Anda di halaman 1dari 3

Analisis Minimasi Biaya Terapi Kombinasi Seftriakson-Gentamisin dan Amplisin-

Gentamisin pada Pasien Pneumonia Anak di Rumah Sakit Bhayangkara H.S. Samsoeri
Mertojoso
A. Latar Belakang
Pneumonia adalah salah satu penyakit pernapasan yang sering ditemukan pada anak-
anak di seluruh dunia. Pneumonia merupakan penyebab utama kematian pada anak di bawah
usia lima tahun, terutama di negara-negara berkembang. Penanganan pneumonia pada anak
memerlukan terapi antibiotik yang tepat guna untuk mengurangi angka kematian dan
komplikasi yang mungkin terjadi. Salah satu pilihan terapi antibiotik yang umum digunakan
pada anak dengan pneumonia adalah kombinasi seftriakson-gentamisin dan amplisin-
gentamisin.Seftriakson adalah antibiotik cephalosporin generasi ketiga yang memiliki
spektrum luas terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif. Gentamisin, di sisi lain,
merupakan antibiotik aminoglikosida yang efektif terhadap bakteri Gram negatif. Amplisin
(amoksisilin-klavulanat) adalah antibiotik beta-laktamase inhibitor yang efektif melawan
bakteri Gram positif dan beberapa bakteri Gram negatif.
Pneumonia adalah penyakit pernapasan yang sering terjadi pada anak-anak, terutama
di negara berkembang. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan
mortalitas pada anak-anak di seluruh dunia. Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai
mikroorganisme, seperti bakteri, virus, atau jamur. Bakteri merupakan penyebab utama
pneumonia pada anak-anak, dengan Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae
tipe b sebagai penyebab yang paling umum. Pengobatan pneumonia pada anak-anak biasanya
melibatkan pemberian antibiotik. Antibiotik yang sering digunakan untuk mengobati
pneumonia adalah seftriakson, gentamisin, dan amplisin. Terapi kombinasi dengan
menggunakan antibiotik-antibiotik ini dapat memberikan efek sinergis dalam memerangi
infeksi bakteri dan mempercepat pemulihan pasien.
Rumah Sakit Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso adalah salah satu rumah sakit di
Indonesia yang melayani pasien pneumonia anak. Rumah sakit ini memiliki kebutuhan yang
tinggi akan terapi antibiotik yang efektif dan meminimalkan biaya pengobatan. Oleh karena
itu, analisis minimasi biaya terapi kombinasi seftriakson-gentamisin dan amplisin-gentamisin
pada pasien pneumonia anak di rumah sakit ini sangat penting untuk menentukan pilihan
terapi yang optimal. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa terapi kombinasi
seftriakson-gentamisin dan amplisin-gentamisin efektif dalam mengobati pneumonia pada
anak-anak. Namun, biaya pengobatan juga merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan,
terutama di negara dengan sumber daya terbatas seperti Indonesia. Oleh karena itu, analisis
minimasi biaya perlu dilakukan untuk membandingkan efektivitas dan biaya terapi kombinasi
tersebut
.B. Rumusan Masalah
1. Apakah terapi kombinasi seftriakson-gentamisin dan amplisin-gentamisin efektif
dalam mengobati pneumonia pada anak-anak di Rumah Sakit Bhayangkara H.S.
Samsoeri Mertojoso?
2. Bagaimana perbandingan biaya pengobatan antara terapi kombinasi seftriakson-
gentamisin dan amplisin-gentamisin pada pasien pneumonia anak di Rumah Sakit
Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso?
3. Bagaimana analisis minimasi biaya terapi kombinasi seftriakson-gentamisin dan
amplisin-gentamisin dapat membantu menentukan pilihan terapi optimal untuk pasien
pneumonia anak di Rumah Sakit Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso?
4. Apakah terdapat perbedaan signifikan antara efektivitas dan biaya terapi kombinasi
seftriakson-gentamisin dan amplisin-gentamisin pada pasien pneumonia anak di
Rumah Sakit Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso?
Dengan merumuskan pertanyaan-pertanyaan di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi efektivitas, perbandingan biaya, dan analisis minimasi biaya terapi
kombinasi seftriakson-gentamisin dan amplisin-gentamisin pada pasien pneumonia anak di
Rumah Sakit Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk menganalisis minimasi biaya terapi kombinasi
seftriakson-gentamisin dan amplisin-gentamisin pada pasien pneumonia anak di Rumah Sakit
Umum Saiful Anwar. Tujuan tersebut secara lebih rinci meliputi:
1. Untuk mengevaluasi efektivitas terapi kombinasi seftriakson-gentamisin dan
amplisin-gentamisin dalam mengobati pneumonia pada anak-anak di Rumah Sakit
Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso.
2. Untuk membandingkan biaya pengobatan antara terapi kombinasi seftriakson-
gentamisin dan amplisin-gentamisin pada pasien pneumonia anak di Rumah Sakit
Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso.
3. Untuk melakukan analisis minimasi biaya terapi kombinasi seftriakson-gentamisin
dan amplisin-gentamisin guna membantu menentukan pilihan terapi optimal untuk
pasien pneumonia anak di Rumah Sakit Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso.
4. Untuk menentukan apakah terdapat perbedaan signifikan antara efektivitas dan biaya
terapi kombinasi seftriakson-gentamisin dan amplisin-gentamisin pada pasien
pneumonia anak di Rumah Sakit Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso.
Dengan tujuan penelitian yang dijelaskan di atas, penelitian ini bertujuan untuk
memberikan informasi yang relevan tentang efektivitas, biaya, dan analisis minimasi biaya
terapi kombinasi seftriakson-gentamisin dan amplisin-gentamisin pada pasien pneumonia
anak di Rumah Sakit Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso. Hasil penelitian diharapkan
dapat memberikan rekomendasi yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan terkait
terapi optimal untuk pasien pneumonia anak di rumah sakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Bradley, J. S., Byington, C. L., Shah, S. S., Alverson, B., Carter, E. R., Harrison, C., Kaplan, S. L., MacE, S. E.,
McCracken, G. H., Moore, M. R., St Peter, S. D., Stockwell, J. A., & Swanson, J. T. (2011). The
management of community-acquired pneumonia in infants and children older than 3 months of age:
Clinical practice guidelines by the pediatric infectious diseases society and the infectious diseases
society of America. In Clinical Infectious Diseases (Vol. 53, Issue 7).
https://doi.org/10.1093/cid/cir531

Rudan, I., Boschi-Pinto, C., Biloglav, Z., Mulholland, K., & Campbell, H. (2008). Epidemiology and etiology of
childhood pneumonia. In Bulletin of the World Health Organization (Vol. 86, Issue 5, pp. 408–416).
https://doi.org/10.2471/BLT.07.048769

Anda mungkin juga menyukai