Anda di halaman 1dari 2

RAIHAN MAR’IESYAFI ETDHIA

19.A1.0043

RANGKUMAN MATERI PPPA BANGUNAN LOW RISE


TANGGAL 1 AGUSTUS 2021

1. Penyusunan program ruang (prinsip dasar pemrograman)

Perencanaan
Memrogram perencanaan ruang sesuai dengan apa yang direncanakan, dibutuhkan,
memproses sebuah kegiatan yang terencana menjadi sebuah desain atau karya yang
bermaknadan memiliki fungsi yang tepat.

Perancangan
Merupakan penggabungan seluruh tatanan konsep atau rencana menjadi suatu proses
yang menghasilkan cakupan keseluruhan ide / gagasan.

Pemrograman
Merupakan pengaturan informasi yang mengatur sebuah rencana dan rancangan
menjadi suatu informasi yang benar dan tepat untuk mempertajam gagasan yang telah
dihasilkan dari ide / gagasan / karya / desain tersebut.

2. Ketentuan perencanaan tugas / bangunan yang direncanakan

- Jumlah lantai 4 – 5 lantai dan basement (ruang atap dihitung tersendiri)


- Luas dasar bangunan 300 m2 (bebas terukur)
- Luas lahan mengacu BC 40 – 60% (sangat fleksibel)
- Dihitung berdasarkan persediaan tanah / lahan
- Merencanakan dengan ergonomic, standar ruang, dan perhitungan ruang

3. Menganalisa kegiatan dan pengguna / penghuni bangunan (kantor)

- Siapa saja yang ada di dalam bangunan?


Menjelaskan siapa saja yang akan menghuni dan pengguna dari ruangan dalam
bangunan yang akan dirancang
- Apa saja yang dibutuhkan didalam bangunan? (ruang, akomodasi, dimensi ruang,
dll)
Kebutuhan ruang – ruang khusus sesuai dengan fungsi, kegiatan pekerjaan /
penghuni bangunan, status penghuni bangunan, dan sirkulasi / gerak penghuni
bangunan
- Berapa volume ruang yang dibutuhkan dalam suatu ruangan khusus?
Menghitung kelayakan ukuran bangunan yang sesuai / pas untuk bekerja dan
mengerjakan pekerjaan tertentu
- Rencana yang direncanakan sesuai dengan sifat aktifitas yang akan terjadi?
Analisa perkiraan – perkiraan apa saja yang akan terjadi dalam bangunan tersebut
- Literatur atau referensi yang digunakan saat mendesain ruangan / bangunan?
Sebuah ide untuk mendesain supaya hasil desain dapat mengikuti zaman atau
selera milenial diabad ini
RAIHAN MAR’IESYAFI ETDHIA
19.A1.0043

4. Catatan tambahan

Lantai, bukan merupakan salah satu pembentuk bangunan / ruang, melainkan bidang
vertical yang membentuk bangunan. Tergantung dari kemiringan, dan penutup bidang
vertikalnya, termasuk atap dan ceiling diatasnya.

Di Indonesia, Cahaya matahari semaksimal mungkin dihindari karena suhunya sangat


terik dan panas. Rata – rata bangunan tradisional menggunakan dinding dan atap yang
menghindarkan bagian dalam bangunan dari panas. Dikarenakan di Indonesia cukup
sering terjadi gempa, maka bagian bawah bangunan dibuat seminim mungkin menempel
pada tanah walaupun strukturnya tetap sesuai dalam ukuran yang layak.

Bangunan yang ingin dikonsepkan adalah bangunan yang ramah dan menyesuaikan
masa – masa pandemic. Yaitu tidak mudah menghantarkan virus dan sebagai tempat
hinggap virus. Aliran udara yang masuk sangat diutamakan. Sehingga penutup dinding
dapat menggunakan roster atau sejenisnya. Bagian atap sebisa mungkin menjulang
keatas (sengkuang) supaya dapat menghambat panas langsung dari atas.

Anda mungkin juga menyukai