Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA

LARUTAN BUFFER

Nama Anggota Kelompok : Dewingga Balqiz Sekar Ayu


Haryo Aji Wicaksono
Hega Pria Saputra
Laudya Az Zahra R.A
Ryco Aditya P.
Kelas : XI MIPA E
Hari/Tanggal : Selasa, 7 Februari 2023
Kelompok : Kelompok 7
Guru Pengampu : Hj. Endang Budi Herawati, S.Pd

LABORATORIUM KIMIA
SMA NEGERI 1 KEDIRI
KEDIRI

2023
LARUTAN BUFFER
I. Tujuan Percobaan
a. Mempelajari cara kerja sistem buffer
b. Mengetahui perbedaan larutan buffer dan bukan buffer
II. Landasan Teori
Larutan buffer atau biasa disebut dengan larutan penyangga atau
dapar merupakan larutan yang tidak mengalami perubahan pH saat
ditambahkan air. Jika ditambahkan sedikit asam atau basa, pH tidak
mengalami perubahan secara signifikan atau hanya sedikit. Sebagai
contoh, misal larutan X mempunyai pH 6 lalu ditambahkan akuades dan
setelah dicek pH tetap 6 maka larutan X adalah buffer. Contoh lainnya jika
larutan X ditambahkan asam atau basa lalu pH menjadi 5,9 atau 6,1 maka
larutan X adalah buffer karena hanya terjadi sedikit perubahan pH.
Larutan Buffer tersusun dari asam lemah dengan basa konjugatnya
atau basa lemah dan asam konjugatnya. Reaksi antara dua komponen
penyusun tersebut dinamakan sebagai reaksi asam basa konjugasi.
Jika suatu larutan digolongkan sebagai asam lemah, maka basa
konjugasinya akan menjadi basa kuat. Hal ini dapat diamati dari reaksi
amonia NH3 (basa yang relatif kuat) dengan air. Reaksi ini berlangsung
hingga sebagian besar amonia telah berubah menjadi amonium. Hal
tersebut menunjukkan bahwa amonium tidak mudah terurai di air (asam
lemah), dan basa konjugasinya lebih kuat daripada ion hidroksida.
Di sisi lain, jika suatu larutan digolongkan sebagai asam kuat,
maka basa konjugasinya akan menjadi lemah. Contohnya adalah
penguraian asam klorida HCl di air. HCl merupakan asam kuat, sehingga
Cl− akan menjadi basa konjugasi yang lemah. Maka dari itu, sebagian
besar H+ akan ada dalam bentuk ion hidronium H3O+ dan tidak terikat
dengan anion Cl, dan basa konjugasinya lebih lemah daripada molekul air.
Semakin kuat suatu asam atau basa, semakin lemah konjugasinya.
Larutan buffer terdiri dari 2 jenis, yaitu buffer asam dan buffer
basa.
 Buffer Asam

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam pH<7. Untuk


mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang
merupakan basa konjugasi dari asamnya. Adapun cara lainnya yaitu
mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam
lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan
menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah
tersebut. (ilkimia)

Sebagai contoh asam lemah CH3COOH.

CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO−(aq) + H+(aq)

Pada penambahan basa OH−, kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan,


yakni reaksi pembentukan CH3COO− dan H+, sebagaimana untuk
mempertahankan konsentrasi ion H+ yang menjadi berkurang karena OH−
yang ditambahkan bereaksi dengan H+ membentuk H2O. Dengan kata lain,
basa yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen asam lemah
(CH3COOH).

 Buffer Basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa pH>7. Untuk
mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang
garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan
mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa
lemahnya dicampurkan berlebih. (ilkimia)

Sebagai contoh basa lemah NH3 NH4OH.

NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−(aq)


Pada penambahan asam (H+), kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan,
yakni reaksi pembentukan NH4+ dan OH−, sebagaimana untuk
mempertahankan konsentrasi ion OH− yang menjadi berkurang karena H+
yang ditambahkan bereaksi dengan OH− membentuk H2O. Dengan kata
lain, asam yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen basa lemah
NH3. Pada penambahan basa OH−, kesetimbangan akan bergeser ke arah
kiri, sehingga reaksi mengarah pada pembentukan NH3 dan air. Dengan
kata lain, basa yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen asam
konjugasi NH4+.

III. Metode Percobaan


III.1 Alat
III.2 Bahan
III.3 Prosedur kerja

IV. Hasil dan pembahasan


IV.1 Hasil percobaan
Tabel IV.1 Hasil percobaan larutan buffer

No Isi Tabung Ion yang Larutan yang Jumlah tetes Volume total
terdapat ditambahkan yang tetes
dalam tabung diperlukan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
IV.2 Hasil pembahasan

V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai