DI SUSUN OLEH :
PUTRI DHEA (P07124120018)
Laporan ini disusun berdasarkan data yang diperoleh di RSUD Dr. Zainoel
Abidin pada tanggal 18 januari 2022 dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS (PPT) DI
RUANG BERSALIN RSUD Dr. ZAINOEL ABIDIN”.
Preseptor Pembimbing
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indikator dalam mengetahui perkembangan kesehatan ibu melalui
Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu menggambarkan banyaknya jumlah
kematian perempuan yang dapat dilihat dari penyebab kematian terkait
dengan masa kehamilan, proses kelahiran, dan masa nifas. Perdarahan salah
satu dapat menyebabkan kematian ibu yang sering terjadi pada masa
kehamilan, pada proses kelahiran kemudian pada masa nifas (WHO, 2016).
Plasenta previa merupakan plasenta yang berimplantasi pada segmen
bawah Rahim disaat usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Pada ibu yang
mengalami perdarahan antepartum ibu akan mengalami syok, anemia dan
dapat berakhir pada kematian. Pada janin juga biasanya akan terjadinya
persalinan premature dan dapat terjadi komplikasi asfiksia berat pada bayi
(Saputri, 2021).
Faktor penyebab dari plasenta previa sampai saat ini belum dapat
diketahui secara pasati, namun ada beberapa faktor yang meningkatkan
kemungkinan terjadinya plasenta previa dan diduga berperan pada plasenta
previa yaitu umur, paritas, jarak kehamilan, tumor, kehamilan ganda, serta
riwayat endometrium (bekas operasi, kuretase dan plasenta manual).
Penyebab belum diketahui secara pasti perdarahan adalah plasenta
previa merupakan plasenta yang berimplantasi di segmen bawah rahim
sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum. Menurut
data World Health Organization (WHO 2019) memperkirakan 830 seorang
perempuan yang meninggal setiap harinya akibat komplikasi pada masa
kehamilan dan proses persalinan dari seluruh kematian ibu yang terjadi di
negara berkembang disebabkan oleh kehamilan obesitas (28%), perdarahan
(30%), abortus (8%), infeksi (11%), hipertensi (14%) dan penyebab lainnya
(9%).
Di Indonesia Plasenta Previa terjadi pada 1/200 kelahiran,
mempersulit sekitar 0,3% kehamilan dan berkontribusi pada sekitar 5% dari
semua kelahiran prematur. Tingkat kekambuhan adalah 4 sampai 8% dari
kehamilan berikutnya. Sekitar 15,2% ibu hamil di Aceh mengalami
kehamilan dengan plasenta previa yang sepertiga diantaranya dengan Riwayat
sc. Dari penelitian yang dilakukan oleh RSUDZA angka kejadian kehamilan
dengan plasenta previa berjumlah 4,35%.
Dari data yang diperoleh tersebut diketahui masih tingginya angka
kejadian kehamilan plasenta pada ibu hamil. Maka penulis tertarik untuk
memberikan dan melakukan asuhan kebidanan pada kehamilan dengan
plasenta previa di poli kebidanan RSUDZA serta melakukan
pendokumentasian menggunakan SOAP.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu hamil Dengan Plasenta
Previa Totalis (PPT) Di Ruang Kamar Bersalin RSUD dr. Zainoel Abidin.
2. Tujuan khusus
a. Dapat melakukan pengkajian data Subjektif pada ibu hamil dengan
plasenta previa totalis di Ruang Kamar Bersalin RSUD dr. Zainoel
Abidin.
b. Dapat melakukan pengkajian data Objektif pada ibu hamil dengan
plasenta previa totalis di Ruang Kamar Bersalin RSUD dr. Zainoel
Abidin..
c. Dapat menegakkan Analisis data pada ibu hamil dengan plasenta
previa totalis di Ruang Kamar Bersalin RSUD dr. Zainoel Abidin.
d. Dapat melakukan penatalaksanaan pada ibu hamil dengan plasenta
previa totalis di Ruang Kamar Bersalin RSUD dr. Zainoel Abidin.
C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengetahui asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan plasenta previa
totalis.
2. Bagi petugas kesehatan
Sebagai masukan dalam memberikan pelayanan pada ibu hamil
dengan plasenta previa totalis.
3. Bagi keluarga
Sebagai sumber informasi dan menambah pengetahuan bagi
keluarga khususnya bagi Ibu hamil dengan plasenta previa totalis.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi plasenta previa ini dapat berubah sesuai dengan dilatasi serviks
(contoh: plasenta letak rendah pada dilatasi serviks 2 cm menjadi plasenta
previa parsialis pada dilatasi 4cm). Namun vaginal toucher yang dilakukan
pada plasenta previa ini sudah jarang dilakukan karena sering menyebabkan
perdarahan masif.(Akbar et al., 2020)
F. Penatalaksanaan Medis
Menurut (Wahyu et al., 2022) semua pasien atau ibu dengan perdarahan
pervagainam pada kehamilan trimester -3, harus dirawat dirumah sakit tanpa
periksa dalam. Bila pasien dalam keadaan syok karena perdarahan yang
banyak, harus segera dilakukan perbaikan keadaan umunya dengan
pemberian infus atau transfusi darah. Penatalaksanaan plasenta previa dibagi
menjadi 2 bagian besar yaitu:
1) Konsevatif/ ekspektatif, yang artinya mempertahankan kehamilan sampai
waktu tertentu. Yang bertujuan supaya janin terlahir tidak prematur, ibu
dirawat tanpa melakukan pemeriksaan dalm melalui kanalis servikalis.
Upaya diagnosis dilakukan secara ketat dan baik.
2) Aktif, yang berarti kehamilan tersebut harus segera diakhiri.
Penanganan konservatif/ekspektatif
1) Jika usia kehamilan belum optimal/ kurang dari 37 minggu
2) Perdarahan sedikit
3) Kehamilan masih dapat dipertahankan, karena perdarahan pertama pada
umumnya tidak berat dan dapat berhenti dengan sendirinya
4) Belum ada tanda-tanda persalinan
5) Keadaan janin sejahtera
6) Keadaan umum baik, kadar Hb 8 gr% atau lebih
7) Rencana penanganan
8) Pasien harus dirawat dengan istirahat baring total
9) Pemberian infus dan elektrolit
10) Pemberian obat-obatan untuk pematangan paru dan tokolitik
11) Pemeriksaan Hb, Ht, COT, golongan darah
12) Pemeriksaan USG
13) Awasi perdarahan terus menerus, tekanan darah, nadi, dan denyut
jantung janin
14) Apabila ada tanda-tanda plasenta previa, tergantung keadaan, pasien
dirawat sampai kehamilan 37 minggu,selanjutnya penanganan secara
aktif (kecuali bila terjadi perdarahan ulang segera lakukan SC)
Penanganan Aktif
1) Usia kehamilan (masa gestasi) > 37 minggu, berat badan janin
>2500gram
2) Perdarahan banyak 500 cc atau lebih
3) Ada tanda-tanda persalinan
4) Ada tanda-tanda gawat janin
5) Keadaan umum tidak baik, ibu anemis, Hb <8 gram%
BAB III
TINJAUAN KASUS
keluhan perdarahan dari jalan lahir dirasakan sejak 2 jam yang lalu keluhan
ini sering berulang dirasakan darah berwarna merah segar, tidak ada nyeri
perut. Ibu mengaku hamil 9 bulan, Ibu mengatakan ini kehamilannya yang
ke-4 dan pernah keguguran. HPHT 17-07-2022
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD :120/70 Mmhg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,7OC
BB : 79 kg
TB : 165 cm
LILA: 32 cm
Pemeriksaan Fisik
Mata : congjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : tidak ada pembengkakan abnormal
Payudara : papilla menonjol, areola mengalami hiperpigmentasi
Abdomen : ada bekas operasi sc
L1: Tinggi Fundus Uteri pertengahan pusat-Px (27 cm)
L2: Teraba keras dan datar seperti papan yaitu punggung
janin disebelah kiri ibu (puki)
L3: Bagian terbawah janin teraba keras dan bulat melenting
(Presentasi kepala)
L4: Kepala janin belum masuk pintu atas panggul
(konvergen)
Genetalia : tidak ada pembengkakan, tampak flek
Ekstremitas : tidak oedema
TTP : 24-04-2023
DJJ : 148 x/m
Pemeriksaan USG: Adanya kelainan letak plasenta yang menutupi OIU
(ostium uteri internum)
Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin : 11,2 gr/dL
Hematokrit : 32%
Eritrosit : 4,5 103/mm3
Trombosit : 242 103/mm3
Leukosit : 10,3 103/mm3
HBsAg : Non Reaktif
Glukosa darah : (-) negatif
Glukosa urine : (-) negative
P :
S : Ny. D mengatakan perdarahan dari jalan lahir masi dirasakan, gerakan janin
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD :110/80 Mmhg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,7OC
BB : 79 kg
TB : 165 cm
LILA: 32 cm
VT : tidak dilakukan
Pemeriksaan Fisik
Mata : congjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : tidak ada pembengkakan abnormal
Payudara : papilla menonjol, areola mengalami hiperpigmentasi
Abdomen : ada bekas operasi sc
L1: Tinggi Fundus Uteri pertengahan pusat-Px (27 cm)
L2: Teraba keras dan datar seperti papan yaitu punggung
janin disebelah kiri ibu (puki)
L3: Bagian terbawah janin teraba keras dan bulat melenting
(Presentasi kepala)
L4: Kepala janin belum masuk pintu atas panggul
(konvergen)
Genetalia : tidak ada pembengkakan, adanya pengeluaran darah 5 cc
Ekstremitas : tidak oedema
TTP : 24-04-2023
DJJ : 148 x/m
Pemeriksaan USG: Adanya kelainan letak plasenta yang menutupi OIU
(ostium uteri internum)
Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin : 11,2 gr/dL
Hematokrit : 32%
Eritrosit : 4,5 103/mm3
Trombosit : 242 103/mm3
Leukosit : 10,3 103/mm3
HBsAg : Non Reaktif
Glukosa darah : (-) negatif
Glukosa urine : (-) negative
P :
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pengumpulan data di ruang bersalin RSUDZA di
dapatkan Ny. D berumur 35 tahun datang dengan keluhan dirasakan
pengeluaran darah dari jalan lahir dan tidak dirasakan nyeri perut. Hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal, dan hasil USG dinyatakan
adanya kelainan letak plasenta. Ibu hamil G4P2A1 usia kehamilan 35-36
minggu dengan plasenta previa. Diberikan penatalaksanaan ibu harus istirahat
yang cukup, ibu akan dilakukan tindakan operasi SC dan melakukan konsul
anestesi dan konsul kardio. Pukul 20.00 wib ibu di bawa ke ruang operasi
B. Saran
1. Bagi Pasien
Diharapkan pasien dapat menjaga kesehatan dengan rutin melakukan
pemeriksaan ditenaga kesehatan terutama pada masa kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB
2. Bagi institusi
Agar lebih meningkatkan mutu pendidikan dalam proses pembelajaran
baik teori maupun praktik. Agar mahasiswa dapat meningkatkan
pengetahuan dan wawasan tentang teori-teori pada Ibu hamil
3. Bagi lahan praktek
Diharapkan Laporan Praktik ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk
dapat memperbaiki serta mempertahankan mutu pelayanan terutama dalam
memberikan asuhan pelayanan kebidanan Kehamilan
DAFTAR PUSTAKA
Hermawati, andyanita hanif, Astuti, Y., Lestari, hernida dwi, Dari, tanty wulan,
Murniasih, E., Suryanti, Aprina, & Kasim, J. (2022). Buku ajar pengantar
keperawatan Maternitas (M. Setto (ed.)). penerbit Adab.
Wahyu, Ismawati, Wijayanti, Wahyuni, tengku sri, Gultom, L., Wulandari, dewi
triloka, Hutabarat, J., Argaheni, niken bayu, Permatasari, D., Fauziah, nur
alfi, Suryani, Mukhoirotin, & Rahmawati, vivin eka. (2022). Penyakit Akibat
Kegawatdaruratan Obstetri (A. Karim (ed.)). Yayasan Kita Menulis.