Anda di halaman 1dari 1

1. Jelaskan syarat sahnya gadai.

2. Jelaskan akibat hukumnya apabila debitur pemberi gadai ternyata bukan pemilik benda
gadai.
3. Jelaskan tentang cara penyerahan benda gadai yang berupa benda bergerak tidak berwujud.
4. Jelaskan tentang hak-hak kreditur penerima gadai apabila debitur wanprestasi.

Jawaban
1. Syarat sahnya gadai terdiri dari dua yaitu syarat umum dan syarat khusus. Mengenai
syarat umum ketentuannya terdapat dalam pasal 1320 KUHPerdata karena gadai
dibuat dalam bentuk perjanjian yang berarti gadai lahir dari perjanjian dan ketentuan
dari pasal 1320 KUHPerdata merupakan ketentuan yang bersifat umum yang
mengikat semua perjanjian termasuk gadai. Mengenai syarat khusus terdapat tiga
point yaitu :
a. Sahnya gadai digantungkan pada sahnya perjanjian pokok, karena gadai
merupakan perjanjian accessoir jadi sah dan hapusnya gadai tergantung dari
perjanjian pokok
b. Harus ada perjanjian penyerahan benda gadai diatur dalam pasal 1151
KUHPerdata sehingga ada kesepakatan dari pemberi gadai untuk menyerahkan
benda kepada penerima gadai
c. Inbezitelling diatur dalam pasal 1151 ayat 2 yang menyatakan bahwa tidak sah
perjanjian gadai yang benda gadai masih dibawah kekuasaan pemberi gadai
2. Menurut pasal 1152 ayat 4 KUHPerdata bahwa kalau si pemberi gadai merupakan
bukan pemilik barang gadai maka si penerima gadai tidak bisa dipersalahkan atau
dipertanggung jawabkan asalkan si penerima gadai beritikad baik maka akan
dilindungi undang-undang dengan tidak mengurangi hak bagi yang kehilangan benda
untuk menuntut pengembalian barangnya.
3. Dalam Pasal 1153 KUHPerdata mengatur bahwa hak gadai atas benda-benda bergerak
yang tidak berwujud, kecuali surat-surat tunjuk atau surat-surat bawa, diletakkan
dengan pemberitahuan perihal penggadaiannya kepada orang terhadap siapa hak yang
digadaikan itu harus dilaksanakan. Jadi dalam penyerahan benda gadai bergerak yang
tidak berwujud harus ada pemberitahuan kepada debitur dari piutang yang digadaikan.
4. Apabila debitur wanprestasi, seperti diterangkan dalam pasal 1155 dan 1156
KUHPerdata kreditur penerima gadai dapat melakukan eksekusi terhadap barang
debitur yang digadaikan. Pasal 1155 KUHPerdata merupakan Parate Eksekusi yaitu
hak untuk menjual barang gadai dengan kekuasaan sendiri apabila debitur wanprestasi
atau Eksekusi Serta Merta (tidak didasarkan persetujuan debitur), sedangkan Pasal
1156 KUHPerdata merupakan Rieel Eksekusi yaitu hak untuk menjual barang gadai
melalui perantaraan hakim. Memberikan hak kepada penerima gadai mengajukan
tuntutan ke pengadilan agar hakim atau pengadilan menjatuhkan putusan penjualan
barang gadai menurut cara yang ditentukan hakim atau pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai