Anda di halaman 1dari 12

LAMPIRAN 5

Proposal Penelitian Tindakan Kelas (Ptk)

PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)

PENGGUNAAN MOLYMOD DARI TANAH


LIAT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
SISWA TENTANG KONSEP BENTUK MOLEKUL
PADA MATA PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA
SEMESTER GANJIL SMAN I MANCAK
TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Disusun Oleh :

DEWI SEPTIANI K, S.Pd

385 Lampiran-Lampiran

Lampiran 5(A) PTK revisi.indd 385 12/08/2009 16:22:44


PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

I. JUDUL
PENGGUNAAN MOLYMOD DARI TANAH LIAT UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP
BENTUK MOLEKUL PADA MATA PELAJARAN KIMIA KELAS XI
IPA SEMESTER GANJIL SMAN I MANCAK TAHUN PELAJARAN
2009 /2010

II. BIDANG KAJIAN


Pembelajaran Kimia dan Penggunaan Molymod dari Tanah Liat

III. LATAR BELAKANG MASALAH


Ilmu kimia secara umum termasuk dalam ilmu pengetahuan alam
yang mempelajari gejala-gejala alam, dan mengkhususkan diri di dalam
mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi
yang menyertai perubahan materi. Pembahasan tentang struktur materi
mencakup struktur partikel-partikel penyusun materi baik berbentuk
atom, ion, maupun molekul dan bagaimana partikel-partikel tersusun
membentuk partikel yang lebih besar. Pembahasan susunan partikel
dalam suatu materi mencakup komponen-komponen penyusun materi
dan perbandingan banyaknya tiap komponen dalam materi tersebut.
Pembahasan tentang sifat materi mencakup sifat fisik yaitu sifat yang
terlihat atau nampak dan sifat kimia yaitu kecenderungan materi untuk
berubah menjadi materi yang lain. Pembahasan tentang perubahan materi
mencakup perubahan fisik dan perubahan kimia. Sedangkan pembahasan
tentang energi mencakup jenis dan jumlah energi yang menyertai suatu
reaksi, serta perubahan energi dari bentuk satu ke bentuk yang lain.
Ilmu kimia berkembang berdasarkan hasil percobaan para ahli
kimia dan para ahli pendukung ilmu kimia untuk menghasilkan fakta dan
pengetahuan yang teoritis tentang materi yang kebenarannya dapat di
jelaskan dengan logika matematika. Sebagian besar aspek yang dibahas

Mengenal Penelitian Tindakan Kelas 386

Lampiran 5(A) PTK revisi.indd 386 12/08/2009 16:22:44


dalam ilmu kimia adalah konsep teoritis dan bersifat abstrak atau invisible
serta informatif. Salah satu contoh aspek kimia tersebut terdapat dalam
pengemba ngan silabus mata pelajaran kimia kelas XI IPA semester ganjil
yang meliputi:
1. Standar kompetensi: Memahami struktur atom untuk meramalkan
sifat-sifat periodic unsure, struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa.
2. Kompetensi dasar: Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron
di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk
molekul.
3. Indikator :
a. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan
elektron
b. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi
Metoda yang umumnya digunakan oleh guru dalam proses belajar
mengajar pada konsep tersebut adalah ceramah atau pembelajaran
klasikal. Hasil penyelidikan yang dilakukan Bligh (1972) yang dikutip
oleh Rooijakkers (1982 : 3) menyatakan bahwa, pembelajaran klasikal
atau pembelajaran yang diberikan secara masal, ataupun kepada suatu
kelompok besar sangat efektif untuk menyampaikan informasi. Dengan
mengutarakan masalah sekali saja, masalah tersebut dapat sampai kepada
banyak pendengar. Tetapi walau demikian guru harus mempertimbangkan
seberapa banyak siswa paham dengan apa yang mereka dengar.
Permasalahan yang datang ketika guru menjelaskan konsep bentuk
molekul dengan metoda ceramah dan hanya menggunakan papan tulis
sebagai media untuk menggambar bentuk molekul secara satu dimensi
ternyata banyak anak yang belum mampu memahami bentuk molekul
tersebut secara tiga dimensi. Contoh permasalahan tersebut adalah
siswa tidak dapat membedakan bentuk molekul segi tiga planar dengan
segi tiga pyramid, karena dalam gambar satu dimensi bentuk molekul
segitiga planar dan segitiga pyramid sangat mirip apalagi jika guru yang
menggambar tidak menguasai teknik menggambar tiga dimensi.
Untuk membantu siswa memahami konsep bentuk molekul
dibutuhkan alat peraga yang disebut molymod. Hanya saja molymod
jarang disediakan oleh sekolah dengan berbagai pertimbangan. Menyiasati

