Anda di halaman 1dari 5

Nama : Agis Danistha Permadi

NIM : 042211331

UPBJJ : Jember
1.
Jember, 30 Oktober 2020

Kepada Yth,
Human Resources Development (HRD)
Senja Coffee & Kitchen
Jl. Merak, Gebang
Jember

Dengan hormat,
Sehubungan dengan informasi yang saya peroleh bahwa Senja Coffe & Kitchen membuka lowongan
pekerjaan dengan posisi WAITRESS, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Agis Danistha Permadi
Tempat, Tanggal Lahir : Banyuwangi, 10 Mei 1999
Alamat : Perum Tegal Besar Permai 1 Blok AQ-02 RT 003 RW 010
Kel. Tegal Besar, Kec. Kaliwates, Kab. Jember, Prov. Jawa Timur
No. Telepon/WhatsApp : 0896-9868-4316
Mengajukan permohonan lamaran kerja untuk diterima sebagai salah satu karyawan di Senja Coffe &
Kitchen. Saya adalah orang yang berpenampilan menarik, jujur, ulet, terampil, disiplin, bisa bekerja
sebagai team, dan bisa berkomunikasi dengan baik.

Sebagai bahan pertimbangan bersama saya lampirkan :


1. Pas Foto 4×6
2. Fotokopi KTP
3. Curicullum Vitae
4. Fotokopi Ijazah
5. Fotokopi Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKCK)
6. Fotokopi Sertifikat Bahasa Inggris Tingkat Kabupaten
7. Fotokopi Sertifikat Botanical Game Tingkat Kabupaten
8. Fotokopi Sertifikat Festival Wirakarya Tingkat Provinsi
9. Fotokopi Sertifikat Juara Umum (Duta Lingkungan Hidup) 2016
Demikian surat permohonan pekerjaan ini saya buat. Besar harapan saya untuk dapat diterima dan bekerja
sebagai salah satu karyawan di Senja Coffe & Kitchen. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Agis Danistha Permadi


