Anda di halaman 1dari 43

i

EFEKTIVITAS METODE OUTDOOR PADA PEMBELAJARAN


TEMATIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PESERTA DIDIK KELAS V DI SDN 149 TOKINJONG

PROPOSAL SKRIPSI

Sebagai Syarat Untuk Menyusun Skripsi


Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Oleh:
JUNAIDAH
NIM .190104007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
MUHAMMADIYAH SINJAI
TAHUN 2022

i
ii

ii
i

EFEKTIVITAS METODE OUTDOOR PADA PEMBELAJARAN


TEMATIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PESERTA DIDIK KELAS V DI SDN 149 TOKINJONG

PROPOSAL SKRIPSI

Sebagai Syarat Untuk Menyusun Skripsi


Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Oleh:
JUNAIDAH
NIM .190104007

Pembimbing
1. Hasmiati, M.Pd.I
2. Laeli Qadrianti, S.pd, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
MUHAMMADIYAH SINJAI
TAHUN 2022

i
ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Junaidah

NIM : 190104007

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa :

1. Proposal Skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan
plagiasi atau duplikasi dari tulisan/karya orang lain yang saya akui sebagai
hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
2. Seluruh bagian dari Proposal Skripsi ini adalah karya saya sendiri selain
kutipan yang ditunjukkan sumbernya. Segala kekeliruan yang ada di
dalamnya adalah tanggung jawab saya.

Demikian pernyataan ini dibuat sebgaimana mestinya. Bilamana dikemudian hari


ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sinjai,...........................2022
Yang membuat pernyataan

Junaidah
NIM: 190104007

ii
iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal Skripsi,
Berjudul : Efektivitas Metode Outdoor Pada Pembelajaran Tematik
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas
V di SDN 149 Tokinjong
Yang ditulis oleh;
Nama : Junaidah
NJIM : 190104007
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Disetujui untuk diseminrkan pada Seminar Proposal Skripsi.
Demikian untuk proses selanjutnya.

Sinjai, ……………. 2022

Pembimbing I, Pembimbing II,

Hasmiati, S.Pd.I., M.Pd.I. Laeli Qadrianti, S.Pd., M.Pd.


NIDN : NIDN :

Mengetahui,
Ketua Program Studi PGMI

Hasmiati, S.Pd.I., M.Pd.I.


NBM : 10654435

iii
iv

KATA PENGANTAR

ِ‫الر ِحي ِْن‬


َّ ‫ن‬ِِ ‫الرحْ َو‬
ّ ِ‫للا‬
ِ ‫س ِِن‬
ْ ِ‫ب‬
ِ‫س ِيّدِنِا َ ُه َح َّود‬ َ ‫ف اْلألَ ْنبِيا َ ِِء َوا ْل ُو ْر‬
َ َِ‫س ِليْن‬ ِِ ‫َلى اَش َْر‬
َِ ‫س ََل ُِم ع‬ َّ ‫ب العَالَ ِويْنَِ َوال‬
َّ ‫صَلَ ِةُ َوال‬ ِ ‫ْل َح ْو ُِد‬
ِِّ ‫للِ َر‬

ِ‫علَى ا َ ِل ِِه َوصَحْ بِ ِِه اَجْ َو ِعيْنَِ ا َ َّها بَ ْع ُد‬


َ ‫َو‬
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
sedalam-dalamnya kepada semua pihak, yang telah memberikan bantuan berupa
arahan dan dorongan selama penulis studi. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Kedua orang tua tercinta yang telah mendidik dan membesarkan;
2. Rektor IAI Muhammadiyah Sinjai selaku Rektor Institut Agama Islam
Muhammadiyah Sinjai;
3. Wakil Rektor I, Wakil Rektor II dan Wakil Rektor III, selaku unsur pempinan
Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai;
4. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, selaku Pimpinan pada Tingkat
Fakultas;
5. Hasmiati, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku pembimbing I dan Laeli Qadrianti, S.Pd., M.Pd.
selaku pembimbing II;
6. Ibu Hasmiati, S.Pd.I.,M.Pd.I., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah IAIM Sinjai;
7. Seluruh Penasehat Akademik yang telah membimbing dan mengajar selama studi
di Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai;
8. Seluruh Pegawai dan Jajaran IAI Muhammadiyah Sinjai yang telah membantu
kelancaran Akademik;
9. Kepala dan Staf Perpustakaan Institut Agama Islam Muhammadiyah Snjai;
10. Kepala Madrasah, Guru-guru, dan para siswa Madrasah Sinjai, yang telah
membantu kelancaran selama penelitian.

iv
v

11. Teman-teman mahasiswa IAIM Sinjai dan berbagai pihak yang tidak dapat
disebut satu persatu, yang telah memberikan dukungan moral sehingga penulis
selesai studi.
Teriring doa semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat
pahala yang berlipat ganda dari Allah Subehanahu Wata’ala, dan semoga karya
ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Aamiin.

Sinjai, .............2022

Junaidah
NIM. 190104007

v
vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1


A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 8


A. Kajian Pustaka ................................................................................. 8
1. Metode Outdoor Study ................................................................ 8
a. Pengertian Metode Outdoor Study ......................................... 8
b. Konsep dan Tujuan Metode Outdoor Study ........................... 8
c. Keuntungan Metode Outdoor Study ....................................... 9
d. Kelemahan dan Kekurangan Metode Outdoor Study ............. 10
2. Pembelajaran Tematik ................................................................. 10
a. Pengertian Pembelajaran Tematik .......................................... 10
3. Hasil Belajar Peserta Didik ......................................................... 11
a. Pengertian Hasil Belajar Peserta Didik .................................. 11
b. Indikator Hasil Belajar Peserta Didik ..................................... 12
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Peserta Didik .......................................................................... 15
B. Hasil Penelitian Relevan .................................................................. 14

vi
vii

C. Hipotesis .......................................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 18


A. Jenis dan Desain Penelitian .............................................................. 18
B. Prosedur Penelitian .......................................................................... 18
C. Definisi Variabel .............................................................................. 19
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ...................................................... 20
E. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 20
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 21
G. Instrumen Penelitian......................................................................... 22
H. Vaiditas Instrumen ........................................................................... 22
I. Teknik Analisis Data ....................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25


LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii
1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia pendidikan yang
semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk lebih menyesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Namun pada kenyataannya, pendidikan saat
ini masih memiliki beberapa kekurangan yang secara umum bermuara kepada
mutu pendidikan itu sendiri. Sejalan dengan pendapat tersebut maka pendidikan
sangatlah penting sampai akhir hayat manusia dan untuk menumbuhkan sumber
daya manusia agar semakin baik dan maju. Tanpa pendidikan manusia tidak
akan bisa maju seperti sekarang, tanpa pendidikan manusia akan tertinggal dan
tidak akan tahu ilmu yang ada di sekitar. Adanya kemajuan masyarakat sekarang
ini dikarenakan adanya pendidikan yang didapat, baik pendidikan di keluarga, di
sekolah dan di masyarakat (Geneza, 2019, h. 1). Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 pada bab I Pasal I dikemukakan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, msayarakat
bangsa dan Negara”. (Republik Indonesia, 2022)
Pentingnya suatu pendidikan bagi manusia dijelaskan pada sabda
Rasulullah saw disebuah hadisnya yang berbunyi:
‫ ََ َم ْه أَ َزادَ ٌُ َما فَعَلَ ْي ًِ باِل ِع ْل ِم‬،‫اآلخ َسيَ فَعَلَ ْي ًِ بِ ْال ِع ْل ِم‬
ِ َ‫ ََ َم ْه أَ َزاد‬،‫َم ْه أ َ َزادَ الدُّ ْويَا فَعَلَ ْي ًِ بِاْل ِع ْل ِم‬
Artinya: “Barang siapa yang menginginkan dunia harus dengan ilmu,
barang siapa yang menginginkan akhirat harus dengan ilmu,
dan barang siapa yang menginginkan kedua-duanya harus
dengan ilmu.”(HR. Ahmad)

1
2

Allah swt juga menyajikan kedudukan yang tinggi bagi orang yang
berilmu, sebagaimana firmannya dalam surat Al-Mujadalah ayat 11.
ُ ‫ّٰللا‬ ُ ‫ّٰللاُ لَ ُك ْۚ ْم ََاِذَا قِ ْي َل ا ْو‬
ُ ‫ش ُز َْا فَا ْو‬
‫ش ُز َْا يَ ْسفَعِ ه‬ ‫سح ِ ه‬ َ ‫ٰ ٰٓياَيُّ ٍَا الَّ ِريْهَ ٰا َمىُ ُْٰٓا اِذَا قِ ْي َل لَ ُك ْم ت َ َف َّس ُح ُْا فِى ْال َم ٰج ِل ِس فَا ْف‬
َ ‫س ُح ُْا يَ ْف‬
‫الَّ ِريْهَ ٰا َمىُ ُْا ِم ْى ُك ْۙ ْم ََالَّ ِريْهَ ا ُ َْتُُا ْال ِع ْل َم دَ َزجٰ ٍۗت ََ ه‬
‫ّٰللاُ ِب َما تَ ْع َملُ ُْنَ َخ ِبيْس‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman apabila kamu dikatakan
kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan kepadamu: “berdirilah
kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-
Mujadalah ayat 11)
Belajar yaitu cara yang dilakukan untuk membuat manusia menjadi
manusia yang berkualitas. Belajar juga dapat diartikan sebagai proses interaksi
guru dengan peserta didik dalam mencapai kedewasaan. Sebagai sumber
pengetahuan, guru mengomunikasikan materi yang bermakna kepeda peserta
didik. Sebagai pendidik, guru harus terus belajar karena belajar adalah proses
sepanjang hayat. Belajar secara umum harus dilakukan oleh guru, khususnya
bagi peserta didik. Guru dan peserta didik harus memiliki semangat belajar
sepanjang hayat. Hal ini penting bagi guru dan peserta didik agar proses
pembelajaran dapat menjadi bagian dari kebutuhan semua orang di dunia. (Uum
Murfiah, 2017, h. 1)
Pembelajaran mengandung arti proses membuat orang melakukan
proses belajar sesuai dengan rancangan. Pembelajaran merupakan sarana untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti perubahan perilaku individu
melalui proses mengalami sesuatu yang diciptakan dalam rancangan proses
pembelajaran. Pembelajaran pada dasanya adalah suatu proses yang dilakukan
oleh guru dan siswa sehingga terjadi proses belajar dalam arti adanya perubahan

2
3

perilaku individu siswa itu sendiri. Perubahan tersebut bersifat “internasional”,


positif-aktif, dan efektif fungsional. (Ngalimun et a l., 2018, h. 29-30)
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar individu.
Lingkungan belajar adalah sesuatu yang memungkinkan untuk mendukung
pembelajaran itu sendiri, yang dapat berfungsi sebagai “sumber pemnbelajaran”
atau “sumber belajar”. Sumber belajar tidak hanya guru, buku ataupun ruang
kelas. Semua yang dipelajari peserta didik tidak hanya terbatas apa yang
dikatakan oleh guru begitupun dengan apa yang ada di buku teks. (Ahmad
Rohani, 2004, h. 19) Lingkungan merupakan salah satu tempat atau wahana
untuk digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar,
karena dapat menumbuhkan minat, dan merangsang mereka untuk berbuat serta
membuktikannya. Hal ini sangat baik dan cocok dilakukan dalam proses belajar
mengajar, baik mata pelajaran tematik maupun pelajaran lainnya. Melalui
metode ini, guru berusaha memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber
belajar tematik sehingga dapat mempelajari tematik dan menerapkannya dalam
memecahkan persoalan di luar kelas (Sri Nur Indahsari, 2015, h. 4).
Berkaca pada kurikulum 2013 yang dari tahun ke tahun selalu
disempurnakan, kurikulum tersebut menuntut adanya pencapaian hasil belajar
yang menyeimbangkan antara soft skill dan hard skill. Pencapaian tersebut
sangat efektif bila dilakukan dengan belajar di luar kelas. Dengan belajar di luar
kelas tidak hanya memberikan pengetahuan saja, namun juga keterampilan dan
sikap. (Erwin Widiasworo, 2017, h. 101)
Kegiatan pembelajaran yang selama ini digunakan kurang efektif
dalam perkembangkan kemampuan berfikir peserta didik. Dalam Proses
pembelajaran di kelas peserta didik hanya diarahkan untuk mengetahui
informasi, peserta didik dipaksa hanya untuk mengingat dan menimbun berbagai
informasi tanpa dituntut memahami informasi yang diperoleh dalam
menghubungkannya dengan situasi dalam kehidupan sehari-hari.

3
4

Kondisi ini pula menimpa dalam pembelajaran Tematik, bahwa proses


pembelajaran Tematik di SD selama ini yang sering dilaksanakan adalah proses
pembelajaran secara konvensional. Proses pembelajaran yang dilakukan selama
ini masih kurang aktif dan kreatif dalam melibatkan peserta didik dan belum
menggunakan berbagai macam pendekatan atau taktik pembelajaran yg
bervariasi berdasarkan karakter materi pelajaran.(Ahmad, 2016, h. 155-156)
Fakta yang terjadi di lapangan atau sebagian sekolah menunjukkan
masih banyak guru tematik yang menggunakan pembelajaran langsung. Guru
aktif mentransfer pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa menerima
pembelajaran dengan pasif. Hal ini berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa,
kurangnya aktifitas belajar siswa dan model pembelajaran yang diterapkan oleh
guru, hendaknya guru menggunakan pendekatan dan model pembelajaran yang
lebih banyak melibatkan siswa untuk aktif dan mengaitkan materi pelajaran
dengan konteks kehidupan sehari-hari agar pembelajaran tematik dapat
memperoleh hasil belajar yang optimal (Nur Maulia Munir, 2019, h. 5).
Dalam pelaksanaan pembelajaran masih banyak yang perlu
diperhatikan dalam meningkatkan mutu dan kualitas hasil belajar, yaitu berupa
teknik, model, metode, pendekatan juga taktik yg wajib ditempuh pada aktivitas
belajar mengajar. Karena pada dasarnya guru banyak menemukan permasalahan
yang bebrkaitan dengan upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta
didik pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Pendekatan
pembelajaran yang tepat memiliki peranan penting dalam upaya menghasilkan
pencapaian hasil belajar yang maksimal (Anton, 2015, h. 5).
Proses pembelajaran dapat dilaksanakan di mana dan kapan saja,
bahkan di dalam dan di luar kelas, ataupun di luar sekolah. Proses pembelajaran
yang biasanya dilaksanakan di luar kelas atau di luar sekolah mempunyai arti
yang sangat penting dalam proses perkembangan peserta didik, sebab proses
pembelajaran yang dilakukan di luar kelas ataupun di luar sekolah dapat
memberikan pengalaman secara langsung kepada peserta didik. pengalaman

4
5

langsung memungkinkan materi pelajaran akan semakin konkret atau nyata yang
berarti proses pembelajaran akan lebih bermakna. (Diarti Andra Ningsih et al.,
2019)
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan Ibu Hj. Nur Asia,
S.Pd. selaku wali kelas V SDN 149 Tokinjong, didapatkan informasi bahwa
kegiatan belajar mengajar hanya dilakukan didalam kelas saja, proses belajar
mengajar yang dilakukan diluar kelas hanya mata pelajaran Penjas selebihnya
hanya dilakukan didalam kelas. Peserta didik belajar Tematik hanya dengan cara
menerima penjelasan dari guru yang bersumber dari buku cetak saja yang
terbatas. Kemudian, penulis berwawancara dengan Suci Ramadani peserta didik
kelas V tersebut. Hasil wawancara yang dilakukan dengan peserta didik tersebut
diperoleh informasi bahwa terkadang peserta didik merasa bosan dan jenuh pada
saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. sehingga peserta didik itu
biasanya tidak konsentrasi pada mata pelajaran tersebut, yang bisa saja
berdampak pada hasil belajarnya. (Nur Asia, Guru Kelas, Jalan Teratai, tanggal
8 November 2022).
Belajar tematik dengan menggunakan metode outdoor study dapat
membuat peserta didik lebih memperkaya wawasan dan pengetahuannya, karena
peserta didik belajar tidak terbatas pada empat dinding kelas, selain itu
kebenarannya lebih akurat sebab anak dapat mengoptimalkan potensi panca
indranya untuk berkomunikasi dengan lingkungan. Hal lain yang juga tidak
kalah penting, dengan belajar di luar kelas dapat merangsang peserta didik
untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat membantu peserta
didik untuk memiliki sikap percaya diri. (Husamah, 2013, h. 3).
Untuk memperoleh hasil belajar yang baik, kebiasaan belajar pun
diharuskan baik, begitu juga sebaliknya jika kebiasaan belajar siswa yang tidak
baik, maka prestasi belajarnya tidak akan maksimal. Cara belajar yang
dipergunakan turut menentukan hasil belajar yang diharapkan. Cara yang tepat
akan membawa hasil yang memuaskan, sedangkan cara yang tidak sesuai akan

5
6

menyebabkan belajar itu kurang berhasil. Selain kebiasaan belajar baik,


lingkungan belajar juga harus baik agar dapat menunjang belajar. (Hidayat
Mutik, 2014, h. 105).
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis berinisiatif dan termotivasi
untuk mengadakan penelitian dengan judul “Efektivitas Metode Outdoor Pada
Pembelajaran Tematik dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V
di SDN 149 Tokinjong” karena ada beberapa materi pembelajaran tematik yang
tepat digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode outdoor
study, sehingga memberikan dampak yang baik bagi hasil belajar peserta didik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan, sebagai berikut: apakah metode outdoor study pada pembelajaran
tematik efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V SDN 149
Tokinjong ?
C. Tujun Peneletian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah metode outdoor study pada pembelajaran
Tematik efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V SDN
149 Tokinjong pada proses pembelajan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Secara Teoretis
a. Menambah wawasan keilmuan peneliti dan pembaca tentang lingkungan
sebagai sumber dan media pembelajaran.
b. Memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa proses
pembelajaran tidak selamanya dilakukan dalam kelas.
c. Dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menghilangkan kejenuhan dalam
proses pembelajaran.

6
7

2. Secara Praktis
a. Bagi peserta didik dapat dijadikan sebagai dasar untuk meningkatkan
partisipasi dan minat peserta didik dalam belajar matemtika, dan dapat
meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik.
b. Bagi guru dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menciptakan proses
pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan bagi peserta didik.
c. Bagi kepala sekolah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
kemudian dikembangkan dan diterapkan disetiap tingkatan kelas.
d. Bagi peneliti dapat dijadikan sebagai ajang untuk memperluas wawasan
serta menambah pengalaman berharga untuk dikembangkan di masa
yang akan datang.
e. Bagi para pembaca dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi
mengenai pembelajaran dalam kelas dan pembelajaran di luar kelas.

7
8

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Metode Outdoor Study
a. Pengertian Metode Outdoor Study
Metode Outdoor Study merupakan bagian tak terpisahkan dari
program pengembangan dan belajar anak. Untuk itu agar metode Outdoor
Study bermanfaat dan secara efektif dapat membantu perkembangaan dan
belajar anak, maka hal tersebut harus menjadi bagian yang dikelola secara
serius oleh pihak sekolah dan para guru. (Rita Mariyana et a l., 2010, h. 36)
Metode Outdoor Study bukan hanya membawa pelajaran di luar
kelas, tetapi juga melalui kesadaran, pemahaman, perhatian, tanggung
jawab, dan tindakan atau perilaku dengan mengajak peserta didik menyatu
dengan alam dan terlibat dalam berbagai kegiatan. Kegiatan ekstrakurikuler
seperti permainan, cerita, ekxsperimen, kompetisi, mengidentifikasi masalah
dilingkungan sekitar dan diskusi yang menggali pemecahan masalah, aksi
lingkungan, dan eksplorasi lingkungan. (Husamah, 2013, h. 20)
Metode Outdoor Study merupakan salah satu strategi yang dapat
digunakan guru dalam pembelajaran agar para siswa tidak merasa jenuh
dengan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Pembelajaran ini
menyajikan sebuah sistem pembelajaran yang diidamkan oleh peserta didik.
Hal ini terbukti bahwa sistem pembelajaran yang baik tidak hanya
membutuhkan pembelajaran kontekstual saja, tetapi juga membutuhkan
lingkungan belajar yang memiliki suasana serta kondisi menarik dan
menyenangkan bagi peserta didik. (Erwin Widiasworo, 2017, h. 80)
b. Konsep dan Tujuan Metode Outdoor Study
Kegiatan belajar mengajar di sekolah sudah jenuh. Proses
pembelajaran yang rutin dan semakin kaku serta terstandarisasi tidak lagi
mengutamakan kreativitas setiap peserta didik karena segala sesuatu yang

8
9

ada di kelas harus model linier (pedagogi pembelajaran dalam ruangan).


Metode yang digunakan persis seperti yang tertulis di buku, dan bahkan
peserta didik harus dapat menghafal letak titik-koma tersebut, jika beda
dengan buku, maka itu dikatakana tidak benar. Seperti inilah bentuk
kegiatan pembelajaran yang saat ini dijalani sehingga menghasilkan ide-ide
serta pendekatan baru yaitu belajar dengan menggunakan metode outdoor
study, yang bisa dilakukan bermain sambil belajar. Yuliarto, menyatakan
berbagai macam yang mendasari pendekatan pembelajaran outdoor study
yakni:
1) Sejauh ini pendidikan tidak menjadikan anak sebagai subjek.
2) Anak memiliki kebutuhan yang unik. Semuanya memiliki kelebihan dan
kekurangn, jadi proses penyeragaman dan penyamarataan akan
membunuh kaunikan siswa.
3) Dunia anak adalah dunia permainan, namun kegiatan belajar kebanyakan
yang di lakukan tidak menggunakan konsep permainan.
4) Usia anak adalah usia paling kreatif dalam hidup manusia, akan tetapi
pada dunia pendidikan kurang memberikan kesempatan untuk
pengembangan kreativitasnya. (Husamah, 2013, h. 18-23)
c. Keuntungan Metode Outdoor Study
Berikut adalah beberapa keuntungan dalam kegiatan Metode
Outdoor Study, yaitu sebagai berikut :
1. Kegiatan belajar para siswa akan lebih menarik dan tidak membosankan,
sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi,
2. hakikat belajara akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan
situasi dan keadaan yang sebenarnya atau penggunaan media konkret,
3. bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga
kebenarnya lebih akurat,

9
10

4. kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperti bertanya, kerja kelompok,
mengamati, membuktikan, menguji fakta.
5. Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada
di lingkungan, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing
dengan kehidupan disekitarnya serta dapat mengarahkan sikap
menghargai alam dan kelestariannya. (Fipta Syntia, 2020, h. 16)
d. Kelemahan dan Kekurangan Metode Outdoor Study
Menurut Sudjana ada beberapa yang menjadi kelemahan dan
kekurangan pada kegiatan Metode Outdoor Study, yaitu sebagai berikut:
1) Rencana pelaksanaan pembelajaran kurang dipersiapkan sebelumnya
menyebabkan peserta didik yang dibawa ketujuan tidak melakukan
kegiatan belajar dengna baik sesuai yang diharapkan sehingga ada kesan
main-main. Kelemahan ini bisa diatasi dengan persiapan yang matang
sebelum kegiatan itu dilaksanakan.
2) Kegiatan pembelajaran di luar kelas biasanya memerlukan waktu yang
cukup lama, sehingga menghabiskan waktu untuk belajar di dalam kelas.
3) Kebanyakan guru memandang bahwa bahwa kegiatan belajar hanya
terjadi di dalam kelas. Guru lupa bahwa kegiatan belajar bisa di
laksanakan di luar kelas ataupun di luar jam kelas dengan memafaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar. (Muhammad Afandi, 2013).
2. Pembelajaran Tematik
a. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran
terpadu (Integrated instruction) yang merupakan suatu system pembelajaran
yang memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok aktif
menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara
holistik, bermakna, dan otentik. Pembelajaran tematik juga merupakan suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa

10
11

aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar mata pelajaran. (Abdul
Majid, 2017, h. 80-85)
Pembelajaran tematik sebagai suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif
mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara
holistik, bermakna dan otentik. Pembelajaran tematik akan terjadi apabila
peristiwaperistiwa otentik atau eksplorasi tema menjadi pengendali dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam eksplorasi tema maka
siswa akan sekaligus belajar tentang proses dan isi beberapa mata pelajaran
secara serempak (Trianto, 2010).
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan
tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Namun dalam mencari
kaitan antara mata pelajaran satu dengan yang lain guru masih merasa
kesulitan. Ungkapan yang disampaikan ibu sophi, bahwa dalam
pembelajaran tematik penyajian materi berdasarkan pada satu tema yang
ditentukan (Effendi, 2009).
3. Hasil Belajar Peserta Didik
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil Belajar terdiri dari dua kata, "Hasil" dan "Belajar". Hasil
adalah suatu yang diperoleh sebagai hasil dari mengerjakan suatu kegiatan
atau proses yang menghasilkan perubahan. Hasil produksi adalah perolehan
yang diperoleh sebagai hasil dari kegiatan mengubah bahan menjadi barang
jadi. Dalam siklus input-proses-hasil, menghasilkan perbedaan yang sangat
jelas dari input sebab perubahan oleh proses. Dan pada pelaksanaan belajar
mengajar, perilaku peserta didik berubah sesudah mereka mengalami belajar
dibandingkan dengan sebelumnya.
Hasil belajar pesera didik merupakan kompetensi berupa
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dihasilkan peserta didik dalam

11
12

kegiatan belajar mengajar, baik pembelajaran dalam kelas maupun di luar


kelas. (Bistari Busani, 2018, h. 20)
Hasil belajar merupakan proses dalam diri individu yang
berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam
perilakunya. Hasil belajar adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Perubahan itu
diperoleh melalui usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam waktu
yang relative lama dan merupakan hasil pengalaman. (Purwanto, 2016,
h.38-39).
b. Indikator Hasil Belajar Peserta Didik
Menurut Bloom, bahwa hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal tersebut dapat dirinci sebagai
berikut:
1) Ranah kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan otak.
Adapun tingkatan pada ranah kognitif adalah sebagai berikut :
a) Pengetahuan
Yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat atau
mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus,
dan sebagainya.
b) Pemahaman
Yaitu kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat.
c) Penerapan
Yaitu kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau
menggunakan ide-ide umum, metode-metode, prinsip-prinsip, dan
sebagainya dalam situasi yang baru dan konkret.

12
13

d) Analisis
Yaitu kemampuan seseorang untuk menguraikan suatu
bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan
mampu memahami hubungan diantaranya.
e) Sintesis
Yaitu kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dan
kemampuan analisis.
f) Evaluasi
Yaitu jenjang berpikir yang paling tinggi dalam ranah
kognitif ini, yang merupakan kemampuan seeorang untuk membuat
pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai, atau ide.
2) Ranah afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan
nilai, dan sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya apabila ia
telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Adapun tingkatan
pada ranah afektif adalah sebagai berikut :
a) Pandangan atau pendapat
Apabila guru mau mengukur aspek afektif yang berhubungan dengan
pandangan siswa maka pertanyaan yang disusun menghendaki
respons yang melibatkan ekspresi, perasaan atau pendapat pribadi
siswa terhadap hal-hal yang relative sederhana tetapi bukan fakta.
b) Sikap atau Nilai
Dalam penilaian afektif tentang sikap ini, siswa ditanya mengenai
responsnya yang melibatkan sikap atau nilai telah mendalam di
sanubarinya, dan guru meminta dia untuk mempertahankan
pendapatnya.
3) Ranah psikomotorik
Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitann dengan
keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang

13
14

menerima pengalaman belajar tertentu. Adapun tingkatan pada ranah


psikomotorik adalah sebagai berikut :
a) Persepsi; mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi
yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan
antar ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan, yang
dinyatakan dengan adanya suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran
akan hadirnya rangsangan dan pembedaan antara rangsangan-
rangsangan yang ada.
b) Kesiapan; mencakup kemampuan untuk menempatkan diri dalam
keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gearakan, yang
dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan mental.
c) Gerakan terbimbing; mencakup kemampuan untuk melakukan suatu
rangkaian gerak-gerik, yang dinyatakan dengan menggerakkan
anggota tubuh menurut contoh yang telah diberikan.
d) Gerakan yang terbiasa; mencakup kemampuan untuk melakukan
suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, tanpa memperhatikan
lagi contoh yang diberikan.
e) Gerakan yang kompleks; mencakup kemampuan untuk
melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas berbagai
komponen, dengan lancar, tepat, dan efisien, yang dinyatakan dalam
suatu rangkaian perbuatan yang berurutan.
f) Penyesuaian pola gerakan; mencakup kemampuan untuk
mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan
kondisi setempat atau dengan menunjukan suatu taraf keterampilan
yang telah mencapai kemahiran.
g) Kreativitas; mencakup kemampuan untuk melahirkan pola-pola
gerak-gerik yang baru, yang dilakukan atas prakarsa atau inisiatif
sendiri. (Suharsimi Arikunto, 2018, h. 63-67)

14
15

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik


Guru juga harus memahami beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap hasil
belajar, antara lain:
1) Faktor peseta didik yang meliputi kapasitas dasar, bakat khusus,
motivasi, minat, kematangan dan kesiapan, sikap dan kebiasaan, dan
lain-lain.
2) Faktor sarana dan prasarana, baik yang terkait dengan kualitas,
kelengkapan maupun penggunaannya, seperti guru, metode dan teknik,
media, bahan dan sumber belajar, program dan lain-lain.
3) Faktor lingkungan, baik fisik, sosial maupun kultur; di mana kegiatan
pembelajaran dilaksanakan. Kultur masyarakat setempat, hubungan
antarinsani masyarakat setempat, kondisi fisik lingkungan, hubungan
antara peserta didik dengan keluarga merupakan kondisi lingkungan
yang akan mempengaruhi proses dan hasil belajar untuk pencapaian
tujuan pembelajaran.
4) Faktor hasil belajar yang merujuk pada rumusan normative harus
menjadi milik peserta didik setelah melaksanakan proses pembelajaran.
Hasil belajar ini perlu dijabarkan dalam rumusan yang lebih
operasional,baik yang menggambarkan aspek kognitif, afektif, maupun
psikomotorik sehingga mudah untuk melakukan evaluasinya. (Zainal
Arifin, 2017, h. 299-300)
B. Hasil Penelitian Relevan
Berdasarkan judul penelitian yang telah diangkat, ada beberapa judul
peneletian yang relevan dengannya, yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian Geneza yang berjudul Penerapan Metode Pembelajaran Outdoor
Study dan Metode Pembelajaran di dalam Kelas Pada Materi Hidrosfer di SMA
Nusaputera Kota Semarang.

15
16

Relevansi dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan


metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan Metode Outdoor Study
sebagai objek penelitian. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian
yang akan dilakukan oleh penulis adalah, penulis meneliti tentang efektivitas
Metode Outdoor Study pada pembelajaran Tematik dalam meningkatkan hasil
belajar peserta didik, sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya adalah penerapan metode pembelajaran Outdoor Study dan
Metode Pembelajaran di dalam Kelas Pada Materi Hidrosfer.
2. Penelitian Faisal yang berjudul Efektifitas Penggunaan Metode Pembelajaran
Luar Kelas terhadap Mutu Pendidikan Agama Islam siswa SMP Negeri 2
Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai tahun 2012.
Relevansi dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan
metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan Metode pembelajaran luar
kelas sebagai objek penelitian. Adapun perbedaan penelitian ini dengan
penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah, penulis meneliti tentang
efektivitas Metode Outdoor Study pada pembelajaran Tematik dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik, sedangkan penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya adalah Efektivitas penggunaan metode
pembelajaran luar kelas terhadap mutu pendidikan agama islam.
3. Penelitian Hindira Wardani yang berjudul Penerapan Metode Outdoor Study
Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas IV Pada Mata
Pelajaran Matematika di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Bandar Lampung.
Relevansi dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan
metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan Metode Outdoor Study
sebagai objek penelitian. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian
yang akan dilakukan oleh penulis adalah, penulis meneliti tentang efektivitas
Metode Outdoor Study pada pembelajaran Tematik dalam meningkatkan hasil
belajar peserta didik, sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

16
17

sebelumnya adalah penerapan metode Outdoor Study dalam meningkatkan


motivasi belajar peserta didik kelas IV pada mata pelajaran matematika.
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang suatu tingkah laku,
gejala-gejala atau kejadian tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi.
Dalam tataran praktis hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. (Wagiran, 2015, h. 101). Dikatatakan
sementara, karna jawaban yang diberikan baru didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Fakta-fakta yang diperoleh
dalam hal ini adalah guru cenderung menggunakan metode konvensional yaitu
metode ceramah, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa dan
dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa, dengan pemenfaatan lingkungan sosial
sebagai media dan sumber belajar diarahkan agar siswa dapat mengembangkan
dan memadukan antara teoro-teori yang mereka terima di kelas. (Sugiyono, 2017,
h. 96)
Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis pada penelitian ini adalah:
H1 : Metode Outdoor Study efektif pada pembelajaran Tematik dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
H0 : Metode Outdoor Study tidak efektif pada pembelajaran tematik dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik.

17
18

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


1. Jenis Penelitian
Dari penelitian ini jenis yang digunakan yaitu Jenis penelitian
eksperimen, sebab pada pihak sekolah SDN 149 Tokinjong Sinjai belum
menerapkan proses pembelajaran outdoor study khususnya pada mata pelajaran
tematik. Penelitian eksperimen ini dapat didefenisikan sebagai pendekatan
penelitian kuantitatif yang bersifat menyeluruh dalam arti memenuhi semua
persyarat untuk menguji hubungan sebab akibat. (Nana, 2005, h. 194) Jenis
penelitian eksperimen juga merupakan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan. (Sugiyono, 2017, h. 72)
2. Desain Penelitian
Adapun desain penelitian yang digunakan adalah pre-experimental
design tipe one group pretest posttest design. Adapun penelitian ini termasuk
dalam pre-experimental design karena hanya menggunakan variable tunggal,
tidak ada variable control serta pengambilan sampel tidak secara acak. Desain
ini dapat digambarkan sebagai berikut:

O1 X O2
Keterangan:

O1 = Tes awal sebelum diberikan perlakuan (pretest)


X = Perlakuan yang diberikan
O2 = Tes akhir setelah diberikan perlakuan (posttest). (Emzir, 2012, h. 96-97)
B. Prosedur Penelitian
Berikut ini ada bebera tahap prosedur penelitian yang dilakukan oleh
peneliti, diantaranya:

18
19

1. Tahap persiapan penelitian


Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini dalam rangka
pesiapan pelaksanaan penelitian, yaitu sebagai berikut :
a) Menyusun instrumen penelitian yang berkaitan dengan variabel yang akan
diteliti berupa tes hasil belajar peserta didik mata pelajaran tematik disertai
dengan proses bimbingan dengan dosen pembimbing.
b) Mengurus surat izin penelitian, izin dari FTIK IAIM Sinjai.
c) Berkunjung ke SDN 149 Tokinjong Sinjai untuk menyampaikan surat izin
penelitian dan sekaligus meminta izin untuk melaksanakan penelitian.
d) Berkonsultai dengan guru wali kelas V SDN 149 Tokinjong Sinjai untuk
menentukan waktu, teknis pelaksanaan penelitian.
e) Menguji coba instrumen penelitian dan mengolah data hasil uji coba
instrumen tersebut.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Pada tahap pelaksanaan penulis melakukan penelitian di lapangan,
kegiatan diawali dengan memberikan pretest sebelum dilakuakn pembelajaran
metode oudoor study. Kemudian diberikan perlakuan pembelajaran dengan
menggunakan metode outdoor study (eksperimen), setelah diberi perlakuan
eksperimen kegiatan diakhiri dengan memberikan posttest.
3. Tahap akhir penelitian
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengolahan
data dari data yang dihasilkan pada penelitian di SDN 149 Tokinjong dengan
memakai perhitungan statistik deskripsi dan statistik inferensial.
C. Definisi Variabel
Istilah “variabel” merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam
setiap jenis penelitian, F.N. Kerlinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep
seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep
kesadaran. (Suharsimi Arikunto, 2014, h. 159) X adalah variabel independen dan
Y adalah variabel dependen.

19
20

1. Variabel Independen adalah Metode Outdoor Study


Outdoor study adalah metode di mana guru mengajak siswa belajar di
luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk
mengakrabkan siswa dengan lingkungannya. Outdoor study dilakukan dengan
memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. (Husamah, 2013,
hal. 23). Metode Outdoor Study termasuk variabel independen karena
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan
atau timbulnya variabel dependen yaitu hasil belajar.
2. Variabel Dependen adalah Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh peserta didik setelah
melakukan proses pembelajaran. Hasil belajar termasuk variabel dependen
karena merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel independen yaitu Outdoor Study. (Asral, 2019, h. 51)
D. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Pelaksanan
Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SDN 149 Tokinjong Sinjai
berlokasi di Kota Kab. Sinjai, Kecamatan Sinjai Utara, Kelurahan Balangnipa.
2. Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini rencana akan dilaksanakan pada bulan Maret hingga
Juni 2023.
E. Pupulasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. (Suharsimi Arikunto,
2006, h. 130) Populasi pun bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek
atau subyek yang dipelajarai, namun mencakup semua karakteristik atau sifat
yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. (Sugiyono, 2017, h. 117) Dalam
penelitian ini penulis mengambil populasi seluruh peserta didik kelas V SDN
149 Tokinjong yang terdiri dari 8 orang.

20
21

2. Sampel
Sampel adalah sejumlah anggota yang diambil dari suatu populasi.
Tehnik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Sampling total yang
artinya tehnik pengambilan sampel dimana seluruh anggota populasi dijadikan
sampel semua. (Sugiyono, 2019, h. 134) Dalam penelitian ini penulis
mengambil sampel keseluruhan populasi kelas V SDN 149 Tokinjong yang
berjumlah 8 orang.
F. Tekhnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah pertama pada penelitian, sebab
tujuan utama pada penelitian yaitu menerima data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi
standar data yang ditetapkan. (Sugiyono, 2017, h. 296) Dalam penelitian ini,
penulis memperoleh data dengan menggunakan teknik tes dan dokumen :
1. Teknik tes
Teknik tes ini diberikan kepada peserta didik bertujuan untuk
mengukur sejauh mana hasil belajar peserta didik pada materi-materi yang
diajarkan. Penulis menggunakan tes tertulis yaitu tes pilihan ganda.
2. Teknik Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan,
ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar
misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk
karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-
lain. (Sugiyono, 2017, h. 314)
Dapat dikatakan bahwa dokumentasi digunakan untuk memperoleh
data dengan cara mempelajari dan meneliti catatan yang sudah didokumentasi
serta dapat dijadikan bukti penelitian. Dalam penelitian ini dokumentasi yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dilihat dari data nilai

21
22

peserta didik berupa rapor, tes ujian tengah semester dan ujian semester serta
arsip-arsip sekolah lainnya yang dibutuhkan untuk melengkapi data yang
diperlukan. Dokumentasi digunakan sebagai pelengkap untuk mengetahui data
mengenai hasil belajar peserta didik kelas V SDN 149 Tokinjong Sinjai.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari
para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama.
(Syofian Siregar, 2017, h. 46) Adapun instrumen penelitian yang penulis gunakan
adalah instrumen yang berupa tes dan dokumen.
1. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang berbentuk
pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban yaitu a,b,c dan d, untuk mengetahui
sejauh mana hasil belajar Tematik peserta didik pada proses pembelajaran
metode outdoor study.
2. Dokumentasi digunakan untuk mencari data atau mendapatkan data dan
sebagai pedoman dokumentasi untuk mengetahui bagaimana hasil belajar
peserta didik selama proses pembelajaran.
H. Validitas Instrumen
1. Validitas
Validitas suatu instrumen penelitian, tidak lain adalah derajat yang
menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak di ukur. Prinsip
suatu tes adalah valid, tidak universal. Validitas suatu tes yang perlu
diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwa ia hanya valid untuk suatu tujuan
tertentu saja. (Sukardi, 2019, h.154)
2. Realibilitas
Menurut S. Nasution, alat ukur yang reliabel adalah bila alat itu
digunakan untuk mengukur suatu gejala yang berlainan senantiasa menunjukan
hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran
yang sama. (Supardi, 2017, h. 155)

22
23

I. Tekhnik Analisis Data


Pada penelitian kuantitatif, analisis data dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain
terkumpul. Kegiatan yang dilakukan dalam analisis data adalah mengelompokkan
data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Teknik analisis data
dalam penelitian kuantitatif menggunakan metode statistik. (Sugiyono, 2017, h.
207) Pada penelitian ini metode statistik yang penulis gunakan adalah statistik
deksriptif dan statistik inferensial.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deksriptif merupakan statistik yang biasanya digunakan untuk
menganalisis data dengan mendeskripsikan data mengenai suatu gejala,
peristiwa atau keadaan. (Amirotun sholikhah, 2016, h.345) Statistik deskriptif
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. (Sugiyono. 2017, h. 207-208) Analisis statistik deskriptif
digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar tematik yang diperoleh peserta
didik pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode outdoor study.
2. Analisis Statistik Inferensial
Statistik inferensial merupakan sering disebut juga statistic induktif,
merupakan statistic yang berfungsi menyediakan aturan-aturan atau cara yang
dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik suatu
kesimpulan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus dari sekumpulan
data yang telah diolah. (Supardi, 2017, h. 91) Statistk inferensial digunakan
untuk meguji hipotesis. Adapun Teknik statistik yang digunakan adalah teknik
t-test tipe paired sample t-test dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS

23
24

versi 25. Paired sample t-test ini digunakan untuk mengetahui apakah metode
outdoor study efektif digunakan dalam pembelajaran tematik. Sebelum
melakukan pengujian hipotesis, maka yang dilakukan terlebih dahulu adalah
pengujian dasar yaitu :
a) Uji Prasyarat
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data-data yang
berasal dari populasi digunakan berdistribusi normal atau tidak. (Imam
Ghozali, 2018, h. 161)
2) Uji Linearitas
Untuk menguji apakah hubungan X dan Y linear dapat
dilakukan dengan cara menggambar hubungan antara nilai residual
(selisih antara Y hasil prediksi dengan model regresi dan nilai Y dari data
mentah) dan variabel Y hasil predikisi. Bilamana sebaran titik-titik data
residual cukup simetris di sekitar rata-rata prediksi, maka hubungan
antara Y dan X adalah linier. (Gudono, 2017, h. 152)
b) Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji
paired sample t-test untuk mengetahui apakah metode outdoor study efektif
dalam meningkatkan hasil belajar tematik kelas V SDN 149 Tokinjong.

24
25

DAFTAR PUSTAKA

Anton Suwito, 2015, Pendekatan Parade untuk Meningkatkan Aktivitas da Hasil


Belajar Peserta Didik tentang Materi Sistem Pemerintahan melalui
Pemanfaatan Media Voucher pada Kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1 Lasem, Jurnal
Ilmiah CIVIS, Vol V, Nomor 2.

Arifin, Zainal. 2017. Evaluasi Pembelajaran, (Cetakan Kesepuluh), Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Cetakan


ketigabelas), Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian, (Cetakan kelimabelas), Jakarta:


Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2018. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Edisi ketiga),


Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Asral, 2019. Efektivitas pengelolaan kelas terhadap hasil belajar peserta didik mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam kelas III di SD Negeri 140 Batusantung
kecamatan Tellulimpoe, Skripsi.

Bistari Busani Yusuf, 2018, Konsep dan Indikator Pembelajaran Afektif, Jurnal
Kajian Pembelajaran dan Keilmuan, Vol. I. Nomor 2.

Diarti Andra Ningsih et al, (2019). “Efektifitas Pembelajaran Di Luar Kelas dalam
Pembentukan Sikap Percaya Diri Peserta Didik Pada Matapelajaran IPA di
Kelas V SDN 190 Cenning”, Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan IAIM
Sinjai, Volume 4, No.2.

Efendi, Mohammad. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran: Pengantar Ke Arah


Pemahaman KBK, KTSP dan SBI. Malang: FIP Universitas Negeri Malang

Emzir. 2008. Metodologi penelitian Pendidikan (Kuantitatif dan kualitatif), (Cetakan


ke 6), Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Fipta Syntia, 2020, Pengaruh Metode Outdoor Study Terhadap Hasil Belajar Ipa
Siswa Kelas IV UPT SD Negeri 215 Banyuurip Kabupaten Luwu Utara, Skrpsi

Geneza, 2019. Penerapan Metode Pembelajaran Outdoor Study Dan Metode


Pembelajaran Di Dalam Kelas Pada Materi Hidrosfer Di Sma Nusaputera Kota
Semarang. Skripsi

25
26

Ghozali, Imam. 2018, Aplikasi Analisis Multifariate dengan Program IBM SPSS.25,
(Edisi 9), UNDIP.

Gudono, 2017, Analisis Data Multivariat, (Cetakan Ketiga), Yogyakarta: BPFE-


Yogyakartal.

Husamah, 2013, Pembelajaran Luar Kelas (Outdoor Learning), (Cet I) Jakarta:


Prestasi Pustaka.

Indahsari, S,N, 2015. Perbandingan Antara Kegiatan Pembelajaran Di Luar Kelas


Dan Kegiatan Pembelajaran Di Dalam Kelas Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas Vii Smp Negeri 2 Turatea Kab. Jeneponto. Skripsi

Majid, Abdul. 2017. Pembelajaran Tematik Terpadu. (Cetakan ketiga). Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya.

Mariyana, Rita. Et.al. 2010. Pengelolaan Lingkungan Belajar, (Cetakan ke-1),


Jakarta: Prenada Media Group.

Muhammad Afandi, et.al., 2013, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, Cet I;
Semarang: Unissula Press.

Munir, Nur Maulia, 2019, Perbandingan Hasil Belajar Matematika Dengan


Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Setting Indoor Study Dan
Outdoor Study Pada Siswa Smp Negeri 2 Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara,
Skripsi

Mutik, Hidayat, 2015, Pengaruh Kebiasaan Belajar, Lingkungan Belajar, Dan


Dukungan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi
Pada Siswa Kelas Ix Ips Di Man Bangkalan, Jurnal Ekonomi Pendidikan dan
Kewirausahaan, Vol. 3. No. 1.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Metode Penelitian Pendidikan, (Cet I) Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Ngalimun, et.al. 2018. Strategi dan Model Pembelajaran, (Cetakan II), Yogyakarta:
Aswaja Pressindo.

Purwanto. 2016. Evaluasi Hasil Belajar, (Cetakan VII), Yogyakarta: Pustaka


Belajar.

Rohani, Ahmad, 2004. Pengelolaan Pengajaran, (Cet II), Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitattif,


dan R&D), (Cet 26) Bandung: Alfabeta.

26
27

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitattif,


dan R&D), (Cet I) Bandung: Alfabeta.

Sukardi, 2019, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Cetakan pertama) Jakarta: Bumi


Aksara.

Supardi. 2017. Statistik Penelitian Pendidikan, (Cetakan ke-1), Depok: PT Raja


Grafindo

Susanto, Ahmad, 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Cet 4)
Jakarta: Prenadamedia Group.

Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi


Pustaka.

Uum Murfiah, 2017. Pembelajaran Terpadu (Teori & Praktik Terbaik di Sekolah),
Cet I; Bandung: PT Rafika Aditama.

Wagiran. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan implementasi),


(Cetakan kedua), Yogyakarta: CV Budi Utama.

Widiasworo, Erwin, 2017. Strategi dan Metode Mengajar Siswa di Luar Kelas
(Outdoor Learning) Secara Aktif, Kreatif, Inspiratif dan Komunikatif, Cet. I;
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

27
28

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SD
Kelas /Semester : V/2
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Subtema 1 : Manusia dan Lingkungan
Pembelajaran ke- : 1
Fokus Pembelajaran: Bahasa Indonesia dan IPA,
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu menyebutkan
peristiwa-peristiwa atau tindakan pada teks nonfiksi dengan benar.
2. Melalui kegiatan melakukan pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi
manfaat air bagi manusia, hewan, dan tanaman dengan baik.
3. Melalui kegiatan berdiskusi, siswa mampu membuat peta pikiran mengenai
manfaat air bagi manusia, hewan, dan tanaman dengan benar.

B. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan 5 menit
mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa
bersama yang di pimpin oleh ketua kelas. Religius
2. Guru menyapa, memeriksa kehadiran, serta kesiapan
siswa
3. Guru membagi kelompok yang terdiri 5-6 kelompok
(disesuaikan)
4. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan
dipelajari
5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyebutkan sebanyak-banyaknya benda yang
berawalan huruf tertentu. Misalkan awalan huruf S,
setiap anak bergantian menyebutkan benda-benda
berawalan huruf S, tidak boleh menyebutkan benda
yang sama dengan yang telah disebutkan oleh teman
sebelumnya. Communication
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memberikan motivasi pada siswa

28
29

Kegiatan  Guru menjelaskan materi tentang lingkungan 25


inti  Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami menit
benda yang telah diperlihatkan
 Guru membimbing peserta didik untuk menulis
pemahamannya terhadap benda yang sudah
diperlihatkan
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan
 Guru memberikan contoh soal terhadap materi yang
sudah dijelaskan
 Guru dan siswa sama-sama menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari
Penutup 1. Guru melakukan kegiatan refleksi kepada siswa berupa 5 menit
tanya jawab, seperti :
a. Bagaimana perasaannya mengikuti pembelajaran kita
hari ini ?
b. Apa ada kesulitan mengikuti pembelajaran hari ini ?
c. Apa yang disukai dalam pembelajaran kita hari ini ?
2. Guru mengajak siswa mensyukuri atas nikmat yang
tuhan beri dengan adanya aneka benda yang ada di
sekitar kita untuk memenuhi kebutuhan manusia
3. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk membaca doa
sesudah belajar
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan hamdalah bersama siswa dan
mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.
Religius

Mengetahui …………………, ...............


Kepala Sekolah, Peneliti ,

……………………………… ………………………………
NIP. ………………………… NIP………………………….

29
30

Lampiran 2

Materi Ajar

30
31

31
32

Lampiran 3

Kisi-kisi intstrumen hasil belajar peserta didik kelas V SDN 149 Tokinjong

Indikator Kuci
Materi Soal Soal Jawaban
Lingkungan Menyajikan 1. Air adalah salah satu sumber daya alam yang C
Sahabat tes berupa sangat penting bagi kehidupan manusia, antara
Kita pilihan
lain berfungsi sebagai ….
ganda
mengenai a. Sumber barang elektronik
lingkungan b. Alat untuk membuat tanaman
sahabat kita
c. Sumber minuman
d. Alat untuk bahan bakar
2. Selain manusia, tumbuhan juga membutuhkan B
air antara lain untuk proses ….
a. Resoirasi
b. Fotosintesis
c. Pengguguran
d. pelapukan
3. Ikan-ikan di sungai akan mati jika tidak ada air, C
hal ini menandakan bahwa ada jenis hewan
yang membutuhkan air sebagai ….
a. Sumber makanan
b. Alat transportasi
c. Tempat hidupnya
d. Berkembangbiak
4. Kegiatan manusia di bawah ini yang D
memanfaatkan air dalam bidang pertanian
adalah ….
a. Pak jaya mencuci mobil dengan air sumur
b. Pak budi memelihara ikan di tambak

32
33

c. Bu dwi menggunakan air untuk mencuci


piring
d. Pak jayus mengairi sawahnya dengan air
sungai
5. Bu ani mengambil air di sumur untuk mencuci A
baju keluarganya yang kotor, hal ini merupakan
contoh bahwa air mempunyai fungsi bagi
manusia dalam ….
a. Menjaga kebersihan
b. Menjaga keamanan
c. Mencegah kekeringan
d. membunuh penyakit
6. Bagi tumbuhan air juga dapat berfungsi A
sebagai pelarut ….
a. Zat hara
b. Oksigen
c. Cahaya matahari
d. Hama dan gulma
7. Air di bumi mengalami siklus yang terus B
berputar,proses penguapan air laut dalam
siklus air disebut juga dengan ….
a. Kondensasi
b. Evaporasi
c. Presipitasi
d. Infiltrasi
8. Uap air yang ada di atsmosfer akan berubah C
menjadi titik-titik air ketika suhu udara ….
a. Naik
b. Stabil

33
34

c. Turun
d. Memanas
9. Air tanah mengalami proses perembesan ke D
danau atau sungai, proses ini dinamakan
dengan ….
a. Respirasi
b. Evaporasi
c. Kondensasi
d. Infiltrasi
10. Indonesia mempunyai keragaman rumah adat B
di setiap daerah antara lain karena Indonesia
mempunyai ….
a. Beragam warna kulit
b. Beragam suku bangsa
c. Banyak gunung berapi
d. Laut yang luas

34

Anda mungkin juga menyukai