387 Lampiran-Lampiran

Lampiran 5(A) PTK revisi.indd 387 12/08/2009 16:22:45


hal tersebut maka dapat digunakan molymod sederhana yang dibuat
dengan bahan yang ada di sekitar sekolah. SMAN I Mancak adalah
sekolah yang terdapat di pedesaan dengan tekstur tanah merah yang
banyak mengandung tanah liat. Dengan bahan tanah liat yang melimpah
ini molymod dapat dibuat sebagai alternatif alat peraga bentuk molekul.
Melalui molymod tanah liat ini diharapkan dapat membantu siswa
meningkatkan pemahamannya tentang konsep bentuk molekul.

IV. PERUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa
kelas XI IPA semester ganjil SMAN 1 Mancak tahun pelajaran
2009/2010 terhadap konsep bentuk molekul pada mata pelajaran
kimia?
Untuk memecahkan masalah tersebut, maka dalam pembelajaran
kimia pada konsep bentuk molekul harus menggunakan alat peraga.
Penggunaan alat peraga dipilih karena pada dasarnya siswa kesulitan
membayangkan dan mengapresiasikan suatu bentuk molekul yang
bersifat abstrak menjadi lebih nyata. Kesulitan siswa semakin tinggi,
ketika mereka harus menghubungkan rumus-rumus penentuan bentuk
suatu molekul kemudian menggambarkannya.
Dengan penggunaan alat peraga berupa molymod sederhana dari
tanah liat diharapkan dapat membantu siswa memahami istilah-istilah
bentuk suatu molekul, misalnya linier, trigonal piramida, trigonal planar,
tetrahedral, angular, trigonal bipiramida, tetrahedral terdistorsi, bentuk
T, dan lain-lain.
Metoda pembelajaran menggunakan metoda ceramah atau diskusi
informasi. Media pembelajaran yang digunakan adalah alat peraga
molymod tanah liat. Langkah-langkah pembelajaran meliputi sebagai
berikut:
1. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Pertemuan pertama dan
kedua merupakan proses pembelajaran sedangkan pertemuan ketiga
digunakan untuk evaluasi.

Mengenal Penelitian Tindakan Kelas 388

Lampiran 5(A) PTK revisi.indd 388 12/08/2009 16:22:45


2. Proses pembelajaran dilakukan dengan cara berkelompok,
setiap kelompok terdiri atas 4 orang. Guru melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang telah dibuat sebelumnya dan disetujui oleh kepala sekolah.
3. Pada tahap evaluasi, siswa mengerjakan soal tes akhir yang berfungsi
untuk mengukur sejauh mana siswa memahami konsep yang
diberikan.

V. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menumbuhkan
kreativitas guru dan siswa dalam membuat alat peraga
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
melalui penggunaan molymod dari tanah liat dapat meningkatkan
pemahaman siswa tentang konsep bentuk molekul pada mata pelajaran
kimia kelas XI IPA semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010.

VI. MANFAAT PENELITIAN


Penelitian ini diharap dapat bermanfaat untuk:
1. Siswa dapat meningkatkan pemahaman terhadap konsep teoritis,
bersifat abstrak dan informatif melalui alat peraga.
2. Guru memiliki tambahan variasi alat peraga sederhana dalam
pembelajaran kimia dan dapat menambah kreativitasnya dalam
pembuatan alat peraga.
3. SMAN 1 Mancak dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan
pertimbangan dalam menambah khasanah pengetahuan tentang
media pendukung kegiatan pembelajaran
4. Peneliti dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai pendukung
pemikiran tentang penelitian pendidikan untuk mengembangkan
metoda dan media pembelajaran

389 Lampiran-Lampiran

Lampiran 5(A) PTK revisi.indd 389 12/08/2009 16:22:45


VII. HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan yang diajukan dalam proposal penelitian ini
adalah:
“Melalui penggunaan molymod dari tanah liat dapat meningkatkan
pemahaman siswa tentang konsep bentuk molekul pada mata pelajaran
kimia kelas XI IPA semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 “

VIII. KAJIAN PUSTAKA


1. Landasan Teori
a. Penggunaan alat peraga
Penggunaan alat peraga sangat penting dalam menunjang
keberhasilan pembelajaran. S. Nasution mengatakan bahwa
maksud dan tujuan peragaan adalah memberikan variasi dalam
cara guru mengajar dan memberikan lebih banyak realita dalam
mengajar itu, sehingga pengertian lebih berwujud, lebih terarah
untuk mencapai tujuan pelajaran. Sedangkan fungsi alat-alat
peraga sebagai sarana pembelajaran agar proses belajar dapat
berlangsung secara efektif. Sedangkan kaitannya dengan interaksi
guru dan siswa, alat-alat peraga sebagai sarana pembelajaran
mempunyai kegunaan untuk:
1) menambah kegiatan belajar siswa. Banyaknya sarana belajar
yang tersedia di sekolah, akan memungkinkan guru untuk
mengembangkan variasi dalam proses pembelajaran atau
dalam interaksi antara guru dan siswa atau interaksi antar
siswa
2) membangkitkan minat siswa untuk melakukan aktivitas.
Dengan bangkitnya minat siswa maka akan banyak pertanyaan
yang diajukan oleh siswa kepada gurunya.
3) Membuat suasana interaksi guru dengan siswa atau antar siswa
berada dalam suasana yang menyenangkan. Bila suasana telah
menyenangkan, maka proses pembelajaran akan berhasil.
4) Apabila sarana belajar diberikan dalam bentuk kelompok

Mengenal Penelitian Tindakan Kelas 390

Lampiran 5(A) PTK revisi.indd 390 12/08/2009 16:22:45


maka interaksi antar murid lebih bersifat erat, mengingat
hal yang dibicarakan akan lebih tertuju antara lain cara
melakukan percobaan atau kegiatan, cara menafsirkan data
yang terkumpul dan sebagainya.

Fungsi alat peraga dalam penelitian ini adalah untuk menunjukan


pada siswa model bentuk suatu molekul secara 3 dimensi sehingga
siswa lebih paham bentuk suatu molekul tersebut.

b. Molymod dari tanah liat


Molymod adalah suatu alat peraga untuk menggambarkan
bentuk suatu molekul. Molymod biasanya terbuat dari plastik
berupa bulatan-bulatan yang dihubungkan oleh suatu batangan..
Bulatan tersebut bertindak sebagai suatu atom sedangkan
batangannya sebagai ikatan. Bulatan mempunyai warna-warna
yang berbeda untuk membedakan mana yang bertindak sebagai
atom pusat dan yang bertindak sebagai atom yang terikat pada
atom pusat. Molymod tersebut dapat dibongkar pasang sesuai
dengan bentuk molekul yang diinginkan. Masih banyak sekolah
yang belum mempunyai molymod tersebut karena berbagai
pertimbangan sedangkan guru sangat membutuhkannya sebagai
alat peraga. Sekarang ini banyak inovasi untuk menyiasati hal
tersebut, misalnya dengan memberi tugas kepada siswa untuk
membuat molymod dari plasitin, lilin ataupun tepung. Dalam
penelitian ini molymod dibuat dari tanah liat dengan berbagai
pertimbangan sebagai berikut:

1) tanah liat banyak terdapat di area sekolah sehingga tidak


diperlukan biaya untuk mendapatkannya. Biaya diperlukan
hanya untuk membeli cat. Sedangkan batangan sebagai ikatan
dapat dibuat dengan menggunakan batang bambu yang juga
banyak tersedia di sekitar sekolah.
2) Jika pembuatannya dan penyimpanannya baik serta dikeringkan
secara sempurna sebelum di cat maka molymod dari tanah
liat dapat dipergunakan dalam waktu yang cukup lama.

391 Lampiran-Lampiran

Lampiran 5(A) PTK revisi.indd 391 12/08/2009 16:22:45


3) Molymd tanah liat dapat dibuat dengan berbagai ukuran tanpa
harus takut menghabiskan bahan dasarnya karena tanah liat
sangat berlimpah disekitar sekolah; berbeda jika menggunakan
plastisin, lilin, ataupun tepung. Bahan dasar molymod dengan
plastisin ataupun lilin harus dibeli ke kota yang jaraknya jauh
dari sekolah.

Prinsip kerja molymod tanah liat merupakan alat bantu


pemahaman bentuk suatu molekul yang terdiri atas bulatan-
bulatan tanah liat, batangan bambu sebagai penghubungnya dan
terkadang terdapat lengkungan kawat. Bulatan tanah liat dibuat
dengan dua ukuran yaitu bulatan besar dan bulatan kecil. Bulatan
besar menunjukan atom pusat sedangkan bulatan yang kecil
menunjukan atom yang terikat pada atom pusat. Bulatan besar
dan bulatan kecil diberi warna yang berbeda untuk lebih dapat
membedakan fungsinya tersebut. Batangan bambu menunjukan
ikatan antar atom dengan sudut tertentu. Batangan bambu
di buat dengan menyerut belahan bambu sesuai ukuran yang
diinginkan sehingga berbentuk batangan silinder. Lengkungan
kawat menunjukan adanya pasangan electron bebas dalam suatu
molekul.

Beberapa molymod tanah liat adalah sebagai berikut:


1. molymod bentuk linier
2. molymod bentuk triangular atau trigonal planar (segitiga
datar)
3. molymod bentuk tetrahedral
4. molymod bentuk trigonal piramida
5. molymod bentuk angular atau bentuk v
6. molymod bentuk trigonal bipiramida (segitiga bipiramida)
7. molymod bentuk tetrahedral terdistorsi
8. molymod bentuk T
9. molymod bentuk linier dengan elektron bebas
Contoh salah satu desain molymod dari tanah liat

Mengenal Penelitian Tindakan Kelas 392

Lampiran 5(A) PTK revisi.indd 392 12/08/2009 16:22:45


120°

Desain molymod tersebut menunjukkan bentuk molekul trigonal


planar atau segi tiga datar. Contoh senyawa yang mempunyai
bentuk tersebut adalah BF3, BCl3, BBr3 , dan BI3

a. Pemahaman
Pemahaman menurut kamus bahasa Indonesia berasal dari
kata paham yang berarti pengertian, pendapat atau pikiran, aliran
atau pandangan dan mengerti benar akan sesuatu. Sedangkan
pemahaman itu sendiri berarti proses, perbuatan atau cara
memahami sesuatu. Dalam hal ini pemahaman lebih diartikan
sebagai suatu kemampuan untuk memahami atau mengerti apa
yang dikerjakan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan
dan memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan
dengan yang lainnya. Kemampuan pemahaman terdiri atas:
1) menerjemahkan (translation) yang berarti kemampuan
dalam menerjemahkan konsep abstrak menjadi suatu model
simbolik untuk mempermudah orang untuk mempelajarinya.
2) Menginterprestasi (interpretation) yang berarti kemampuan
untuk mengenal dan memahami.
3) Mengekstrapolasi (extrapolation) yang berarti kemampuan
untuk memperluas persepsinya dalam arti, dimensi, kasus
atau masalah.

393 Lampiran-Lampiran

Lampiran 5(A) PTK revisi.indd 393 12/08/2009 16:22:45


Penggunaan kata kerja operasional di dalam tes akhir untuk
menunjukkan kemampuan siswa dalam memahami konsep
yang diajarkan adalah mengubah, mempersiapkan, menjelaskan,
memberi contoh, menafsirkan, memperkirakan, menentukan,
meramalkan dan menarik kesimpulan.

2. Penelitian yang Relevan


Sepengetahuan peneliti, belum ada penelitian lain yang relevan
dengan permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian ini.

IX. METODE PENELITIAN


1. Rencana Penelitian

a. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAN 1
Mancak, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Propinsi Banten
dengan jumlah siswa 37 siswa

b. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Mancak, Kecamatan
Mancak, Kabupaten Serang, Propinsi Banten

c. Waktu penelitian
Waktu penelitian diperkirakan selama 3 bulan yaitu bulan
Agustus – Oktober, sedangkan waktu perencanaan sampai
penulisan laporan hasil penelitian dilakukan selama semester
ganjil tahun pelajaran 2009/2010.

d. Lama tindakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Agustus dan
September mulai dari siklus I, siklus II, dan siklus III.

Mengenal Penelitian Tindakan Kelas 394

Lampiran 5(A) PTK revisi.indd 394 12/08/2009 16:22:45


2. Prosedur Penelitian
Penelitian menerapkan metode penelitian tindakan kelas model
Kurt Lewin. Konsep pokok penelitian tindakan kelas Kurt Lewin
meliputi empat komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan
(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Keempat
komponen ini menjadi satu siklus. Dalam penelitian ini dilakukan tiga
kali siklus. Setiap siklus meliputi :
a. Tahapan perencanaan atau planning meliputi pembuatan
perangkat pembelajaran, persiapan sarana dan prasarana
penelitian serta menentukan indicator kinerja.
b. Tahapan pelaksanaan tindakan atau acting meliputi segala
tindakan yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dengan materi bentuk molekul.
c. Tahapan pengamatan atau observing meliputi pembuatan
instrumen penelitian, pengumpulan data berupa nilai evaluasi
siswa setelah mendapatkan tindakan, menganalisa data dan
menyusun langkah-langkah perbaikan.
d. Tahapan refleksi dilakukan melalui diskusi teman sejawat dan
masukan dari para ahli di bidang penelitian tindakan kelas
melalui e-mail.

X. JADWAL PENELITIAN

NO Siklus Bulan
1 Siklus pertama 2 mingggu pertama bulan Agustus 2009
2 Siklus kedua 2 minggu terakhir bulan Agustus 2009
3 Siklus ketiga 2 mingggu pertama bulan September 2009

395 Lampiran-Lampiran

Lampiran 5(A) PTK revisi.indd 395 12/08/2009 16:22:46


XI. PERSONALIA PENELITIAN
1. Nama : Dewi Septiani K
2. NIP : 197909132007012002
3. Pangkat/golongan : Penata muda/III a
4. Jenis kelamin : Perempuan
5. Tempat tanggal lahir : Yogyakarta, 13 September 1979
6. Pendidikan terakhir : Sarjana pendidikan kimia
7. Sekolah tempat bertugas
a. Nama : SMAN 1 Mancak
b. Alamat Sekolah : Jl. Labadak –Anyer KM.1
c. Kecamatan : Mancak
d. Kabupaten : Serang
e. Provinsi : Banten

XII. DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/


Model Silabus SMA/MA mata pelajaran Kimia. Jakarta: Depdiknas.
Dewi. 2008. Pembuatan Alat Peraga Pengganti Molymod dari Tanah
Liat. Serang: Makalah -SMAN 1 Mancak : Tidak diterbitkan
Indira dkk. 2007. Penerapan Metode Permainan Sebagai Uoaya
meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas 7 Mts
Negeri Ciwandan Cilegon. PIPS – UNTIRTA Serang : Tidak diterbitkan
Rooijakkers. 1991. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta : Gramedia
Rusmiati. 2007. Kimia SMA dan MA Kelas XI. Bandung : Titian Ilmu
S.Nasution.1986. Asas-asas Kurikulum. Bandung : Jemmars
Tim Redaksi. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta : PT Indeks

Mengenal Penelitian Tindakan Kelas 396

Lampiran 5(A) PTK revisi.indd 396 12/08/2009 16:22:46

Anda mungkin juga menyukai