Anda di halaman 1dari 1

1.

Sistem imun

Pada pasien malaria terjadi  respon imun peningkatan dari IgM. Respon imunitas seluler dan
homoral normal terhadap antigen. (Setiati, 2014, hal. 606)

1. Pemeriksaan penunjang

(Nurarif & Kusuma, 2015, hal. 228)

 Hapus darah tepi

1. Tetes darah tepi dengan pewarnaan gimsa (spesies parasit)


2. Tetes tebal (lebih sensitive dekteksi perasit)

 Res serosol

1. IFA (inderat flovorescen antybody


2. IHA (interean hemoglotinatiaon)
3. Untuk diagnosis akut (+) bila beberapa hari setelah infeksi parasit.

 Pemeriksaan GBC

1. Penatalaksanaan
2. Pencegahan penyakit malaria
3. Menghindari gigitan nyamuk malaria

Didaerah yang jumlah penderitanya sangat banyak, tindakan untuk menghindari gigitan nyamuk
sangat penting. Didaerah pedesaan atau pinggiran kota yang banyak sawah, rawa-rawa, atau
tambak ikan (tempat ideal perindukan nyamuk malaria), disarankan untuk memakai baju lengan
panjang dan celana panjang saat keluar rumah, terutama pada malam hari. Sebaiknya mereka
yang tinggal didaerah endemis malaria memasang kawat kasa dijendela dan ventilasi rumah,
serta menggunakan kelambu saat tidur. Masayarakat juga dapat memakai minyak anti nyamuk
(mosquito repellent) saat tidur dimalam hari untuk mencegah gigitan nyamuk malaria.

2. Membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa

Untuk membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa, dapat dilakukan beberapa tindakan
berikut:

1. Penyemprotan rumah

Sebaiknya penyemprotan rumah-rumah didaerah endemis malaria dengan insektisida


dilaksanakan 2 kali dalam setahun dengan interval waktu 6 bulan.

1. Larvaciding

Merupakan kegiatan penyemprotan rawa-rawa yang potensial sebagai tempat perindukan


nyamuk malaria.

Anda mungkin juga menyukai