Anda di halaman 1dari 4

KROMATOGRAFI

1.1 DEFINISI KROMATOGRAFI


Kromatogafi pertama kali dikembangkan oleh ahli botani dari Rusia Mikhail S. Tswett
(1872-1919) yang melakukan teknik pemisahan pigmen tanaman berwarna. Teknik ini
dalam publikasi kemudian dinamakannya "chromatography" yang merupakan
penggabungan dari dua kata dari bahasa Yunani, yaitu chroma (bahasa Inggris : colour)
yang berarti warna dan graphein (bahasa Inggris : to write) yang berarti menulis, jadi
awalnya kromatografi berarti " menulis dengan warna "; untuk mengindikasikan pita-pita
warna yang teramati oleh Tswett dalam risetnya. Pada saat yang bersamaan Tswett juga
berhasil melakukan pemisahan bahan-bahan yang tidak berwarna dengan tekniknya
tersebut. (Rubiyanto,D, 2017).
Dalam paper awalnya (1906), Tswett menyatakan bahwa "kro latografi adalah suatu
metode yang mana komponen-komponen dalam campuran dipisahkan dalam suatu kolom
penjerap dalam sistem yang mengalir". Kromatografi telah berkembang secara nyata
dibandingkan zaman Tswett dan sekarang telah mencakup sejumlah variasi pada proses
pemisahan dasarnya. Dengan demikian, kromatografi terdiri atas sejumlah teknik yang
mempunyai terminologi masing-masing. Beberapa organisasi standar Internasional, seperti
British Standard Institute (BSI), the American Society for Testing Materials (ASTM) telah
mempunyal definisinya masing-masing. Sementara itu, IUPAC International Union of Pure
and Applied Chemistry), yang dipublikasikan pada tahun 1993 terkait dengan pembaruan
tata nama dan definisi untuk kromatografi, menyatakan bahwa :
“kromatografi adalah metode pemisahan secara fisika yang mana komponen-
komponen yang akan dipisahkan terbagi di antara dua fase yang satu adalah fase diam
sementara yang lain adalah fase gerak yang bergerak pada arah tertentu". (Rochman,A,
2020).
Kromatografi adalah kaedah pemisahan yang sangat penting Penggunaan kromatograf
pertama kali telah dikreditkan kepada seorang ahli botan Rusia bernama M. Tswett apabila
pada 1903 beliau telah melaporkan pemisahan sanel pigmen berwarna melalui turus yang
terpadat dengan butir-butir kalsium karbonat yang halus. Pigmen yang terhasil daripada
eksperimen itu telah diperoleh sebagai jalur-jalur berwarna di dalam turus itu. Mungkin
inilah yang memberi ilham kepada beliau untuk menggunakan perkataan kromatografi bagi
teknik pemisahan ini bersempena dengan perkataan Greek kroma yang bererti warna dan
grafi yang bererti tulis. Pada masa ia mula diperkenalkan, kaedah kromatografi kurang
mendapat perhatian, sehinggalah ke tahun 1930an apabila teori kromatografi mula
digunakan untuk mencetuskan penggunaan kromatografi mode Pada masa ini terdapat
berbagai-bagai teknik kromatografi. Skop penggunaan kromatografi tidak terhad kepada
bidang kimia, malah ia turut digunakan dalam bidang biologi, perubatan, pertanian,
petrokimia dan sains alam sekitar. Ahli kimia mendapati kromatografi sangat berguna
untuk memisahkan bahan-bahan dan menganalisis sampel yang kompleks. (Sanagi, M,M,
1998).

1.2 KROMATOGRAFI CAIR


Kromatografi dapat dibedakan atas berbagai macam bergantung pada
pengelompokannya. Berdasarkan pada mekanisme pemisahannya, kromatografi dibedakan
menjadi: (a) kromatografi adsorpsi; (b) kromatografi partisi; (c) kromatografi penukar ion;
dan (d) kromatografi eksklusi ukuran. Berdasarkan pada alat yang digunakan, kromatografi
dapat dibagi atas: (a) kromatografi kertas; (b) kromatografi lapis tipis, yang keduanya
sering disebut dengan kromatografi planar; (c) kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT);
dan (d) kromatografi gas (KG). Ada satu Jenis kromatografi lain yang dinamal tersendiri
yang disebut dengan elektroforesis karena menggunakan arus listrik sebagai fase geraknya.
Berbagal macam teknik kromatografi dapat dilihat pada Gambar 1.1. (Rochman,A, 2020).
Berdasarkan pada Gambar 1.1, pemisahan kromatografi dapat dilakukan dengan fase
diam yang ditempatkan dalam kolom (column based chromatography), seperti kromatografi
calr kinerja tinggi atau KCKT dan kromatografi gas, atau diletakkan dalam lapisan tipis
seperti kromatografi lapis tipis (KLT), KCKT dan KLT termasuk dalam kromatografi cair
karena fase geraknya berupa zat cair dan merupakan jenis kromatografi yang
penggunaannya sangat luas dalam bidang analisis farmasi. (Rochman,A, 2020).

Gambar 1.1 Pengelompokan Kromatografi (Braithwaite dan Smith, 1999)


1.3 KROMATOGRAFI GAS
Kromatografi gas merupakan suatu cara kromatografi di mana sampel diuap dan
diinjeksikan ke dalam bagian atas dari kolom. Sampel kemudian dibawa melalui kolom
oleh gas pembawa yang bersifat inert DI dalam kolom sendiri telah ada fase diam. Baik
kromatografi gas padat maupun kromatografi gas cair mempunyai komponen-komponen
alat yang hampir sama. Meskipun pembahasan jenis kromatografi ini sangat sedikit. tetapi
penggunaannya cukup luas terutama dalam industri minyak dan gas. (Rubiyanto,D, 2017).

DAPUS
Rubiyanto,D,2017. Metode Kromatografi. Yogyakarta: Penerbit Deepublish. Hal: 2, 52
Sanagi,M.M, 1998. Teknik Pemisahan Dalam Analisis Kimia. Malaysia: Penerbit
Universiti Teknologi Malaysia. Hal: 73
Rochman, A. 2020. Analisis Farmasi dengan Kromatografi Cair. Yogyakarta: Gadjah Mada
Universiry Press. Hal: 1-4

Anda mungkin juga menyukai