MENGUKUR PROFITABILITAS
Terdapat dua jenis pengukuran profitabilitas yang di gunakan dalam mebngevaluasi suatu pusat
laba,sama hal nya seperti dalam mengevaluasi perusahaan secara keseluruhan.Pertama adalah
pengukuran kinerja manajemen,yang memiliki fokus pada bagaimana hasil kerja para
manajer.Pengukuran ini di gunakan untuk perencanaan(planning),koordinasi(coordinating),dan
pengendalian(controlling) kegiatan sehari-hari dari pusat laba dan sebagai alat untuk memberikan
motivasi yang tepat bagi para manajer.Yang kedua adalah ukuran kinerja ekonomis,yang memiliki fojus
padanbagaimana kinerja pusat laba sebagai suatu entitas ekonomi.Maksud darui kedua ukuran di atas
berbeda satu sama lain.Sebagai contoh,laporan kinerja manajemen suatu toko cabang dapat
memperlihatkan bahwa manajer toko tersebut memiliki kinerja yangn sangat baik,tetapi laporan kinerja
ekonomis nya dapat memperlihatkan bahwa toko tersebut kehilangan posisi nya di pasar dan harus
ditutup.
Pendapatan $1.000
Pajak 40
Karena adanya kondisi persaingan dan ekonomi yang tidak menguntungkan di wilayah tersebut.
Informasi yang di perlukan untuk kedua tujuan tersebut biasanya tidak dapat di peroleh dari suatu
kelompok data saja.Karena laporan manajemen di gunakan dengan frekuensi yang tinggi,sementara
laporan ekonomi hanya di buat pada saat-saat tertentu saja ketika keputusan-keputusan ekonomi harus
di buat,maka pertimbangan-pertimbangan yang di gunakan dalam rangka pengukuran kinerja
manajemen harus merupakan prioritas utama yang ada di dalam desain system—yaitu,system harus di
rancang dapat mengukur kinerja manajemen secara rutin,dengan informasi ekonomi yang cukup pada
laporan-laporan kinerja tersebut,dan juga dari sumber-sumber lain.
Kinerja ekonomis suatu pusat laba selalu di ukur dari laba bersih(yaitu,pendapatan yang tersisa setelah
seluruh biaya,termasuk porsi yang pantas untuk overhead korporat,dialokasikan ke pusat
laba).Meskipun dekmikian,kinerja manajer pusat laba dapat dievaluasi berdasarkan lima ukuran
profitanilitas:(1)Margin kontribusi,(2)laba langsung,(3)laba yang dapat di kendalikan,(4)lanba sebelum
pajak,(5)laba bersih.Sifat dari ukuran-ukuran di tunjukan dalam contoh laporan laba rugi pada tampilan
5.3.Dan popularitas penggunaan mereka satu sama lain di tunjukan pada tampilan 5.4.Masing-masing di
bahas pada berikut.
(1)Margin Kontribusi
(2)Laba Langsung
Laba Langsung(direct profit)mencerminkan kontribusi pusat laba terhadap overhead umum dan laba
perusahaan.Ukuran ini menggbungkan seluruh pengeluaran pusat laba,baik yang di keluarkan oleh atau
dapat di telusuri langsung ke pusat laba tersebut tanpa memprdulikan apakah pos-pos ini ada dalam
kendali manajer pusat laba atau tidak.Meskipun demikian,pengeluaran yang terjadi di kantor pusat tidak
termasuk dalam perhitungan ini.
250
Kelemahan pengukuran laba langsung adalah bahwa ia tidak memasukan unsur manfaat motivasi dari
biaya-biaya kantor pusat.
Pengeluaran-pengeluaran kantor pusat dapat di kelompokan menjadi dua kartegori dapat di kendalikan
dan tidak dapat dim kendalikan.Yang termasuk dalam kartegori pertama adalah pengeluaran-
pengeluaran yang dapat di mkendalikan,paling tidak pada tingkat tertentu,oleh manajer unit bisnis pada
layanan teknologi informs misalnya.Jika biaya-biaya ini termasuk dalam system pengukuran,maka laba
yang dio hasiljan setelah di kurangi dengan seluruh biaya yang di pengaruhi oleh manajer pusat laba
tersebut.Kekurangan utama dari ukuran ini adalah karena ukuran tersebut tidak memasukan beban
kantor pusat yang tidak dapat di kendalikan,maka ukuran ini tidak dapat langsung di bandingkan baik
dengan data yang di terbitkan atau data asosiasi dagang yang melaporkan data dari perusahaan-
perusahaan lain di industry yang sama.
Dalam ukuran ini,seluruh overhead korporat dialokasikan ke pusat laba berdasarkan jumlah relative dari
beban yang di keluarkan oleh pusat laba.ada dua argument yang menentang alokasi ini.Pertama,karena
biaya-biaya yang di keluarkan oleh staf di departemen korporat seperti bagian keuangan,akuntansi,dan
bagian dari sumber daya manusia tidak dapat dim kendalikan oleh manajer pusat laba,maka manajer
tersebut sebaiknya di angaap bertanggung jawab untuk biaya tersebut.Kedua,sulit untuk
mengalokasikan jasa staf korporat dengan cara yang secara wajar mencerminkan jumlah biaya yang di
keluarkan oleh setiap pusat laba.
Meskipun demikian,ada tiga argument yang mendukung di masukannya overhead korporat kealam
laporan kinerja dari pusat laba.Pertama,unit jasa korporat memiliki kecenderungan untuk meningkatkan
dasar kekuatan dan untuk memperluas keunggulannya tanpa memperhatikan dampaknya terhadap
perusahaan secara keseluruhan.Mengalokasikan biaya-biaya overhead perusahaan kepada pusat laba
akan meningkatkan kecenderungan bahwa manajer pusat laba akan mem[ertanyakan biaya-biaya
ini,untuk memeriksa pengekluaran kantor pusat.(beberapa perusahaan di kenal karena menjual
pesawat-pesawat jet perusahaan sebagai akibat