Proposal Skripsi Jun PDF
Proposal Skripsi Jun PDF
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
JUNAIDAH
NIM .190104007
i
ii
ii
i
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
JUNAIDAH
NIM .190104007
Pembimbing
1. Hasmiati, M.Pd.I
2. Laeli Qadrianti, S.pd, M.Pd.
i
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Nama : Junaidah
NIM : 190104007
1. Proposal Skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan
plagiasi atau duplikasi dari tulisan/karya orang lain yang saya akui sebagai
hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
2. Seluruh bagian dari Proposal Skripsi ini adalah karya saya sendiri selain
kutipan yang ditunjukkan sumbernya. Segala kekeliruan yang ada di
dalamnya adalah tanggung jawab saya.
Sinjai,...........................2022
Yang membuat pernyataan
Junaidah
NIM: 190104007
ii
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal Skripsi,
Berjudul : Efektivitas Metode Outdoor Pada Pembelajaran Tematik
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas
V di SDN 149 Tokinjong
Yang ditulis oleh;
Nama : Junaidah
NJIM : 190104007
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Disetujui untuk diseminrkan pada Seminar Proposal Skripsi.
Demikian untuk proses selanjutnya.
Mengetahui,
Ketua Program Studi PGMI
iii
iv
KATA PENGANTAR
iv
v
11. Teman-teman mahasiswa IAIM Sinjai dan berbagai pihak yang tidak dapat
disebut satu persatu, yang telah memberikan dukungan moral sehingga penulis
selesai studi.
Teriring doa semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat
pahala yang berlipat ganda dari Allah Subehanahu Wata’ala, dan semoga karya
ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Aamiin.
Sinjai, .............2022
Junaidah
NIM. 190104007
v
vi
DAFTAR ISI
vi
vii
C. Hipotesis .......................................................................................... 17
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia pendidikan yang
semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk lebih menyesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Namun pada kenyataannya, pendidikan saat
ini masih memiliki beberapa kekurangan yang secara umum bermuara kepada
mutu pendidikan itu sendiri. Sejalan dengan pendapat tersebut maka pendidikan
sangatlah penting sampai akhir hayat manusia dan untuk menumbuhkan sumber
daya manusia agar semakin baik dan maju. Tanpa pendidikan manusia tidak
akan bisa maju seperti sekarang, tanpa pendidikan manusia akan tertinggal dan
tidak akan tahu ilmu yang ada di sekitar. Adanya kemajuan masyarakat sekarang
ini dikarenakan adanya pendidikan yang didapat, baik pendidikan di keluarga, di
sekolah dan di masyarakat (Geneza, 2019, h. 1). Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 pada bab I Pasal I dikemukakan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, msayarakat
bangsa dan Negara”. (Republik Indonesia, 2022)
Pentingnya suatu pendidikan bagi manusia dijelaskan pada sabda
Rasulullah saw disebuah hadisnya yang berbunyi:
ََ َم ْه أَ َزادَ ٌُ َما فَعَلَ ْي ًِ باِل ِع ْل ِم،اآلخ َسيَ فَعَلَ ْي ًِ بِ ْال ِع ْل ِم
ِ َ ََ َم ْه أَ َزاد،َم ْه أ َ َزادَ الدُّ ْويَا فَعَلَ ْي ًِ بِاْل ِع ْل ِم
Artinya: “Barang siapa yang menginginkan dunia harus dengan ilmu,
barang siapa yang menginginkan akhirat harus dengan ilmu,
dan barang siapa yang menginginkan kedua-duanya harus
dengan ilmu.”(HR. Ahmad)
1
2
Allah swt juga menyajikan kedudukan yang tinggi bagi orang yang
berilmu, sebagaimana firmannya dalam surat Al-Mujadalah ayat 11.
ُ ّٰللا ُ ّٰللاُ لَ ُك ْۚ ْم ََاِذَا قِ ْي َل ا ْو
ُ ش ُز َْا فَا ْو
ش ُز َْا يَ ْسفَعِ ه سح ِ ه َ ٰ ٰٓياَيُّ ٍَا الَّ ِريْهَ ٰا َمىُ ُْٰٓا اِذَا قِ ْي َل لَ ُك ْم ت َ َف َّس ُح ُْا فِى ْال َم ٰج ِل ِس فَا ْف
َ س ُح ُْا يَ ْف
الَّ ِريْهَ ٰا َمىُ ُْا ِم ْى ُك ْۙ ْم ََالَّ ِريْهَ ا ُ َْتُُا ْال ِع ْل َم دَ َزجٰ ٍۗت ََ ه
ّٰللاُ ِب َما تَ ْع َملُ ُْنَ َخ ِبيْس
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman apabila kamu dikatakan
kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan kepadamu: “berdirilah
kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-
Mujadalah ayat 11)
Belajar yaitu cara yang dilakukan untuk membuat manusia menjadi
manusia yang berkualitas. Belajar juga dapat diartikan sebagai proses interaksi
guru dengan peserta didik dalam mencapai kedewasaan. Sebagai sumber
pengetahuan, guru mengomunikasikan materi yang bermakna kepeda peserta
didik. Sebagai pendidik, guru harus terus belajar karena belajar adalah proses
sepanjang hayat. Belajar secara umum harus dilakukan oleh guru, khususnya
bagi peserta didik. Guru dan peserta didik harus memiliki semangat belajar
sepanjang hayat. Hal ini penting bagi guru dan peserta didik agar proses
pembelajaran dapat menjadi bagian dari kebutuhan semua orang di dunia. (Uum
Murfiah, 2017, h. 1)
Pembelajaran mengandung arti proses membuat orang melakukan
proses belajar sesuai dengan rancangan. Pembelajaran merupakan sarana untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti perubahan perilaku individu
melalui proses mengalami sesuatu yang diciptakan dalam rancangan proses
pembelajaran. Pembelajaran pada dasanya adalah suatu proses yang dilakukan
oleh guru dan siswa sehingga terjadi proses belajar dalam arti adanya perubahan
2
3
3
4
4
5
langsung memungkinkan materi pelajaran akan semakin konkret atau nyata yang
berarti proses pembelajaran akan lebih bermakna. (Diarti Andra Ningsih et al.,
2019)
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan Ibu Hj. Nur Asia,
S.Pd. selaku wali kelas V SDN 149 Tokinjong, didapatkan informasi bahwa
kegiatan belajar mengajar hanya dilakukan didalam kelas saja, proses belajar
mengajar yang dilakukan diluar kelas hanya mata pelajaran Penjas selebihnya
hanya dilakukan didalam kelas. Peserta didik belajar Tematik hanya dengan cara
menerima penjelasan dari guru yang bersumber dari buku cetak saja yang
terbatas. Kemudian, penulis berwawancara dengan Suci Ramadani peserta didik
kelas V tersebut. Hasil wawancara yang dilakukan dengan peserta didik tersebut
diperoleh informasi bahwa terkadang peserta didik merasa bosan dan jenuh pada
saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. sehingga peserta didik itu
biasanya tidak konsentrasi pada mata pelajaran tersebut, yang bisa saja
berdampak pada hasil belajarnya. (Nur Asia, Guru Kelas, Jalan Teratai, tanggal
8 November 2022).
Belajar tematik dengan menggunakan metode outdoor study dapat
membuat peserta didik lebih memperkaya wawasan dan pengetahuannya, karena
peserta didik belajar tidak terbatas pada empat dinding kelas, selain itu
kebenarannya lebih akurat sebab anak dapat mengoptimalkan potensi panca
indranya untuk berkomunikasi dengan lingkungan. Hal lain yang juga tidak
kalah penting, dengan belajar di luar kelas dapat merangsang peserta didik
untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat membantu peserta
didik untuk memiliki sikap percaya diri. (Husamah, 2013, h. 3).
Untuk memperoleh hasil belajar yang baik, kebiasaan belajar pun
diharuskan baik, begitu juga sebaliknya jika kebiasaan belajar siswa yang tidak
baik, maka prestasi belajarnya tidak akan maksimal. Cara belajar yang
dipergunakan turut menentukan hasil belajar yang diharapkan. Cara yang tepat
akan membawa hasil yang memuaskan, sedangkan cara yang tidak sesuai akan
5
6
6
7
2. Secara Praktis
a. Bagi peserta didik dapat dijadikan sebagai dasar untuk meningkatkan
partisipasi dan minat peserta didik dalam belajar matemtika, dan dapat
meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik.
b. Bagi guru dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menciptakan proses
pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan bagi peserta didik.
c. Bagi kepala sekolah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
kemudian dikembangkan dan diterapkan disetiap tingkatan kelas.
d. Bagi peneliti dapat dijadikan sebagai ajang untuk memperluas wawasan
serta menambah pengalaman berharga untuk dikembangkan di masa
yang akan datang.
e. Bagi para pembaca dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi
mengenai pembelajaran dalam kelas dan pembelajaran di luar kelas.
7
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Metode Outdoor Study
a. Pengertian Metode Outdoor Study
Metode Outdoor Study merupakan bagian tak terpisahkan dari
program pengembangan dan belajar anak. Untuk itu agar metode Outdoor
Study bermanfaat dan secara efektif dapat membantu perkembangaan dan
belajar anak, maka hal tersebut harus menjadi bagian yang dikelola secara
serius oleh pihak sekolah dan para guru. (Rita Mariyana et a l., 2010, h. 36)
Metode Outdoor Study bukan hanya membawa pelajaran di luar
kelas, tetapi juga melalui kesadaran, pemahaman, perhatian, tanggung
jawab, dan tindakan atau perilaku dengan mengajak peserta didik menyatu
dengan alam dan terlibat dalam berbagai kegiatan. Kegiatan ekstrakurikuler
seperti permainan, cerita, ekxsperimen, kompetisi, mengidentifikasi masalah
dilingkungan sekitar dan diskusi yang menggali pemecahan masalah, aksi
lingkungan, dan eksplorasi lingkungan. (Husamah, 2013, h. 20)
Metode Outdoor Study merupakan salah satu strategi yang dapat
digunakan guru dalam pembelajaran agar para siswa tidak merasa jenuh
dengan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Pembelajaran ini
menyajikan sebuah sistem pembelajaran yang diidamkan oleh peserta didik.
Hal ini terbukti bahwa sistem pembelajaran yang baik tidak hanya
membutuhkan pembelajaran kontekstual saja, tetapi juga membutuhkan
lingkungan belajar yang memiliki suasana serta kondisi menarik dan
menyenangkan bagi peserta didik. (Erwin Widiasworo, 2017, h. 80)
b. Konsep dan Tujuan Metode Outdoor Study
Kegiatan belajar mengajar di sekolah sudah jenuh. Proses
pembelajaran yang rutin dan semakin kaku serta terstandarisasi tidak lagi
mengutamakan kreativitas setiap peserta didik karena segala sesuatu yang
8
9
9
10
4. kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperti bertanya, kerja kelompok,
mengamati, membuktikan, menguji fakta.
5. Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada
di lingkungan, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing
dengan kehidupan disekitarnya serta dapat mengarahkan sikap
menghargai alam dan kelestariannya. (Fipta Syntia, 2020, h. 16)
d. Kelemahan dan Kekurangan Metode Outdoor Study
Menurut Sudjana ada beberapa yang menjadi kelemahan dan
kekurangan pada kegiatan Metode Outdoor Study, yaitu sebagai berikut:
1) Rencana pelaksanaan pembelajaran kurang dipersiapkan sebelumnya
menyebabkan peserta didik yang dibawa ketujuan tidak melakukan
kegiatan belajar dengna baik sesuai yang diharapkan sehingga ada kesan
main-main. Kelemahan ini bisa diatasi dengan persiapan yang matang
sebelum kegiatan itu dilaksanakan.
2) Kegiatan pembelajaran di luar kelas biasanya memerlukan waktu yang
cukup lama, sehingga menghabiskan waktu untuk belajar di dalam kelas.
3) Kebanyakan guru memandang bahwa bahwa kegiatan belajar hanya
terjadi di dalam kelas. Guru lupa bahwa kegiatan belajar bisa di
laksanakan di luar kelas ataupun di luar jam kelas dengan memafaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar. (Muhammad Afandi, 2013).
2. Pembelajaran Tematik
a. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran
terpadu (Integrated instruction) yang merupakan suatu system pembelajaran
yang memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok aktif
menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara
holistik, bermakna, dan otentik. Pembelajaran tematik juga merupakan suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa
10
11
aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar mata pelajaran. (Abdul
Majid, 2017, h. 80-85)
Pembelajaran tematik sebagai suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif
mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara
holistik, bermakna dan otentik. Pembelajaran tematik akan terjadi apabila
peristiwaperistiwa otentik atau eksplorasi tema menjadi pengendali dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam eksplorasi tema maka
siswa akan sekaligus belajar tentang proses dan isi beberapa mata pelajaran
secara serempak (Trianto, 2010).
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan
tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Namun dalam mencari
kaitan antara mata pelajaran satu dengan yang lain guru masih merasa
kesulitan. Ungkapan yang disampaikan ibu sophi, bahwa dalam
pembelajaran tematik penyajian materi berdasarkan pada satu tema yang
ditentukan (Effendi, 2009).
3. Hasil Belajar Peserta Didik
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil Belajar terdiri dari dua kata, "Hasil" dan "Belajar". Hasil
adalah suatu yang diperoleh sebagai hasil dari mengerjakan suatu kegiatan
atau proses yang menghasilkan perubahan. Hasil produksi adalah perolehan
yang diperoleh sebagai hasil dari kegiatan mengubah bahan menjadi barang
jadi. Dalam siklus input-proses-hasil, menghasilkan perbedaan yang sangat
jelas dari input sebab perubahan oleh proses. Dan pada pelaksanaan belajar
mengajar, perilaku peserta didik berubah sesudah mereka mengalami belajar
dibandingkan dengan sebelumnya.
Hasil belajar pesera didik merupakan kompetensi berupa
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dihasilkan peserta didik dalam
11
12
12
13
d) Analisis
Yaitu kemampuan seseorang untuk menguraikan suatu
bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan
mampu memahami hubungan diantaranya.
e) Sintesis
Yaitu kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dan
kemampuan analisis.
f) Evaluasi
Yaitu jenjang berpikir yang paling tinggi dalam ranah
kognitif ini, yang merupakan kemampuan seeorang untuk membuat
pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai, atau ide.
2) Ranah afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan
nilai, dan sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya apabila ia
telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Adapun tingkatan
pada ranah afektif adalah sebagai berikut :
a) Pandangan atau pendapat
Apabila guru mau mengukur aspek afektif yang berhubungan dengan
pandangan siswa maka pertanyaan yang disusun menghendaki
respons yang melibatkan ekspresi, perasaan atau pendapat pribadi
siswa terhadap hal-hal yang relative sederhana tetapi bukan fakta.
b) Sikap atau Nilai
Dalam penilaian afektif tentang sikap ini, siswa ditanya mengenai
responsnya yang melibatkan sikap atau nilai telah mendalam di
sanubarinya, dan guru meminta dia untuk mempertahankan
pendapatnya.
3) Ranah psikomotorik
Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitann dengan
keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
BAB III
METODE PENELITIAN
O1 X O2
Keterangan:
18
19
19
20
20
21
2. Sampel
Sampel adalah sejumlah anggota yang diambil dari suatu populasi.
Tehnik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Sampling total yang
artinya tehnik pengambilan sampel dimana seluruh anggota populasi dijadikan
sampel semua. (Sugiyono, 2019, h. 134) Dalam penelitian ini penulis
mengambil sampel keseluruhan populasi kelas V SDN 149 Tokinjong yang
berjumlah 8 orang.
F. Tekhnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah pertama pada penelitian, sebab
tujuan utama pada penelitian yaitu menerima data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi
standar data yang ditetapkan. (Sugiyono, 2017, h. 296) Dalam penelitian ini,
penulis memperoleh data dengan menggunakan teknik tes dan dokumen :
1. Teknik tes
Teknik tes ini diberikan kepada peserta didik bertujuan untuk
mengukur sejauh mana hasil belajar peserta didik pada materi-materi yang
diajarkan. Penulis menggunakan tes tertulis yaitu tes pilihan ganda.
2. Teknik Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan,
ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar
misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk
karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-
lain. (Sugiyono, 2017, h. 314)
Dapat dikatakan bahwa dokumentasi digunakan untuk memperoleh
data dengan cara mempelajari dan meneliti catatan yang sudah didokumentasi
serta dapat dijadikan bukti penelitian. Dalam penelitian ini dokumentasi yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dilihat dari data nilai
21
22
peserta didik berupa rapor, tes ujian tengah semester dan ujian semester serta
arsip-arsip sekolah lainnya yang dibutuhkan untuk melengkapi data yang
diperlukan. Dokumentasi digunakan sebagai pelengkap untuk mengetahui data
mengenai hasil belajar peserta didik kelas V SDN 149 Tokinjong Sinjai.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari
para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama.
(Syofian Siregar, 2017, h. 46) Adapun instrumen penelitian yang penulis gunakan
adalah instrumen yang berupa tes dan dokumen.
1. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang berbentuk
pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban yaitu a,b,c dan d, untuk mengetahui
sejauh mana hasil belajar Tematik peserta didik pada proses pembelajaran
metode outdoor study.
2. Dokumentasi digunakan untuk mencari data atau mendapatkan data dan
sebagai pedoman dokumentasi untuk mengetahui bagaimana hasil belajar
peserta didik selama proses pembelajaran.
H. Validitas Instrumen
1. Validitas
Validitas suatu instrumen penelitian, tidak lain adalah derajat yang
menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak di ukur. Prinsip
suatu tes adalah valid, tidak universal. Validitas suatu tes yang perlu
diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwa ia hanya valid untuk suatu tujuan
tertentu saja. (Sukardi, 2019, h.154)
2. Realibilitas
Menurut S. Nasution, alat ukur yang reliabel adalah bila alat itu
digunakan untuk mengukur suatu gejala yang berlainan senantiasa menunjukan
hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran
yang sama. (Supardi, 2017, h. 155)
22
23
23
24
versi 25. Paired sample t-test ini digunakan untuk mengetahui apakah metode
outdoor study efektif digunakan dalam pembelajaran tematik. Sebelum
melakukan pengujian hipotesis, maka yang dilakukan terlebih dahulu adalah
pengujian dasar yaitu :
a) Uji Prasyarat
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data-data yang
berasal dari populasi digunakan berdistribusi normal atau tidak. (Imam
Ghozali, 2018, h. 161)
2) Uji Linearitas
Untuk menguji apakah hubungan X dan Y linear dapat
dilakukan dengan cara menggambar hubungan antara nilai residual
(selisih antara Y hasil prediksi dengan model regresi dan nilai Y dari data
mentah) dan variabel Y hasil predikisi. Bilamana sebaran titik-titik data
residual cukup simetris di sekitar rata-rata prediksi, maka hubungan
antara Y dan X adalah linier. (Gudono, 2017, h. 152)
b) Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji
paired sample t-test untuk mengetahui apakah metode outdoor study efektif
dalam meningkatkan hasil belajar tematik kelas V SDN 149 Tokinjong.
24
25
DAFTAR PUSTAKA
Asral, 2019. Efektivitas pengelolaan kelas terhadap hasil belajar peserta didik mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam kelas III di SD Negeri 140 Batusantung
kecamatan Tellulimpoe, Skripsi.
Bistari Busani Yusuf, 2018, Konsep dan Indikator Pembelajaran Afektif, Jurnal
Kajian Pembelajaran dan Keilmuan, Vol. I. Nomor 2.
