Aksi Nyata Penerapan Pemikiran Ki Hajar Dewantara di Kelas dan Sekolah
Oleh : Akhmad Mulkan Fauzi (3201022062)
Perasaan Selama Melakukan Perubahan Di Kelas
Perasaan saya selama melakukan perubahan di kelas yaitu merasa sangat senang dan lebih bersemangat untuk membiasakan perubahan tersebut dilakukan secara terus menerus. Adapun perubahan yang telah saya lakukan antara lain adalah pembiasaan memungut dan membuang sampah pada tempatnya baik di dalam maupun di luar kelas, membuat kesepakatan kelas, pembiasaan berdoa sebelum dan sesudah melakukan proses pembelajaran. dan aksi nyata yang akan saya lakukan adalah pembiasaan kegiatan literasi 15 menit sebelum pembelajaran di mulai untuk membaca buku nonteks pelajaran.
Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan
Saya berkolaborasi bersama kepala sekolah dan seluruh rekan guru membuat program kegiatan literasi 15 menit sebelum pelajaran di mulai untuk membaca buku nonteks pelajaran di seluruh kelas dan sepanjang proses perubahan tersebut timbul pula gagasan saya untuk membuat pojok baca di masing-masinng kelas. Ide yang saya kembangkan dalam penyampaian materi saya menggunakan 3S (Serius, Santai, Sampai) prinsip yang gunakan terbukti berhasil.
Pembelajaran dan Pengalaman dalam Bentuk Catatan Praktik Baik
Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kehidupan dalam masyarakat, pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan dan diwariskan. Membiasakan anak dengan kegiatan literasi 15 menit sebelum pelajaran di mulai sangatlah penting dimana dengan kegiatan ini saya melihat dampak perkembangan dari peserta didik yaitu meningkatnya pengetahuan siswa akan kosakata, menambah wawasan, melatih kemampuan berfikir dan menganalisa, melatih fokus dan konsentrasi, serta melatih diri siswa untuk menulis dan merangkai kata dengan baik.
Testimoni Rekan Guru dan Murid
Selama program ini dilakukan beberapa rekan guru sangat bersyukur karena merasakan dampak positif dari kegiatan ini, seperti yang diungkapkan oleh ibu Ida Nurkumala salah satu rekan guru ” Saya merasa senang sekali karena ada pojok baca di kelas, anak-anak yang biasanya gaduh saat jam kosong menjadi lebih tenang dan mereka bisa memanfaatkan pojok baca ini untuk membiasakan budaya membaca sehingga kemampuan anak-anak dalam menulis dan merangkai kata menjadi lebih baik, selain itu wawasan anak-anak menjadi lebih luas dan kemampuan mereka dalam menangkap informasi dalam sebuah bacaan menjadi lebih baik”.