Disusun Oleh :
Haura Oktawinanda
2106020049
2021/2022
KATA PENGANTAR
Tulisan ini dapat penuh selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya lah pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak. Akhirnya,
semoga tulisan yang jauh dari sempurna ini ada manfaatnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika profesi dibutuhkan dalam berbagai bidang untuk menentukkan apa
yangbaik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
pihakterkait bidang tersebut dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Pada
masa sekarang banyak orang yang menyalah gunakan profesinya untuk merugikan
oranglain. Setiap profesi memiliki sebuah etika atau hal-hal yang harus
dipatuhi. Dengan adanya etika profesi tersebut setiap tindakan yang akan
dilakukan harusdipikirkan terlebih dahulu. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata
cara hidup yangbaik, aturan dan kebiasaan baik yang dianut dan diwariskan dari
satu generasi kegenerasi yang lain.
Pada salah satu contohnya yaitu etika yang berhubungan dengan
profesiakuntansi. Pada akuntansi juga terdapat etika profesi yang harus
dipatuhi olehsetiap anggotanya. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia
dimaksudkan sebagaipanduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang
berpraktik sebagai akuntanpublic, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada
instansi pemerintah, maupun dilingkungan pendidikan dalam pemenuhan
tanggungjawab profesinya.
Oleh sebab itu kode etik bagi akuntan sangat dibutuhkan untuk
mencegah terjadinya penyelewengan oleh berbagai pihak yang dapat
merugikan orang banyak. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi
pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan
pribadi atau kelompok. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem
norma atau aturan yang ditulis secara jelas tentang apa yang baik dan tidak baik,
apa yang benar dan apa yang salah danperbuatan apa yang harus dilakukan
dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional.
B. Rumusan Masalah
1. Kode etik apa yang dilanggar?
2. Apa dasar hukum yang memberatkan pelaku pelanggaran kode etik?
3. Apa sanksi yang diberikan terhadap pelaku pelanggaran kode etik?
4. Apakah solusi yang efektif untuk mencegah kejadian ini terulang?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi I
2. Untuk mengetahui latar belakang pelaku pelanggar kode etik yang ada pada
artikel.
3. Untuk menganalisis dan mencari solusi yang efektif agar tidak terjadi kejadian
yang sama di kemudian hari.
BAB II
PEMBAHASAN
E. Solusi Pencegahan
1. Hendaknya dilakukan pengendalian preventif dengan adanya pemeriksaaan
rutin oleh pihak yang berwenang dan audit KAP yang dilakukan dalam
periode tertentu denganwaktu yang teratur.
2. Terdapat evaluasi dengan jadwal teratur sehingga ada perbaikan yang mampu
meminimalisir terjadinya pelanggaran oleh KAP dan AP. Dan juga adanya
perbaikan kebijakan-kebijakan mengenai KAP dan AP.
3. Hendaknya Kementrian Keuangan Republik Indonesia dapat memberikan
sanksi tegas terhadap para KAP dan AP yang melakukan pelanggaran
sehingga mampu menimbulkan efek jera pada KAP dan AP yang tidak
mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kasus Pembekuan Izin KAP Heriyono SE Pembekuan izin KAP Heriyono SE
dikarenakan selama tiga tahun berturut-turut tidak melampirkan laporan kegiatan
usaha dan keuangan KAP tahun takwim dan telah melalui tahap peringatan sebanyak
tiga kali dan dalam jangka waktu 48 bulan terakhir namun tetap tidak di hiraukan.
Selain itu hal ini juga melanggar kode etik akuntan indonesia yaitu
menyangkut aturan kompartemen akuntan public dimana terdapat poin standar umum
dan prinsip akuntansi, dalam standar umum ditentukan bahwa anggota KAP maupun
AP harus mematuhi aturan atau standar yang berlaku, serta melanggar standar
pengendalian mutuyang harus ditaati dan dilaksanakan segala ketentuan yang ada.
Selain melanggar aturan kompartemen akuntan public pada kasus ini dapat
diidentifikasi bahwa KAP Heriyono SE telah melanggar prinsip-prinsip yang terdapat
pada kode etik Akuntan Publik Indonesia yaitu prinsip ketujuh yang memuat
mengenai perilaku professional dalam prinsip ini dinyatakan bahwa KAP dan AP
harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi
tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Selain itu KAP tersebut juga telah melanggar prinsip kedelapan yaitu standar
teknis yang menyatakan bahwa KAP dan AP harus mentaati standar teknisdan standar
professional yang ditetapkan oleh IAI,International federation of accounting, badan
yang berwenang dan peraturan perundang-undangan dimana pada kasus ini KAP
heriyono SE telah melanggar UU RI nomor 5 tahun 2011 tentang akuntan public.
Pelanggaran pertama terkait standar professional akuntan public yaitu
melanggar standar auditing dimana pada standar auditing yang terdapat pada standar
professional Akuntan Publik telah ditetapkan segala ketentuan yang berlaku terkait
pemberian jasa,hal ini juga terdapat pada peraturan menteri keuangan Nomor :
17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan public dimana hal tersebut terdapat pada pasal
3 yang menjelaskan tentang batas waktu dari pemberian jasa yang ditentukan untuk
KAP paling lama 6 tahun buku berturut-turut untuk batas waktu sedangkan KAP
Nasrul Effendi & Rekan memeberikan jasa tersebut melampaui waktu yang diatur
dalam peraturan menteri yang telah ditetapkan.
Selain Standar Profesional Akuntan Publik yang telah dilanggar KAP Nasrul
Effendi ini telah melanggar Kode Etik Akuntan Publik Indonesia dimana KAP
tersebut telah melanggar beberapa prinsip etika profesi akuntan indonesia dan aturan
kompartemen akuntan public.
Dimana standar teknis menyatakan tentang ketentuan yang harus dipenuhi dan
hal ini menunjukan bahwa KAP tersebut telah melanggar peraturan Menteri keuangan
Nomor : 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik yang telah ditetapkan oleh
Menteri keuangan.
AP Heriyono SE dianggaptidak mematuhi Pasal 71 ayat (3) Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor:17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik, bahwa izin
AP Pemimpin KAP dibekukan apabila izin usaha KAP dibekukan yang mengartikan
bahwa AP Heriyono SE telah melanggar standar auditing, standar pengendalian mutu
serta terdapat pelanggaran pada beberapa prinsip dan aturan kompartemen yang
menyatakan tentang sikap professional, mematuhi standar relevan yang berlaku dan
tanggung jawab profesi.
DAFTAR PUSTAKA