Anda di halaman 1dari 11

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAM

NOMOR 32 TAHUN 2019


TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN
ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

Agustus 2020| Biro Perencanaan


DASAR HUKUM
Pelaksanaan ABK di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM

UU Nomor 5 Tahun 2014


Tentang
Aparatur Sipil Negara

PP Nomor 11 Tahun 2017


Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil

Permenkumham Nomor 32 Tahun 2019


Tentang
Tata Cara Penyusunan Analisis Beban Kerja di lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
PermenpanRB Nomor 1 Tahun 2020
Tentang
Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja

B I R O P E R E N C A N A A N | Email : kelembagaan09@gmail.com | 1
LATAR BELAKANG
a. Berdasarkan pasal 56 ayat 1 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara, disebutkan bahwa setiap instansi Pemerintah wajib menyusun
kebutuhan dan jenis jabatan PNS berdasarkan analisis jabatan dan analisis
beban kerja.
b. Instansi Pemerintah wajib menyelesaikan Anjab dan ABK paling lama 2
tahun terhitung sejak PermenpanRB Nomor 1 Tahun 2020 diundangkan.
c. Pasal I ayat 2 Permenkumham Nomor 32 Tahun 2019, setiap Satker di
lingkungan Kemenkumham wajib menyusun ABK

B I R O P E R E N C A N A A N | Email : kelembagaan09@gmail.com | 2
MAKSUD
Melakukan penilaian beban kerja pada Satuan Kerja di
lingkungan Kementerian Hukum dan HAM yang hasilnya
akan digunakan sebagai bahan (input) bagi proses
perencanaan penataan /penyempurnaan struktur organisasi
dan kepegawaian

B I R O P E R E N C A N A A N | Email : kelembagaan09@gmail.com | 3
TUJUAN

1. Menindaklanjuti UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara.
2. Mendeteksi, memonitor, mengevaluasi serta untuk
mengetahui secara lebih objektif tingkat efektivitas dan
efisiensi kerja unit, prestasi kerja unit/jabatan serta
kebutuhan pegawai.
3. Perbaikan di bidang kelembagaan agar organisasi dapat
berjalan secara efektif dan efisien

B I R O P E R E N C A N A A N | Email : kelembagaan09@gmail.com | 4
RUANG LINGKUP
Permenkumham Nomor 32 Tahun 2019
JABATAN PIMPINAN TINGGI JABATAN ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL

Berdasarkan UU Nomor 5 Berdasarkan UU Nomor 5 Pengukuran beban kerja


Tahun 2014 Jabatan Tahun 2014 Jabatan pada Jabatan Fungsional
Pimpinan Tinggi adalah Administrasi adalah dilaksanakan berdasarkan
sekolompok jabatan tinggi sekelompok jabatan yang standar perhitungan yang
pada instansi pemerintah berisi tugas dan fungsi ditetapkan oleh instansi
yang diduduki oleh Pegawai berkaitan dengan pelayanan pembina
ASN. Jabatan Pimpinan publik serta administrasi
Tinggi terdiri atas jabatan pemerintahan dan
pimpinan tinggi utama, pembangunan. Jabatan
jabatan pimpinan tinggi Administrasi terdiri atas
madya, dan jabatan jabatan administrator,
pimpinan tinggi pratama jabatan pengawas, dan
jabatan pelaksana

B I R O P E R E N C A N A A N | Email : kelembagaan09@gmail.com | 5
SKEMA PELAKSANAAN ANJAB DAN ABK

Diperlukan wadah
Penyampaian hasil Hasil Anjab dan
sistem dokumentasi
Hasil Anjab dan analisis jabatan ABK Instansi
menggunakan
ABK ditetapkan dan analisis beban Pemerintah
aplikasi untuk
oleh Pejabat kerja kepada disampaikan
keperluan
Pembina Menteri kepada Menteri
dokumentasi dan
Kepegawaian (PPK) menggunakan dan Kepala Badan
laporan pelaksanaan
sistem aplikasi Kepegawaian
kegiatan Anjab dan
elektronik Negara (BKN)
ABK

B I R O P E R E N C A N A A N | Email : kelembagaan09@gmail.com | 6
PENGERTIAN

ANALISIS PETA JABATAN ANALISIS BEBAN KERJA


JABATAN teknik manajemen
susunan nama dan
proses pengumpulan, tingkatan jabatan sistematis untuk
pencatatan, pimpinan tinggi, jabatan mengetahui tingkat
pengolahan dan administrasi dan efektivitas dan efisiensi
penyusunan data jabatan fungsional yang kerja organisasi
jabatan menjadi tergambar dalam berdasarkan volume kerja
informasi jabatan struktur unit organisasi

B I R O P E R E N C A N A A N | Email : kelembagaan09@gmail.com | 7
OUTCAME
1. Penataan/penyempurnaan struktur organisasi
2. Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja
3. Penilaian prestasi kerja jabatan dan unit
4. Bahan pendukung untuk menyeimbangkan beban kerja dan sumber daya manusia
5. Bahan penyempurnaan program pendidikan dan pelatihan
6. Sarana peningkatan kinerja kelembagaan
7. Program mutasi pegawai untuk ditempatkan pada organisasi secara proporsional
8. Program promosi pegawai
9. Bahan pendukung penilaian kesehatan organisasi
10. Menyusun rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai kebutuhan organisasi
11. Penyusunan standar beban kerja jabatan/unit, penyusunan Daftar Susunan
Pegawai atau bahan penetapan eselonisasi jabatan struktural

B I R O P E R E N C A N A A N | Email : kelembagaan09@gmail.com | 8
WAKTU PELAKSANAAN ABK

Analisis Beban kerja, dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan setiap


PERIODE tahun pada bulan Januari hingga Juni

Pelaksanaan analisis beban kerja pada satuan kerja dapat dilakukan sewaktu-waktu dalam hal :
1) Terjadi perubahan kebijakan yang mengakibatkan perubahan sistem dan prosedur kerja;
2) Penyempurnaan struktur dan tata kerja organisasi; atau
KETENTUAN 3) Sebab lain sesuai dengan kebijakan nasional

1) ABK dilakukan oleh UPT di lingkungan Kantor Wilayah, Kantor Wilayah sebagai satuan kerja, dan
Unit Eselon I Kementerian Hukum dan HAM;
2) ABK dikoordinasi dan dikompilasikan secara berjenjang oleh
PELAKSANAAN Ø Divisi Administrasi Kantor Wilayah
Ø Sekretariat Unit Eselon I, dan
Ø Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM

B I R O P E R E N C A N A A N | Email : kelembagaan09@gmail.com | 9
Thank You

Anda mungkin juga menyukai