Anda di halaman 1dari 2

TERJADINYA GADAI

Timbulnya hak gadai pertama-tama adalah karena diperjanjikan. Perjanjian tersebut


memang dimungkinkan berdasarkan ketentuan Pasal 1132 KUHPerdata dan dipertegas dalam
Pasal 1133 KUHPerdata yang menyatakan bahwa hak untuk didahulukan di antara orang-orang
berpiutang terbit dari hak-hak istimewa, hak gadai, dan hak hipotik. Perjanjian itu melibatkan
dua pihak yaitu pihak yang menggadaikan barangnya dan disebut pemberi gadai atau debitur dan
pihak yang menerima jaminan gadai dan disebut juga penerima/pemegang gadai atau kreditur.
Jika ada pihak ketiga dan yang bersangkutan memegang benda gadai tersebut atas
persetujuan pihak pertama dan pihak kedua maka orang itu dinamakan pihak ketiga pemegang
gadai. Sedangkan objeknya atau benda yang digadaikan itu adalah benda bergerak yang menurut
ketentuan Pasal 1150, 1152 ayat 1 dan 1153 KUHPerdata dan berupa benda bergerak berwujud
kecuali kapal-kapal yang terdaftar pada register kapal, maupun benda bergerak tidak berwujud
yang berupa hak-hak. Menurut Pasal 1152 ayat (1) KUHPerdata, hak gadai atas benda-benda
bergerak dan atas piutang - piutang kepada pembawa diletakkan dengan membawa gadainya di
bawah kekuasaan si berpiutang atau seorang pihak ketiga, yang telah disetujui oleh kedua belah
pihak.
Kemudian Pasal 1153 KUHPerdata menyatakan bahwa hak gadai atas benda- benda
bergerak yang tak bertubuh, kecuali surat-surat tunjuk atau suratsurat bawa, diletakkan dengan
pemberitahuan perihal penggadaiannya kepada orang terhadap siapa hak yang digadaikan itu
harus dilaksanakan. Tentang pemberitahuan dan izin si pemberi gadai, orang yang bersangkutan
dapat meminta suatu bukti tertulis. Yang penting dalam perjanjian gadai ialah bahwa benda yang
dijadikan jaminan haruslah dilepaskan dari kekuasaan sipemberi gadai dan diserahkan kepada
penerima gadai,hal ini disebut inbezitstelling.
Untuk terjadinya gadai harus dipenuhi syarat-syarat sesuai dengan benda yang digadaikan.
adapun terjadinya gadai yaitu :
1. Terjadinya gadai pada benda bergerak bertubuh yaitu :
Perjanjian gadai. Dalam hal ini antara debitor dan kreditor mengadakan perjanjian pinjam uang
(kredit) dengan janji sanggup memberikan benda bergerak sebagai atau perjanjian untuk
memberikan hak gadai (perjanjian gadai) . Perjanjian bersifat konsensual dan obligatoir dan
bentuknya bebas.
Penyerahan benda gadai. Barang gadai harus dibawa keluar dari kekuasaan si debitor pemberi
gadai. ini merupakan syarat inbezitstelling. Penyerahan benda gadai dapat dilakukan secara
nyata,simbolis, traditio brevimanu atau traditio longa manu. Penyerahan secara constitutum
possesorium tidak menimbulkan hak gadai karena tidak memenuhi syarat inbezitstelling.

2. Terjadinya gadai pada piutang atas bawah atau atas tunjuk (aantoonder)
Perjanjian Gadai. Debitor dengan Kreditor mengadakan perjanjian untuk memberikan hak gadai
(perjanjian gadai). Perjanjian ini bersifat konsensual dan obligatoir dan bentuknya bebas.
Pernyerahan surat buktinya.contoh surat piutang atas bawah (atas tunjuk),obligasi, saham atas
nama,sertifikat deposito yaitu bukti surat utang yang dikeluarkan oleh bank atas sejumlah uang
yang dipercayakan kepadanya untuk jangka waktu tertentu.

3. Terjadinya gadai pada piutang atas order (annorder) yaitu :


Perjanjian gadai. Debitor dengan kreditor mengadakan perjanjian untuk memberikan hak gadai
(perjanjian gadai). Perjanjian ini bersifat konsensual dan obligatoir dan bentuknya bebas.
Adanya endossemen yang diikuti dengan penyerahan buktinya. menurut Pasal 1152 KUH
Perdata,untuk mengadakan gadai piutang atas tunjuk diperlukan adanya endossemen pada surat
hutangnya dan diserahkannya surat hutang kepada pemegang gadai. endossemen adalah
pernyataan penyerahan piutang yang ditandatangani kreditor (endosen) yang bertindak sebagai
pemberi gadai (geendosseerde). Bentk gadai piutang atas order adalah wesel, yaitu surat yang
mengandung perintah dari penerbit (trekker) kepada tersangkut (betrokken) untuk membayar
sejumlah uang kepada pemegang (hounder).

4. Terjadinya gadai pada piutang atas nama (opnaam):


Perjanjian gadai. Debitor dengan kreditor mengadakan perjanjian untuk memberikan hak gadai
(perjanjian gadai). Perjanjian ini bersifat konsensual dan obligatoir dan bentuknya bebas.
Adanya pemberitahuan kepada debitor dari piutang yang digadaikan. Hak gadai piutang atas
nama diadakan dengan memberitahukan akan penggadaiannya (perjanjian gadainya) kepada
kreditor (Pasal 1153 KUH Perdata)

Anda mungkin juga menyukai