’s lifestyle. The problem is, for consumers who have middle-high
income, can go on vacation when it comes to school holiday. In fact, that kind of behaviour
has become their lifestyles because they are willing to buy something expensive to get
services which they like. However, their lifestyles, price and promotion will indirectly affect
consumers in the selection of a tourist destination.
This research is using sample from ArtoJaya’s consumers. The sampling technique is
using purposive technique and selected sample with consumers who did transactions or
purchases for the last three month. On the other hand, the analysis technique is using
Multiple Linear Regression with the total 200 respondents. The 100 respondents will
facilitate in seeing the role of lifestyle price and promotion against the destination which is
going to be tested.
masalah yang timbul dari para wisatawan domestik dan internasional, PT. Artojaya
terutama bagi mereka yang baru pertama Tour & Travel Surabaya juga memberikan
kali melakukan perjalanan wisata dan tidak jasa pelayanan untuk pembuatan visa dan
memiliki kerabat yang membantu mereka passport. Tentunya keseluruhan program
dalam merencanakan liburan. Persaingan yang ditawarkan serba instan dan praktis,
industri jasa di kota Surabaya telah hal ini sesuai dengan Dewi (2011) yang
mengalami perkembangan pesat yang menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia
didominasi oleh agen travel. Salah satu cenderung cepat dan praktis, tanpa mau
pemain di sektor perusahaan jasa adalah bersusah payah yang mempengaruhi
PT ArtoJaya, yang merupakan perusahaan tumbuh dan berkembangnya generasi
agen perjalanan di Surabaya yang bergerak bermental manja.
dalam bidang jasa.. PT. ArtoJaya melihat Melihat dari sisi konsumen
permintaan peluang pasar penting bagi ArtoJaya yang telah mendapatkan
perkembangan perusahaan. Berikut keleluasaan untuk memilih produk atau
perbandingan jumlah permintaan berbagai macam paket liburan seperti yang
konsumen dan rata-rata prosentase telah dijelaskan sebelumnya, fenomena ini
penjualan dalam 5 tahun terakhir terhadap dimanfaatkan oleh penulis dengan melihat
PT. ArtoJaya: kecenderungan pembeli ArtoJaya yang
Tabel 1 cenderung serba instan dan praktis.
Rata-Rata Pada jaman modern sekarang ini,
Realisasi Prosentase gaya hidup atau lifestyle merupakan hal
Tahun Konsumen Penjualan per- yang sangat penting dan kerap menjadi
tahun ajang untuk menunjukkan identitas diri.
2008 1.771 28,54% Pola dan gaya hidup masyarakat yang
2009 1.257 20,08% semakin sibuk dalam rutinitasnya,
sempitnya waktu membuat banyak orang
2010 1.968 31,07% yang membutuhkan wisata untuk
2011 2.370 39,12% melepaskan ketegangan dan memperoleh
suasana baru yang menghibur diri. Kini
2012 3.127 43,65%
berlibur bukan saja untuk memenuhi
Sumber : Data Perusahaan PT. ArtoJaya suasana liburan, namun juga untuk ajang
Tahun 2013 gengsi sesama teman, kerabat ataupun
Pada tabel diatas dapat dilihat kehidupan sosialitanya.
bahwa peningkatan jumlah permintaan Sedangkan untuk sebagian
konsumen yang signifikan pada tahun konsumen yang menyukai paket promo
2011 dan 2012, berdampak pada dan harga tentunya menjadi daya tarik
peningkatan rata-rata prosentase penjualan tersendiri bagi perusahaan karena adanya
perusahaan. PT. ArtoJaya Tour and Travel perbedaan ketertarikan tersendiri dan
menaruh perhatian khusus pada konsumen sebagai seorang pemasar perlu mengamati
karena dapat menyokong angka penjualan hal ini. Pernyataan tersebut didukung oleh
perusahaan pada tiap tahunnya. Hal ini, hasil pra penelitian dilapangan yang
sesuai dengan komitmen perusahaan untuk dilakukan penulis dengan menemukan
memberikan pelayanan terbaik yang bahwa konsumen ArtoJaya cenderung
memiliki tujuan berlibur ataupun berwisata membeli paket wisata yang ditawarkan
kepada semua konsumen yang pada perusahaan.
awalnya PT. ArtoJaya hanya menawarkan Dewasa ini liburan keluar negeri
program paket tour wisata asia akan tetapi sudah menjadi lifestyle dari warga
mulai tahun 2010 ArtoJaya membuka Surabaya sendiri, banyak warga
paket tour wisata ke seluruh dunia. Selain beranggapan bahwa liburan bukan lagi
menangani program paket tour wisata kebutuhan sekunder melainkan menjadi
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-13
kebutuhan utama bagi warga Surabaya batas tertentu, baik secara actual maupun
sendiri seiring dengan perkembangan hukum.
zaman yang berkembang saat ini seperti Harga merupakan faktor kendali
yang telah dijelaskan sebelumnya. Maka kedua yang dapat ditangani oleh
dari itu, berlibur pada zaman sekarang manajemen penjualan atau pemasaran
menjadi sebuah lifestyle kehidupan untuk memahami inti pokok tentang
manusia modern. Seorang pemasar melihat pengambilan keputusan yang menyangkut
fenomena ini dengan memahami gaya penetapan harga. Oleh karena itu, tiap
hidup konsumen dalam melihat harga dan perusahaan hendaknya mempertimbangkan
promosi saat melakukan pembelian produk hal-hal secara matang setiap keputusan
berupa tujuan wisata (destination) yang dalam masalah harga. Harga dapat
ditawarkan oleh perusahaan ArtoJaya. sementara dikurangi untuk menciptakan
minat beli atas suatu produk atau untuk
II. LANDASAN TEORI menarik lebih banyak pelanggan ke toko-
Gaya hidup adalah pola hidup toko eceran Sunarto (2004:209). Harga
seseorang di dunia yang diekspresikan (price) adalah jumlah uang yang
dalam aktivitas, minat, dan opininya. dibebankan atau dikenakan atas sebuah
Menurut Minor dan Mowen (2002), gaya produk atau jasa. Dengan kata lain harga
hidup adalah menunjukkan bagaimana merupakan sebuah nilai yang harus
membelanjakan uangnya, dan bagaimana ditukarkan dengan produk yang
mengalokasikan waktu. Konsep gaya dikehendaki konsumen. Hal tersebut
hidup yang dipakai dalam penelitian ini menunjukkan pola kehidupan konsumen
adalah cara seseorang menampilkan yang bersangkutan tercermin dalam
identitas dirinya lewat penggunaan waktu, kegiatan sehari-hari, pendapat serta
uang dan barang. Untuk dapat mencapai minatnya terhadap suatu hal yang sudah
sesuatu gaya hidup yang dinginkan, melekat pada diri personal seseorang.
biasanya seseorang harus pula Promosi merupakan salah satu
mengeluarkan biaya lebih atau ekstra. faktor penentu keberhasilan suatu program
Pengeluaran biaya yang berlebih tersebut pemasaran. Betapapun berkualitasnya
memicu seseorang mengkonsumsi barang suatu produk, bila konsumen belum pernah
dan jasa. Jadi dapat disimpulkan bahwa mendengarnya dan tidak yakin bahwa
gaya hidup atau lifestyle mencerminkan produk itu akan berguna bagi mereka,
keseluruhan pribadi yang berinteraksi maka mereka tidak akan pernah
dalam lingkungannya. Maka dari itu dapat membelinya. Promosi adalah segala
disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola bentuk aktivitas yang mengiringi operasi
hidup seseorang yang dinyatakan dalam penjualan untuk meningkatkan
kegiatan, minat dan pendapatnya dalam kemungkinan suatu penjualan (Colin,
membelanjakan uangnya dan bagaimana 2003:28). Gitosudarmo (2000:237)
mengalokasikan waktu. mengatakan bahwa promosi merupakan
Destinasi menurut Jamrozy (2007) kegiatan yang di tujukan untuk
adalah sebuah tempat dimana terjadi mempengaruhi konsumen agar mereka
interaksi antara konsumen dan produsen, menjadi kenal akan produk yang di
adanya berbagai stakeholders pada sisi tawarkan oleh perusahaan kepada mereka
suplai. Destinasi merupakan suatu tempat dan mereka menjadi senang lalu membeli
yang dikunjungi dengan waktu yang produk itu. Informasi ini memberikan
signifikan selama perjalanan seseorang hipotesis alternatif sebagai berikut :
dibandingkan dengan tempat lain yang
dilalui selama perjalanan (misalnya daerah H1: Gaya hidup berpengaruh positif
transit). Suatu tempat pasti memiliki batas- terhadap tujuan wisata atau destinasi.
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-13
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah nilai uji statistiknya berada dalam daerah
sampel kecil. Metode yang digunakan di mana Ho diterima (Ghozali, 2006).
adalah dengan menggunakan statistik
Kolgomorov-Smirnov. Kriteria yang
digunakan dalam tes ini adalah dengan
membandingkan antara tingkat signifikansi Uji F (Uji Simultan)
yang didapat dengan tingkat alpha yang UjiF bertujuan untuk menunjukkan
digunakan, dimana data tersebut dikatakan apakah semua variabel independen yang
berdistribusi normal bila sig > alpha dimasukkan ke dalam model secara
B. Uji Multikolineritas simultan atau bersama-sama mempunyai
Analisis regresi mensyaratkan tidak pengaruh terhadap variabel dependen
ada multikolinieritas di dalam model. (Ghozali 2006). Membuat hipotesis untuk
Multikolinieritas adalah terjadinya korelasi kasus pengujian F-test di atas yaitu:
yang kuat antara variabel bebas dalam a) Ho : β1, β2, β3 = 0
model regresi. Untuk mengetahui ada Artinya, tidak ada pengaruh yang
tidaknya multikolinearitas dapat dilihat signifikan dari variabel independen yaitu
dari nilai tolerance dan VIF ( Variance gaya hidup (X1), harga (X2) dan promosi
Inflation Factor ). Apabila nilai VIF < 10 (X3) secara simultan terhadap variabel
mengindikasikan bahwa model regresi dependen yaitu destinasi (Y).
bebas dari multikolinearitas, sedangkan b) Ha : β1, β2, β3 > 0
untuk nilai tolerance > 0,1 (10%) Artinya, ada pengaruh yang
menunjukkan bahwa model regresi bebas signifikan dari variabel independen yaitu
dari multikolinearitas. gaya hidup (X1), harga (X2) dan promosi
C. Uji Heteroskedatisitas (X3) secara simultan terhadap variabel
Heteroskedastisitas adalah ketidak- dependen yaitu destinasi (Y).
homogenan ragam antar residual dalam Menentukan F tabel dan F hitung
model regresi. Untuk menguji ada tidaknya dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%
heteroskedastisitas dalam model regresi atau taraf signifikasi sebesar 5% (α= 0,05),
digunakan scatterplot. maka:
Cara memprediksi ada tidaknya a) Jika Fhitung >Ftabel, maka Ho ditolak
heteroskedastisitas pada suatu model dapat dan Ha diterima, berarti masing-
dilihat dengan pola gambar scatterplot, jika masing variabel independen secara
scatterplot menghasilkan titik-titik yang bersama-sama mempunyai
tidak membentuk pola tertentu dan titik- pengaruh yang signifikan terhadap
titik menyebar di atas dan di bawah angka variabel dependen.
nol sumbu Y, maka disimpulkan tidak b) Jika Fhitung<Ftabel, maka Ho diterima
terjadi heteroskedastisitas pada model dan Ha ditolak, berarti masing-
regresi. masing variabel independen secara
bersama-sama tidak mempunyai
Uji Goodness of Fit pengaruh yang signifikan terhadap
Ketepatan fungsi regresi sampel variabel dependen.
dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai
dengan Goodness of Fitnya. Secara staistik Uji t (Uji Parsial)
setidaknya ini dapat diukur dari nilai Uji t yaitu suatu uji untuk
koefisien determinasi, nilai statistik F, dan mengetahui signifikansi pengaruh variabel
nilai statistik t. Perhitungan statistik independen secara parsial atau individual
disebut signifikan secara statistik apabila terhadap variabel dependen (Ghozali
nilai uji statistiknya berada dalam daerah 2006). Kriteria yang digunakan adalah:
kritis (daerah di mana Ho ditolak). a) Ho : β1 = 0
Sebaliknya disebut tidak signifikan bila
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-13
Destinasi (Y) 0,633 0,60 Reliabel paling banyak dari golongan yang
Tabel 3 menunjukkan variabel gaya memiliki usaha pribadi.
hidup, harga, promosi dan destinasi Dari profil responden berdasarkan
memiliki nilai alpha cronbach > 0,60. rata-rata pengeluaran rutin per bulan
Hasil ini menyimpulkan bahwa item-item dibagi menjadi 3 kategori yaitu: sebanyak
pertanyaan kuesioner yang mengukur 33% (33 responden) memiliki rata-rata
variabel penelitian telah reliabel. pengeluaran rutin per bulan Rp. 1.000.001
– Rp 5.000.000, terdapat 46% (46
responden) yang memiliki rata-rata
Desktiptif Profil Responden
Dari data 100 responden yang pengeluaran rutin per bulan Rp 5.000.001
layak untuk dianalisis lebih lanjut secara – Rp 10.000.000, dan 21% (21 responden)
deskriptif, dapat ditelusuri dari : jenis memiliki rata-rata pengeluaran rutin per
kelamin, usia, pekerjaan, rata-rata bulan di atas Rp 10.000.000. Hasil ini
pengeluaran rutin/bulan. Dilihat dari jenis memberikan informasi bahwa konsumen
kelamin, penelitian ini hanya Artojaya Tour and Travel konsumen
mengelompokan berdasarkan dua kategori, paling banyak dari golongan yang
yaitu pria dan wanita. Data menunjukan memiliki rata-rata pengeluaran rutin per
bahwa responden dalam kategori pria bulan Rp 5.000.001 hingga Rp 10.000.000.
sebanyak 55 responden atau sekitar 55% Dilihat dari profil responden
dan kategori wanita sebanyak 45 orang berdasarkan frekuensi membeli tiket di
atau sekitar 45%. Hasil ini memberikan artojaya dalam tiga bulan terakhir terlihat
informasi bahwa jumlah konsumen pria sebanyak terdapat 32% (32 responden)
dan wanita pada Artojaya Tour and Travel telah membeli tiket sebanyak 1 hingga 3
konsumen tidak jauh berbeda. kali, 36% (36 responden) yang dalam tiga
Dilihat dari usia, penelitian ini bulan terakhir telah membeli tiket di
dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu Artojaya sebanyak 4 hingga 6 kali, 25%
21-30 tahun, 31-40 tahun, >40 tahun. Dari (25 responden) telah membeli tiket
hasil pengamatan 50% konsumen berusia sebanyak 7 hingga 9 kali, dan 7% (7
31 hingga 40 tahun, 31% konsumen responden) telah membeli tiket sebanyak
berusia 21 hingga 30 tahun, dan 19% 10 kali atau lebih. Hasil ini memberikan
konsumen berusia di atas 40 tahun. Hasil informasi bahwa konsumen Artojaya Tour
ini memberikan informasi bahwa and Travel konsumen paling banyak dalam
konsumen Artojaya Tour and Travel tiga bulan terakhir membeli tiket 4 hingga
konsumen paling banyak dari golongan 6 kali.
usia 31 hingga 40 tahun.
Dari profil responden berdasarkan Uji Asumsi Klasik
pekerjaan dibagi menjadi 5 kategori : Pengujian asumsi klasik yang akan
usaha pribadi, karyawan perusahaan, ibu dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji
rumah tangga, mahasiswa pelajar, lainnya. multikolinieritas dan uji
Diketahui dari 100 konsumen Artojaya heteroskedastisitas. Berikut ini akan
Tour and Travel yang menjadi responden dijelaskan hasil pengujian asumsi klasik
penelitian, terdapat 42% konsumen yang analisis regresi antara gaya hidup (X1),
bekerja pada usaha pribadi, 21% harga (X2) dan promosi (X3) terhadap
konsumen merupakan karyawan destinasi (Y).
perusahaan, 18% konsumen merupakan A. Uji Normalitas
mahasiswa/pelajar, 12% konsumen
merupakan ibu rumah tangga, dan 7%
konsumen berprofesi lainnya. Hasil ini
memberikan informasi bahwa konsumen
Artojaya Tour and Travel konsumen
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-13
Gaya 0,270 0,081 0,254 3,327 0,001 destinasi adalah promosi dengan nilai Beta
Hidup
(X1) terbesar yaitu 0,541.
Harga
0,153 0,094 0,124 1,632 0,106 Nilai Koefisien Determinasi (R2)
(X2) Nilai koefisien determinasi (R2)
0,526 0,076 0,541 6,940 0,000 yang dihasilkan regresi adalah sebagai
Promosi
(X3)
berikut:
Tabel 7
Dari tabel 6 diperoleh Uji t R R2
pengaruh gaya hidup terhadap destinasi 0,686 0,471
menghasilkan koefisien regresi sebesar
0,270, dengan t hitung sebesar 3,327 > t Berdasarkan tabel 7 diketahui
tabel 1,661 (df=96, α=0,05), dan nilai bahwa nilai koefisien determinasi (R2)
signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Hasil ini yang dihasilkan sebesar 0,471
menyimpulkan bahwa gaya hidup menunjukkan bahwa pengaruh gaya hidup,
berpengaruh positif signifikan terhadap harga dan promosi terhadap destinasi
destinasi. Hal ini berarti peningkatan gaya adalah sebesar 47,1% dan sisanya 52,9%
hidup, akan meningkatkan secara dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
signifikan destinasi. Berdasarkan hasil ini diteliti.
H1 yang menduga gaya hidup berpengaruh
positif terhadap tujuan wisata atau V. KESIMPULAN DAN SARAN
destinasi, dapat diterima. Kesimpulan
Uji t pengaruh harga terhadap Berdasarkan dari hasil analisis dan
destinasi menghasilkan koefisien regresi pembahasan maka simpulan yang dapat
sebesar 0,153, dengan t hitung sebesar dirumuskan adalah sebagai berikut :
1,632 < t tabel 1,661 (df=96, α=0,05), dan 1. Hasil pengujian membuktikan
nilai signifikansi sebesar 0,106 > 0,05. kesimpulan bahwa gaya hidup
Hasil ini menyimpulkan bahwa harga tidak merupakan faktor terpenting dalam
berpengaruh positif signifikan terhadap usaha meningkatkan penjualan
destinasi. Hal ini berarti harga yang produk wisata karena terbukti
semakin baik, tidak meningkatkan secara berpengaruh terhadap pemilihan
signifikan destinasi. Berdasarkan hasil ini tujuan wisata ArtoJaya.
H2 yang menduga harga berpengaruh 2. Harga terlihat tidak terpengaruh
positif terhadap tujuan wisata atau pada tujuan wisata karena ketika
destinasi, tidak dapat diterima atau ditolak. konsumen memilih produk yang
Uji t pengaruh promosi terhadap ditawarkan, konsumen telah
destinasi menghasilkan koefisien regresi mempertimbangkan harga yang
sebesar 0,526, dengan t hitung sebesar termasuk dalam program paket
6,940 > t tabel 1,661 (df=96, α=0,05), dan wisata tersebut. Terlebih lagi jenis
nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. konsumen yang menggunakan jasa
Hasil ini menyimpulkan bahwa promosi di ArtoJaya adalah yang
berpengaruh positif signifikan terhadap berkelompok tour bukan individu
destinasi. Hal ini berarti promosi yang sehingga konsumen dengan tipe
semakin baik, akan meningkatkan secara kelompok tour kebanyakan
signifikan destinasi. Berdasarkan hasil ini membeli produk di ArtoJaya
H3 yang menduga promosi berpengaruh dengan melihat macam-macam
positif terhadap tujuan wisata atau program yang ditawarkan untuk
destinasi, dapat diterima. berlibur dan mendapatkan
Dilihat dari nilai Beta, variabel kenyamanan yang sesuai dengan
yang berpengaruh dominan terhadap kenyamanan yang diberikan oleh
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-13