Anda di halaman 1dari 11

BAB I Hal ini dibuktikan dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi serta harga jual

tanah yang semakin mahal, mengakibatkan pusat kota terkonsentrasi pada area yang cukup sempit.
PENDAHULUAN
Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa kegiatan perkantoran merupakan sebagian besar sumber
nafkah masyarakat kota pada umumnya, dimana berpengaruh terhadap pola pergerakan penduduk
dan tata ruang kota secara keseluruhan. Selain itu, faktor penting lainnya adalah lokasi yang cukup
1.1 Latar Belakang
strategis, hal ini terlihat dari lokasi pusat kota gorontalo yang berada di sekitar lapangan taruna di
High rise building (bangunan tinggi) adalah istilah untuk menyebut suatu bangunan yang
dominasi aktivitas perkantoran.
memiliki struktur tinggi. High rise building (bangunan tinggi) menjadi mungkin dengan penemuan
elevator (lift) dan bahan bangunan yang lebih murah dan kuat. Bangunan antara 75 feet dan 491 feet Namun terlepas dari itu, bangunan perkantoran yang kebanyakan dirancang bercirikan khas
(23 m hingga 150 m), berdasarkan beberapa standar, dianggap bangunan tinggi. Bangunan yang high tech di indonesia masih minim. Jadi dengan situasi dan kondisi yang seperti itu, maka penyusun
lebih dari 492 feet (150 m) disebut sebagai pencakar langit atau dikenal juga dengan sebutan akan mencoba mengangkat Kantor sewa dengan pendekatan arsitektur high tech ( high tech
skyscraper. Tinggi rata-rata satu tingkat adalah 13 feet (4 m), sehingga bangunan setinggi 79 feet (24 Architecture ) sehingga diharapkan dalam merancang gedung tidak hanya berpatokan pada
m) memiliki 6 tingkat. Meskipun definisi tetapnya tidak jelas, banyak badan mencoba mengartikan penampilan yang modern saja, tetapi diharapkan dapat memaksimalkan fungsi, memudahkan
arti high rise building: aktivitas, dan memberikan inivasi-inovasi teknologi terbaru sehingga tidak hanya berfungsi untuk
 International Conference on Fire Safety in High-Rise Buildings mengartikan bangunan tinggi massa sekarang tetapi diharapkan juga untuk massa yang mendatang.
sebagai struktur apapun dimana tinggi dapat memiliki dampak besar terhadap evakuasi.
 New Shorter Oxford English Dictionary mengartikan bangunan tinggi sebagai bangunan yang
1.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran
memiliki banyak tingkat. Maksud :
 Massachusetts General Laws mengartikan bangunan tinggi lebih tinggi dari 70 feet (21 m). Merancang bangunan High Rise Building sebagai fungsi kantor dengan pendekatan Arsitektur High
 Banyak insinyur, inspektur, arsitek bangunan dan profesi sejenisnya mengartikan bangunan Tech yang sesuai dengan iklim dan letak geografis Gorontalo.
tinggi sebagai bangunan yang memiliki tinggi setidaknya 75 feet (23 m). Tujuan :
 Untuk menambah pengetahuan tentang cara mengolah site pada bangunan High Rise Building
Perancangan bangunan bertingkat tinggi meliputi desain dan pendetailan komponen-
sebagai fungsi kantor.
komponen struktur dengan mempertimbangkan factor keamanan, kekakuan, kesetabilan, kekutan dan
 Untuk dapat mendesain/merancang bangunan High Rise Building sebagai fungsi kantor.
fungsi dari suatu gedung sehinngga menuhi criteria perancangan.desain dan pendetailan komponen-
komponen struktur tersebut pada umumnya di rancang untuk menahan gaya vertical grafitasi (beban  Untuk dapat mengatur program ruang dan sistem utilitas pada bangunan High Rise Building

mati dan hidup), gaya horizontal angin dan gaya gempa. Di Indonesia yang merupakan wilayah untuk perkantoran.

