Anda di halaman 1dari 5

1. 17 Maret Deteksi An.

A, stunting adalah S: Anak yang datang


2022 stunting di 2thn kondisi gagal untuk kunjungan
Posyandu BB 8,9Kg tumbuh pada anak posyandu.
mawar II RW TB 70,9cm balita (bayi di
003 Kelurahan bawah lima tahun) O:
Cipayung akibat dari -BB: 8,9Kg
Kecamatan kekurangan gizi -PB: 70,9cm
Cipayung kronis sehingga -BB/U : -2SD
anak terlalu pendek -PB/U : -3SD
untuk usianya. -BB/PB : 0SD
Kekurangan gizi S: 36,8 C
terjadi sejak bayi N: 110x/menit
dalam kandungan RR: 25x/mnt
dan pada masa awal
setelah bayi lahir Pemeriksaan Fisik :
akan tetapi, kondisi Kepala : dalam batas
stunting baru normal
nampak setelah bayi Mata : konjungtiva
berusia 2 tahun. anemis (-/-), sklera
Balita pendek ikterik (-/-)
(stunted) dan sangat Hidung : cairan (-/-)
pendek (severely darah (-/-)
stunted) adalah Telinga : cairan (-/-)
balita dengan darah (-/-)
panjang badan Mulut : mukosa
(PB/U) atau tinggi basah (+)
badan (TB/U) Leher : tidak ada
menurut umurnya pembesaran
dibandingkan kelenjar getah
dengan standar bening, ikterik (-)
baku WHO-MGRS Cor : 1,2 reguler,
( Multicentre bising (-), intensitas
Growth Reference normal
Study) 2006. Pulmo : suara dasar
Sedangkan definisi vesikuler (+/+), ronki
stunting menurut basah halus (-/-),
Kementerian ronki basah kasar
Kesehatan (-/-)
(Kemenkes) adalah Abdomen :nyeri
anak balita dengan tekan (-), ikterik (-),
nilai z-scorenya tali pusat nanah(-),
kurang dari tali pusat berbau (-),
-2SD/standar deviasi tali pusat belum
(stunted) dan lepas
kurang dari – 3SD Ekstremitas : akral
( severely stunted) dingin (-/-) CRT <2
Penyebab Stunting detik, kelemahan (-),
Stunting disebabkan ikterik (-)
oleh faktor multi
dimensi dan tidak
hanya disebabkan
oleh faktor gizi
buruk yang dialami
oleh ibu hamil
maupun anak balita.
Intervensi yang
paling menentukan
untuk dapat
mengurangi
pervalensi stunting
oleh karenanya
perlu dilakukan
pada 1.000 Hari
Pertama
Kehidupan (HPK)
dari anak balita.
Secara lebih detil :
1. Praktek
pengasuhan yang
kurang baik,
2. Masih
terbatasnya layanan
kesehatan termasuk
layanan ANC-Ante
Natal Care
(pelayanan
kesehatan untuk ibu
selama masa
kehamilan) Post
Natal Care dan
pembelajaran dini
yang
berkualitas
3. Masih
kurangnya akses
rumah
tangga/keluarga ke
makanan bergizi
4. Kurangnya
akses ke airbersih
dan sanitasi
Menurut Kemenkes
RI, balita pendek
atau stunting bisa
diketahui bila
seorang balita
sudah diukur
panjang atau tinggi
badannya, lalu
dibandingkan
dengan standar, dan
hasil
pengukurannya ini
berada pada kisaran
di bawah normal.
2. 02 Juni Deteksi An. ZM, stunting adalah S: Anak yang datang
2022 stunting di 2thn7bln kondisi gagal untuk kunjungan
MTBS PKC BB 13Kg tumbuh pada anak sakit.
Cipayung TB 80cm balita (bayi di
bawah lima tahun) O:
akibat dari -BB: 13Kg
kekurangan gizi -PB: 80cm
kronis sehingga -BB/U : 0SD/-2SD
anak terlalu pendek -PB/U : -3SD
untuk usianya. -BB/PB : 2SD
Kekurangan gizi S: 36,8 C
terjadi sejak bayi N: 110x/menit
dalam kandungan RR: 25x/mnt
dan pada masa awal
setelah bayi lahir Pemeriksaan Fisik :
akan tetapi, kondisi Kepala : dalam batas
stunting baru normal
nampak setelah bayi Mata : konjungtiva
berusia 2 tahun. anemis (-/-), sklera
Balita pendek ikterik (-/-)
(stunted) dan sangat Hidung : cairan (-/-)
pendek (severely darah (-/-)
stunted) adalah Telinga : cairan (-/-)
balita dengan darah (-/-)
panjang badan Mulut : mukosa
(PB/U) atau tinggi basah (+)
badan (TB/U) Leher : tidak ada
menurut umurnya pembesaran
dibandingkan kelenjar getah
dengan standar bening, ikterik (-)
baku WHO-MGRS Cor : 1,2 reguler,
( Multicentre bising (-), intensitas
Growth Reference normal
Study) 2006. Pulmo : suara dasar
Sedangkan definisi vesikuler (+/+), ronki
stunting menurut basah halus (-/-),
Kementerian ronki basah kasar
Kesehatan (-/-)
(Kemenkes) adalah Abdomen :nyeri
anak balita dengan tekan (-), ikterik (-),
nilai z-scorenya tali pusat nanah(-),
kurang dari tali pusat berbau (-),
-2SD/standar deviasi tali pusat belum
(stunted) dan lepas
kurang dari – 3SD Ekstremitas : akral
( severely stunted) dingin (-/-) CRT <2
Penyebab Stunting detik, kelemahan (-),
Stunting disebabkan ikterik (-)
oleh faktor multi
dimensi dan tidak
hanya disebabkan
oleh faktor gizi
buruk yang dialami
oleh ibu hamil
maupun anak balita.
Intervensi yang
paling menentukan
untuk dapat
mengurangi
pervalensi stunting
oleh karenanya
perlu dilakukan
pada 1.000 Hari
Pertama
Kehidupan (HPK)
dari anak balita.
Secara lebih detil :
1. Praktek
pengasuhan yang
kurang baik,
2. Masih
terbatasnya layanan
kesehatan termasuk
layanan ANC-Ante
Natal Care
(pelayanan
kesehatan untuk ibu
selama masa
kehamilan) Post
Natal Care dan
pembelajaran dini
yang
berkualitas
3. Masih
kurangnya akses
rumah
tangga/keluarga ke
makanan bergizi
4. Kurangnya
akses ke airbersih
dan sanitasi
Menurut Kemenkes
RI, balita pendek
atau stunting bisa
diketahui bila
seorang balita
sudah diukur
panjang atau tinggi
badannya, lalu
dibandingkan
dengan standar, dan
hasil
pengukurannya ini
berada pada kisaran
di bawah normal.

Anda mungkin juga menyukai