TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
sosial dan psikologis. Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh
adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja terjadi antara usia 10-
manusia dan juga sering disebut sebagai masa pubertas (Widyastuti dkk,
2009).
Masa remaja merupakan masa yang begitu penting dalam hidup manusia,
karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan organ reproduksi
manusia yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata
berasal dari kata adolescere yang berarti dewasa (Depkes RI, 2007).
pubertas terakhir dan berhenti pada saat dewasa, keadaan ini terjadi pada
semua remaja normal, yang berbeda adalah awal mulai terjadinya pubertas.
10
Hubungan Antara Jerawat,,, Fikri Alfianti, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
1
Ada remaja laki-laki yang sudah tumbuh kumis tipis, sementara yang lainnya
belum. Masa pubertas seorang anak berkembang pada saat yang berbeda dan
Pada remaja putri terjadi perbedaan perubahan fisik, antara lain pinggul
keringat, pertambahan berat badan dan tinggi badan (Depkes RI, 2007).
bakteri tersebut beraksi pada sebum, yang mengeluarkan zat-zat kimia dan
Jerawat adalah salah satu permasalahan yang timbul pada masa remaja,
jerawat tidak mematikan dan dapat hilang dengan sendirinya, akan tetapi
psikologis yang buruk pada remaja, khususnya pada citra tubuh, harga diri
B. Jerawat
1. Pengertian Jerawat
pilosebaseus yang terjadi pada remaja dan dewasa muda (Simon, 2012).
Jerawat adalah penyakit kulit obstruktif dan inflamatif kronik pada unit
pilosebasea yang sering terjadi pada masa remaja. Jerawat sering menjadi
tanda pertama pubertas dan dapat terjadi satu tahun sebelum menarkhe
atau haid pertama. Onset jerawat pada perempuan lebih awal daripada
laki-laki (Movita, 2013). Jerawat adalah penyakit radang kronis pada unit
peradangan, dan kolonisasi bakteri pada folikel rambut pada wajah, leher,
menyadari adanya fluktuasi yang besar baik dalam hal jumlah maupun
tekanan psikologis.
pelan-pelan mereda dalam jangka waktu 2-3 tahun, dan pada kebanyakan
orang akan menghilang. Puncak keparahan jerawat terjadi lebih dini pada
anak perempuan dari pada anak laki-laki. Pada beberapa orang gangguan
ini bisa berlangsung lebih lama, dengan lesi yang terus berkembang
3. Gambaran Klinis
punggung bagian atas. Pada dada bagian depan, jerawat muncul mulai
tengah tubuh. Jerawat ditandai oleh lesi yang bervariasi, meskipun satu
jenis lesi biasanya lebih mendominasi. Lesi non inflamasi, yaitu komedo,
inflamasi berupa papul, pustul, hingga nodus dan kista. Scar atau
jerawat inflamasi.
a. Komedo
pada dilihat. Komedo ini berupa papula yang sangat kecil dengan
tidak ada.
hidung, bahu dan tubuh bagian atas. Adanya komedo hitam bersifat
sakit. Papula cepat sekali timbul, terkadang atau bahkan hanya dalam
Sesudah beberapa hari biasanya akan hilang, lesi ini bisa muncul di
bertambah besarlah lesi yang dapat dilihat dan diraba, yang berakibat
es” dan dalam, sedangkan pada kasus yang berat dapat terjadi
keloid.
5. Patogenesis Jerawat
Penderita jerawat memiliki kadar androgen serum dan kadar sebum lebih
sebum, dan bakteri, dan menyebabkan dilatasi folikel rambut bagian atas,
C. Citra Tubuh
Citra tubuh adalah salah satu komponen dari konsep diri yang
oleh tubuh seseorang. Termasuk persepsi serta perasaan masa lalu dan
tubuhnya (Stuart, 2016). Tubuh adalah bagian yang paling terlihat dari
diri, dan tubuh adalah jangkar untuk kesadaran diri. Sikap seseorang
identitas.
terhadap tubuhnya baik secara sadar maupun tidak sadar, yang meliputi
tentang ukuran dan bentuk tubuh. Citra tubuh merupakan ide seseorang
(Chaplin, 2011).
diantaranya adalah:
individu dapat terasa baik untuk dirinya dan terlihat baik dimata
tinggi merupakan usaha untuk mencapai citra tubuh yang baik, yang
gmuk. Remaja berfikir bahwa tubuh yang gemuk adalah hal yang
merupakan hal yang tabu bagi seorang individu yang tidak pernah
atau memperbaiki bentuk, ukuran dan berat badan pad bagian tubuh
tertentu.
bersih dan tampak segar serta bentuk tubuh kurus dan ideal yang
pasangannya.
pengaruh yang besar dan kuat dalam budaya sosial. Anak-anak dan
penting (Papalia dan Olds, 2008). Hal ini berdampak pada salah
remaja. Hal lainnya adalah remaja sedang dalam masa usia pubertas
kelamin dan wajah bayinya. Ketika bayi lahir, orang tua menyambut
kecacatan pada tubuhnya. Komentar yang dibuat oleh orang tua dan
dan karakter.
tubuhnya.
tubuhnya.
D. Harga Diri
dengan real-self (Santrock, 2012). Harga diri adalah penilaian harga diri
seseorang.
sosial yang ada, keluarga menjadi struktur sosial yang penting. Keluarga
keluarga yang harmonis, baik hubungan antara orang tua dan anak
Budianti, 2015) menyebutkan bahwa terdapat tiga faktor dari harga diri,
Rosiana, 2012) harga diri terdiri dari empat aspek yang dikemukakan,
yaitu:
a. Kekutan (Power)
diterima seseorang dari orang lain dan adanya kualitas atas pendapat
yang diutarakan oleh seseorang yang nantinya diakui oleh orang lain.
b. Keberartian (Significance)
sebenarnya.
c. Kebajikan (Virtue)
dan melakukan tingkah laku yang diizinkan oleh moral, etika, dan
agama. Seseorang yang taat terhadap nilai moral, etika dan agama
d. Kemampuan (Competence)
yang realistis.
lingkungan.
harga diri yang rendah, menolak dirinya sendiri dan tidak puas
akan dirinya.
orang lain.
E. Kerangka Teori
Pubertas
Remaja
Perubahan hormon
Konsep diri:
Self Perception Citra tubuh
Harga diri
Tipe kepribadian
Jerawat
Kulit berminyak/
berjerawat ( P. acnes)
F. Kerangka Konsep
Jerawat
Citra
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Tubuh
Harga diri
G. Hipotesis
Ha : Ada hubungan antara Jerawat dengan Citra Tubuh dan Harga Diri
Ho :Tidak ada hubungan antara Jerawat dengan Citra Tubuh dan Harga