2. Jelaskan masing-masing komponen yang ditampilkan dalam sebuah proposal
a. Masalah. Masalah pada dasarnya merupakan kesenjangan antara apa yang ada dan apa yang
seharusnya ada. Dalam proposal, biasanya uraian masalah diungkapkan dengan kalimat-
kalimat konkret yang ditunjang dengan data. Adanya data akan menunjukkan bahwa
permasalahan tersebut bukan masalah yang diasumsikan oleh penulis, melainkan masalah
yang benar terjadi. Sering sekali masalah yang dikemukakan adalah masalah yang
diasumsikan ada oleh penulis. Atau, masalah tersebut diungkapkan dengan kalimat-kalimat
abstrak sehingga tidak mengungkapkan masalah yang sesungguhnya. Mengapa
permasalahan tersebut harus diungkapkan dengan konkret, karena pada dasarnya program
atau kegiatan diselenggarakan untuk mengatasi permasalahan konkret yang dihadapi, bukan
permasalahan yang diasumsikan ada oleh pembuat/perancang program.
b. Tujuan. Tujuan merupakan apa yang ingin kita capai kedepannya melalui program/kegiatan
yang diusulkan. Karena itu dalam tujuan biasanya dinyatakan kondisi yang diinginkan.
Misalnya, meningkatnya kemampuan komunikasi oara eksekutif. Dalam proposal biasanya
dicantumkan 2 atau 3 tujuan yang hendak dicapai yang menjadi pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan. Seiring dengan tujuan itu, biasanya juga ditetapkan indikator
keberhasilan. Dalam indikator keberhasilan ini, disebutkan ukuran-ukuran kuantitatif
(terkadang juga kualitatif) pencapaian tujuan. Misalnya, meningkatnya kemampuan 2/3
eksekutif dalam melakukan komunikasi bisnis. Indikator keberhasilan ini nantinya dapat
dipergunakan juga untuk mengukur keberhasilan program/kegiatan pada saat dilakukan
evaluasi.
c. Ruang lingkup. Ruang lingkup pada dasarnya membatasi cakupan kegiatan. Melalui ruang
lingkup ini dibatasi aspek-aspek atau komponen-komponen dari satu kegiatan. Dengan
membangun batas-batas tersebut maka dikemukakan apa yang akan dilakukan dan apa yang
tidak dilakukan. Misalnya dalam usulan kegiatan peningkatan pemasaran produk
dinyatakan ruang lingkup kegiatannya hanya mencakup konsumen baru , sehingga
konsumen lama atau pengguna produk tidak termasuk dalam kegiatan yang
diselenggarakan.
d. Metode/Prosedur. Metode pada dasarnya merupakan jalan yang kita usulkan untuk
memecahlan masalah atau menjalankan kegiatan. Ada banyak metode yang bisa kita pilih
dalam pemecahan maasalah. Salah satu di antaranya dengan menggunakan pendekatan
sistem, yang mernilah satu sistem ke dalam komponen-kornponennya. Pada metode ini,
dijelaskan secara sederhana langkah-langkah yang perlu ditempuh agar sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Kemudian metode tersebut diubah ke dalarn kerangka kerja yang
menyebutkan komponen-komponen yang akan dijalankan.
e. Material/Perlengkapan. Dalam proposal teknis, biasanya dicantumkan material dan
peralatan yang akan dipergunakan. Kemudian dijelaskan pula, mana yang merupakan
material dan peralatan milik sendiri dan pihak lain yang dipergunakan dengan cara
menyewa peralatan tersebut. Sedangkan untuk proposal kegiatan biasanya disebutkan
peralatan yang akan dipergunakan seperti sarana kerja. Adakalanya beberapa peralatan yang
diperlukan disediakan pihak penerima proposal, sehingga tidak perlu dicantumkan dalam
proposal. Namun banyak juga penerima proposal yang tidak memberikan fasilitas kerja apa-
apa, sehingga peralatan kerja harus disediakan oleh pengaju proposal dan dimasukkan ke
dalam proposal.
f. Personalia. Personalia yang dicantumkan dalam proposal adalah daftar nama dan keahlian
masing-masing orang yang akan terlibat dalarn program/kegiatan. Adakalanya, bila
proposal tersebut merupakan kegiatan kepanitiaan, yang dicantumkan adalah daftar
personalia kepanitiaan. Namun pada umumnya, pada proposal yang dicantumkan adalah
nama-nama orang yang memiliki keahlian yang dilengkapi dengan curriculum vitae-nya
sehingga bisa dinilai kepakaran dan pengalaman kerjanya.
g. Tindak lanjut dan evaluasi. Dalam proposal, biasanya juga dicantumkan rencana tindak
lanjut bila program kegiatan/proyek telah diselesaikan. Biasanya, ada keinginan agar
kegiatan tersebut berlanjut, bukan hanya berjalan pada saat ada program/kegiatan. Oleh
karena itu, dalam proposal dicantumkan rencana untuk mengembangkan program/kegiatan
sehingga keberlanjutan bisa terjamin. Misalnya, bagaimana kita mengembangkan konsep
pemasaran yang berlanjut meski kegiatan yang diusulkan sudah berakhir. Ada kalanya,
dalam proposal juga dicantumkan rencana tindak lanjut berupa program/kegiatan lanjutan
yang makin memantapkan program/kegiatan yang sudah dijalankan. Biasanya penetapan
prograrn/kegiatan lanjutan itu diputuskan setelah kita melakukan evaluasi atas
program/kegiatan. Evaluasi ini pada dasarnya untuk mengetahui tingkat keberhasilan
program/kegiatan. Dalam proposal dicantumkan rencana evaluasi dan indikator yang
dipergunakan untuk menilai tingkat keberhasilan program.
h. Biaya/Anggaran. Biaya/anggaran merupakan komponen penting dari proposal, di samping
metode. Dalam biaya/anggaran ini dicantumkan komponen-komponen biaya, yang pada
umumnya mencakup biaya belanja SDM, belanja peralatan dan biaya operasional. Masuk
ke dalam belanja SDM ini adalah honorarium tenaga ahil dan staf pendukung. Sedangkan
belanja peralatan antara lain untuk membeli peralatan kantor dan biaya pembuatan laporan.
Sedangkan biaya operasional akan mencakup biaya pelaksanaan pekerjaan seperti biaya
perjalanan. Biaya yang diajukan dibuat secara rinci dan merupakan satu kesatuan dengan
jadwal kegiatan. Biasanya rencana biaya tersebut dibuat dalam satu tabel yang memiliki
kolom uraian, harga satuan, jumlah keperluan, dan jumlah subbagian dan jumlah
keseluruhan.
i. Rangkuman. Kini kita membicarakan soal anggaran dan rangkuman. Dalam sebuah
proposal kita harus mencantumkan rencana anggaran biaya program secara terperinci, baik
untuk biaya material, peralatan, konsultan, honorarium anggota tim, biaya transportasi dan
akomodasi. Sebagai tambahan, kita juga sebaiknya menuliskan rangkuman biaya yang
dianggarkan.
j. Lampiran-lampiran. Pada bagian ini dilampirkan berbagai dokurnen penunjang. Seperti
pengalaman lembaga pengaju proposal, curriculum vitae, tenaga ahli, riwayat dan
pengalarnan organisasi, dokumen badan hukum organisasi dan NPWP. Tadi sudah melihat
contoh untuk bagian per bagian proposal. Sengaja dibuat bagian per bagian agar bisa lebih
rnudah mempelajarinya. Namun, tentu saja mempelajari bagian per bagian tidaklah
memadai. Sekarang melihat contoh proposal yang utuh. Sekaligus bisa berlatih untuk
mengidentifikasi bagian-bagian proposal tersebut.
3. Jelaskan sistematika umum dalam menyusun pesan untuk presentasi;
a. Pendahuluan. Bagian ini pada umurnnya hanya untuk mencairkan suasana. Kita bisa
memperkenalkan diri atau menyampaikan guyonan. Bagian ini penting, karena pada bagian
inilah kita berusaha memotivasi orang untuk mengikuti presentasi sesuai dengan tujuan
presentasi kita. Kita menyamakan tujuan dengan khalayak. Oleh karena itu, biasanya pada
bagian ini dikernukakan hal-hal yang kiranya penting untuk diketahui khalayak. Beberapa
hal yang biasanya di kemukakan adalah:
 perkenalan diri;
 pentingnya apa yang kita uraikan:
 manfaat yang bisa diperoleh khalayak:
 konsekuensi bila presentasi ini dilewatkan.
b. Isi. Ini merupakan bagian terpenting dari presentasi. Karena inilah bagian tempat kita
menyampaikan pokok bahasan. Ada baiknya, kita menentukan terlebih dulu pokok bahasan
yang hendak disampaikan, sehingga isi pembahasan tidak melantur. Kita tetap fokus pada
apa yang hendak kita sampaikan.
c. Penutup. Bagian ini biasanya berisikan kesimpulan dan ucapan terima kasih. Di samping
itu, pada bagian penutup ini selain menyimpulkan orang juga bisa membuat himbauan atau
ajakan untuk bertindak. Kini, kita membahas jenis-jenis presentasi. Pengenalan jenis-jenis
presentasi ini akan memudahkan Anda mengetahul tujuan, cara mempersiapkan dan
menganalisis khalayaknya. Sudah barang tentu, isi presentasinya pun akan berbeda bila
jenis presentasi yang disampaikan berbeda pula. Secara umum dapat disebutkan jenis-jenis
presentasi itu adalah briefing, rapat orientasi, program pelatihan dan laporan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai