Anda di halaman 1dari 15

KASUS ETIKA PROFESI

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemeriksaan Akuntansi I

Dosen Pengampu : Ibu Kristanti, SE.M.Ak.

Disusun Oleh :

Haura Oktawinanda

2106020049

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi


Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah tulisan ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan naskah yang berjudal
“Menulis Makalah, Rangkuman, dan Buku serta Membaca Untuk Menulis
Akademik” ini dalam rangka pengembangan salah satu tri darma perguruan
tinggi, yaitu bidang penelitian.

Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari


kekurangankekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran
pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan naskah
penelitian lebih lanjut.

Tulisan ini dapat penuh selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya lah pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak. Akhirnya,
semoga tulisan yang jauh dari sempurna ini ada manfaatnya.

Tangerang, February 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika profesi dibutuhkan dalam berbagai bidang untuk menentukkan apa
yangbaik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
pihakterkait bidang tersebut dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Pada
masa sekarang banyak orang yang menyalah gunakan profesinya untuk merugikan
oranglain. Setiap profesi memiliki sebuah etika atau hal-hal yang harus
dipatuhi. Dengan adanya etika profesi tersebut setiap tindakan yang akan
dilakukan harusdipikirkan terlebih dahulu. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata
cara hidup yangbaik, aturan dan kebiasaan baik yang dianut dan diwariskan dari
satu generasi kegenerasi yang lain.
Pada salah satu contohnya yaitu etika yang berhubungan dengan
profesiakuntansi. Pada akuntansi juga terdapat etika profesi yang harus
dipatuhi olehsetiap anggotanya. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia
dimaksudkan sebagaipanduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang
berpraktik sebagai akuntanpublic, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada
instansi pemerintah, maupun dilingkungan pendidikan dalam pemenuhan
tanggungjawab profesinya.
Oleh sebab itu kode etik bagi akuntan sangat dibutuhkan untuk
mencegah terjadinya penyelewengan oleh berbagai pihak yang dapat
merugikan orang banyak. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi
pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan
pribadi atau kelompok. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem
norma atau aturan yang ditulis secara jelas tentang apa yang baik dan tidak baik,
apa yang benar dan apa yang salah danperbuatan apa yang harus dilakukan
dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional.
B. Rumusan Masalah
1. Kode etik apa yang dilanggar?
2. Apa dasar hukum yang memberatkan pelaku pelanggaran kode etik?
3. Apa sanksi yang diberikan terhadap pelaku pelanggaran kode etik?
4. Apakah solusi yang efektif untuk mencegah kejadian ini terulang?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi I
2. Untuk mengetahui latar belakang pelaku pelanggar kode etik yang ada pada
artikel.
3. Untuk menganalisis dan mencari solusi yang efektif agar tidak terjadi kejadian
yang sama di kemudian hari.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penjelasan singkat masalah utama pada artikel


Pada tahun 2009 menteri keuangan yang saat itu menjabat Sri Mulyani
membekukan 2Kantor Akuntan Publik dan 2 Akuntan publik. Kedua KAP yang
dibekukan izinnya adalahKAP Heriyono ,SE dan KAP Nasrul Effendi & Rekan.
Berdasarkan keputusan menterikeuangan nomor 338/KM.1/2009 tanggal 30 maret
2009 KAP Heriyono,SE dibekukan izinnya selama tiga bulan. Berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor :389/KM.1/2009 tanggal 2 april 2009 resmi membekukan
izin dari KAP Nasrul Effendi &Rekan. KAP Nasrul Effendi & Rekan dibekukan
selama tiga bulan.
Selain pembekuan izin dua KAP oleh menteri keuangan Sri Mulyani,menteri
keuangan juga membekukan izin dua orang akuntan public yaitu Akuntan Publik
Heriyono SE. SelainAkuntan Publik Heriyono SE masih terdapat satu akuntan public
yang mendapat sanksi pembekuan izin yaitu Akuntan Publik Drs. Nasrul Amri
dikenakan sanksi pembekuan selam6 bulan berdasarkan alasan AP tersebut
melakukan pelanggaran terhadap ketentuan pembatasan masa pemberian jasa sesuai
yang diatur di pasal (3) ayat (1) peraturan menterikeuangan(PMK) nomor :
17/PMK.01/2008.

B. Penyebab Pembekuan Izin KAP dan AP


1. Berdasarkan keputusan menteri keuangan nomor 338/KM.1/2009 tanggal 30
Maret 2009KAP Heriyono,SE dibekukan izinnya selama tiga bulan.
Pembekuan izin operasi KAP inidisebabkan karena KAP dimaksud tidak
menyampaikan laporan kegiatan usaha dankeuangan KAP tahun takwim
selama tiga tahun berturut-turut yaitu tahun 2004,2005,dan2006,setelah
sebelumnya dikenai sanksi peringatan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu48
bulan terakhir.
2. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 389/KM.1/2009 tanggal 2
April2009 resmi membekukan izin dari KAP Nasrul Effendi & Rekan. KAP
Nasrul Effendi &Rekan dibekukan selama tiga bulan,alasan yang melandasi
pembekuan izin tersebutadalah KAP Nasrul Effendi & Rekan melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan pasal 3ayat(1) peraturan Menteri Keuangan
(PMK) Nomor : 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntansi public. Yaitu
memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan PT.KoreaAntar lestari
lebih dari 6 tahun buku berturut-turut dari tahun 2001 sampai dengan 2007.
3. Akuntan Publik Heriyono SE pembekuan izin tersebut masih berhubungan
dengan sanksi lanjutan dari pembekuan KAP Heriyono SE sesuai dengan
Pasal 71 ayat (3) peraturan menteri keuangan (PMK) nomor :
17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan public,bahwa izin AP pemimpin KAP
dibekukan apabila izin usaha KAP dibekukan.
4. Berdasarkan keputusan menteri keuangan nomor : 389/Km.01/2009 tanggal 15
April2009, yaitu Akuntan Publik Drs. Nasrul Amri dikenakan sanksi
pembekuan selama 6 bulan berdasarkan alasan AP tersebut melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan pembatasan masa pemberian jasa sesuai yang
diatur di pasal (3) ayat (1) peraturanmenteri keuangan(PMK) nomor :
17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan public denganmemberikan jasa audit
umum atas laporan keuangan lebih dari 3 tahun buku berturut-turut,terhadap
PT.Angka Wijaya Sentosa dan Cirleka Indonesia,PT Ryorongkor,PTPasaman
& Soeparma dan Tekma Yasa Konsultan,PT Merpati Internet Mandiri
sertaPT.Korra Antar lestari hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor :354/KM.1/2009 tanggal 2009.

C. Sanksi yang diberikan


1. Untuk KAP Heriyono SE dan KAP dan KAP Nasrul Effendi & Rekan
mendapat sanksi yaitu pembekuan izin selama tiga bulan.
2. Untuk Akuntan public Heriyono SE mendapat sanksi pembekuan izin selama
tiga bulan sesuai dengan pembekuan KAP yang dipimpinnya.
3. Sedangkan untuk akuntan public Drs. Nasrul Amri mendapat sanksi
pembekuan izin selama 6 bulan terkait pelanggaran yang dilakukan.
4. Dengan pembekuan izin tersebut maka KAP Heriyono SE dan KAP Nasrul
Effendi & rekan tidak dapat menjalankan dan memberikan jasanya
sebagaimana dimaksud dalam peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor :
17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan public dan pasal 2 peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor : 17/PMK.01/2008tentang jasa akuntan publik.
D. Analisis Masalah
Masalah yang terdapat pada artikel yang dimuat dalam Detik finance terdapat
beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh KAP dan AP yang berujung pada
Pembekuan izindari KAP Heriyono SE dan KAP Nasrul Effendi & Rekan,serta
pembekuan izin AP HeriyonoSE dan AP Drs. Nasrul Amri Pelanggaran tersebut
menyangkut beberapa hal yang menjadi pokok utama profesi akuntansi yaitu
mengenai Standar Profesional Akuntan Publik danKode Etik Akuntan Publik
Indonesia.
1) Kasus Pembekuan Izin KAP Heriyono SE
Pembekuan izin KAP Heriyono SE dikarenakan selama tiga tahun
berturut-turuttidak melampirkan laporan kegiatan usaha dan keuangan KAP
tahun takwim dan telahmelalui tahap peringatan sebanyak tiga kali dan
dalam jangka waktu 48 bulan terakhirnamun tetap tidak di hiraukan.
Hal ini dapat dikatakan merupakan pelanggaran mengenai standar
professionalakuntan public yaitu standar aatestasi,dimana standar atestasi
adalah standar yangmenyatakan apakah suatu entitas telah berjalan sesuai
ketentuan. Dimana pada kasus inilaporan usaha dan keuangan KAP
merupakan ketentuan wajib yang harus disampaikanoleh Kantor Akuntan
Publik ( KAP ) yang harus dipenuhi oleh suatu KAP di Indonesia.
Selain itu hal ini juga melanggar kode etik akuntan indonesia yaitu
menyangkutaturan kompartemen akuntan public dimana terdapat poin
standar umum dan prinsipakuntansi,dalam standar umum ditentukan bahwa
anggota KAP maupun AP harusmematuhi aturan atau standar yang
berlaku,serta melanggar standar pengendalian mutuyang harus ditaati dan
dilaksanakan segala ketentuan yang ada.
Selain melanggar aturan kompartemen akuntan public pada kasus ini
dapatdiidentifikasi bahwa KAP Heriyono SE telah melanggar prinsip-
prinsip yang terdapat pada kode etik Akuntan Publik Indonesia yaitu prinsip
ketujuh yang memuat mengenai perilaku professional dalam prinsip ini
dinyatakan bahwa KAP dan AP harus berperilakuyang konsisten dengan
reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang
dapatmendiskreditkan profesi. Selain itu KAP tersebut juga telah melanggar
prinsip kedelapanyaitu standar teknis yang menyatakan bahwa KAP dan AP
harus mentaati standar teknisdan standar professional yang ditetapkan oleh
IAI,International federation of accounting, badan yang berwenang dan
peraturan perundang-undangan dimana pada kasus ini KAP heriyono SE
telah melanggar UU RI nomor 5 tahun 2011 tentang akuntan public.
2) Kasus KAP Nasrul Effendi & Rekan
Pembekuan KAP Nasrul Effendi & Rekan dikarenakan adanya
pelanggaran yang dilakukan dengan memberikan jasa audit atas laporan
keuangan PT. Korra Antar lestari lebih dari 6 tahun buku berturut-turut dari
tahun2001 hingga tahun 2007,hal ini jelas telah melanggar standar
professional dan kode etik akuntan public di Indonesia. Pelanggaran
pertama terkait standar professional akuntan public yaitu melanggar standar
auditing dimana pada standar auditing yang terdapat pada standar
professional Akuntan Publik telah ditetapkan segala ketentuan yang berlaku
terkait pemberian jasa,hal ini juga terdapat pada peraturan menteri
keuangan Nomor : 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan public dimana hal
tersebut terdapat pada pasal 3 yang menjelaskan tentang batas waktu dari
pemberian jasa yang ditentukan untuk KAP paling lama 6 tahun buku
berturut-turut untuk batas waktu sedangkan KAP Nasrul Effendi & Rekan
memeberikan jasa tersebut melampaui waktu yang diatur dalam peraturan
menteri yang telah ditetapkan. Selain ituhal ini juga tentu melanggar standar
pengendalian mutu sebuah KAP dimana seluruh KAP diwajibkan untuk
mematuhi standar yang relevan yang telah ditetapkan oleh badan- badan
yang berwenang.
Selain Standar Profesional Akuntan Publik yang telah dilanggar KAP
Nasrul Effendi ini telah melanggar Kode Etik Akuntan Publik Indonesia
dimana KAP tersebut telah melanggar beberapa prinsip etika profesi
akuntan indonesia dan aturan kompartemen akuntan public. Dimana dalam
prinsip etika profesi terdapat tanggung jawab profesi pada prinsip kesatu
yang berarti bahwa dalam menjalankan tugasnyadimana anggota KAP
harus mampu bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan dan pemakai
jasa,sehingga KAP tersebut telah melanggar prinsip kesatu dengan adanya
keterlambatan dalam pemberian jasa. Selain itu juga terdapat pelanggaran
pada prinsip ketiga integritas dimana dalam menjalankan tanggung
jawabnya KAP harus menjalankan dengan integritas tinggi hal ini tidak
terjadi pada KAP nasrul Effendi yang telah mengabaikan pembatasan waktu
untuk penyerahan jasa kepada pemakaijasa. Hal inimembutikan bahwa
integritas dari KAP Nasrul Effendi rendah. Terdapat prinsip lain yang juga
dilanggar oleh KAP Nasrul Effendi adalah perilaku professional dengan
adanya keterlambatan penyerahan jasa maka ini membutikan bahwa KAP
Nasrul Effendi belum dapat bersikap Profesional dan juga belum mematuhi
prinsip kedelapan mengenais tandar teknis. Dimana standar teknis
menyatakan tentang ketentuan yang harus dipenuhi dan hal ini menunjukan
bahwa KAP tersebut telah melanggar peraturan Menteri keuangan Nomor :
17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik yang telah ditetapkan oleh
Menteri keuangan.
3) Kasus Pembekuan Akuntan Publik Heriyono SE
Dalam kasus ini dapat ditentukan bahwa terdapat pelanggaran
terhadap standar professional akuntan public, dan kode etik akuntan public.
AP Heriyono SE dianggaptidak mematuhi Pasal 71 ayat (3) Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) Nomor:17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan
Publik, bahwa izin AP Pemimpin KAP dibekukan apabila izin usaha KAP
dibekukan yang mengartikan bahwa AP Heriyono SE telah melanggar
standar auditing, standar pengendalian mutu serta terdapat pelanggaran
pada beberapa prinsip dan aturan kompartemen yang menyatakan tentang
sikap professional, mematuhi standar relevan yang berlaku dan tanggung
jawab profesi.
4) Kasus Pembekuan Akuntan Publik Drs. Nasrul Amri
Pengenaan sanksi ini disebabkan karena AP tersebut melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan pembatasan masa pemberian jasa yang
diatur Pasal 3 ayat (1)Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor:
17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik, dengan memberikan jasa
audit umum atas laporan keuangan lebih dari 3 tahun buku berturut-turut,
terhadap PT. Angka Wijaya Sentosa dan Cirleka Indonesia, PTR
yorongkor, PT Pasaman & Soeparma dan Tekma Yasa Konsultan, PT
Merpati Internet Mandiri, serta PT Korra Antarlestari. Hal ini telah
melanggar standar auditing,standarat estasi, kode etik akuntan public
Indonesia yaitu melanggar prinsip-prinsip etika profesi yaitu melanggar
prinsip pertama Tanggung Jawab Profesi, prinsip ketiga Integritas, prinsip
ketujuh perilaku professional, dan prinsip kedelapan standar teknis.

E. Solusi Pencegahan
1. Hendaknya dilakukan pengendalian preventif dengan adanya pemeriksaaan
rutin oleh pihak yang berwenang dan audit KAP yang dilakukan dalam
periode tertentu denganwaktu yang teratur.
2. Terdapat evaluasi dengan jadwal teratur sehingga ada perbaikan yang mampu
meminimalisir terjadinya pelanggaran oleh KAP dan AP. Dan juga adanya
perbaikan kebijakan-kebijakan mengenai KAP dan AP.
3. Hendaknya Kementrian Keuangan Republik Indonesia dapat memberikan
sanksi tegas terhadap para KAP dan AP yang melakukan pelanggaran
sehingga mampu menimbulkan efek jera pada KAP dan AP yang tidak
mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kasus Pembekuan Izin KAP Heriyono SE Pembekuan izin KAP Heriyono SE
dikarenakan selama tiga tahun berturut-turut tidak melampirkan laporan kegiatan
usaha dan keuangan KAP tahun takwim dan telah melalui tahap peringatan sebanyak
tiga kali dan dalam jangka waktu 48 bulan terakhir namun tetap tidak di hiraukan.
Selain itu hal ini juga melanggar kode etik akuntan indonesia yaitu
menyangkut aturan kompartemen akuntan public dimana terdapat poin standar umum
dan prinsip akuntansi, dalam standar umum ditentukan bahwa anggota KAP maupun
AP harus mematuhi aturan atau standar yang berlaku, serta melanggar standar
pengendalian mutuyang harus ditaati dan dilaksanakan segala ketentuan yang ada.
Selain melanggar aturan kompartemen akuntan public pada kasus ini dapat
diidentifikasi bahwa KAP Heriyono SE telah melanggar prinsip-prinsip yang terdapat
pada kode etik Akuntan Publik Indonesia yaitu prinsip ketujuh yang memuat
mengenai perilaku professional dalam prinsip ini dinyatakan bahwa KAP dan AP
harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi
tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Selain itu KAP tersebut juga telah melanggar prinsip kedelapan yaitu standar
teknis yang menyatakan bahwa KAP dan AP harus mentaati standar teknisdan standar
professional yang ditetapkan oleh IAI,International federation of accounting, badan
yang berwenang dan peraturan perundang-undangan dimana pada kasus ini KAP
heriyono SE telah melanggar UU RI nomor 5 tahun 2011 tentang akuntan public.
Pelanggaran pertama terkait standar professional akuntan public yaitu
melanggar standar auditing dimana pada standar auditing yang terdapat pada standar
professional Akuntan Publik telah ditetapkan segala ketentuan yang berlaku terkait
pemberian jasa,hal ini juga terdapat pada peraturan menteri keuangan Nomor :
17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan public dimana hal tersebut terdapat pada pasal
3 yang menjelaskan tentang batas waktu dari pemberian jasa yang ditentukan untuk
KAP paling lama 6 tahun buku berturut-turut untuk batas waktu sedangkan KAP
Nasrul Effendi & Rekan memeberikan jasa tersebut melampaui waktu yang diatur
dalam peraturan menteri yang telah ditetapkan.
Selain Standar Profesional Akuntan Publik yang telah dilanggar KAP Nasrul
Effendi ini telah melanggar Kode Etik Akuntan Publik Indonesia dimana KAP
tersebut telah melanggar beberapa prinsip etika profesi akuntan indonesia dan aturan
kompartemen akuntan public.
Dimana standar teknis menyatakan tentang ketentuan yang harus dipenuhi dan
hal ini menunjukan bahwa KAP tersebut telah melanggar peraturan Menteri keuangan
Nomor : 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik yang telah ditetapkan oleh
Menteri keuangan.
AP Heriyono SE dianggaptidak mematuhi Pasal 71 ayat (3) Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor:17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik, bahwa izin
AP Pemimpin KAP dibekukan apabila izin usaha KAP dibekukan yang mengartikan
bahwa AP Heriyono SE telah melanggar standar auditing, standar pengendalian mutu
serta terdapat pelanggaran pada beberapa prinsip dan aturan kompartemen yang
menyatakan tentang sikap professional, mematuhi standar relevan yang berlaku dan
tanggung jawab profesi.
DAFTAR PUSTAKA