Diarti Andra Ningsih et al, (2019). “Efektifitas Pembelajaran Di Luar Kelas dalam
Pembentukan Sikap Percaya Diri Peserta Didik Pada Matapelajaran IPA di
Kelas V SDN 190 Cenning”, Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan IAIM
Sinjai, Volume 4, No.2.
Fipta Syntia, 2020, Pengaruh Metode Outdoor Study Terhadap Hasil Belajar Ipa
Siswa Kelas IV UPT SD Negeri 215 Banyuurip Kabupaten Luwu Utara, Skrpsi
25
26
Ghozali, Imam. 2018, Aplikasi Analisis Multifariate dengan Program IBM SPSS.25,
(Edisi 9), UNDIP.
Muhammad Afandi, et.al., 2013, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, Cet I;
Semarang: Unissula Press.
Ngalimun, et.al. 2018. Strategi dan Model Pembelajaran, (Cetakan II), Yogyakarta:
Aswaja Pressindo.
Rohani, Ahmad, 2004. Pengelolaan Pengajaran, (Cet II), Jakarta: Rineka Cipta.
26
27
Susanto, Ahmad, 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Cet 4)
Jakarta: Prenadamedia Group.
Uum Murfiah, 2017. Pembelajaran Terpadu (Teori & Praktik Terbaik di Sekolah),
Cet I; Bandung: PT Rafika Aditama.
Widiasworo, Erwin, 2017. Strategi dan Metode Mengajar Siswa di Luar Kelas
(Outdoor Learning) Secara Aktif, Kreatif, Inspiratif dan Komunikatif, Cet. I;
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
27
28
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Sekolah : SD
Kelas /Semester : V/2
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Subtema 1 : Manusia dan Lingkungan
Pembelajaran ke- : 1
Fokus Pembelajaran: Bahasa Indonesia dan IPA,
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu menyebutkan
peristiwa-peristiwa atau tindakan pada teks nonfiksi dengan benar.
2. Melalui kegiatan melakukan pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi
manfaat air bagi manusia, hewan, dan tanaman dengan baik.
3. Melalui kegiatan berdiskusi, siswa mampu membuat peta pikiran mengenai
manfaat air bagi manusia, hewan, dan tanaman dengan benar.
28
29
……………………………… ………………………………
NIP. ………………………… NIP………………………….
29
30
Lampiran 2
Materi Ajar
30
31
31
32
Lampiran 3
Kisi-kisi intstrumen hasil belajar peserta didik kelas V SDN 149 Tokinjong
Indikator Kuci
Materi Soal Soal Jawaban
Lingkungan Menyajikan 1. Air adalah salah satu sumber daya alam yang C
Sahabat tes berupa sangat penting bagi kehidupan manusia, antara
Kita pilihan
lain berfungsi sebagai ….
ganda
mengenai a. Sumber barang elektronik
lingkungan b. Alat untuk membuat tanaman
sahabat kita
c. Sumber minuman
d. Alat untuk bahan bakar
2. Selain manusia, tumbuhan juga membutuhkan B
air antara lain untuk proses ….
a. Resoirasi
b. Fotosintesis
c. Pengguguran
d. pelapukan
3. Ikan-ikan di sungai akan mati jika tidak ada air, C
hal ini menandakan bahwa ada jenis hewan
yang membutuhkan air sebagai ….
a. Sumber makanan
b. Alat transportasi
c. Tempat hidupnya
d. Berkembangbiak
4. Kegiatan manusia di bawah ini yang D
memanfaatkan air dalam bidang pertanian
adalah ….
a. Pak jaya mencuci mobil dengan air sumur
b. Pak budi memelihara ikan di tambak
32
33
33
34
c. Turun
d. Memanas
9. Air tanah mengalami proses perembesan ke D
danau atau sungai, proses ini dinamakan
dengan ….
a. Respirasi
b. Evaporasi
c. Kondensasi
d. Infiltrasi
10. Indonesia mempunyai keragaman rumah adat B
di setiap daerah antara lain karena Indonesia
mempunyai ….
a. Beragam warna kulit
b. Beragam suku bangsa
c. Banyak gunung berapi
d. Laut yang luas
34