5. Prosedur Anamnesis
Keluhan dapat berupa :
1. Gejala baru timbul apabila seseorang telah terinfeksi
selama 6 minggu, antara lain:
a. gangguan gastrointestinal, seperti : malaise,
anoreksia, mual dan muntah
b. gejala flu : batuk, fotofobia, sakit kepala, mialgia
2. Gejala prodromal seperti diatas akan menghilang pada saat
timbul kuning, tetapi keluhan anoreksia, malaise, dan
kelemahan dapat menetap.
1/3
3. Ikterus didahului dengan kemunculan urin berwarna gelap.
Pruritus (biasanya ringan dan sementara) dapat timbul
ketika ikterus meningkat. Pada saat badan kuning, biasanya
diikuti oleh pembesaran hati yang diikuti oleh rasa sakit bila
ditekan di bagian perut kanan atas. Setelah gejala tersebut
akan timbul fase resolusi.
Faktor Resiko
Setiap orang tidak tergantung kepada umur, ras, kebangsaan,
jenis kelamin dapat terinfeksi hepatitis B, akan tetapi faktor risiko
terbesar adalah apabila:
1. Mempunyai hubungan kelamin yang tidak aman dengan
orang yang sudah terinfeksi hepatitis B.
2. Memakai jarum suntik secara bergantian terutama
kepada penyalahgunaan obat suntik.
3. Menggunakan alat-alat yang biasa melukai bersama-
sama dengan penderita hepatitis B.
4. Orang yang bekerja pada tempat-tempat yang terpapar
dengan darah manusia.
5. Orang yang pernah mendapat transfusi darah sebelum
dilakukan pemilahan terhadap donor.
6. Penderita gagal ginjal yang menjalani hemodialisis.
7. Anak yang dilahirkan oleh ibu yang menderita hepatitis B
Pemeriksaan fisik
1. Konjungtiva ikterus
2. pembesaran dan sedikit nyeri tekan pada hati,
3. Splenomegali dan limfadenopati pada 15-20% pasien
Penataaksanaan
1. Asupan kalori dan cairan yang adekuat
2. Tirah baring
3. Farmakologis simtomatis:
Antipiretik bila demam; ibuprofen 2x400mg/hari.
Apabila ada keluhan gastrointestinal, seperti:
a. Mual : Antiemetik seperti Domperidon 3x10mg/hari.
b. Perut perih dan kembung : H2 Bloker (Simetidin 3x200
mg/hari atau Ranitidin 2x 150mg/hari) atau Proton Pump
Inhibitor (Omeprazol 1 x 20 mg/hari).
2/3
Konseling :
1. Pada hepatitis B kronis karena pengobatan cukup lama,
keluarga ikut mendukung pasien agar teratur minum obat.
2. Pada fase akut, keluarga ikut menjaga
asupankaloridancairan yang adekuat, dan membatasi
aktivitasfisik pasien.
3. Pencegahan penularan pada anggota keluarga dengan
modifikasi pola hidup untuk pencegahan transmisi, dan
imunisasi.
Kriteria Rujukan
Penderita Hepatitis B yang telah terdiagnosa harus dirujuk
ke Sp.PD.
Prognosis
Prognosis sangat tergantung pada kondisi pasien saat datang,
ada/tidaknya komplikasi, dan pengobatannya. Pada umumnya,
prognosis pada hepatitis B adalah dubia, untuk fungsionam dan
sanationam dubia ad malam.
3/3