Anda di halaman 1dari 26

GEL

TUTIEK PURWANTI
FSS– GENAP 2020/2021
SALAH SATU BENTUK SEDIAAN SEMISOLIDA

BENTUK SEDIAAN / DOSAGE FORM

* SOLIDA - GEL
* SEMISOLIDA - CREAM
- OINTMENT
* LIKUIDA
- PASTE
DEFINITION USP XXIII / NF XVIII :
Gel are defined as semisolid systems consisting of
dispersions made up of either small inorganic
particles or large organic molecules enclosing
and interpenetrated by liquid

Gels are semisolid systems in which the


movement of the dispersing medium is
restricted by an interlacing three-dimensional
network of particles or solvated
macromolecules of the disphersed phase
PENGGUNAAN GEL:

- orally
- topically
- intranasally
- vaginally
- rectally

umumnya digunakan sebagai sediaan


topical dermatology dan kosmetik

hasil penelitian : absorbsi propranolol intra nasal dalam


gel metil selulose terbukti lebih baik dibandingkan per oral
Keuntungan Sediaan Gel :
- mudah digunakan (dioleskan)
- memberikan rasa nyaman (sensasi dingin)
- mudah dibersihkan
- memenuhi aspek aseptabilitas
- tidak menimbulkan bekas/lapisan tipis spt film

Kerugian Sediaan Gel :


- banyak mengandung air kont. mikroba
- penguapan air sediaan/kulit kering
- gelling agent (polymer dan gum) zat
nutrisi media pertumb. mikroorganisme
sediaan gel merupakan suatu sistem setengah padat yang
terdiri dari larutan atau dispersi satu atau lebih bahan
aktif dalam basis hidrofilik atau hidrofobik yang sesuai
dalam basis gel diperlukan suatu bahan pembentuk gel
yang disebut gelling agent
pada umumnya gel : transparan / tembus cahaya / jernih

dalam beberapa hal gel akan keruh karena :

- gelling agent tidak mampu melarutkan seluruh bahan


aktif (hanya terdispersi dalam bentuk koloidal)
- gel berasal dari agregat yang terdispersi homogen
(biasanya gelling agent berasal dari bahan anorganik
yang tidak larut)
- mengandung fase minyak emulgel
Penggolongan Berdasarkam Sistem :
1. single-phase system :
- fase terdispers melarut atau mengembang sehingga
terlihat hanya sebagai satu fase saja
- pada umumnya jernih
- senyawa makromolekul atau senyawa-senyawa polymer
contoh : gel carbomer

2. two-phase system :
- senyawa anorganik yang tidak larut
- terdispersi homogen dalam bentuk flokulat- flokulat
- terlihat dua fase, biasanya tidak jernih
contoh : bentonit magma
Penggolongan Berdasar Basis :

1. Basis Gel Hidrofobik disebut juga Organogel

* bahan pembentuk gel :


- senyawa hidrokarbon seperti petrolatum, mineral
oil/gel polietilen, plastisbase
- lemak hewan / tumbuhan (lard, lemak coklat)
- basis sabun berminyak (gel aluminium stearat &
minyak mineral)
- organogel hidrofilik (carbowax / peg bm tinggi)

* mengandung solven selain air (biasanya


digunakan minyak mineral sebagai solven
Keuntungan Basis Gel Hidrofobik :

- memungkinkan adanya fase minyak dalam formula


yang dibutuhkan untuk melarutkan bahan - bahan
obat tertentu

- bisa ditambahkan berbagai jenis minyak dg beragam


viskositas

Kerugian Basis Gel Hidrofobik :

- berminyak
- lengket
- tidak mudah dihilangkan dari permukaan kulit
- kurang aseptabel
2. basis gel hidrofilik :
- biasanya mengandung air, gliserol atau propilenglikol
- hidrogel : kandungan air antara 85 - 95 %
- gelling agent :
polimer (makromolekul alam): tragakan, alginat, agar
polimer (makromolekul semisintetis) : derivat selulose
seperti metil selulose, cmc-na, hec, hpc, hpmc
polimer (makromolekul sintetis) : carbomer/carbopol

Keuntungan :
- dapat larut / mengembang dalam air
- mudah tercucikan
- memberikan sensasi dingin pada kulit
-meninggalkan lapisan tipis dan transparan dikulit
Kerugian :
kandungan air yang cukup besar mengakibatkan sangat
rentan terhadap kontaminasi mikroba
CLASS DESCRIPTION EXAMPLE
Inorganic Usually two-phase system Aluminium hidroksida Gel
Bentonit Magma
Organic Usually single-phase system Carbomer Gel, Tragacant Gel

Hydrogels Contain water Silica, Bentonite, Pectin, Na


Alginat, Alumina, MC.
- Organic HG Pectin paste, Tragacanth Jelly
- Nat/Synt Gum MC, CMC, Pluronic F-127
- Inorganic HG Bentonite Gel (10-25%)
Veegum

Organogels Petrolatum, Mineral Oil, Po -


Hydrocarbon Type
lyethylene Gel, Plastibase
Lard, Cocoa Butter
Animal/Vegetable fats
Aluminium Stearate/heavy
Soap base greases mineral oil gel
Carbowax Base
Hydrophilic Organogels
GELLING AGENT

gelling agent yang ideal :


- inert
- aman
- kompatibel dengan komponen lain dalam formula
- memberikan viskositas yang konstan (stabil) pada
penyimpanan dan temperatur yang bervariasi

gel transparant diperoleh bila seluruh komponen


terlarut atau membentuk koloidal (sub mikron)

bahan pembentuk gel umumnya mempunyai kelarutan


dalam air yang tinggi
KONSISTENSI GEL

Konsistensi gel yang terbentuk dipengaruhi oleh :

- jenis bahan (gelling agent) yang digunakan : struktur


polimer
- berat molekul
- konsentrasi
- teknik pengembangan / pendispersian yang baik

* bahan dengan BM rendah memerlukan konsentrasi lebih


besar dibandingkan dengan bahan dengan BM tinggiagar
dihasilkan gel dengan konsistensi yang baik

*semakin tinggi BM dan konsentrasi yang digunakan, gel


yang dihasilkan semakin viskus (kental)
BAHAN PEMBENTUK GEL (GELLING AGENT)

1. Polimer Alam
- umumnya merupakan polisakarida rantai bercabang
dan bersifat anionik (kecuali guar gum non ionik)
- rentan terdegradasi oleh mikroba, sehingga perlu di
tambahkan pengawet)
- contoh :
tragakan, alginat, karagen, pektin, xanthan gum, ge-
latin, guar gum dan chitosan

2. Polimer Akrilat
- jenis yang banyak digunakan carbomer (carbopol)
- penggunaan hanya diperlukan konsentrasi kecil (0,5%)
- terdispersi homogen dalam air dalam bentuk asam bebas
- konsistensi gel sangat dipengaruhi pH sediaan
- perlu penambahan suatu basa penetral
3. Derivat Selulose
merupakan bahan semisintetis dan banyak digunakan
contoh :
Metil Celulose (MC), CMC-Na, HPC, HEC, HPMC

4. Polietilen
- membentuk gel hidrofobik
- membentuk lapisan film yang tahan air (water resistant)
- tekstur gel lembut dan mudah diratakan

5. Padatan Pembentuk Dispersi Koloid


- gel yang terbentuk two-phase system
- contoh : silika, bentonit, clay, mikrokristalin selulose
6. Surfaktan

- umumnya merupakan kombinasi minyak mineral-


air - surfaktan dengan konsentrasi tinggi (20 -40%)
- gel yang terbentuk jernih
- terbentuk sistem mikroemulsi

7. Bahan-bahan Lemak

- beeswax, carnauba wax, ester setil


- biasanya digunakan solven non polar
Klasifikasi Sediaan Gel Berdasarkan Pembawanya
1. Hidrogel
- bersifat hidrofilik atau larut air
- bahan dapat larut air atau terdispersi koloidal
- hidrogel organik : polimer alam, derivat selusose
- hidrogel anorganik : silika, bantonit

2. Organogel
- pembawa (solven) non aqueous
- lemak hewan/tumbuhan, hidrokarbon, sabun lemak
- organogel hidrofilik (polar organogel) :
carbowax, PEG dengan BM tinggi

3. Xerogel
- gel padat, dengan konsentrasi solven sangat rendah
- solven menguap dan meninggalkan matriks gel
- contoh : gelatin sheets, tragacanth ribbons, acacia tears
SIFAT-SIFAT SEDIAAN GEL :

1. memiliki viskositas dan daya lekat tinggi, tidak mudah


mengalir pada permukaan kulit

2. memiliki sifat tiksotropi, mudah merata bila dioleskan


3. memiliki derajat kejernihan tinggi (efek estetika)
4. tidak meninggalkan bekas/hanya berupa lapisan tipis
seperti film saat pemakaian
5. mudah tercucikan oleh air
6. daya lubrikasi tinggi
7. memberikan rasa lembut dan sensasi dingin pada saat
digunakan
STABILITAS SISTEM GEL

Ketidak stabilan sediaan gel antara lain ditunjukkan :

1. Adanya perubahan irreversibel sifat reologinya

2. terjadi pemisahan fase :


- fase cair ( syneresis )
- fase padat ( presipitasi partikel )

3. terjadi perubahan konsistensi :


- setengah padat menjadi cairan kental, atau
- setengah padat menjadi padat (kering/kaku)

Ketidak stabilan berdampak terhadap aseptabilitas sediaan


bahkan sampai pada efektivitas bahan obat
MEKANISME PEMBENTUKAN GEL

SENYAWA POLIMER/ MAKROMOLEKUL (STRUKTUR KOMPLEKS)


BERSIFAT HIDROFIL/HIDROKOLOID

MENGEMBANG BILA DIDISPERSIKAN DALAM AIR

PROSES HIDRASI MOLEKUL AIR MELL PEMBENTUKAN


IKATAN HIDROGEN

MOLEKUL AIR TERJEBAK DALAM STRUKTUR MOLEKUL YANG


KOMPLEKS

TERBENTUK MASA GEL YANG KAKU/KENYAL (SEMISOLID)


GENERAL PREPARATION TECHNIQUES

Bahan Obat Tidak Menginterferensi


Gelling Process :
bahan obat dilarutkan dalam media (air)
dan terlibat dalam proses pembentukan basis gel

Bahan Obat Menginterferensi Gelling


Process :
bahan obat ditambahkan pada basis gel yang sudah
terbentuk dan dicampur sampai homogen

Catatan :
- Bahan obat yang ditambahkan harus sudah dalam
keadaan terlarut atau terdispersi halus dan homogen
- Komponen bahan lain juga sama dengan bahan obat
ASPEK FISIKOKIMIA YANG HRS DIPERHATIKAN :
1. Imbibition
Imbibition is the taking up of a certain amount of liquid by a gel
without a measurable increase in volume

2. Swelling
Swelling is the taking up of a liquid by a gel with an increase in
volume

3. Syneresis
Syneresis is the contraction of a gel caused by the interaction
between particles of the disphersed phase
- the disphersing medium is squeezed out in droplets
- the gel to shrink (= mengkerut)

4. Thixotropy
Thixotropy is a reversible gel-sol formation with no change in
volume or temperature
SYNERESIS

- Merupakan peristiwa pemisahan fase cair akibat terjadi


nya kontraksi pada sistem gel selama masa pendiaman

- Mekanisme kontraksi berhubungan dengan tekanan ter-


hadap fase luar akibat interaksi yang besar oleh fase
terdispersi sehingga fase luar memisah.

- Gel yang mengalami syneresis tidak stabil secara ter-


modinamika

Pengaruh pH terhadap syneresis pada gel Carbomer


* Perubahan pH yang drastis menyebabkan terjadinya :
- tekanan dari proses ionisasi gol. asam karboksilat
- hilangnya hidrasi air
- pembentukan ikatan hidrogen intramolekuler
INSTABILITAS SEDIAAN GEL :

PHYSICAL CHARACTERISTICS :

- Perubahan Konsistensi / Tekstur


- Shrinkage
- Separation Of Liquid From The Gel (Syneresis)
- Discoloration
- Microbial Contamination
- Perubahan Bau
- Perubahan pH
STABILITAS

1. Jaminan terhadap stabilitas bahan aktif sampai


saat digunakan tetap aman, efektif dan berkualitas

2. Jaminan terhadap stabilitas dari sistem / basis


menyangkut karakteristik fisik dari sediaan yaitu :
- syneresis
- particle sedimentation
- perubahan konsistensi/tekstur
- perubahan viskositas/reologi
- perubahan warna, bau
- perubahan pH
- bebas kontaminasi mikroba

* Terkait dengan spesifikasi sediaan/produk


SELAMAT BELAJAR
SAMPAI JUMPA DI
GEL – PART 2

Anda mungkin juga menyukai