1. Pengertian Hepatitis B adalah virus yang menyerang hati, masuk melalui darah
ataupun cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi. Virus ini tersebar
luas di seluruh dunia dengan angka kejadian yang berbeda-beda. Tingkat
prevalensi hepatitis B di Indonesia sangat bervariasi berkisar 2,5% di
Banjarmasin sampai 25,61% di Kupang, sehingga termasuk dalam
kelompok negara dengan endemisitas sedang sampai tinggi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
Hepatitis B
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kersana Nomor. 058 / SK / VIII / 2017
Tentang Pelayanan Klinis
Pemeriksaan Penunjang
1. Tes laboratorium urin (bilirubin di dalam urin)
2. Pemeriksaan darah : peningkatan kadar bilirubin dalam
darah, kadar SGOT dan SGPT ≥ 2x nilai normal
tertinggi, dilakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang lebih lengkap.
3. HBsAg (di pelayanan kesehatan sekunder)
Komplikasi
Sirosis hepar, Hepatoma
Kriteria Rujukan
1. Penegakan diagnosis dengan pemeriksaan penunjang
laboratorium di pelayanan kesehatan sekunder
2. Penderita hepatitis B dengan keluhan ikterik yang menetap
disertai keluhan yang lain
Peralatan
Laboratorium darah rutin, urin rutin dan pemeriksaan
fungsi hati
Prognosis
Prognosis sangat tergantung pada kondisi pasien saat datang,
ada/tidaknya komplikasi, dan pengobatannya. Pada umumnya,
prognosis pada hepatitis B adalah dubia, untuk fungtionam dan
sanationam dubia ad malam
6. Unit
terkait
7. Dokumen
terkait