Qomariyah, Nurul (2009).Menkeu Bekukan Izin 2 KAP dan 2 Akuntan Publik.


Dilihat pada tanggal 12 Maret 2013.
http://finance.detik.com/read/2009/05/16/115233/1132429/4/menkeu-bekukan-izin-2-
kap-dan-2-akuntan-publik
2. Standar Profesional Akuntan Publik terdiri dari enam standar yaitu:

1. Standar Auditing, merupakan panduan audit atas laporan keuangan historis,


yang terdiri dari 10 standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar
Auditing (PSA) termasuk interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA).
Standar ini bersifat mengikat bagi anggota Ikatan Akuntan Indonesia yang
berpraktik sebagai akuntan publik, sehingga pelaksanaannya bersifat wajib.
2. Standar Atestasi, memberikan rerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa
akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang diberikan
dalam jasa audit atas laporan keuangan historis, pemeriksaan atas laporan
keuangan prospektif, serta tipe perikatan atestasi lain yang memberikan
keyakinan yang lebih rendah (review, pemeriksaan, dan prosedur yang
disepakati). Standar atestasi terdiri dari 11 standar dan dirinci dalam bentuk
Pernyataan Standar Atestasi (PSAT), termasuk Interpretasi Pernyataan Standar
Atestasi (IPSAT). Standar ini mengikat akuntan publik dan pelaksanaaannya
bersifat wajib.
3. Standar Jasa Akuntansi dan Review, memberikan rerangka untuk fungsi
nonatestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan
review.Dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review
(PSAR), dan bersifat mengikat akuntan publik sehingga pelaksanaannya
wajib.
4. Standar Jasa Konsultasi, memberikan panduan bagi praktisi yang
menyediakan jasa konsultasi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik.
Dalam jasa konsultasi, para praktisi menyajikan temuan, kesimpulan, dan
rekomendasi.
5. Standar Pengendalian Mutu, memberikan panduan bagi kantor akuntan
publik dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh
kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Profesional Akuntan Publik dan Aturan Etika Kompertemen Akuntan
Publik.
6. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik, merupakan aturan moral
yang diterbitkan oleh Kompartemen Akuntan Publik. Keenam standar
profesional ini disusun untuk mengatur mutu jasa yang dihasilkan akuntan
publik bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai