Anda di halaman 1dari 3

Perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu kinerja perekonomian yang terpenting.

Berdasarkan definisi PDB adalah nilai pasar dari seluruh barang dan jasa oleh suatu negara dalam satu
periode. Dalam melakukan perhitungan terhadap PDB, terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan,
yatu pendekatan pengeluaran, pendekatan pendapatan, dan pendekatan nilai tambah/pendekatan
produksi.

1. Perhitungan PDB dengan Pendekatan Pengeluaran

PDB memilki empat komponen dalam perhitungan dengan pendekatan pengeluaran, yaitu pengeluaran
konsumsi (C), pengeluaran investasi (I), pengeluaran pemerintah (G), dan ekspor bersih (NX). Sehingga
dapat diartikan sebagai total pengeluaran dalam perekonomian, maka perhitungan PDB dapat dilakukan
dengan rumus sebagai berikut :

PDB = C + I + G + NX

Keterangan :
C = Penjumlahan dari konsumsi

I = Investasi barang dan jasa

G = Government atau pengeluaran pemerintah

NX = Net. Ekspor (Nilai ekspor – Nilai impor)

Berdasarkan rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa persamaan tersebut disebut juga persamaan
identitas pendapatan nasional. Dalam artian setiap komponen memilki definisi penjelasan masing-
masing.

a. Pengeluaran konsumsi

Komponen variabel konsumsi adalah barang dan jasa yang dibeli rumah tangga, dapat berupa barang
tahan lama, barang tidak tahan lama, dan jasa. Contoh barang tahan lama yaitu mobil dan televisi, dan
barang tidak tahan lama adalah makanan dan pakaian.

b. Investasi

Kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan perekonomian dalam menghasilkan output di masa
depan, berupa peningkatan stok fisik dari modal, maupun stok non fisik. Tindakan yang dapat
dikategorikan ke dalam investasi adalah membangun rumah, membel mesin,penambahan persediaan
produk perusahaan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

c. Pengeluaran pemerintah

Berupa tindakan pemerintah dalam membeli barang/jasa seperti pembelian peralatan milter dan
pembangunan jalan.

d. Ekspor bersih
Sebuah komponen PDB yang menghitung transaksi perdagangan suatu negara dengan negara lainnya.
Digambarkan melalui besarnya permintaan luar negeri terhadap baarang yang dihasilkan oleh suatu
negara. Jika net nilai ekspor memliki nilai ekspor lebih besar dibandingkan dengan nilai impor dapat
berarti negara tersebut melakukan net ekspor yang positif. Begitupun sebaliknya bahwa nilai impor lebih
besar dibandingkan dengan nilai ekspor maka net ekspor negara tersebut dapat dikatakan negatif.

2. Perhitungan PDB dengan Pendekatan Pendapatan

Pendekatan Pendapatan ini dengan menjumlahkan seluruh komponen pendapatan yang terdapat dalam
perekonomian. Pada dasarnya pendapatan adalah balas jasa terhadap input/factor produksi yang
digunakan dalam proses produksi. Adapun empat kelompok factor produksi, yaitu tenaga kerja, modal,
sumber daya alam, dan keahlian/kewirausahaan. Masing-masing factor produksi ini akan memperoleh
balas jasa masing-masing berupa upah, bunga atas modal, sewa, dan laba usaha.

PDB = w + r + S + π

Keterangan :

w = upah (berupa balas jasa sector rumah tangga)

r = rate / bunga modal

S = sewa (missal tanah)

π = laba usaha

3. Perhitungan PDB dengan Pendekatan Nilai Tambah/Pendekatan Produksi

Nilai tambah adalah perhitungan nilai ekonomi oleh sektor-sektor dalam suatu negara. Dapat diberikan
contoh sederhana dari PDB dengan tabel struktur input industry mebel berikut.

Input yang digunakan Nilai pasar input Nilai tambah

Kayu gelondongan 100 100


Kayu gergajian 150 50
Kerangka mebel 225 75
Mebel 325 100
Total nilai tambah 325

Harga sebuah barang sudah terdapat biaya abahn baku, maka nilai tambah suatu produk adalah harga
produk yang dihasilkan dikurangi harga atau baaya bahan baku. Nilai tambah ini merupakan sumbangan
perusahaan dalm produksi nasional. Nilai tambah inilah yang dihitung dalam pendapatan nasional,
karena itu pendapatan nasional adalah nilai jual dikurangi biaya bahan mentah.

Persoalan yang perlu dicermati dari perhitungan PDB dengan pendekatan nilai tambah ini adalah
munculnya masalah perhitungan ganda (double counting).
Total Nilai Tambah Mebel =

nilai tambah (NT) kayu gelondongan + NT kayu gergajian + NT kerangka mebel + NT mebel

Total Nilai Tambah Mebel = 100 + 50 + 75 + 100 = 325

Penjumlahan total dari nilai tambah ini merupakan nilai dari pendapatan nasional. Jadi, secara tidak
langsung perhitungan PDB dengan pendekatan nilai tambah ini merupakan perhitungan PDB yang
dilakukan per sector ekonomi.

Sumber Referensi :

BMP ESPA4110 Pengantar Ekonomi Makro Edisi 4 Sonny Harry B. Harmadi Modul 2

Tambahan materi inisiasi 2.1

htt ps://youtu.be/aGt52eICXug

Anda mungkin juga menyukai