Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN

1.1 BAHAN SUSUN BETON BERTULANG

 Agregat kasar (kerikil)


Beton  Agregat halus (pasir)
 Semen
 Air
 Bahan tambah (additive)

 Beton (concrete)
Beton bertulang  Baja tulangan (steel)

 Beton dan tulangan baja dapat bekerja sama, karena:


(1) lekatan kedua material cukup baik mampu mencegah slip
(2) beton sebagai selimut baja mampu mencegah korosi pada baja
(3) keduanya mempunyai angka muai yang hampir serupa yaitu :
- beton 1,0 x10-5 s/d 1,3 x10-5 / 0C
- baja 1,0 x10-5 s/d 1,2 x10-5 / 0C

1.2 KEKUATAN STRUKTUR BETON BERTULANG


 Kekuatan stuktur beton dipengaruhi oleh:
a. Bahan susun (beton + tulangan
b. Perencanaan campuran (mix design) beton
c. Pengolahan/pengerjaan

 Kekuatan beton:
 Hubungan antara faktor air-semen (f.a.s) dan kuat tekan (Duff Abrams,
1919), sebagai berikut:

fc’ = A/B1,5 X
dengan,
fc’ : kuat tekan beton (kg/cm3)
X : f.a.s (yang semula dengan proporsi volume)
A,B : konstanta

Struktur Beton II –Nurokhman-FT UCY 1


PENDAHULUAN

f.a.s = berat air / berat semen

Misal f.a.s = 0,5  bila digunakan semen 350 kg/m3 , maka berat
air = 350 x 0,50 = 175 liter/m3.

ideal

dipadatkan dengan alat getar


Kuat tekan beton

dipadatkan dengan tangan

padat penuh

tidak padat

t
Faktor air semen
idak

padat
Gambar 1.1 Hubungan Fas dan Kuat Tekan Beton

f.a.s < 0,40  menghasilkan fc’ > 40 MPa  sulit dikerjakan


f.a.s ~ 0,50  menghasilkan fc’ > 30 MPa  baik dikerjakan
f.a.s > 0,70  menghasilkan fc’ < 19 MPa  encer, dapat berpori

 Mutu beton: K - …. (standar lama PBI 1971)


Baja : U - ….. SNI  BJTD (deform/ulir) , BJTP (polos)

 Mutu beton: fc’ - …. (standar sekarang SNI 1992)


Baja : fy - …..
BjTP /BjTD (standar SII )
Contoh K-250 : beton yang mempunyai kekuatan minimum 250 kg/cm 2 yang
dihasilkan dari pengujian kuat tekan, dengan sampel
berbentuk kubus (15 x 15 x 15 cm)

Struktur Beton II –Nurokhman-FT UCY 2


PENDAHULUAN

fc’ = 20 MPa, : beton yang mempunyai kekuatan minimum sebesar 20 MPa


(setara 200 kg/cm2 ) yang dihasilkan dari pengujian kuat
tekan, dengan sampel berbentuk silinder ( diameter 15 x
tinggi 30 cm)
Kekuatan tekan beton silinder = 0, 83 kekuatan kubus
Jadi K-250 setara dengan,  fc’ = 0,83 x 25 MPa = 20,75 MPa

 Mutu baja BjTP-24 : baja tulangan polos kekuatan minimum 240 MPa
(2400 kg/cm2 )
 Mutu baja BjTD-40 : baja tulangan deform/ulir kekuatan minimum
sebesar fy = 400 MPa (4000 kg/cm2 ) .

 Umur beton: penting dalam perkembangan kekuatan beton.

Umur (hari) 3 7 14 28

Kekuatan (%) 53 70 85 100

Dalam pekerjaan cor beton untuk mempercepat kekuatan dapat dicampur


dengan bahan kimia untuk tujuan tersebut yang telah banyak dijual ditoko-
toko bahan bangunan

1.3 PERENCANAAN
Sebagai engineer dalam membuat perancangan struktur dituntut untuk
mempertimbangkan banyak hal. Selain mengikuti desain arsitektur juga
mengutamakan fartor-faktor :
a. Keamanan,
b. Ekonomis,
c. Fungsional,
d. Nyamanan.

1.3.1 Kuat Perlu (U)


Kuat perlu (SNI 03-2847-2002. Pasal 11) merupakan kekuatan yang
diperlukan untuk menahan beban yang bekerja yang memuat beban mati (D),
beban hidup (L), beban angin (W), beban gempa (E), dan beban khusus
(beban atap (A), beban hujan (R)). Agar struktur memenuhi persyaratan

Struktur Beton II –Nurokhman-FT UCY 3


PENDAHULUAN

kekuatan, perhitungan kombinasi beban yang ada harus dikalikan dengan


faktor beban dan ditinjau terhadap nilai U terbesar dari kombinasi berikut :

a) Beban tetap (terfaktor):


U = 1,4. D atau (1.1)
U = 1,2. D + 1,6. L + 0,5. (A atau R) (1.2)

b) Beban sementara angin (b. mati D , b. hidup L,dan b. angin W):


U = 1,2. D + 1,0. L  16.W + 0,5. . (A atau R) atau (1.3)
U = 0,9 D  1,6 W (1.4)

c) Beban gempa (b. mati D, b. hidup L, b. gempa (E), ditinjau terhadap nilai
U terbesar dari kombinasi berikut :
U = 1,2. D + 1,0. L  1,0.E , atau (1.5)
U = 0,9. D  1,0.E (1.6)

d) Beban khusus (tekanan tanah H, tekanan Fluida F, b. kejut, dan b.


benturan P):
Kombinasi persamaan (1.1), (1.2), (13) ditambah tekanan tanah 1,6 H .
Kombinasi persamaan (1,1), (1,2) ditambah tekanan fluida 1,4.F.
Kombinasi persamaam yang ada beban hidup L ditambah b. kejut 1,2.P

1.3.2 Kuat Rencana (UR)


Dalam menentukan kuat rencana (SNI 03-2847-2002), maka kuat nominal
(Un) harus dikalikan dengan faktor pengali kekuatan ( ) yang besarnya sesuai
dengan sifat beban seperti pada rumus 1.8. Kuat nominal adalah kekuatan
yang sesuai dengan kapasistas struktur dan merupakan nilai nominal kekuatan
di ambang kehancuran/kritis. Kuat rencana besarnya harus lebih besar dari
kuat perlunya, sehingga struktur dapat disebut aman.

Ur =Un (1.8)

Tabel 1.5. Faktor pengali kekuatan


Sifat kekuatan Faktor pengali, 
Lentur tanpa beban aksial 0,80
Aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur 0,80
Aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur,
- dengan tulangan spiral 0,70
- dengan tulangan sengkang ikat 0,65
Geser dengan torsi balok langsing 0,75
Geser dan torsi balok penahan gempa
1. Balok dengan Vu/ Vn 0,55
2. Sambungan balok-kolom dan balok 0,80
perangakai tul. diagonal
Daerah tmpuan struktur beton 0,65

Struktur Beton II –Nurokhman-FT UCY 4


PENDAHULUAN

Daerah pengangkuran pasca tarik 0,85


Momen lentur, geser, aksial tekan dan geser 0,55
tumpuan pada beton polos

1.4 LENDUTAN

Tebal minimum ( h min )


Dua tumpuan Satu ujung Kedua Kantilever
Komponen menerus ujung
Struktur menerus
Komponen tidak mendukung/menyatu dengan partisi atau
konstruksi lain yang akan merusak karena lendutan yang
besar
Pelat solid satu L / 20 L / 24 L / 28 L / 10
arah
Balok atau pelat L / 16 L / 18,5 L / 21 L/8
jalur satu arah

- L dalam satuan mm
- Berlaku untuk beton normal, dengan berat jenis Wc = 23 kN/m3 dan
mutu baja U-40 ( fy = 400 MPa)
- Jika nilai Wc dan fy lain, maka nilai di atas harus dikalikan :
Untuk fy , faktor pengali = (0,4 + fy / 700 )
Untuk Wc , faktor pengali = (1,65 – 0,005. Wc )

Dalam perhitungan akan dijumpaI satuan yang berlaku di negara kita


sebagaimana yang diberlakukan pada pedoman/peraturan lama. Oleh
karenanya perlu dilakukan konversi satuan.

Tabel 1.6. Konversi Satuan


Panjang m mm 1 mm = 10-6 m

N 1 N = 9,8 kg
Gaya, Berat kg
kip I kip = 4448 N
Mpa (N/mm2) 1 Mpa = 10 kg/cm2
Tegangan Kg/cm2
ksi 1 ksi = 6,9 Mpa
1 N/m = 10 kg/m
Beban merata Kg/cm N-m
1 kip/ft = 130,8 T/m
Momen Kg-m 1 N-m = 9,8 kg-m

Struktur Beton II –Nurokhman-FT UCY 5

Anda mungkin juga menyukai