rawan gempa, perancangan bangunan bertingkat tinggi merupakan hal yang penting. Hal ini di
maksudkan supaya pemakai gedung dapat merasa aman dan nyaman apabial berada pada bangunan 1.3 Metode Penelitian

bertingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah:
1. Pengumpulan data
Keanekaragaman aktivitas berdasarkan gaya hidup masyarakat kota juga menuntut
Studi Literatur, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mencari berbagai informasi yang
penyediaan fasilitas lainnya dalam sebuah bangunan perkantoran. Dengan keterbatasan lahan di kota
berhubungan dengan obyek perencanaan dan perancangan kantor sewa melalui media yaitu :
dan harga lahan yang semakin mahal, maka fasilitas – fasilitas tersebut digabungkan kedalam sebuah
buku, majalah, koran, paper, internet dan lain-lain.
bangunan, yaitu bangunan kantor sewa dalam bentuk high rise building.
Studi Banding, yaitu merupakan penyajian interprestasi informasi yang diperoleh dari hasil karya BAB II
yang sudah ada untuk mendapatkan perbandingan keterkaitan dengan judul dan tema. TINJAUAN PUSTAKA

2. Analisa
Analisa Kegiatan, antara lain unsur jenis kegiatan, sifat kegiatan, syarat kegiatan, pelaku 2.1 Gambaran Umum Proyek
Nama Proyek : Kantor Sewa
kegiatan.
Tema : Arsitektur High Tech
Analisa Tapak, meliputi analisa pencapaian, analisa sirkulasi, analisa orientasi, analisa view,
Lokasi : Jl. Sultan Botitihe
analisa kebisingan, analisa pola ruang luar dan penzoningan.
Kota Timur – Kota Gorontalo
Analisa Bangunan, antara lain meliputi analisa massa bangunan, sirkulasi bangunan, struktur
Sifat Proyek : Fiktif
bangunan dan utilitas bangunan. Peruntukan Lahan : Perdagangan & Jasa serta Perkantoran
Sasaran : Kalangan bisnis, umum dan wisatawan
1.4 Sistematika Pembahasan Luas lahan : 9135 m2
Secara garis besar, sistematika dalam pembahasan laporan ini dapat diuraikan sebagai berikut : KDB : 40%
Bab I PENDAHULUAN KLB :3

Menguraikan mengenai Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Tujuan, Metode Penelitian, dan GSB : 6-8 m
Tipe Bangunan : Tunggal
Sitematika Pembahasan.
Ketinggian Bangunan : 25 lantai
Bab II TINJAUAN UMUM
Kepemilikan : Swasta
Berisikan pembahasan mengenai gambaran umum proyek, tinjauan teori berupa informasi mengenai
Fasilitas :
pengertian dan jenis kantor dan pembahasan studi banding proyek sejenis.
 Bisnis center ( Perkantoran )
Bab III TINJAUAN KHUSUS
 Restoran / Café
Berisikan penjelasan tentang judul proyek, Tinjauan teoritis mengenai tema dan keterkaitan tema
 Fitness center
dengan proyek.  Healt center
Bab IV ANALISA PERANCANGAN  Exhibition
Bab ini berisikan tentang analisa berdasarkan data yang ada, analisa kegiatan, analisa tapak, analisa  Retail- retail
kontek lingkungan, analisa perencanaan dan perancangan.  Service area
Bab V KONSEP PERANCANGAN  Dan ruang penunjang lainya.
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari beberapa analisa sebagai konsep dasar dalam perencanaan
tapak dan perancangan bangunan. 2.2 Lokasi Tapak

Lokasi tapak atau site berada di jalan Sultan Botutihe yang di apit oleh Gorontalo Mall
dan Masjid Baiturahman. Tapak tersebut merupakan tapak yang sesuai untuk di bangun kantor
sewa, atau sesuai dengan peruntukan lahan yaitu area perdagangan dan jasa serta perkantoran.
Kondisi tapak saat ini merupakan bangunan apotik, pertokoan, dan beberapa rumah warga.
perkembangan perekonomian wilayah, yang perlu juga dipertimbangkan untuk
mengantisipasi peluang perkembangan pada massa yang akan datang.
Menurut Hunt, W.D ( dalam Meyer, 1983 ), ( dalam Marlina, 2008 ) kantor sewa
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :2
1. Klasifikasi Kantor Sewa Berdasarkan Ruang Sewa
 Small Space, merupakan modul ruang sewa yang mempunyai kriteria sebagai berikut :
o Berkapasitas 1 – 3 orang.
o Luas area minimal 8 m2 dan maksimal 40 m2.
Gambar 2.1  Medium Space, merupakan modul ruang sewa yang mempunyai kriteria sebagai
Letak Site berikut :
o Kapasitas memadai untuk grup kerja ( 4 -12 orang ).
2.3 Tinjauan Gedung Kantor Sewa o Luas area minimal 40 m2 dan maksimal 150 m2.
Bangunan yang akan dirancang adalah gedung kantor sewa.  Large Space, merupakan modul ruang yang memiliki kriteria sebagai berikut :
Berikut dijelaskan mengenai teori pengertian dan pengelompokan gedung kantor sewa. o Kapasitas memadai untuk banyak grup kerja.
o Luas area di atas 150 m2
2.3.1 Pengertian Kantor Sewa 2. Klasifikasi Kantor Sewa Berdasarkan Peruntukannya.

Kantor ialah:  Kantor sewa fungsi tunggal


Balai ( gedung, rumah, ruang ) tempat mengurus suatu pekerjaan atau perusahaan.1 Merupakan kantor sewa yang didalamnya hanya memiliki satu fungsi (fungsi

Sewa ialah: tunggal). Pada kantor sewa semacam ini sifat dan karakter lingkup kegiatan yang
Cara atau salah satu upaya untuk mendapatkan sesuatu.1 diwadahi relatif sama.
Jadi pengertian Gedung Kantor Sewa dapat disimpulkan sebagai berikut :  Kantor sewa fungsi majemuk
“Bangunan atau rumah yang dapat difungsikan sebagai tempat mengurus kegiatan suatu Merupakan kantor sewa yang didalamnya memiliki beberapa fungsi (fungsi majemuk)
pekerjaan dengan cara sewa”. sehingga lebih vareatif. Kantor sewa fungsi majemuk mempunyai peluang yang lebih
Sedangkan menurut Hunt, W.D ( dalam Meyer, 1983 ), dalam buku Panduan banyak terkait dengan penggabungan berbagai fungsi.
Perancangan Bangunan Komersial, Andy Marlina, 2008 kantor sewa adalah suatu bangunan 3. Klasifikasi Kantor Sewa Berdasarkan Jumlah Penyewa.
yang mewadahi transaksi bisnis dengan pelayanan secara profesional, atau suatu fasilitas  Penyewa bangunan Tunggal
perkantoran yang berkelompok dalam satu bangunan sebagai respon terhadap pesatnya Adalah bangunan kantor sewa yang hanya disewakan kepada satu penyewa dan dalam
pertumbuhan ekonomi khususnya di kota-kota besar.2 jangka waktu tertentu. Hal ini berarti seluruh bangunan kantor sewa tersebut disewa
oleh satu penyewa saja.
2.3.2 Klasifikasi Kantor Sewa  Penyewa Lantai Tunggal
Pengadaan kantor sewa di setiap wilayah tidak selalu sama dengan kantor sewa di Adalah kantor sewa yang setiap lantai hanya ditempati oleh satu penyewa saja.
wilayah lain, karena perlu menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat serta tren dan  Penyewa Lantai Majemuk
kecenderungan ekonomi setempat. Rancangan kantor sewa ini merupakan respon terhadap  Adalah kantor sewa yang setiap lantainya digunakan untuk lebih dari satu penyewa /
unit kantor. Pada kategori kantor sewa ini, dalam satu lantai bangunan dapat disewa
sekaligus oleh beberapa penyewa sehingga modul ruang sewa merupakan aspek
penting pada perancangan bangunan.
4. Klasifiksi Kantor Sewa Berdasarkan Pengelolanya.
 Tenant Owned Building
Adalah kantor sewa yang dibangun oleh pemilik sekaligus berperan sebagai penyewa
sebagian besar bangunan
 Speculative Office Building Gambar 2.2
Adalah kantor sewa yang dibangun dengan tujuan memenuhi kebutuhan pasar (market Penerapan koridor terbuka pada ruang kantor sewa
demand) serta secara spekulatif diharapkan mampu menyerap penyewa berdasarkan  Tipe menara
studi kelayakan. Rancangan sebuah kantor sewa dikatakan mempunyai konfigurasi tipe menara apabila
 Investment Type of Office Building bangunan dirancang dengan bentuk bangunan tinggi dengan luasan lantainya relatif
Adalah kantor sewa yang dipasarkan dengan ciri-ciri spesifik, antara lain : kecil sehingga perbandingan antara lebar dan tinggi bangunan sangat kecil. Pada tipe
o Penyewa adalah perusahaan khusus, biasanya satu bangunan disewa oleh satu ini, ruang-ruang dicapai melaluai satu jalur sirkulasi vertikal yang biasa disebut
penyewa saja. dengan istilah core.
o Seringkali bangunan diadakan pada site yang nilainya relatif tinggi. Contoh :
5. Klasifikasi Kantor Sewa Berdasarkan tipical Jalur Pencapaian
 Tipe Koridor Terbuka
Pada rancangan dengan konfigurasi ini, ruang-ruang disetiap lantai dicapai melalui
koridor yang menghubungkan antar ruang. Konfigurasi ini biasanya digunakan pada
bentuk bangunan yang memanjang dengan tatanan ruang yang relatif linier. Ruang-
ruang dapat disusun salah satu sisi koridor (single zone ) atau kedua sisi koridor
(double zone)
Contoh :

Gambar 2.3
Gbr.2.Penerapan satu jalur sirkulasi vertikal
Ada juga penerapan kantor sewa yang dirancang dengan tower plan dengan sistem
open lay out pada lantai-lantai yang disewanya untuk memudahkan penyewa dalam
mengolah ulang rancangan ruang sewanya.

Contoh :
 Aktifitas suplai barang
Kegiatan ini dapat dibagi lagi kedalam kelompok kegiatan suplai seluruh urusan
logistik didalam gedung.

2.4.5 Jenis Pengelompokan area dalam gedung.


Dari aktifitas-aktifitas yang ada dalam gedung dapat dikelompokan dalam
beberapa area menurut sifat dan kegiatannya yaitu :
 Privat area
Gambar 2.4
Privat area merupakan daerah khusus untuk kegiatan pribadi para pengguna / costumer
Penerapan satu jalur sirkulasi vertikal / core dengan sistem open lay out pada setiap seperti bekerja ( ruang kantor ).
lantainya.  Public area
Publik area merupakan daerah pertemuan pengelola dengan pengguna, maupun dengan
tamu seperti ruang lobby, ruang sirkulasi dsb.
2.3.3 Perhitungan Sewa Ruang Kantor
 Service area

Ada beberapa istilah dalam perhitungan sewa ruang kantor seperti, Service area merupakan daerah khusus untuk pengelola, disini bermacam pelayanan
disiapkan untuk kebutuhan para pengguna seperti area M/E, toilet, dan gudang.
 Service floor area, meliputi area-area yang tidak termasuk disewakan, tetapi
Ketiga area tersebut didalam sebuah gedung biasanya dibagi dalam dua bagian yaitu :
merupakan layanan untuk penyewa seperti,elevator, tangga dll.
 Front office
 Rentable floor area, merupakan area yang disewakan dengan harga tertentu.
Yang terdiri dari private area dan public area, disini segala macam bentuk kegiatan
 Gross area system, adalah sewa sistem dengan memperhitungkan semua bagian pelayanan dari fasilitas ditampilkan dengan sesuatu gedung untuk dinikmati oleh para
bangunan berikut bangunan penunjangnya. pengguna.
 Net area system, adalah sewa dengan memperhitungkan luas ruang yang benar-benar  Back office
hanya digunakan oleh penyewa. Merupakan service area sedapat mungkin pengguna tidak mengetahui atau melihat
 Semi gross system, adalah sewa dengan memperhitungkan semua ruang yang segala kegiatan diarea ini. Bagian ini merupakan bagian yang penting dari sebuah
digunakan oleh penyewa di tambah dengan beberapa ruang fasilitas. gedung, kelancaran aktifititas pada bagian “front office” tergantung pada bagian ini.
Dari studi pustaka di atas dapat dijadikan acuan bahwa proyek yang direncanakan
2.4.4 Jenis Aktifitas Dalam Gedung Kantor sewa adalah kantor sewa dengan fungsi majemuk dengan luas ruang” medium space dan large
 Aktifitas pengguna / costumer space “. Untuk mengetahui fungsi dan jenis kegiatan yang akan ditempatkan diarea
Kegiatan utama adalah yang berhubungan dengan akomodasi (seperti bekerja) podium perlu dilakukan analisa lingkungan site sehingga dapat terjadi kesinambungan
disamping kegiatan lainnya seperti makan, minum, pertemuan / rapat (meeting) kegiatan diarea tapak.
 Aktifitas pengelola Lokasi tapak atau site berada di jalan Sultan Bptutihe, Kel. Ipilo, Kec. Kota Timur –
Sesuai dengan tugasnya yaitu memenuhi segala kebutuhan pengguna / costumer, mulai Kota Gorontalo, menurut analisa lokasi ini berada diarea perdagangan & jasa dan
dari bekerja, makan, minum dsb.
perkantoran, hal ini dibuktian dengan adanya beberapa pusat perbelanjaan, penginapan,
dan perkantoran.
Melihat beberapa potensi dan analisa yang ada maka dapat disimpulkan fungsi dan
jenis kegiatan diarea podium yang terdiri dari beberapa fungsi ruang seperti ;
 Restauran / café
 fitness center / gym Healt center
 Pameran /Exibition
BAB III Technology : sesuatu yang menggunakan ilmu pengetahuan untuk memudahkan dalam
melakukan pekerjaan.
TINJAUAN KHUSUS
Teknologi berasal dari bahasa yunani ”technologia” yaitu : 1

Techne : cerdik, cerdas, pintar atau bisa diartikan jenius.


3.1 Tinjauan Khusus Tema (Arsitektur High Tech)
Logia : akal atau pikiran
3.1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema
Jadi tema high tech didalam dunia desain arsitektur adalah untuk menyatakan sesuatu
Bangunan kantor sewa ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota
yang tinggi dalam ilmu pengetahuan yang dipakai untuk mempermudah dalam melakukan suatu
Gorontalo pada khususnya dan Gorontalo pada umumnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
pekerjaan dengan menggunakan teknik/cara yang canggih.
maka timbul suatu pemikiran untuk menciptakan kantor sewa yang mampu menampilkan nuansa
teknologi dalam mengekspresikan fungsinya. Sehingga hal di atas mendorong untuk
menyelesaikan permasalahan dengan pendekatan Arsitektur High-Tech.

Inti dari Arsitektur High Tech ini adalah menciptakan suatu bangunan dengan cepat,
memiliki kesan ringan, dan mempunyai karakter tersendiri yang permanent dan fleksibel sesuai
dengan kebutuhan dan pengembangan ruang. Sejalan dengan pemikiran bahwa perkembangan
teknologi dalam sebuah kantor sewa di masa depan sulit untuk diprediksi perkembangannya.

Untuk mengantisipasi perkembangan yang tidak terdeteksi tersebut di gunakan topik


Arsitektur High Tech sebagai konsep dari proyek ini, sehingga dapat menciptakan suatu
fleksibilitas ruang terhadap perkembangan kantor sewa di masa depan dan diharapkan dapat
memberikan pelayanan terhadap kebutuhan kantor sewa secara optimal.
Gambar 3.1
Maka dalam mendesain kantor sewa yang berfungsi sebagai tempat untuk
Interior Tokyo International Forum
mengoptimalkan kegiatan perkantoran, sehingga tema Arsitektur High Tech menjadi salah satu
solusi yang akan di terapkan. Salah satunya dengan penerapan material berteknologi tinggi yang
dapat menciptakan suasana dan bentuk yang unik dan modern.
3.2 Kaitan Tema Arsitektur High Tech dengan Judul
Beberapa hal yang mendasari keterkaitan tema dengan judul adalah Sebagai berikut ;
 Tuntutan sebuah kantor sewa yang memiliki kesan modern dan akan tetap eksis dimassa yang
3.1.2 Pengertian Tema Arsitektur High Tech
akan datang, sehingga mampu bersaing dengan pada era perkembangan teknologi yang semakin
Pengertian secara etimologis ( tata bahasa ), menurut kamus bahasa inggris adalah : maju/modern. Hal ini saya ingin mengaplikasikan tema arsitektur high tech sebagai solusinya,
karena dalam high tech menuntut inovasi-inovasi yang modern.
High : untuk menunjukan sesuatu yang tinggi/maju.
 Tuntutan sebuah kantor sewa yang mampu memberikan kemudahan pelayanan untuk
memaksimalkan aktivitas/kegiatan perkantoran yang modern, sehingga semua kebutuhan
pengguna/penyewa kantor tersebut serba sistem otomatis, efisiensi service, ketepatan dan
kecepatan waktu.
Hal ini bisa diaplikasikan dengan tema arsitektur high tech sebagai solusinya, karena dalam high
tech menuntut inovasi-inovasi yang modern secara otomatis, praktis, cepat dan tepat waktu.
 Tuntutan sebuah kantor sewa yang dapat dibangun/diwujudkan dengan cepat, efektif dan efisien.
Hal ini high tech sangat berperan untuk memunculkan ide/inovasi teknik atau sistem terbaru
dalam pelaksanaan perwujudan sebuah kantor sewa yang dapat di bongkar pasang dengan sistem
pabrikasi yang modern.

3.3 Studi Tema Arsitektur High Tech Gambar 3.2


3.3.1 Definisi Arsitektur High Tech
Arsitektur High Tech memiliki pengertian stayle arsitektur dimana ”building service” Interior Tokyo Internationa Forum”Vertical structure of glass wall”

tidak hanya tersingkap, akan tetapi di utamakan atau di tekankan sebagai contohnya yaitu ducting
dan pipa-pipa dapat dicat dengan warna cerah untuk mengidentifikasikan fungsi masing-masing.2
3.3.2 Karakteristik Arsitektur High Tech
Arsitektur High Tech atau High Tech secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu tehnik
Apabila kita mendengar ”bangunan high tech ” maka biasanya yang muncul dalam
maju atau tinggi yang digunakan untuk memudahkan dalam membuat suatu bangunan yang
pikiran kita adalah bangunan yang mewah, besar, menggunakan teknologi yang paling anyar,
mencakup ruang, fungsi, bentuk, struktur, material, dan lain-lain dengan menggunakan kemajuan
serba otomatis dan mahal, sehingga secara tidak lansung sudah terbayang bahwa bangunan
ilmu pengetahuan yang diterapkan dalam teknologi tinggi.
tersebut mahal dan yang dapat menikmatinya adalah orang-orang tertentu saja.
Dari pengertian di atas tersebut bukan berarti bahwa bangunan high tech dibuat dengan
menggunakan teknologi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pergerakan stayle arsitektur
lainnya, akan tetapi tehnologi dan perlengkapan bangunan yang ada diletakkan diluar bangunan
agar terlihat serta memberikan suatu gambaran yang jelas dan karakter pada bangunan itu sendiri.
Hampir semua arsitektur high tech kerangka kerja ini di desain dengan penuh perhatian agar
memperoleh bangunan yang fungsional dan fleksibel.

Gambar 3.3

Walt disney concert hall ”Frank O Gery”


Sebenarnya Arsitektur High Tech tidaklah sesempit yang diduga, dalam konsep high tech dapat dibedakan dengan baik. kemudian setelah itu mulailah berkembang ke arah contemporary
apabila kita gali sebenarnya terkandung banyak esensi yang pada prinsipnya malah bertentangan movements yang memiliki karakter antara lain : peningkatan ekonomi, industrialisasi,
dengan pemikiran diatas. Beberapa esensi utama tersebut terangkum dalam suatu pedoman dasar pertumbuhan penduduk, perkembangan teknologi, perkembangn budaya dan krisis energi.
hih tech yang telah tersajikan sebelumnya. sebagai contoh adalah ”celebration of process”
berarti bahwa bangunan itu terjadi dari suatu proses yang jelas, jadi dalam pengambilan 3.3.4 Dasar-dasar Arsitektur High Tech
keputusan desain itu muncul pemikiran yang teranalisa dengan baik dan beralasan. Inside out , A. Inside out
penarikan berbagai macam teknologi baik itu utilitas, service maupun struktur untuk di ekspose
 Bagian service dan struktur bangunan hampir selalu terekspose pada eksterior bangunan
atau di perlihatkan pada muka bangunan. Perletakan ini memudahkan bagi perawatan,
sebagai suatu bentuk ornamental.
fleksibilitas dan kejujuran. Dan berbagai esensi lainnya yang kesemuanya itu bertujuan untuk
 Terdapat ekspresi antara servant (pelayan) dan serve (yang dilayani).
mencapai suatu efisiensi jangka panjang, serta untuk memuaskan kebutuhan semua pihak.
 dimungkinkan adanya perubahan / perbaikan teknologi secara cepat tanpa mengganggu
Pada Arsitektur High Tech ketiga biaya ini dipertimbangkan namun penekanannya lebih kegiatan di dalam interior bangunan.
pada bagaimana menekan life-cycle cost dan enviroment cost. kedua biaya ini mencpai 80% total B. Celebration of Process
pengeluaran dalam jangka waktu 50 tahun memegang peranan penting untuk mencapai efisiensi  Penekanan pada logika dan kejelasan proses konstruksi sehingga ”what, why, dan how”
jangka panjang dan long term profit yang merupakan target yang bijak. dari bangunan dapat terlihat jelas.
 Dengan penekanan pada proses / mampu menyimbolkan proses yang jelas, bangunan
Jadi Arsitektur High Tech itu tidak selalu mahal (high cost), namun untuk first cost
High Tech menjanjikan lebih dari apa yang dapat diberikan oleh teknologi, yaitu perfect
bangunan high tech akan kalah namun akan menang dalam penekanan life cost dan
function dan efisiensi jangka panjang.
environmental cost yang berarti tercapainya efisiensi jangka panjang. pemikiran yang jauh
C. Transparency, Layering and Movement
kedepan namun realistis itulah yang memberikan nilai positif bagi Arsitektur High Tech.
 Transparansi, pelapisan dan pergerakan merupakan tiga kualitas utama dari estetik
Sehingga yang terpenting bukanlah terletak pada apakah teknologi itu maju atau tidak, tetapi
bangunan high tech.
terletak pada pemikiran serta pengaplikasian dari metode-metode yang tersedia, bagaimana
 Penggunaan kaca transparan, pelapisan, ducting, tangga dan struktur aksentuasi dari
bangunan itu diciptakan bukan hanya untuk sekarang, namun juga untuk menghadapi massa
escalator serta elevator yang bergerak merupakan karakter dari bangunan high tech.
mendatang yang belum kita ketahui (design or unknown future).
 Pelapisan dari pelayanan dan dilayani, dengan perubahan ritme dan potensi untuk
permainan cahaya dan bayangan, menawarkan kemungkinan untuk mengatur
transformasi dari bangunan lebih lama. 5
3.3.3 Sejarah Perkembangan Arsitektur High Tech
Pada awal tahun 1970-an, kata High Tech sering digunakan oleh para arsitek untuk suatu  Transparansi merupakan proses dimana mata diarahkan pada kegiatan yang berlapis
istilah yang menyatakan alternatif teknologi yang mereka pakai dalam suatu rancangan. High (overlapping), tanpa lubang asli yang eksist, namun permainan cahaya dan bayangan

tech dalam dunia arsitektur memiliki arti yang berbeda dengan High Tech dalam dunia industri. inilah yang memberikan impresi bahwa suatu massa itu transparan.transparansi tidak
dalam dunia industri dapat diartikan dengan komputer, elektronik, robot dan lain sebagainya. selalu dicapai dengan media kaca kecuali terpaksa, walaupun pada prakteknya banyak

Dalam dunia arsitektur sekarang dapat diartikan sebagai suatu bangunan terobosan yang memiliki yang mengartikan transparansi dengan media kaca. 6
gaya tersendiri. 3
4
Lalu mengarah ke late-rationnalism, menurut vittorio magnago dimana High Tech
tersebut telah diterapkan dibandingkan dengan early-rationalism yang masih rancu dan belum
 Hirarki dari pergerakan yang berkisar dari cepat ke lambat, dan dari gaduh ke tenang, Pemakaian kaca yang jernih dan trasparan secara besar, penempatan pipa-pipa, tangga dan
secara langsung memberikan pengaruh baik itu dalam pola skala ruang maupun pola struktur serta penekanan dan pergerakan escalator dan lift memberikan suatu karakter tersendiri bagi
bangunan dalam kota dan kawasan. 7 bangunan high tech.
Pada bangunan Liyod’s dan hongkong bank, mekanisme yang begitu rumit dari escalatornya
 kemampuan untuk diubah, fleksibilitas, pergerakan bebas dan penambahan tanpa batas.
yang transparan, memberikan suatu kesenangan bagi pengamat yang melihat bagaimana mereka naik
ke atas tanpa ada usaha sedikit pun.

Gambar 3.4 Gambar 3.5


Hongkong Bank & Bangunan Liyod’s
Strata-Tower
 Pada bangunan liyod’s sangat terlihat sekali kalau richard rogers mengekspose bagian struktur
D. Optimistic Confidence in Scienci Culture dan kulit bangunan dengan menggunakan material stainless-steel.
 Keoptimisan bahwa bangunan high tech memiliki kemampuan yang menjanjikan dalam  Begitu juga dengan hongkong bank, lagi-lagi struktur bangunan ini ditonjolkan dan
menghadapi massa mendatang yang belum kita ketahui. menggunakan material baja, sehingga bangunan ini terlihat kokoh namun tetap terlihat ringan ,
karena ditambah efek transparency.
3.4 Tipologi Bangunan High Tech Pada pompidou centre, roger’s mengunakan warna-warna cerah untuk membedakan macam-
Pada dasarnya tipologi bangunan high tech adalah sebuah pabrik. kenyataan terdapat macam struktur dan utilitas yang berbeda sehingga memungkinkan bagi mereka untuk mengerti
sejumlah pengaruh high tech pada desain pabrik, sehingga muncul persepsi bahwa bangunan high dengan mudah dan efektif.
tech adalah sebuah pabrik. Tipe pabrik yang lama dibangun dengan bata, cerobong asap yang tinggi
 Pada bangunan bangunan ini roger’s benar-benar mengekspose pipa-pipa utilitas, dan
telah digantikan dengan penutup panel metal yang dicat dengan warna cerah dan didekorasi dengan
memberikan warna sesuai dengan fungsinya. walaupun system utilitasnya diekspose tetap terlihat
tulisan yang tegas dan berani. Tipe pabrik, yang didefinisikan sebagai struktur bentang lebar dengan
rapih, tanpa mengabaikan fungsi.
penutup dinding yang sederhana, telah diadopsikan dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi
fungsi-fungsi lain seperti supermarket, pusat kebugaran dah juga galeri seni.8
Gambar 3.6
Bangunan Pompidou Centre
Kebanyakan arsitektur high tech ini di terapkan pada bangunan seperti bandara, stadion,
pabrik, sport hall, serta gedung serbaguna yang besar dan diakui oleh masyarakat sebagai suatu gaya
”gaya yang cocok”.konflik atau kritik baru akan muncul ketiga gaya ini diterapkan pada bangunan
eperti perumahan, sekolah, atau bangunan tradisional.

Pengertian high tech disini tidak berarti teknologi yang akan diterapkan kedalam suatu
gedung yang akan dibangun harus menggunakan teknologi yang paling baru, yang terpenting
hanyalah memberikan bangunan tersebut suatu kerangkaatau karakter. hampir semua bangunan
Arsitektur High Tech kerangka ini sengaja dirancang agar fleksibel.

Anda mungkin juga menyukai