Anda di halaman 1dari 8

APLIKASI PLC PADA PENGISIAN BOTOL MINUMAN OTOMATIS

Muchammad Adam Fakhrozi1, Muhamad Khaerul Anam2,Bahrun Niam3, Joko Purwanto4


12 Teknik Elektronika Politeknik Harapan Bersama Tegal
email: adamjoshepira@gmail.com, 2 khaerulanam1766@gmail.com,
1

Abstrak Sementara hasil pengisian atau Output-nya juga akan sesuai


Minuman merupakan kebutuhan bagi manusia, seiring waktu keinginan kita. Dengan demikian, akan diimplemetasikan
berjalan minuman dalam kemasan mulai banyak diproduksi pada pengisian botol berbasis PLC (Programable logic
dikalangan industri besar dan menengah. Proses produksi controller) dalam bentuk prototype. Prototype merupakan
membutuhkan ketelitian untuk komposisi cairan dan keakuratan contoh yang mewakili sebuah model suatu produk sebelum
dalam pengolahan.Maka dibuat prototipe pengolahan dan
pengisian dengan kontrol PLC. Prototipe sistem pengolahan dan
dipasarkan secara masal dan digunakan masyarakat, terutama
pengisian minuman kemasan menggunakan PLC Omron CP1E untuk produk Pintu Air Berbasis PLC (Programable logic
sebagai pusat proses. Terdapat 2 proses dalam pengisian minuman controller). [3]
dalam botol, yaitu proses pengisian dan proses penutupan botol.
Hasil pengujian pada prototipe pada bagian pengisian sesuai
dengan perancangan. Pada proses pengisian dapat beroprasi
Landasan Teori
dengan baik air mengisi dari tangki utama ke dalam botol dengan
solenoid valve . Pengisian terdapat satu jenis yaitu untuk botol Perancangan Prototype Pengisi Botol Berbasis PLC
ukuran 60 ml, namun untuk ketepatan volume pengisian kurang Pengisi botol berbasis PLC (Programable logic
maksimal saat pengujian karena sensitivitas sensor kadang tidak controller) ini merupakan solusi pengisian botol secara
terbaca saat mengenai botol. otomatis yang dapat diterapkan di dalam dunia industri,
adanya alat ini dapat mempercepat proses produksi di sebuah
Kata Kunci : PLC, Proses, Botol Minuman, Pengisian, pabrik. Dalam sistem pengisisan botol minuman terdapat
beberapa tahap yaitu proses pengisian, dan proses penutupan
botol. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin
I. PENDAHULUAN
membuat sebuah sistem yang dapat membantu proses
Minuman kemasan merupakan minuman yang disimpan
pengisian minuman kemasan agar lebih cepat dan efisien
pada wadah tertutup agar dapat dijual lebih lama dan lebih
dengan menggunakan PLC Omron sebagai kontrol.
efisien. Pada saat ini industri minuman kemasan mengalami
pertumbuhan yang cukup baik, sehingga membuat industri
minuman kemasan ini menjadi salah satu sektor yang
menguntungkan. Dengan pertumbuhan yang cukup baik
tersebut, membuat para pelaku industri minuman kemasan
bersaing dalam segi produksi. Tentunya diperlukan alat yang
membantu proses produksi agar lebih cepat dan efisien. [1]
Dalam sistem pengisisan botol minuman terdapat
beberapa tahap yaitu proses pengisian, dan proses penutupan
botol. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin
membuat sebuah sistem yang dapat membantu proses
Gambar 2.1. Desain alat pengisi botol
pengisian minuman kemasan agar lebih cepat dan efisien
dengan menggunakan PLC Omron sebagai kontrol. Dengan
Perancangan Komponen yang Dibutuhkan
mesin produksi dengan adanya sistem pengontrol tersebut
akan membuat minuman lebih bersih/higienis karena cairan
1. PLC
dicampur dan diproses tanpa sentuhan dari manusia secara
Programmable Logic Controller atau PLC
langsung.
pada awalnya dikenal sebagai Programmable Controller (PC)
Sebelumnya sudah pernah dilakukan penelitian serupa
yang lahir sebagai produk yang kompak, dapat diprogram dan
yaitu “Pembuatan Alat Pencampuran Bahan minuman
direprogram seperti komputer, tidak memakan tempat dan
Berbasis PLC”. Pada sistem yang dibuat ini proses
energi yang besar, berbasiskan teknologi digital, yang dapat
pencampuran yang dilakuakan tidak terdapat tahap pengisian,
menggantikan rangkaian relay dan hardware. Programmable
namun pengisian bahan langsung diisi ke dalam wadah
logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk
secara manual serta tidak menggunkan PLC.[2]
khusus pengontrolan berbasis mikroprossesor yang
memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk
menyimpan intruksi-intruksi dan untuk
II. TINAJAUAN PUSTAKA mengimplementasikan fungsi-fungsi semisal logika,
sequencing, pewaktuan (timing), pencacahan (counting) dan
Peneletian Terkait aritmetika guna mengontrol mesin-mesin dan dirancang
PLC (Programable logic controller) ini bisa kita untuk dioperasikan oleh para insinyur yang memiliki
kembangkan permasalahan yang ada seperti proses pengisian pengetahuan mengenai bahasa pemrograman. Piranti ini
/ filling botol yang berbasis PLC, dibantu oleh sensor-sensor dirancang sedemikian rupa agar tidak hanya programer
sebagai pembacaan keadaan sesuai keinginan kita sendiri. komputer saja yang dapat membuat dan mengubah program-
programnya. Oleh karena itu, para perancang PLC telah dimasukkan dan disimpan yang berupa instruksi –instruksi
menempatkan program awal di dalam piranti ini (pre- dalam format Logic Ladder. Setiap instruksi memerlukan satu
program) yang memungkinkan program-program kendali word didalam memori.
dimasukkan dangan menggunakan suatu bentuk bahasa
pemrograman yang sederhana dan intuitif. [4] b. CP1E-N20
Merupakan jenis dari PLC Omron seri CP1E,
sedangkan arti dari N30 merupakan jumlah dari output dan
input yang terdapat pada PLC. PLC jenis ini dapat
diimplementasikan pada penggerak mekanisme alat industri,
alat rumah tangga, dan tugas teknik lainnya, yang mana
bersifat logika elektronika.
Gambar 2.2. Ilustrasi Proses PLC

Berikut beberapa komponen dan jenis PLC :


a. Hardware PLC
Umumnya, sebuah sistem PLC memiliki lima
komponen dasar. Komponen-komponen ini adalah unit
processor, memori, unit catu daya, bagian antarmuka
input/output, dan perangkat pemrogaman.
1. Unit processor atau central processing unit (unit
pengolahan pusat) (CPU) adalah unit yang berisi
mikroprosessor yang menginterpretasikan sinyal-sinyal Gambar 2.4. PLC Omron CP1E-N20
input dan melaksanakan tindakan-tindakan PLC Omron seri CP1E memiliki I/0 sebanyak 20 yang
pengontrolan, sesuai dengan program yang tersimpan dimana inputnya berjumlah 12 dan outputnya berjumlah 8.
didalam memori, lalu mengkomunikasikan keputusan- PLC Omron seri CP1E bekerja dengan tegangan yang bisa
keputusan yang diambilnya sebagai sinyal kontrol ke diubah 100 sampai 240 VAC, Program memory 2K steps
antarmuka output. (EEPROM), Data memory DM 2K words. Dan memiliki
2. Unit catu daya diperlukan untuk mengkonversikan minimal tegangan kerja 5VDC dan maksimum tegangan kerja
tegangan AC sumber menjadi tegangan rendah DC (5V) 24VDC pada input PLC. Kemudian pada masing-masing
yang dibutuhkan oleh processor dan rangkaian- output PLC memiliki internal relay yang memiliki maksimum
rangkaian di dalam modul-modul antarmuka input dan arus kerja sebesar 10A. PLC Omron seri CP1E memiliki
output. sistem program dengan menggunakan software pemrogaman
3. Perangkat pemrogaman dipergunakan untuk CX-Programmer.
memasukkan program yang dibutuhkan ke dalam c. Prinsip Kerja PLC
memori. Program tersebut dibuat dengan menggunakan Secara umum, PLC terdiri dari dua komponen
perangkat ini dan kemudian dipindahkan ke dalam unit penyusun utama yaitu sistem antarmuka input atau output dan
memori PLC. CPU (central processing unit). Peralatan input berupa sensor
4. Unit memori adalah tempat dimana program yang – sensor analog, push button, limit switch dan lain – lain.
digunakan untuk melaksanakan tindakan-tindakan Peralatan output berupa motor AC, motor DC, solenoid,
pengontrolan oleh mikroprosessor disimpan. lampu, buzzer dan lain − lain. Selama prosesnya, CPU
5. Bagian input dan output adalah antarmuka dimana melakukan tiga operasi utama. Ketiga proses itu dinamakan
prosesor menerima infomasi dari dan scanning. Tiga operasi utama itu adalah sebagai berikut :
mengkomunikasikan informasi kontrol ke perangkat- 1. Membaca data masukkan dari perangkat luar via modul
perangkat eksternal. Sinyal-sinyal input, oleh karenanya, input.
dapat berasal dari saklar-saklar. 2. Mengeksekusi program kontrol yang tersimpan di
memori PLC.
3. Memperbaharui data pada modul output.

Secara garis besar prinsip kerja PLC adalah menerima


sinyal masukan proses yang dikendalikan. Lalu melakukan
serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut
sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori.
Kemudian menghasilkan sinyal keluaran untuk
Gambar 2.3. Diagram Blok Sistem PLC mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya. Fungsi dari
CPU adalah mengatur semua proses yang terjadi di PLC. Ada
Tahap dasar untuk penyiapan awal untuk memudahkan tiga komponen utama penyusun CPU ini, yaitu prosesor,
dan memasukkan program dalam PLC dengan memori dan power supply [5].
mempersiapkan daftar seluruh peralatan input dan output Secara garis besar prinsip kerja PLC adalah menerima
beserta lokasi I/O bit, penempatan lokasi word dalam sinyal masukan proses yang dikendalikan. Lalu melakukan
penulisan data. Untuk pemrograman sebuah PLC dahulu kita serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut
harus mengenal atau mengetahui tentang organisasi dan sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori.
memorinya. Ilustrasi dari organisasi memori adalah sebagai Kemudian menghasilkan sinyal keluaran untuk
peta memori (memory map), yang spesifikasinya terdiri dari mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya. Fungsi dari
kategori User Programable dan Data Tabel. User CPU adalah mengatur semua proses yang terjadi di PLC. Ada
Programable adalah dimana program Logic Ladder
tiga komponen utama penyusun CPU ini, yaitu prosesor,
memori dan power supply [5].

Gambar 2.6. Saklar dan limit swith


f. Perangkat-perangkat Output PLC
Port-port output sebuah PLC dapat berupa tipe relay atau
tipe isolator-optik dengan transistor atau tipe triac,
bergantung pada perangkat yang tersambung padanya, yang
Gambar 2.5. Blok Diagram CPU pada PLC
akan dikontrol. Secara umum, sinyal digital dari salah satu
kanal output sebuah PLC digunakan untuk mengontrol
d. Bahasa Pemrograman PLC sebuah actuator yang pada giliranya mengontrol sebuah
Beberapa bahasa program yang digunakan PLC antara lain proses. Istilah actuator digunakan untuk perangkat yang
ladder diagram, block diagram, dan statetment list, PLC mengubah sinyal listrik menjadi gerakan-gerakan mekanik
dilengkapi memori sebagai penyimpanan intruksi internal yang kemudian digunakan untuk mengontrol proses.[6]
untuk menjalankan fungsi logika, pencacah, urutan proses,
aritmatika, dan timer. Program aplikasi dimasukkan kedalam
PLC kontrol melalui piranti pemrograman yang berupa
komputer atau handheld console. Ladder diagram tersusun
dari beberapa simbol - simbol yang hampir sama dengan
relay–relay mekanik yaitu : Saklar Normally open (NO),
saklar Normally close (NC), Coil, dan Timer dapat dilihat Gambar 2.7. Motor, buzzer dan Led
pada tabel 2.1.
2. Motor AC 220V
Tabel 2.1. Gerbang NO, NC, Coil dan Timer Motor AC universal adalah motor listrik yang memerlukan
suplai tegangan arus bolak-balik pada kumparan medan untuk
NO Gambar Gerbang Keterangan diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada
Saklar Normally open motor ac disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan
(NO), saklar ini kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor
menadakan keadaan saklar arus bolak-balik, menggunakan arus langsung dari sumber
1
yang normalnya pada 220 VA.
posisi OFF / terbuka, dan
akan ON .
Saklar Normally close
(NC), saklar ini
menandakan keadaan
2
saklar yang normalnya
pada keadaan ON /
tertutup.
Keluaran dapat berupa
relay yang akan
3 mengaktifkan kontak- Gambar 2.8. Motor AC 220V
kontak NO dan NC simbol Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan
relay. kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan
Timer merupakan sistem kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara
yang mengatur penundaan magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak
4 waktu ON dan OFF, menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara
sebagai penunda pada kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan
program yang akan aktif. kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini,
arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan
e. Perangkat-perangkat Input PLC akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini
Pada dasarnya PLC memerlukan sebuah input untuk akan berulang − ulang hingga arus listrik pada kumparan
melakukan perintah yang sudah diprogram dan di download diputuskan [7].
ke PLC. Umumnya PLC hanya memerlukan input oleh Tabel 2.2. Tabel Spesifikasi Motor DC 12-24v
sebuah saklar mekanis dan sensor. Sebuah saklar mekanis No. Type E 75520 R
menghasilkan sinyal (atau sinyal-sinyal) hidup / mati sebagai
Dimensi 36 x 50mm
akibat dari tertutup atau terbukanya saklar oleh suatu input
mekanis. Dipasaran tersedia saklar-saklar dengan kontak Tegangan 220 VAC
normally open (normal terbuka) (NO) atau normally closed Daya 4,5 W
(normal tertutup) (NC) atau kontak yang dapat diatur sesuai Kecepatan Kecepatan variable 2000/2400rpm
kebutuhan dengan memilih konntak-kontak yang tepat.
3. Sensor Proximity
Sensor Proximity (sensor proksimitas) atau dalam bahasa
Indonesia disebut dengan sensor jarak adalah sensor
elektronik yang mampu mendeteksi keberadaan objek di
sekitarnya tanpa adanya sentuhan fisik. Dapat juga dikatakan
bahwa sensor proximity adalah perangkat yang dapat
mengubah informasi tentang gerakan atau keberadaan objek
menjadi sinyal listrik.
[8]. Gambar 2.11. Catu daya 24v DC

5. Motor Central Lock


Motor central lock merupakan motor yang digunakan pada
sistem penguncian pintu mobil. Dalam aplikasi ini motor
central lock digunakan sebagai motor penutup botol. [10].
Spesifikasi yang Digunakan :
1. Warna : Hitam
2. Bahan : plastik
3. Type : 2-Wire
Gambar 2.9. Struktur Dasar Relay 4. Voltage: 12V
5. Working temperature: -20℃~ +70℃
Tabel 2.3. Spesifikasi Sensor Proximity 6. Current consumption: 0.15A- 2.22A
7. Endurance (up and down): 100,000+ times
Voltage 6-36 VDC 8. Movement stroke: 20mm
Dimensi Low level 9. Wire length : 160mm
Sinyal output Low Level 10. Ukuran : 140 x 60 x 30mm/5.51 x 2.36 x 1.18"
3 Line PNP positive logic
Output form
output
Jarak deteksi 0-44 mm
Switch tipe induktif

4. Catu daya Gambar 2.12. Motor Central Lock


Power supply (catu daya) adalah peranti elektronika yang
berguna sebagai sumber daya untuk peranti lain, terutama 6. Solenoid Valve
daya listrik. Secara garis besar, pencatu daya listrik dibagi Solenoid valve merupakan katup yang dikendalikan dengan
menjadi dua macam yaitu pencatu daya tak distabilkan dan arus listrik baik AC maupun DC melalui kumparan /
pencatu daya yang distabilkan. Pencatu daya distabilkan selenoida. Solenoid valve ini merupakan elemen kontrol yang
meupakan jenis pencatu daya yang paling sederhana, pada paling sering digunakan dalam sistem fluida. Seperti pada
pencatu daya jenis ini tegangan maupun arus keluaran dari sistem pneumatik, sistem hidrolik ataupun pada sistem kontrol
pencatu daya tidak distabilkan, sehingga beubah-ubah sesuai mesin yang membutuhkan elemen kontrol otomatis.
keadaan tertentu. Pencatu daya di stabilkan merupakan Contohnya pada sistem pneumatik, solenoid valve bertugas
pencatu yang menggunakan suatu mekanisme loloh balik untuk mengontrol saluran udara yang bertekanan menuju
untuk menstabilkan tegangan keluarannya, bebas dari variasi aktuator pneumatik(cylinder). Atau pada sebuah tandon air
tegangan masukan, beban keluaran maupun dengung [9]. yang membutuhkan solenoid valve sebagai pengatur
pengisian air, sehingga tandon tersebut tidak sampai kosong..

