Anda di halaman 1dari 2

JURNAL REFLEKSI AKSI NYATA

MODUL 1.1
PENERAPAN PEMIKIRAN KHD
DI KELAS DAN DI SEKOLAH

OLEH
RETNO WULANDARI
CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 7
KABUPATEN BOYOLALI

Perasaan Selama Melakukan Perubahan Di Kelas

Perasaan saya selama melakukan perubahan di kelas yaitu merasa sangat senang
dan lebih bersemangat untuk membiasakan perubahan tersebut dilakukan secara
terus menerus. Adapun perubahan yang telah saya lakukan antara lain adalah
pembiasaan memungut dan membuang sampah pada tempatnya baik di dalam
maupun di luar kelas, membuat kesepakatan kelas, pembiasaan berdoa sebelum
dan sesudah melakukan proses pembelajaran. dan aksi nyata yang akan saya
lakukan adalah pembiasaan kegiatan literasi 15 menit sebelum pembelajaran di
mulai untuk membaca buku nonteks pelajaran.

Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan

Saya berkolaborasi bersama kepala sekolah dan seluruh rekan guru membuat
program kegiatan literasi 15 menit sebelum pelajaran di mulai untuk membaca buku
nonteks pelajaran di seluruh kelas dan sepanjang proses perubahan tersebut timbul
pula gagasan saya untuk membuat pojok baca di masing-masing kelas. 

Pembelajaran dan Pengalaman dalam Bentuk Catatan Praktik Baik

Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kehidupan dalam masyarakat,


pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan
yang dapat diteruskan dan diwariskan. Membiasakan anak  dengan kegiatan literasi
15 menit sebelum pelajaran di mulai sangatlah penting dimana dengan kegiatan ini
saya melihat dampak perkembangan dari peserta didik yaitu meningkatnya
pengetahuan siswa akan kosakata, menambah wawasan, melatih kemampuan
berfikir dan menganalisa, melatih fokus dan konsentrasi, serta melatih diri siswa
untuk menulis dan merangkai kata dengan baik.

Testimoni Rekan Guru dan Murid

Selama program ini dilakukan beberapa rekan guru sangat bersyukur karena
merasakan dampak positif dari kegiatan ini, seperti yang diungkapkan oleh ibu Ida
Nurkumala salah satu rekan guru ” Saya merasa senang sekali karena ada pojok
baca di kelas, anak-anak yang biasanya gaduh saat jam kosong menjadi lebih
tenang dan mereka bisa memanfaatkan pojok baca ini untuk membiasakan budaya
membaca sehingga kemampuan anak-anak dalam menulis dan merangkai kata
menjadi lebih baik, selain itu wawasan anak-anak menjadi lebih luas dan
kemampuan mereka dalam menangkap informasi dalam sebuah bacaan menjadi
lebih baik”.

Artikel lengkap dapat dibaca pada link berikut :

https://www.canva.com/design/DAFRO1QsnlM/NSFgSiG7aOSsxAjZFb3wvg/watch?
utm_content=DAFRO1QsnlM&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm
_source=publishsharelink

Anda mungkin juga menyukai