Anda di halaman 1dari 3

5.

Rider (manfaat tambahan asuransi)

Rider merupakan manfaat tambahan yang bisa kamu sertakan pada program


asuransi dasar. Rider dirancang untuk memberikan tambahan proteksi dengan biaya
lebih murah. Contoh, sebuah produk asuransi jiwa biasanya memiliki rider asuransi
kesehatan atau asuransi penyakit kritis.

Penambahan manfaat tambahan mempengaruhi pula besar premi yang harus kamu
bayarkan selaku pemegang polis. Semakin banyak rider yang diambil, biasanya
semakin mahal pula premi yang harus kamu bayarkan.

6. Cash Value (Nilai Tunai)

Sejumlah uang yang merupakan nilai tebus polis pada periode waktu tertentu dan
dijamin sebagai hak pemegang polis. Nilai tunai biasanya dimiliki oleh produk
asuransi seperti asuransi jiwa berbentuk unit link atau asuransi dwiguna
(endowment). Nilai tunai dalam unit link terbentuk dari dana pemegang polis yang
dialokasikan khusus untuk investasi.

7. Automatic Premium Loan (Pinjaman Premi Otomatis)

Istilah ini merujuk pada kebijakan pengambilan secara otomatis nilai tunai dari
sebuah polis asuransi jiwa, apabila si pemegang polis belum membayarkan premi
hingga masa tenggang (grace period) berakhir. Contohnya, kamu memiliki
asuransi unit link yang berpremi Rp500 ribu per bulan.

Karena tengah banyak menanggung pengeluaran, kamu menunda pembayaran


premi hingga melewati tanggal jatuh tempo. Supaya perlindungan asuransi kamu
tetap berlaku dan polis tidak hangus (lapse), secara otomatis nilai tunai yang sudah
terbentuk akan diambil untuk menutup premi. Dengan catatan, nilai tunai yang kamu
miliki mencukupi untuk membayar premi tersebut. Meski begitu, fitur ini sudah jarang
dipakai di asuransi unit link.

8. Uang Pertanggungan
Istilah ini merujuk pada sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh perusahaan
asuransi apabila terjadi klaim dari pemegang polis atas risiko yang telah dijaminkan
dalam program asuransi.

Sebagai gambaran, Asri membeli produk asuransi jiwa dengan tertanggung diri
sendiri. Asuransi jiwa yang ia beli tersebut memiliki uang pertanggungan Rp2 miliar.

Ketika suatu saat Asri meninggal dunia, maka perusahaan asuransi akan
mencairkan uang pertanggungan sejumlah Rp2 miliar dan memberikan pada
penerima manfaat yang telah ia tunjuk sesuai tertulis dalam polis.

Jumlah uang yang harus dibayarkan perusahaan asuransi kalau terjadi klaim dari
pemegang polis atas risiko yang dijamin dalam program asuransi.

9. Lapse

Ketika memiliki asuransi jiwa, kamu selaku pemegang polis wajib membayarkan
sejumlah premi sesuai perjanjian dalam polis. Apabila premi tidak kamu bayarkan
hingga melampaui masa tenggang (grace period) yang pada umumnya selama 45
hari, maka secara otomatis polis asuransi jiwa kamu menjadi batal atau lapse.
Hindari pembatalan polis dengan disiplin membayarkan premi sesuai perjanjian. 

Ketika polis statusnya menjadi lapse, maka perlindungan asuransi tidak berlaku.


Artinya jika sudah lapse dan terjadi risiko, maka perusahaan asuransi tidak
menanggung risiko tersebut

Kamu bisa mengaktifkan fitur autodebet yang tersedia dalam rekening bank untuk
membayar premi secara otomatis. Dengan begitu, risiko lapse bisa kamu
minimalisasi.

Premi yang tidak dibayarkan hingga melampaui masa tenggang bisa membuat polis
batal (masa efektif polis berhenti).

10. Klaim

Istilah ini merujuk pada tuntutan yang diajukan oleh pihak pemegang polis kepada
perusahaan asuransi agar membayarkan hak pemegang polis sesuai prosedur yang
ada. Contoh mudah, kamu memiliki asuransi jiwa dengan tambahan manfaat
asuransi kesehatan. Suatu ketika kamu terserang penyakit demam berdarah dan
harus dirawat inap di rumah sakit.
Sakit demam berdarah termasuk risiko yang ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Jadi, kamu bisa mengajukan klaim pada perusahaan asuransi untuk membayar ganti
rugi finansial berupa biaya rawat inap dan pengobatan sakit demam berdarah.

Nah, itu dia 10 istilah-istilah penting dalam asuransi jiwa yang wajib kamu ketahui
dan pahami. Dengan memahami istilah-istilah penting dalam asuransi jiwa, kamu
bisa mengoptimalkan manfaat asuransi.

Anda mungkin juga menyukai