Gambar 2.10. Rangkaian Sederhana Power supply

Tabel 2.4 Spesifikasi Catu Daya yang Digunakan


No. Type SSG-120-24
P 8,5 x L 5,8 x T 3,4
Dimensi Gambar 2.13. Pompa Solenoid Valve
(CM)
Tabel 2.5. Spesifikasi Limit Switch yang digunakan
Tegangan
110/220 VAC No. Type 2/2 Way Valve
sumber
Dimensi 1/4 “ Inch (DN 5)
Tegangan
12 VDC Tegangan
OUT 24 VDC
sumber
Berat 50 gr
Max
Operating 80 derajat Celcius
temperature
III. METODOLOGI PENELITIAN Instrumen Penelitian
Beberapa perangkat yang digunakan dalam penelitian sebagai
Prosedur Penelitian penunjang pembuatan tugas akhir adalah :
Penelitian ini merupakan penelitian untuk menganalisa 1.Perangkat Lunak
perkembangan teknologi terutama dalam bidang produksi Dalam pembuatan tugas akhir ini, peneliti menggunakan
minuman dalamkemasan seperti pada umumnya. Penelitian beberapa perangkat lunak berikut:
ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran dan a)CX-One Programmer digunakan untuk membuat program
permasalahan yang ada selama penelitian berlangsung. pada PLC Omron CP1E E20
Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian sebagai berikut : 2.Alat dan Bahan
1.Menentukan masalah. Permasalahan merupakan kunci Alat-alat ini digunakan saat persiapan penelitian, pelaksanaan
utama kenapa tugas akhir ini dibuat. Tugas akhir ini dibuat penelitian, menyimpulkan hasil penelitian dan membuat
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Dalam proses proposal tugas akhir dan pembuatan tugas akhir dari hasil
perumusan masalah, peneliti melakukan observasi untuk penelitian yang dilakukan. Beberapa peralatan umum yang
melihat proses produksi minuman di youtube yang ada pada digunakan adalah:
beberapa tempat. a.Alat
2.Menentukan ruang lingkup dan tujuan. Penentuan ruang 1)Tang Kombinasi
lingkup ini dilakukan agar penelitian lebih terarah, sedangkan 2)Grenda Potong
tujuan merupakan sasaran yang akan dicapai dalam 3)Bor Listrik
penyusunan tugas akhir ini. 4)Palu
3.Menentukan Judul. Judul akan menggambarkan isi dari 5)Gergaji
laporan. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dapat 6)Penggaris
disimpulkan judul untuk penelitian ini adalah Aplikasi PLC 7)Testpen
Pada Pengisian Botol Minuman Otomatis. 8)Solder
4.Menyiapkan alat dan bahan. Alat dan bahan inilah yang 9)Obeng
akan digunakan pada saat persiapan penelitian dan b.Bahan
pelaksanaan. 1)PLC
5.Pelaksanaan tugas akhir. Membuat atau menuangkan hasil 2)Kabel
dari penelitian yang telah dirumuskan. 3)Motor Ac 220V
6.Pengujian hasil alat. Alat yang telah dibuat sedemikian rupa 4)Pompa Solenoid Valve
diujikan fungsinya apakah telah sesuai dengan tujuan dari 5)Motor AC Central Lock
penelitian. 6)Power Supply 3A/12Vdc
7.Pembuatan laporan. Mencatat hasil dari pengujian alat dan 7)Sensor Proximity
pembuatan laporan sebagai tanda pelaksanaan tugas akhir. 8)Acrylic
9)Pc/Komputer
Teknik Pengumpulan Data
Data diperlukan untuk mempermudah melakukan penelitian. Waktu dan Tempat Penelitian
Dalam proses pengumpulan data, ada beberapa teknik yang Tabel 3.1. Jadwal penelitian
dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Observasi atau Pengamatan
Mengamati proses produksi pembuatan air mineral dalam
kemasan di Youtube yang sudah otomatis baik yang
menggunakan PLC maupun Prototipe yang lain sebagai bahan
pertimbangan.
2. Wawancara
Peneliti memberikan pertanyaan kepada salah satu karyawan
yang bekerja di produksi air minum dalam kemasan yang
berada di PT Lumut Mas Interindo Jl. Raya Procot Km. 10,
Kembang Grobog Kulon, Kec.Pangkah, Kab.Tegal.
Pertanyaan terkait tentang proses pengisian yang ada di Tempat Penelitian
perusahaan tersebut. Penulis meneliti alat PLC (Programable logic controller)
3. Studi Literatur pada hari kamis tanggal 1 April 2020 di Kampus 2 Politeknik
Peneliti membaca laporan tahun-tahun sebelumnya baik dari Harapan Bersama ruang Laboratorium Elektronika.
kampus Politeknik Harapan Bersama, seperti laporan TA
yang berjudul “Deteksi Maling menggunakan Infra Merah”, IV. PEMBAHASAN
disusun oleh Tito Mega A Tahun 2018, dan dari internet yang
berjudul “PROTOTIPE SISTEM PENGOLAHAN DAN Pengecekan Alat dan Bahan
PENGISIAN MINUMAN KEMASAN BERBASIS PLC”, Demi kelancaran dan menghindari masalah pada saat
Tahun 2018 yang disusun oleh Claudius Sina Langoday. pembuatan produk tugas akhir hendaknya alat dan bahan
utama yang akan digunakan di cek satu per satu.
Pengecekan PLC
Pengecekan PLC dilakukan dengan menghubungkan PLC
dengan komputer atau laptop, berikut merupakan langkah
pengecekan PLC:
1. Hubungkan PLC dengan komputer atau laptop 8. Setelah selesai klik OK, jika transfer sukses makan akan
menggunakan kabel USB tipe B. menampilkan gambar seperti ini.
2. Buka aplikasi CX Programmer versi 9.5.
3. Pilih tipe PLC Omron yang sesuai pada device type,
kemudian pilih CPU yang sesuai pada setting.

Gambar 4.7 Proses transfer to PLC berhasil


9. Kemudian lihat PLC, jika LED pada papan PLC menyala,
maka program yang di transfer telah bekerja, dan PLC
Gambar 4.1 Change PLC – Device type setting (CP1E) siap untuk digunakan.

Gambar 4.8 Hasil Pengecekan PLC


Gambar 4.2 Halaman pemrograman PLC
Pengecekan Program Motor AC
4. Buatlah program PLC sederhana, dimana program
Pengecekan motor AC dilakukan utnuk mengetahui kecepatan
tersebut akan digunakan untuk mengecek PLC.
putaran motor dan tegangan yang ideal. Langkah pengecekan
motor AC sebagai berikut:
1.Hubungkan pin VCC (kabel warna coklat) dari sensor
proximity dihubungkan ke VCC power supply.
2.Dan pin GND (kabel warna biru) dari sensor proximity
disambungkan ke GND power supply.
Gambar 4.3 Contoh program direct on line pada PLC
5. Selanjutnya sambungkan PC ke PLC Omron dengan Pengecekan Motor Stemper
memilih pada Menu bar PLC - Work Online atau pada Pengecekan motor Stemper dilakukan untuk mengetahui
toolbar Work Online, lalu pilih Yes. kekuatan putaran motor dalam menekan tutup botol dan
tegangan yang ideal. Langkah pengecekan motor Stemper
sebagai berikut:
1.Hubungkan pin VCC (kabel warna coklat) dari sensor
proximity dihubungkan ke VCC power supply.
2.Dan pin GND (kabel warna biru) dari sensor proximity
disambungkan ke GND power supply.

Perancangan Alat Pengisi Botol


Gambar 4.4 CX Programmer, Menu PLC – Work Online 1. Pembuatan rangka menggunakan bahan besi kotak
6. Untuk mentransfer program, pilih PLC – Transfer - to sepanjang 6 m untuk dipotong menjadi rangka prototype
PLC atau klik pada PLC Transfer. alat pengisi botol sesuai pada gambar.

Gambar 4.5 CX Programmer, Menu PLC – Transfer –


to PLC
7. Kemudian akan muncul dialog box ini, pilih item yang
akan ditransfer, klik OK Gambar 4.9. Rangka Alat Pengisi Botol

Gambar 4.6 dialog box PLC


2. Flowchart Alat Pengisi Botol Proses pembuatan ladder diagram dilakukan di aplikasi CX
Programmer. Dalam ladder diagram ini berisikan perintah
untuk PLC agar bekerja sesuai dengan flowchart diagram
yang telah dibuat. Dalam pembuatan program pada ladder
diagram PLC ini perlu memperhatikan baik dari input dan
Output yang gunakan pada saat hendak mengirim program
dari aplikasi CX-Programer 9.5. Berikut ladder diagram
tersebut:

Gambar 4.10. Flowchart Alat pengisi botol

Alamat PLC Untuk Alat Pengisi Botol


Pada sisi masukan menggunakan alokasi alamat input dari
0.00 hingga 0.11 untuk masukan dari push button dan sensor
proximity sedangkan pada sisi output menggunakan alokasi
alamat dari 100.00 hingga 100.07 untuk keluaran
mengaktifkan LED indikator pada trainer, motor AC dan
relay motor yang berjumlah 3 buah yang digunakan untuk
motor konveyor, solenoid valve, dan stemper, serta digunakan
untuk menghidupkan lampu indikator. Sistem kontrol yang
diranncang pada alat pengisi botol ini menggunakan 3 input Gambar 4.11 Ladder diagram PLC Alat Pengisi Botol
dan 4 output.
Tabel 4.1 Alamat input dan output PLC Cara Pengoperasian Alat Pengisi Botol
Berikut merupakan cara pengoperasian Alat pengisi botol :
1.Hubungkan sensor proximity, motor AC dan lampu
indikator pada Alat pengisi botol ke trainer PLC.
2.Kemudian hubungkan trainer PLC ke sumber daya listrik.
3.Tekan saklar ke posisi ON.
4.Tunggu beberapa saat hingga LED indikator PLC menyala.
5.Tekan PB Start untuk menyalakan Alat pengisi botol dan
jika PB Stop ditekan maka sistem akan OFF.
6.Jika tombol ON 1 ditekan maka konveyor bekerja.
7.Saat botol berjalan menyentuh sensor proximity maka
konveyor mati.
8.Ketika konveyor mati, solenoid valve membuka mengisi
botol selama 8 detik sampai botol terisi penuh, dan dalam
waktu yang bersamaan stemper bekerja menutup botol.
9.Setelah botol tertutup, konveyor berjalan kembali
menyelesaikan proses.

Ladder Diagram PLC Prototype Pintu Air


Hasil Pengujian Alat Pengisi Botol [2] Langoday, C.S. 2018. PROTOTIPE SISTEM
Tahap pengujian ini merupakan hal yang dilakukan untuk PENGOLAHAN DAN PENGISIAN
menentukan apakah perangkat lunak dan perangkat keras MINUMANKEMASAN BERBASIS PLC. Program Diploma
sudah berjalan dengan lancar dan sudah sesuai yang Tiga Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma
diharapkan. Berikut data hasil pengujian Alat Pengisi Botol : YOGYAKARTA: Tugas Akhir Tidak Diterbitkan.
Tabel 4.2. Hasil Pengujian [3] Susanto, A.R. 2017. MESIN PEMILAH DAN
PENGEPAKAN BARANG BERBASIS PLC OMRON
CP1E. Program Diploma Dua Teknik Mekantronika PDD
UNS Akademi Kokmunitas Negeri MADIUN: Tugas Akhir
Tidak Diterbitkan.
[4] Suprianto. 2015. Limit switch (saklar pembatas).[online].
Tersedia : http://blog.unnes.ac.id/antosupri/limit-switch-
saklar-pembatas/. [10 Juni 2020].
[5] Immersa. 2018. Pengertian relay, fungsi, dan cara kerja
relay.[online]. Tersedia : https://www.immersa-
lab.com/pengertian-relay-fungsi-dan-cara-kerja-relay.htm.[10
juni 2020].
[6] Digital Meter Indonesia. 2020. Apa Itu Pompa
Peristaltik.[online]. Tersedia : https://digital-meter-
indonesia.com/apa-itu-pompa-peristaltik/. [10 Juni 2020].
[7] Suprianto. 2015. Pengertian dan prinsip kerja solenoid
valve.[online]. Tersedia :
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-dan-prinsip-
kerja-solenoid-valve/.[10 Juni 2020].
[8] Duta Jaya Technik. 2020. Fungsi Elemen Panas pada
Dari hasil pengamatan, proses pengisian botol sampai akhir Water Heater.[online]. Tersedia :
proses membutuhkan waktu 42 detik. https://dutaserviceac.com/fungsi-elemen-panas-pada-water-
Alat pengisi botol berhasil melakukan proses pengisian heater/.[10 Juni 2020].
sampai penutupan botol, namun proses penaruhan tutupbotol [9]Kho, Dickson. 2020. Prinsip Kerja DC Power Supply
masih menggunakan tangan.. (Adaptor).[online]. Tersedia :
V. PENUTUP https://teknikelektronika.com/prinsip-kerja-dc-power-supply-
Kesimpulan adaptor/.[10 Juni 2020].
Berdasarkan pembahasan perancangan dan hasil uji coba Alat [10] William, Boltom. 1997. Programmable Logic Controller
Pengisi Botol, maka dapat disimpulkan : ( PLC ) Sebuah Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
1.Semua proses berjalan dengan baik dan benar sesuai
harapan peneliti membuat produk ini karena memiliki
presentase keberhasilan 90%.
2.Proses pengisian botol membutuhkan waktu 8 detik untuk
menyelesaikan 1 botol, namun masih terdapat proses manual
menggunakan tangan yaitu ketika menaruh tutup botol.
3.Aplikasi PLC ini dapat mempersingkat waktu dan
memperbanyak jumlah produksi ketika diterapkan didunia
industri.
4.Dengan adanya aplikasi PLC pada Alat Pengisi Botol,
kemugkinan jumlah pekerja diindustri yang menerapkan
mesin ini dapat memperkecil jumlah pekerjanya.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran yang dapat
diberikan antara lain :

1.Jika pada saat pengoperasian Alat Pengisi Botol terjadi


listrik mati, maka semua sistem akan mati, seharusnya sistem
ini mempunyai sumber tegangan lain untuk mengantisipasi
saat listrik mati.

2.Tutup botol masih diletakkan secara manual menggunakan


tangan.

VI. DAFTAR PUSTAKA


[1] Wahyuningsih, atika. 2015. SISTEM PENGEPAKAN
PRODUK DENGAN KENDALI PLC SIEMENS S-7300.
Program Diploma Tiga Teknik Elektro Universitas Sanata
Dharma YOGYAKARTA: Tugas Akhir Tidak Diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai